Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Mawar bersama dengan Rangga berjalan keluar dari rumah, keduanya sudah siap dengan baju tipis dan sebuah topi.
"Hore kita ke pantai.." Ucap Rangga senang, ia memegang tangan Mawar dengan sangat erat.
"Mama.. Mama.. Nanti kita buat istana pasir, yu.." Ajak Rangga, ia sering melihat video anak anak yang membuat istana pasir.
"Hayu." Jawab Mawar dengan penuh semangat.
Rosalina berjalan mendekat ke arah mereka, "Rangga sayang, kamu semobil sama Oma." Ucap Rosalina.
"Tapi Oma, Rangga ingin semobil sama mama." Jawab Rangga dengan ekspresi sedikit kesal.
"Rangga, hari ini kamu semobil sama Oma. Mama akan semobil sama Papa." Ucap Mawar dengan senyuman di wajahnya, ia mengelus rambut Rangga agar anak itu mau semobil dengan Rosalina.
Rangga lalu menganggukkan kepalanya dengan pelan, ia langsung berlari ke arah Rosalina dan menuntun Rosalina untuk masuk ke dalam mobil.
Mawar lalu berjalan ke arah Arga yang sudah berdiri di depan pintu mobil, Mawar langsung masuk ke dalam mobil. Begitu juga dengan Arga, di sepanjang perjalanan Mawar dan Arga hanya diam dan tidak berbicara satu sama lain.
Hingga di tengah berjalanan, supir memberitahu jika ada seorang wanita yang melambaikan tangannya di depan mobil mereka. Arga melihat Evelyn melambaikan tangannya, "Berhenti di depan perempuan itu." Ucap Arga pada supir yang mengendarai mobil.
Mawar penasaran dengan wanita yang melambaikan tangannya, mata Mawar melihat sosok wanita yang pernah ia lihat di kantor Arga saat itu.
Evelyn tersenyum senang saat melihat mobil Arga berhenti di depannya, ia sudah hafal betul plat nomor mobil pria itu. Evelyn lalu mendekat ke arah pintu penumpang, kaca mobil pun secara perlahan mulai turun.
Senyuman Evelyn seketika berubah menjadi senyuman canggung dan kesal saat melihat sosok wanita yang berada di samping Arga.
"Ada apa?" Tanya Arga dengan tatapan dingin.
"Emm.. Ini aku ingin mengantarkan jas milik mu." Jawab Evelyn dengan senyuman di wajahnya.
Arga langsung mengambil jas yang ada di tangan Evelyn tanpa turun dari mobil, ada rasa penasaran di hati Evelyn melihat Arga dan Mawar akan pergi.
"Kau akan pergi ke kantor?" Tanya Evelyn penasaran.
"Tidak, kami akan pergi ke bandara." Jelas Arga seraya melihat jam tangannya.
"Bandara? Kalian pergi keluar negeri?" Tanya Evelyn sedikit terkejut dan penasaran.
"Bukan, kami akan pergi ke villa yang ada di luar pulau." Jawab Mawar dengan senyuman ramah, jawaban Mawar membuat Evelyn hanya tersenyum canggung.
"Emm.. Bolehkah aku ikut sampai depan, kebetulan aku akan pergi ke rumah sahabat ku dan arah nya sejalan dengan kalian. Apa boleh?" Tanya Evelyn dengan senyuman di wajahnya.
"Boleh, naiklah." Jawab Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Evelyn tersenyum, ia lalu membuka pintu depan mobil dan langsung masuk di kursi depan bersama dengan supir.
Sepanjang jalan Mawar memandang Evelyn sesekali, wanita itu nampak mengepalkan tangannya seperti sedang menahan sesuatu.
"Apa kalian akan berbulan madu?" Tanya Evelyn seraya menggigit bibir bagian bawahnya.
Mawar tersenyum tipis, "Bisa di sebut begitu, setelah menikah kami belum sempat berbulan madu." jawab Mawar seraya tak sengaja kepalanya bersandar di pundak Arga, tapi Arga hanya diam dan sama sekali tidak keberatan dengan tingkah laku Mawar.
Evelyn tersenyum tipis, "Aku ikut senang mendengarnya.." Jawab Evelyn seraya melihat wajah Arga dari kaca mobil.
Hingga tak beberapa lama mobil berhenti di pinggir jalan, Evelyn pun langsung turun dari mobil dan tak lupa ia mengucapkan terimakasih kepada Arga.
Mawar melihat Evelyn berjalan menjauh, dan mobil pun mulai melaju secara perlahan. Mawar tersebut tipis, "Wih.. Ada yang ketemu sama seseorang." Ucap Mawar dengan senyuman jahil.
"Apa?" Jawab Arga dengan tatapan sinis.
Mawar tersenyum tipis, ia lalu mengambil jas yang ada di tangan Arga. Hidungnya mencium wangi parfum wanita di jas yang baru saja di kembali oleh Evelyn kepada Arga.
Mawar tertawan dan menggoda Arga yang tengah di sukai oleh wanita lain, meski entah kenapa hatinya seperti merasakan perasaan tak suka. Ia tidak suka dengan aroma Evelyn yang menempel di jas milik Arga, tapi akal sehatnya mengatakan jika ia tidak memiliki hak untuk marah tentang kehidupan Arga.
Mawar lalu menghela nafas, ia langsung melemparkan jas milik Arga ke kursi depan, Arga yang melihat hal itu hanya tersenyum tipis. Kini keduanya hanya duduk di dalam mobil dan tidak saling berbicara satu sama lain.
Hingga akhirnya keduanya sampai di bandara, bersama dengan Rosalina dan Rangga. Mereka masuk ke dalam pesawat yang sudah di sewa secara pribadi dengan kualitas pelayan dan tempat duduk kelas bisnis.
Mawar duduk bersama dengan Arga, ia melihat setiap sudut tempat duduknya. Senyumannya nampak sangat senang, "Kenapa, apa kau belum pernah naik pesawat kelas bisnis?" Tanya Arga yang dari tadi memperhatikan setiap gerak gerik Mawar.
Mawar tersenyum dan memukul Legan Arga pelan, ia tertawa dan sedikit berbisik. "Jangankan kelas bisnis, kelas ekonomi pun aku belum pernah naik." Ucap Mawar seraya tertawan menertawakan dirinya yang sangat ketinggalan jaman.
Arga hanya tersenyum tipis, ia meminta Mawar untuk menggunakan sabuk pengaman. Mawar duduk dengan tenang di dalam pesawat, tapi ia merasa cucup gugup saat pesawat akan lepas landas.
Tangannya tak sengaja menggenggam tangan Arga dan mencengkram nya dengan erat, saat Pesawat telah berada di udara. Mawar pun langsung sadar jika ia telah mencengkram tangan Arga sampai bekas kuku nya terlihat jelas di kulit tangan pria itu.
"Aku minta maaf, aku tak sengaja..." Ucap Mawar dengan perasaan tak enak dan merasa bersalah.
"Sudahlah jangan di pikirkan." Jawab Arga yang memilih memejamkan matanya dan bersandar di kursinya.
Mawar pun hanya bisa tersenyum bingung, ia melihat Rangga tengah asik bersama dengan Rosalina. Meski Mawar ingin duduk bersama dengan Rangga, tapi itu tidak mungkin karena Rosalina ingin berdekatan dengan Rangga.
Mawar melihat pemandangan lautan dan kota-kota dari serta pegunungan dari kaca pesawat, ini adalah pengalaman pertamanya naik pesawat dan beruntung nya dia mendapatkan kelas bisnis. Mawar lalu melirik ke arah Arga, ia tersenyum senang. Di matanya wajah Arga nampak seperti ATM yang bisa mengeluarkan jutaan uang sekaligus.
"ATM berjalan ku." Bisik Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Tanpa sadar ucapan itu di dengar oleh Arga yang tengah berpura-pura tidur, "Siapa ATM berjalan mu?" Tanya Arga dengan mata yang masih menutup.
Mawar nampak terkejut saat melihat Arga yang rupanya pura-pura tidur, karena sudah kepalang basah. Mawar langsung mengucapakan jika Arga lah ATM berjalannya tanpa rasa malu.
Lagian gimana Rosalina ga ngamuk, baru juga 8 hari Morgan ditinggal istrinya kok udah minta nikah lagi.