Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18.dua hati yang berbunga
Setelah beberapa saat mereka sampai diwarung soto langganan Adrian,dulu semasa kecil jika Ayah dan Ibu tidak sibuk mereka pas sarapan soto ditempat itu. Sejak saat itu soto menjadi makanan favorite Adrian.
"ayo turun sayang" ucap Adrian dengan lembut membuat pipi Suci kembali merah
Adrian lalu turun dan membukakan pintu untuk Suci. Mereka lalu masuk ke warung soto langganan Adrian, mereka mencari tempat duduk yang masih kosong. setelah mereka duduk seorang pelayan menghampiri mereka.
"selamat siang mas,sudah lama tidak kesini" sambil mengedipkan mata dan melirik kepada Suci. Adrian mengerti apa yang dimaksudkan oleh pelayan itu.
"kenalkan ini kekasihku namanya Suci" jawab Adrian sambil memgang punggung Suci lalu Suci menganggukkan kepalanya.
"cantik mas, oh ya mau pesan seperti biasanya mas? Tanya pelayan itu
Adrian mengangguk lalu pelayan itu pergi untuk mengambilkan pesanan mereka, sambil menunggu Adrian menceritakan tentang dirinya. Setelah beberapa saat pesanan mereka datang. Mereka lalu menyantap soto yang masih panas itu.
setelah selesai makan mereka lalu membayar dan masuk ke mobil lalu pergi kerestoran. Seperti biasa Suci diturunkan agak jauh dari restoran, Suci kemudian turun dan berjalan lebih dulu. Setelah melihat Suci memasuki area restoran Adrian baru menjalankan mobilnya menuju restoran.
Seperti hari-hari sebelumnya, Suci bekerja seperti biasa walau ada yang berbeda dengan hari ini. Hatinya merasa sangat bahagia, sehingga dari tadi ia tersenyum-senyum sendiri. Irma melihat ada aura yang berbeda pada temannya itu.
"kayaknya hari ini ada yang berbeda,terus dari tadi mbak perhatiin kamu senyum-senyum sendiri" tanya mbak irma dengan nada menggoda
"gak ada yang beda kok mbak, kitakan memang harus senyum untuk menyambut tamu" jawab Suci memberi alasan
karna jam buka sudah tiba, jadi mbak irma gak bisa bertanya lebih dalam lagi pada Suci dan itu membuat Suci sedikit lega. Tapi mungkin setelah kerja mbak Irma akan menanyakan hal itu kembali.
Semua karyawan briefing seperti biasa, kemudian berjalan menuju posisi masing-masing. Setelah semua keluar tinggal Suci dan pak Adrian yang ada didalam, saat Suci akan menuju keluar tiba-tiba tangannya dipegang Adrian yang membuat Suci kaget. Suci menoleh kebelakan lalu tersenyum dan menggelengkan kepala dan melepaskan tangan Adrian. Kemudian ia melangkah keluar menuju pintu masuk restoran.
******
Adrian tersenyum lalu pergi ke ruangannya. Didalam ruangan ia terus memandangi foto Suci yang dulu ia ambil dengan kamera ponsel. Hatinya sangat bahagia, ia berjanji jika saatnya tiba ia akan membawa Suci kepada Ayah dan ibu. Ia pun akan mengunjungi kedua orang tua Suci.
hatinya sudah mantap untuk memilih Suci sebagai pendampingnya. setelah beberapa saat melamun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
"masuk" kata Adrian
Ternyata yang datang adalah sahabatnya Rio, Adrian kemudian membalikkan ponselnya dengan gugup. Takut-takut Rio mengetahui hubungannya dengan Suci. Yah memang dia akan tau tapi tidak sekarang. Kalo dia tau sekarang wah bakal kacau rencana Adrian dan Suci.
"lagi ngapain lo bro, gue ganggu gak kalo main kesini?" tanya Rio dengan gaya tengilnya
"gak ganggu kok, gue juga lagi santai. Oh ya lo mau minum apa biar gue pesenin?" tanya Adrian
"jus alpukat aja bro" jawab Rio sambil memainkan ponselnya.