NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XI. Rencana Jahat

Hari ini adalah hari yang telah dinanti-nantikan oleh seluruh bangsawan Kerajaan Aneila. Hari di mana Pesta Berburu akan digelar di Istana Kerajaan Aneila setelah 2 tahun lamanya itu diadakan kembali. Suasana mendebarkan menyelimuti para bangsawan dan tidak sabar untuk segera berbondong-bondong datang ke Istana Kerajaan Aneila.

“ Salam kepada Yang Mulia Duke. Seluruh perlengkapan berburu Anda telah saya siapkan, ” ujar Cassa dengan nada datar, seperti biasanya. Alaric, sang Duke hanya menyeringai kecil melihat tingkah pelayannya itu. Terlihat menggemaskan.

“Kucing nakal ini pasti malas mengikuti diriku saat di Pesta Berburu. Lucu sekali,” gumam Alaric sambil melirik gemas ke arah Cassa. Namun, ucapannya yang lirih itu ternyata cukup untuk membuat Cassa melotot kesal. Sebelum pelayan itu sempat membalas, Alaric mengangkat tangannya, memberi isyarat tegas agar Cassa diam "Sstt, jangan marah-marah. Lebih baik kita berangkat," lalu melangkah pergi menuju mobil yang telah disiapkan.

...****************...

Setibanya di Istana Kerajaan Aneila, kemegahan pesta berburu langsung terasa. Tenda-tenda besar berhiaskan warna merah marun dan emas berdiri megah di halaman, sementara pelayan istana sibuk menata peralatan berburu dan menjamu para bangsawan yang baru tiba.

Alaric, tanpa banyak basa-basi, langsung dipandu menuju kamar pribadinya yang telah disiapkan di sayap timur istana. Setelah memastikan bahwa segala sesuatunya sesuai ekspektasi, dia melonggarkan kerah bajunya dan mengusir para pelayan, kecuali Cassa. “Aku tidak butuh siapa pun masuk ke kamarku selain dia,” perintahnya dingin sambil menunjuk Cassa sebelum menutup pintu kamarnya agar tidak diganggu oleh siapapun.

Sementara itu, Cassa sendiri diarahkan ke ruang pelayan di bagian belakang istana. Tempat itu lebih sederhana tapi masih nyaman digunakan, jauh berbeda dari kemewahan kamar para bangsawan. Ia segera beres-beres, merapikan kamarnya yang telah disediakan untuknya. Setelah memastikan semuanya rapi, ia mengingat tugas selanjutnya. Dia perlu menyiapkan pakaian berburu untuk Alaric. Acara akan segera dimulai 30 menit lagi, dan ia tidak mau menjadi alasan keterlambatan sang Duke dan mendapati Duke jelek itu mengomel sampai menjadi cerewet tak tertolong.

Namun, ketika Cassa hendak melangkah menuju kamar Alaric, seorang wanita muda tiba-tiba menghalangi jalannya di koridor. Rambutnya berwarna merah muda disanggul rapi, dan gaun merah yang dikenakannya memberi kesan mewah. Matanya yang berwarna merah muda memandang Cassa dari atas ke bawah dengan pandangan meremehkan.

“Jadi, kau ini pelayan yang dibawa oleh Duke Alaric,?” tanyanya dengan nada tinggi. “Aku adalah penggemar beratnya. Duke Alaric adalah sosok yang sempurna—seorang bangsawan yang pantas mendapatkan pengabdian penuh. Kau harus tahu tempatmu dan tidak membuat kesalahan di dekatnya. Jadi kau harus menjadi pelayan yang patuh kepada calon pria ku!, ”

Cassa mengangkat alis, tidak terpengaruh oleh nada obsesif wanita itu. Ia hanya menundukkan kepala dengan sopan dan berkata datar, “Saya akan melanjutkan tugas saya. Permisi.”

Kalau dia meladeni gadis yang tergila-gila dengan Alaric pasti tidak akan ada habis-habisnya, bisa jadi dia ikutan menjadi gila sepertinya, "ternyata ada yang suka dengan Duke jelek itu, " sinis Cassa, tidak habis pikir ternyata ada yang suka dengan Alaric padahal dia adalah lelaki yang menyebabkan sejagad raya melebihi kakaknya.

Namun, ketika ia melangkah pergi, gadis itu meradang. Wajahnya memerah karena amarah, ia berbisik penuh dendam, rencana rencana jahat sudah tergambar dipikirannya, “Pelayan kurang ajar! Kau pasti akan mendapatkan akibatnya. Aku sudah menyiapkan sesuatu untukmu, rendahan.” menyeringai dengan matanya yang tidak lepas dari Cassa.

Cassa tidak menyadari bahaya yang tengah mengintainya, tetapi nalurinya memaksa langkahnya tetap mantap menuju kamar Alaric, dengan pikiran hanya terfokus pada tugasnya.

Cassa mengetuk pintu kamar Duke Alaric dengan sopan sebelum perlahan membukanya. Namun, matanya langsung melebar saat mendapati sosok Alaric berdiri di dekat jendela besar, membelakangi pintu, tanpa mengenakan atasan. Hanya celana panjang hitamnya yang tersisa, memperlihatkan punggungnya yang berotot. Cahaya matahari yang masuk melalui tirai tipis menambah kesan dramatis pada sosoknya.

“Duke…,” ucap Cassa, nyaris gagap. Ia buru-buru menundukkan kepala, berharap pandangannya yang tidak sengaja tadi segera terlupakan. Pipinya merona, walau dia pernah melihat Alaric yang hanya memakai handuk waktu itu. Dia masih belum terbiasa melihat Alaric yang memamerkan otot perutnya, begitu hot! Membuat kamar ini menjadi lebih panas.

Alaric menoleh dengan santai, senyumnya licik seperti biasa. Kebiasaan menjahili pelayan pribadinya adalah kegiatan yang paling menyenangkan, “ Kau lama sekali. Aku hampir mengira kau kabur dari tugasmu, Lavie. ”

Cassa menarik napas dalam, berusaha tetap profesional. Ia melangkah mendekat sambil membawa setelan berburu yang telah ia siapkan.

" Maafkan saya, Duke. Saya datang untuk menyerahkan pakaian berburu Anda. ”

Namun, sebelum Cassa sempat meletakkan pakaian itu di meja, Alaric melangkah mendekat dengan tatapan iseng, “Kau tahu, Lavie. Aku begitu menghargai kerja kerasmu. Jadi, sebagai bentuk kepercayaan ku padamu lagi dan lagi, bagaimana kalau kau yang memakaikan pakaiannya untukku?” katanya, setengah bercanda namun nadanya terdengar cukup serius.

Cassa langsung menegakkan tubuh, menatapnya penuh kewaspadaan. “Yang Mulia, itu tidak pantas—”

“ Tidak pantas, hm?, ” potong Alaric sambil menyeringai, “Kau pelayanku, bukan? Jadi, ini termasuk tugasmu, ” Ia menyilangkan kedua lengannya, sengaja membuat situasi semakin canggung. Matanya tak henti-hentinya menatap Cassa.

Dengan enggan, Cassa akhirnya mengalah. Tak ayal, dalam pikirannya selalu menyumpah serapahi Duke menyebalkan di depannya. Ia menghela napas panjang sebelum mulai bekerja. Ia mengambil kemeja berburu yang terbuat dari bahan katun tebal berwarna hijau tua, dirancang khusus untuk melindungi dari duri dan cabang-cabang pohon di hutan. Dengan hati-hati, ia membantu Alaric memasukkan kedua lengannya ke dalam lengan kemeja. Tangannya gemetar saat tidak segaja menyentuh kulit Alaric. Panas dingin menyerap ke tubuh Cassa dengan menyeluruh.

Selanjutnya, ia segera mengambil mantel berburu dari bahan wol yang ringan namun hangat, dilengkapi aksen kulit di bahu untuk menahan senjata. Mantel itu berwarna cokelat gelap, dengan beberapa kantong untuk menyimpan perlengkapan kecil. Ia memasangkannya ke tubuh Alaric dengan cekatan, meski wajahnya sedikit memerah karena jarak mereka yang begitu dekat.

Setelah itu, ia menyerahkan sarung tangan kulit dan celana panjang berburu, yang dilengkapi dengan pelindung lutut, “Tinggal celana ini saja, Duke. Saya rasa Anda bisa memakainya sendiri, Anda kan bukan anak kecil! ” katanya cepat dibumbui sindiran halus. Berusaha menghindari kontak mata. Mana mau dia yang memakaikan celananya.

Alaric tertawa kecil, merasa puas telah membuat Cassa terlihat begitu salah tingkah, “Kau selalu membuat pekerjaanku lebih mudah, Lavie. Ya ya ya, aku tahu. Sebenarnya kalau kau mau juga tidak apa-apa untuk memakaikan celanaku, ” candanya, Cassa yang mendengar itu melotot dan dengan spontan meneriakkan kata "TIDAAAK". Alaric kembali tertawa lagi melihat tingkah laku pelayan pribadinya, lalu mengambil celana itu sendiri.

“Pastikan sepatu bot berburu ku ada di depan pintu dalam lima menit, ” tambahnya, mengakhiri momen tersebut dengan perintah seperti biasa.

Cassa baru saja selesai menyerahkan pakaian berburu dan hendak berbalik meninggalkan kamar, “Dasar Duke menyebalkan!,” gumamnya pelan sambil menghentakkan kecil kakinya. Namun sebelum ia sempat mencapai pintu, sebuah tangan kuat tiba-tiba menarik pergelangan tangannya.

“Duke jelek?!, ” tanya Cassa terkejut, tubuhnya tersentak hingga berhadapan langsung dengan Alaric, bisa dibilang begitu menempel. Jarak mereka kini begitu dekat, dan Cassa dapat merasakan napas hangat sang Duke di wajahnya. Tubuhnya kaku, sementara Alaric memandangnya dengan senyum penuh arti.

“Kau mau pergi begitu saja setelah membantu, hm?, ” bisik Alaric, nada suaranya rendah, hampir seperti sedang menggoda. Cassa tidak sempat menjawab karena begitu gugup. Dalam sekejap, Alaric memiringkan wajahnya dan mengecup pipi Cassa dengan lembut.

“Terima kasih atas bantuanmu, kucing nakal,” katanya sambil menyeringai, seolah menikmati wajah Cassa yang sekarang memerah bagaikan apel matang.

“ D-Duke! Kenapa Anda mencium saya dengan tidak sopannya?!, ” Cassa akhirnya berseru dengan suara tertahan, menarik tangannya dengan cepat. Ia memegang pipinya yang terasa panas, matanya menatap tajam ke arah Alaric, meski tubuhnya masih terpaku di tempat.

Alaric tertawa kecil, nada suaranya terdengar puas. “Apa? Itu hanya tanda terima kasih. Kau yang selalu bersikap seperti singa, tapi lihat sekarang.. Kau terlihat begitu menarik dan menggemaskan saat salah tingkah, Lavie, ”

“ Duke… Anda tidak boleh mencium saya lagi,!” sergah Cassa, lebih keras kali ini. Ia memutuskan untuk tidak memperpanjang momen itu, segera melangkah mundur menuju pintu dengan langkah terburu-buru. Namun, sebelum keluar, ia berbalik dan menatap Alaric dengan ekspresi berusaha tetap tenang.

“Bersiaplah untuk Pesta Berburu, Duke. Saya akan memastikan semuanya sudah diatur dengan sempurna,” katanya tegas, lalu meninggalkan kamar tanpa menunggu tanggapan.

Di balik pintu, Cassa menempelkan punggungnya ke dinding, mencoba mengatur napasnya yang tersengal. Pipinya masih terasa panas, dan pikirannya penuh dengan bayangan sang Duke yang terus saja bertindak seenaknya. Dua kali sudah dicium!

“Sialan! Duke menyebalkan itu benar-benar suka bermain-main denganku,” gumamnya, sebelum melangkah cepat untuk melanjutkan tugasnya. Namun, jauh di dalam hati, ia tidak bisa menghapus sedikit rasa berdebar yang muncul karena kejadian barusan.

Di tengah perjalanan dari kamar Alaric, dua gadis memperhatikan Cassa. Salah satu gadis itu menatap tidak suka, rasanya ia begitu marah.

"Siapa dia, Nona ?, " ucap salah satu gadis, dia adalah salah satu pelayan yang diikutsertakan di Pesta Berburu tahun ini. Panggil saja Annete.

"Dia adalah pelayan yang begitu kurang ajar padaku, Annete! Dia beraninya mengabaikan ku begitu saja!, " geram gadis bersurai merah muda tersebut, dia adalah Anak satu-satunya dari Keluarga Marquees Winchell. Gadis yang cantik tapi banyak tidak disukai karena sikapnya yang sombong, angkuh dan semena-mena. Dia adalah Amara Vivienne Winchell.

"Beraninya dia kepada Anda, Nona! Apa pelayan tidak tahu diri itu tidak tahu siapa, Nona?!, " geram Annete.

"Sepertinya dia tidak tahu, maka dari itu aku sudah menyiapkan rencana jahat kepadanya! Agar dia tahu siapa aku, " balas Amara dengan amarah yang menyeruak.

"Tunggu pembalasan ku, pelayan rendahan, " setelah mengucapkan itu, senyum menyeringai terpampang begitu jelas.

...— Bersambung —...

1
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
chipsz🌙
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
chipsz🌙: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
Sety_Sweet
mampir, salken ya ka
Kang cilok: Mampir juga kak ke “KAU DAN AKU, BERSAMA”😄
rosemarie: okaii ka sky, makasii suda mampir. nice to meet you too!! /Smirk//Heart/
total 2 replies
Atik Laros
udah mampir nih Thor... semangat terus ya
rosemarie: wiihh okeii kaa, makasi suda mampir loh ya/Smile//Rose/ happy holiday!
total 1 replies
yanah~
semangat kak 🤗💪
rosemarie: ih makasi banyak kak huhuhu/Sob//Heart//Heart/
total 1 replies
yanah~
ditunggu lanjutannya kak 🤗💪
rosemarie: siapp, ditunggu ya ka/Determined/
total 1 replies
¶•~″♪♪♪″~•¶
aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/
¶•~″♪♪♪″~•¶: ya sama2 juga kk/Smile/
rosemarie: wii, makasi banya kaka/Hey//Heart/
total 2 replies
💫0m@~ga0eL🔱
mampir berkunjung 🙏
💫0m@~ga0eL🔱: iya, sama-sama ❤️
rosemarie: tengkyuu uda mampir looh, kakk /Hunger//Heart/
total 2 replies
rosemarie
ayo ayo tinggalkan jejak kalian disinii, jangan lupa buat beri dukungan ke aku ya!! /Bye-Bye/ terima kasi banya! /Kiss//Rose/
michiie
aku sudaa mampir yaa/Kiss/
rosemarie: duu duu, okei ka/Slight/ makasi banya loh yaa mwah /Kiss//Kiss/
total 1 replies
Dian
Lanjut thor semangat 💪🏻💕 yuk saling suport mampir jg ke karya aku “two times one love”❤️
rosemarie: wiih siapp ka, siap ka/Angry/ terima kasi banyaa loh yaa! /Hey//Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!