Karna kebucinannya pada Justiv, Rena sampai rela menyerahkan sesatu yang paling berharga dalam dirinya pada sang kekasih.
Kesalahan satu malam yang telah mereka lakukan. Telah menyebabkan munculnya kehidupan baru dalam rahim Rena.
Namun di saat Rena akan memberitahu tentang kehamilannya pada Justiv, pria itu malah ingin mengakhiri hubungannya dengan Rena.
Demi melindungi masa depan dirinya dan sang anak yang tak berdosa, terpaksa Rena harus merelakan sang anak untuk dirawat oleh orang tuanya dan menganggap anak itu sebagai adiknya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Dilon memang putraku Justiv, tapi dia putramu juga." balas Rena dalam hatinya.
"Dan kau memanggil wanita itu apa tadi? Sayang?" Batin Rena lagi, setelah dewasa Rena jadi lebih banyak membatin. Tidak banyak bicara seperti saat remaja dulu.
Seingatnya Justiv meminta mengakhiri hubungan mereka karna ingin fokus pada pendidikan dan karirnya saja. Tapi kenyataannya Justiv malah muncul dengan seorang wanita yang ia panggil dengan sebutan sayang.
Rena sampai rela tidak meminta pertanggung jawaban atas kehamilannya pada Justiv dan menanggung semuanya sendirian, karna tidak mau mengganggu pendidikan dan karir pria itu. Tapi kenyataannya Justiv malah menjalin hubungan dengan wanita lain. Hati Rena berdenyut nyeri.
"Rena belum menikah, mana mungkin dia memiliki anak. Dilon putraku adiknya Rena." beritahu papa Nicko dengan wajah dinginnya. Sejak tadi perasaan Nicko tidak enak, karna itu Nicko memutuskan untuk menyusul Rena dan Dilon. Dan ternyata dugaan Nicko benar, entah apa yang akan terjadi andai Nicko tidak segera menyusul mereka.
"Uncle Nicko, sudah lama kita tidak bertemu. Apa kabar uncle?" Justiv mengulurkan tangan kanannya ke arah Nicko, namun pria paruh baya itu tidak menanggapinya.
Nicko sudah tidak bekerja sebagai pengawal pribadi di keluarga Fernandez lagi, jadi ia tidak perlu menjaga perasaan siapapun dari keluarga itu sekarang.
"Sepertinya lutut Dilon terluka, akan terasa perih jika terkena air laut. Kita berenangnya lain kali saja ya." papa Nicko berbicara pada Rena dan Dilon.
"Yah nda jadi belenang ini." rengek Dilon, namun tetap mematuhi perintah sang papa.
"Lebih baik kita kembali ke kamar sekarang. Mama sudah memesankan pizza ukuran jumbo untuk kalian."
Ucapan papa Nicko membuat wajah Dilon yang semula kecewa karna tidak jadi berenang jadi kembali ceria.
Papa Nicko menggendong Dilon dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya menarik tangan Rena yang sedari tadi mematung di tempatnya berdiri. Rena masih shock dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Semua terasa seperti mimpi bagi Rena.
"Apa kau mengenal mereka Justiv?" tanya wanita yang di tabrak Dilon tadi pada sang kekasih.
"Ya. Uncle Nicko pernah bekerja sebagai pengawal pribadi di keluargaku. Sedangkan Rena adalah teman sekolahku." balas Justiv. Netra birunya terus menatap punggung Nicko dan Rena yang berjalan semakin menjauh.
"Cih, sombong sekali pria itu! Dia tidak mau berjabat tangan denganmu, padahal pria itu hanya mantan pengawal pribadi keluargamu saja." ucap kekasih Justiv penuh nada sindiran.
Tangan Nicko terkepal erat saat mendengar ucapan sepasang kekasih itu. Nicko hampir saja memutar arah untuk menghajar mereka berdua andai Rena tidak menahannya.
"Jangan bertengkar di depan Dilon pah." ucap Rena, dan di balas dengan anggukan kepala oleh Nicko.
"Jadi kau hanya menganggap aku teman sekolahmu Justiv? Apa hubungan kita selama 3 tahun lebih tidak ada artinya sama sekali bagimu?" Rena kembali membatin.
Walaupun Rena dan papa Nicko sudah berjalan cukup jauh, namun ucapan Justiv dan kekasihnya masih bisa mereka dengar dengan jelas.
***
***
"Kau baik-baik saja sayang?" Nicko berani bertanya setelah cukup lama membiarkan Rena sendiri di kamar untuk menenangkan perasaannya. Nicko bisa merasakan betapa hancurnya hati Rena sekarang.
"Apa kau ingin pulang dan membatalkan acara liburan kita di tempat ini?" tanya papa Nicko. Pria paruh baya itu sangat mengerti jika perubahan yang terjadi pada sang putri saat ini karna pertemuannya dengan Justiv.
"Tidak pah, aku tidak salah apa-apa. Jadi kenapa aku harus lari atau bersembunyi? Aku akan menghadapi Justiv dan menunjukan pada dia kalau aku baik-baik saja setelah dia meninggalkan aku dulu." ucap Rena diiringi senyuman terbaiknya. Nicko hanya bertanya sedikit, tapi Rena menjawabnya panjang lebar.
Melihat hidup Justiv baik-baik saja serta sudah memulai hidup barunya dengan yang lain. Rena jadi bersemangat pula untuk mulai menata hidup barunya.
Rena merasa bodoh karna terus memikirkan Justiv dan berharap pria itu akan kembali kepadanya suatu saat nanti, sedangkan Justiv sudah melupakan Rena sejak lama.
"Pah, temanku sedang berlibur di Bali juga. Malam ini dia akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan hari ulang tahunnya. Apa aku boleh datang?" tanya Rena dengan wajah berbinarnya.
"Tentu saja sayang. Bersenang-senanglah." balas papa Nicko.
Nicko merasa lega melihat senyum kembali menghiasi wajah cantik Rena. Nicko pikir, Rena akan mengurung diri di dalam kamar dan menangis selama berhari-hari, sama seperti saat hubungannya dan Justiv kandas 5 tahun lalu.
***
***
"Sayang kau kenapa? Apa kau sakit?" cemas Vanesa saat Justiv menolak ciuman darinya. Padahal biasanya Justiv paling bersemangat dengan kegiatan yang satu itu bahkan meminta lebih.
Seingat Vanesa, perubahan sikap kekasihnya itu setelah pertemuannya dengan pria tua dan wanita di tepi pantai beberapa jam yang lalu.
"Sayang..." Vanesa mengguncang tubuh Justiv karna pria bermata biru itu tidak menanggapi ucapannya.
"Ah iya. Kenapa?" tanya Justiv yang baru saja sadar dari lamunannya tentang Rena.
Justiv sedikit kecewa saat melihat sang mantan menjadi semakin cantik saja. Apalagi hanya Rena satu-satunya wanita yang pernah Justiv sentuh masih dalam keadaan utuh. Sedangkan yang lainnya sudah tidak utuh lagi saat Justiv menyentuh mereka.
"Kenapa kau diam saja saat kita bertemu kembali setelah 5 tahun berpisah Rena?" tanya pria itu dalam hatinya. Biasanya Rena akan menyambut kehadiran dirinya dengan antusias dan Langsung menghamburkan dirinya dalam pelukan Justiv.
Tapi Rena yang ia temui tadi siang terlihat sangat pendiam.
"Apa kau masih menyukaiku dan merasa cemburu melihat aku sudah punya pacar baru?" Batin Pria itu lagi, tak dihiraukannya sang kekasih yang terus mengajaknya berbicara.
Bersambung.
thank you juga dah semangat up date nya niiii 👍😘🤩😁🤗🤗
Semoga Zayn adalah laki2 yg akan menjadi kebahagiaan Rena di kemudian hari 👍🤗🤗
ntar klo Rena g ada pasti Zayn bkal nyariin.... pasti kangen dgn kbiasaan Rena yg bikin ngeselin...😅😅😅
Zayn apa ada mencurigai sesuatu yaa?!???
semangat nulis dan sehat selalu tor👍 ❤
sabar zayn🤣🤣