NovelToon NovelToon
Di Paksa Menikahi Putri Miliarder

Di Paksa Menikahi Putri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Ahli Bela Diri Kuno / Pendamping Sakti
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Kubur

Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

...

Nayla yang sedang memainkan ponsel di atas tempat tidurnya melihat jika syahid sudah selesai mandi dan sudah memakai pakaiannya.

Nayla meminta syahid membawa pakaiannya agar memakainya langsung di dalam kamar mandi, nayla tidak sanggup melihat tubuh seksi syahid.

" nay, ini buat kamu, maaf hanya 1 juta yang bisa aku kasih buat nafkah kamu bulan ini." Ucap syahid sambil memberikan uang yang sudah terbungkus amplop berwarna coklat pada nayla.

Nayla kaget mendengar nafkah dari syahid, dia pun segera menatap syahid, dan melihat jika di depannya syahid sudah menyodorkan amplop berisi uang.

" nggak usah, gaji ku bulan ini masih sisa banyak." Jawab nayla menolak sambil bangun dari duduknya.

" nay, aku tau uang segini tidak berarti apa apa buat kamu, tapi setidaknya kamu terima. Jika kamu tidak terima aku merasa berdosa karna tidak memberi nafkah istri." Ucap syahid memaksa nayla.

" ya sudah mana, aku juga punya sesuatu buat kamu." Jawab nayla yang tidak ingin di adukan pada pak prabu jika dia menolak uang itu.

Nayla berjalan ke lemarinya, dan mengambil sesuatu buat syahid. Syahid sendiri hanya tersenyum dan memperhatikan nayla.

" ini, kamu baca dan kamu tanda tangani." Ucap nayla sambil memberikan selembar kertas pada syahid.

" kontrak nikah selama 6 bulan. 1. jangan memberitahu status pada orang. 2. Tidak boleh tidur satu kasur. 3. Tidak ada hubungan intim." Ucap syahid membaca yang ternyata surat kontrak nikah yang nayla buat.

" banyak banget nay syaratnya, aku juga mau tambahin kalau begitu biar adil." Ucap syahid lagi setelah selesai membaca semua isi dalam kertas.

" ya, tambahin aja apa yang kamu mau, tapi jangan yang aneh aneh." Jawab nayla, syahid hanya mengangguk dan mencari bolpain yang ada di meja rias nayla.

Syahid hanya menambahkan satu syarat di dalam kertas. Dan segera menyerahkan kembali pada nayla setelah syahid memberi tanda tangannya di sana.

" di larang berhubungan atau mendekati lawan jenis jika masih berstatus istri." Ucap nayla membaca tulisan yang baru saja syahid tulis.

" kalau kami melanggar, aku juga akan melanggar isi dalam kontrak itu. Termasuk berhubungan intim dengan kamu." Ucap syahid membuat nayla bergidik kembali membayangkan king cobra milik syahid yang sempat dia lihat dari balik kolornya.

" oke, aku tidak akan melanggarnya." Jawab nayla, syahid hanya mengangguk dan tersenyum.

Syahid berjalan ke arah sofa yang menjadi tempat tidurnya, namun syahid tidak duduk melainkan mengambil obat dari dalam tasnya.

" apa itu, kamu jangan macam macam ya di rumah ini, dengan mamakai barang haram seperti itu." Ucap nayla yang ternyata mengikuti langkah syahid.

Nayla melihat jika syahid mengeluarkan sesuatu yang terlihat seperti daun daunan yang sudah di keringkan, nayla menduga itu adalah narkotika.

" macam macam seperti apa nay, ini daun daunan yang aku racik buat obat, luka tusukan ku berdarah lagi karna tadi aku dan yoga di hadang preman di jalan sebelum pulang." Jawab syahid menjelaskan, nayla langsung membuka sedikit baju syahid agar bisa melihat luka syahid.

" astaga, kenapa bisa berd*rah lagi." Ucap nayla kaget melihat luka syahid yang kembali mengeluarkan d*rah.

" ya tadi aku melawan, dan tidak sengaja salah satu tendangan dari preman itu mengenai luka ini." Jawab syahid.

" apa yang bisa aku bantu.?" Ucap nayla yang ingin membantu mengobati luka syahid. Syahid tersenyum mendengarnya.

" tolong ambilin air hangat di bawah, buat nyeduh obat ini." Jawab syahid, nayla hanya mengangguk dan segera berjalan keluar kamar.

Entah kenapa nayla tiba tiba tidak tega melihat luka syahid yang kembali mengeluarkan d*rah. Saat sedang terburu buru ternyata di sofa ruang tamu ada pak prabu dan bu ningrum yang melihat nayla.

" nay, kamu mau kemana, seperti sedang buru buru.?" Tanya pak prabu menghentikan langkah nayla.

" mau ambil air hangat pah." Jawab nayla, menghentikan langkahnya.

" tumben kamu minum hangat, biasanya juga Es." Ucap bu ningrum yang sudah mengetahui kebiasaan nayla.

" bukan buat aku mah, tapi buat syahid, katanya buat nyeduh obat yang dia bawa dari kampungnya." Jawab nayla segera berjalan kembali melanjutkan langkahnya ke dapur mengambil air hangat.

" pah, apa tidak sebaiknya kita bawa syahid ke rumah sakit, mamah kasihan jika lukanya tidak kunjung membaik." Ucap bu ningrum sambil menatap nayla yang sudah masuk pintu dapur.

" ayo mah, lebih baik kita ke kamar mereka." Ucap pak prabu yang memilih melihat langsung kondisi syahid.

Nayla yang sudah mengambil air hangat merasa heran melihat pak prabu dan bu ningrum yang sudah tidak ada di sofa.

Namun nayla lebih memilih langsung kembali ke kamar untuk memberikan air hangat yang ada di tangannya pada syahid.

" loh mamah, papah, sedang apa kalian di sini.?" Tanya nayla yang melihat bu ningrum dan pak prabu yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

" kami sedang nungguin kamu, mamah sama papah nggak enak mau masuk ke dalam." Jawab bu ningrum. Pak prabu mengangguk setuju.

" papah sama mamah mau lihat luka syahid, jika semakin parah papah akan membawanya ke rumah sakit." Ucap pak prabu yang mengerti nayla yang hanya dian bingung.

" ya sudah, ayo masuk." Ucap nayla mengejak mereka masuk setelah membuka pintu kamar.

Syahid yang sedang duduk di sofa langsung berdiri saat melihat pak prabu dan bu ningrum datang bersama dengan nayla.

" pah, mah, ada apa kalian kesini.?" Tanya syahid.

Bukannya menjawab, pak prabu dan bu ningrum memperhatikan bantal dan selimut yang ada di sofa, mereka bisa menyimpulkan sekarang.

" kamu suruh syahid tidur di sofa nay.?" Tanya pak prabu menatap nayla. Nayla yang mendengar langsung menundukkan kepalanya takut.

" bukan pah, aku sendiri yang mau tidur disana, karna aku takut jika ada d*rah yang menetes di atas kasur nayla." Ucap syahid yang mengerti jika nayla takut dengan pak prabu.

" mulai sekarang, mamah nggak mau lihat kamu tidur di sofa, dan kamu nayla, jika mamah dengar kamu melarang syahid mamah akan cabut semua yang sudah papah berikan sama kamu." Ucap bu ningrum, nayla hanya mengangguk pasrah, sedangkan syahid merasa kasihan melihatnya.

Syahid pun segera menyuruh mereka duduk di sofa agar tidak berdiri, dan syahid sendiri langsung mengobati lukanya.

" apa tidak sebaiknya, kamu ke rumah sakit nak." Ucap pak prabu melihat jika luka syahid yang sedang di obati.

" tidak perlu pah, besok juga sudah mengering lagi." Jawab syahid. Pak prabu mengangguk dan mendekatkan dirinya untuk berbisik pada syahid.

" terima kasih ya pah, setelah selesai mengobati luka ini aku akan segera menemuinya." Ucap syahid yang ternyata pak prabu memberitahu tentang adiknya yang sudah sampai di kota dan sudah ada di rumah yang pak prabu siapkan sebelumnya.

Nayla yang mendengar bingung dia penasaran apa yang pak prabu bisikkan, namun nayla tidak berani bertanya.

Sedangkan bu ningrum yang sudah tahu hanya tersenyum melihat mereka.

Bersambung...

1
Rasmel Nasrun
ceritanya bagus, lanjut...
Hasrie Bakrie
Lanjut
Rasmel Nasrun
wah, kenapa baru sekarang saya dapat cerita s bagus ini???
Rasmel Nasrun
yah, jalan ceritanya masih terbilang bagus jugalah sama seperti awal cerita...
Rasmel Nasrun
sampai disini ceritanya saya beri nilai 99 dari 100. Jalan ceritanya bagus sekali...
Hasrie Bakrie
Lanjut
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum mampir ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!