NovelToon NovelToon
Cintamu Yang Segelap Malam

Cintamu Yang Segelap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: My. dark

Bagaimana jika awalnya cowok yang mencintaimu secara ugal-ugalan, Tiba-tiba seperti orang yang asing, seperti keindahan senja yang hilang ditelan gelapnya malam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My. dark, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Candu Sekali

"Hay, Boleh duduk disini" Sapa Aura yang saat ini menghampiri Langit.

Langit lalu mengeret kursi disamping nya, sebagai tanda mempersilahkan Aura duduk.

"Mau ngomong apa? " Tanya Langit tanpa basa basi.

"Em, Soo... AL... kitaa" Jawab Aura terbata, mendengar ucapan Aura yang terbata bata Langit menoleh ke arah dan mengangkat satu Alisnya.

"Kenapa dengan kita, bukannya sudah sesuai dengan keinginanmu? " Tanya Langit datar.

Entahlah setiap pertanyaan Langit dan jawabannya membuat jantung Aura berdebar sangat kencang, saat ini Dia tidak mendapatkan respon yang dia ingin kan, Langit yang dihadapannya sekarang ini seperti orang asing, Langit yang begitu dingin dan datar.

"Kenapa kamu tidak menjelaskan apapun.. " Tanya Aura yang sekarang mulai nge-blank nggak tau harus tanya apa lagi kepada.

"Maksud kamu, penjelasan yang seperti apa yang kamu inginkan? " Kini Langit menatap Aura dengan dingin.

"Soal perjodohan kita? " Tanya Aura pelan sambil menundukkan kepala untuk menyembunyikan rasa gugup nya.

Dan Langit hanya tersenyum miring, "kamu maunya gimana? Aku sih terserah. " Ucapnya datar tanpa basa basi, Langit terlalu lelah untuk menangapi drama percintaan, walaupun dalam hatinya masih ada cinta untuk Aura

Saat ini Aura hanya di buat gelagapan dengan ucapan Langit dan matanya membulat dengan sempurna, dia bahkan tidak mendapatkan jawaban atau kepastian apapun saat ini. "Maksud ku, kejelasan kita gimana? Lanjut atau sudah, aku butuh kepastian bukan kata terserah. " Ucap Aura yang mulai jengah dengan sikap Langit yang begitu cuek dan dingin.

"Bunkanya dari dulu semua keputusan ada di kamu ya, lalu buat apa tanya lagi" Ucap Langit santai.

"Yaaa kamu pilih dong Langit... Kamu maunya apa kita sudah apa Lanjut dalam perjodohan ini, aku butuh itu jangan nge'gantung" Kini Aura mulai nyerocos karena tak kunjung mendapatkan jawaban yang dia mau.

"Gue nggk ada pilihan soal itu. " Singkat Langit dengan jujur.

"LANGGITTT..... bener bener yaaa... Ya udah kalo udahan kamu ngomong dong,ke orang tua kamu biar dibatalin. " Ucap Aura mulai emosi dengan tingkah Langit.

"Kan yang minta putus kemarin kamu" Ucap Langit,kali ini dia mengeluarkan ponselnya yang dari tadi bergetar, membuka room chat dari seseorang yang dari tadi mem'brondong nya spam chat.

Kini Aura mengepalkan tangannya dengan kuat, hanya untuk menyalurkan emosi nya, dia bahkan merasa sama sekali tidak mengenali orang yang dihadapi saat ini, seperti orang asing bukan Langit yang dia kenal.

"Kamu sudah berubah, bukan seperti Langit yang ku kenal" Ucap Aura ingin mengakhiri semua yang sia sia ini.

"Kamu mengharapkan Langit yang dulu? Dia sudah kubunuh bersama cinta yang membuatnya gila. " Bisik Langit dengan senyuman smirk.

Kini tubuh Aura menegang dengan sempurna, dia masih mencoba memahami maksud perkataan dari mulut Langit.

"Kalau mau balikan bilang saja Aura, tanpa berbelit belit, aku bisa menerima mu dengan tangan terbuka" Ucapnya pelan dan gaya yang sensual. Dan membuat tubuh Aura bergidik ngeri.

"Tapikan,kamu .... sudah punya cewe lain La..ngit." Ucap Aura terbata, dirinya merasa gugup saat di depan Langit.

"Cewe Lain?? " Ucap Langit sambil mengangkat alisnya bingung.

Lalu Aura mengangukan kepalanya lalu bilang "Alice".

Kini Langit hanya tersenyum dingin " Kamu bisa memintaku darinya ". Ucap Langit sebagai sebuah syarat.

" Lo pikir gue cewe apa.an... Gue nggak mau jadi pelakor" Ucap Aura lalu berdiri ingin pergi mengakhiri semua yang membuat dia jantungan.

lalu dengan cepat Langit mencekal tanggan Aura dan bilang " Temui aku nanti di Apartemen jika kamu butuh kejelasan. " Dan di akhiri dengan senyuman yang sulit di artikan,lalu dia melepaskan tanggan Aura.

.

.

.

"Gimana Ra,,, udah dapat kepastian dari Langit?" Tanya Jessica dan Amel yang tiba-tiba nimbrung di meja Aura, karena mereka ikut kepo dengan hubungan sahabatnya tersebut.

Aura hanya mengangkat bahunya, "Dia nyuruh gue ke apartemen nya kalo mau kejelasan." Jawabannya dengan santai.

"Ngapain kesana? Ucap Amel penasaran.

"Nggak taulah, bahkan gue sama sekali tidak mengenali Langit yang sekarang, Dia terlalu dingin dan datar, Gue harus gimana, nemuin dia di apartemen apa nggak? " Tanya Aura minta pendapat kedua sahabat nya.

"Yaa temuin aja... Daripada bertanya tanya" Ucap Jessica dengan enteng.

"Gue takuttt... " Ucap Aura.

"Whaattt.... Takut apa?? Sama Langit, bukannya Lo dulu sering sama Langit, dan sering main di apartemen nya? Ucap Amel kali ini menimpali.

" Yaa dia bukan Langit yang dulu. " Jelas Aura dengan jujur.

"Perasaan Lo aja kali Raa... Lagian wajar Langit seperti itu, mungkin kecewa kamu putusin tiba-tiba dan sepihak" Jessica mencoba cocok logi.

Kini Aura menganguk setuju dengan pernyataan Jessica.

.

.

.

Ting... Tong...!!! 

Tingg... Tonggg....!!! 

Klleekkkk....!!! 

.. 

Langit membuka pintu dengan tel*njang dada, hanya mengunakan kolor boxer saja, sepertinya Langit habis mandi karena harum semerbak aroma sabun sangat menyeruak, dengan rambut yang sedikit basah acak acakan menambah kadar kegantengan Langit.

Aura yang ada di depan pintu hanya bisa membulatkan sempurna matanya, dengan susah payah Aura menelan salivanya sendiri.

"Kenapa Gue cool ya" Tanya Langit santai saat melihat expresi Aura yang melongo. Dan Aura hanya ber haahhh  ria. "Masuk" Ucap Langit lalu berjalan mendahului Aura. Dan Aura pun masuk mengikuti Langit dari belakang.

Ketika Aura ingin mendudukkan pant*tnya ke sofa, tapi Langit langsung menarik tangannya, Aura hanya tersentak kaget saat Langit menyeretnya ke kamar.

"Laannngggg... Ittt maa.uu ngga...pain" Ucap Aura terbata bata, kini jantung Aura sangat berpacu sangat cepat.

"Duduk" Ucap Langit datar, dia mendudukan Aura diatas Kasurnya.

"Tapii Langit,,, aku nggak mau lakuin ini...!!!" Ucap Aura mulai ketakutan dengan tingkah laku Langit.

"Keringin rambut Gue" Ucap Langit sambil memberikan hair dryer ke Aura lalu di colokan ke stop kontak.

"Haaahhh... Ohhhhh... " Ucap Aura yang lebih syok lagi, kini muka Aura sudah memerah sempurna karena menahan malu karena pikiran negatif nya, bahkan dalam hatinya tak berhenti memaki dirinya sendiri, jika bisa,dia ingin menghilang sekarang juga dari hadapan Langit.

"Kenapa apa kamu mengharapkan sesuatu" Ucap Langit datar setelah melihat expresi Aura yang sedang salting. Kini dia duduk di kursi depan Aura, dan Aura hanya menggelengkan kepalanya,lalu turun mendekati Langit dan melakukan perintah dari Langit untuk mengeringkan rambutnya.

Saat selesai mengeringkan rambut Langit, Aura menaruh hair dryer di meja Langit, tapi Langit langsung menarik pingang Aura.

.

.

Greeebbbbb...!!! 

Kini Langit memeluk  Aura, yang berada di atas pangkuannya."Lang...iittt lepasin.. " Ucap Aura terbata karena gugup, jantung nya saat ini berpacu dengan cepat bahkan seperti ingin melompat keluar.

"Bukannya kamu menginginkan ini tadi.. Hembbs... "!! Ucap Langit yang kini mulai mensejajarkan tubuh nya.

Aura hanya mengelengkan kepala, " Kita udah nggak ada hubungan apapun" Ucap Aura.

"Berati kalau ada hubungan boleh? anggap saja ini hutang yang harus kamu bayar untuk beberapa bulan yang lalu saat kamu jadi miliku" Ucap Langit mulai gelap mata.

"Tap.... " Ucapan Aura terpotong karena ci*man Langit,  ci*man Langit nggk lembut seperti dulu, kini penuh na*su dan menuntut.

Saat Aura mau berontak, Langit langsung membopongnya  ke atas kasur, mel*matnya dan terus mel*mat. Bahkan tangan Langit sudah mulai nakal, menjamah kedua bukit kembar milik Aura, mengunci kedua tangan Aura,ke atas kepala Aura agar tidak berontak.

Kini Aura tak kehabisan Akal, dia gigit bibir langit hingga berdarah "Langit... Stop"..!!! Ucap Aura dengan mata berkaca kaca.

"Ahhwww..." Ringis Langit melepaskan ci*mannya. "Aku menagih bukti cinta yang kamu janjikan Aura Jeslyn" Ucap Langit dengan tatapan Gelap dan penuh nafsu.

"Noo Langit kita sudah put" Kini Ucapan Aura terputus oleh lumatan Langit lagi.

Ahhhhh.... Candu sekali. 

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, SUBSCRIBE DAN VOTE YA READERS, ANYEONG.!!

1
My. dark
sangat menarik
Phoebe
Aku tunggu update selanjutnya dengan gesekan bersih ke ponselku thor!
My. dark: trims Phoebe,ditunggu ya!!
total 1 replies
Curtis
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
My. dark: bagaimana kak, boleh kritik dan sarannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!