NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia : Agen Dan Mafia Berbahaya

Bayi Rahasia : Agen Dan Mafia Berbahaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Roman-Angst Mafia
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: dadeulmian

Elena adalah agen rahasia yang sedang menjalankan misi untuk mengambil informasi pribadi dari kediaman Mafia ternama bernama Luca Francesco Rossi. Saat menjalankan misi Elana terjebak dan menjadi tawanan beberapa hari.

Menyamar sebagai wanita panggilan, setelah tidur bersama pria yang menjadi mafia berbahaya itu, Elena menyelinap dan berhasil mendapatkan informasi penting yang akan menghancurkan setengah kekuatan milik Luca.

Dan itulah awal dari kisah Luca yang akan memburu dan ingin membalas dendam pada Elana yang menipunya. Disisi lain Elena yang bekerja menjadi agen rahasia berusaha menyembunyikan putri kecil rahasianya dengan mafia kejam itu.

Sampai 4 tahun berlalu, Luca berhasil menemukannya dan berniat membunuh Elena. Dia tidak mengetahui tentang putri rahasianya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dadeulmian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Di malam hari mansion Rossi seperti biasa terlihat tenang dan dijaga ketat oleh para pengawal bersenjata. Namun, di balik pagar tinggi dan semak-semak gelap, seorang agen FBI sedang berjongkok, mengamati setiap pergerakan.

“Aku di posisi,” suara pelan terdengar melalui earpiece agen tersebut.

“Pastikan kamu tidak terdeteksi,” balas suara di saluran komunikasi. “Kita tidak bisa mengambil risiko sebelum mendapatkan informasi tentang Elena dan Sophia.”

Agen itu mengangguk pelan, meski tidak ada yang bisa melihatnya. Dengan gerakan gesit, ia mulai memanjat pagar, berusaha menghindari kamera pengawas.

ΩΩΩ

Elena sedang menggendong Sophia ke kamarnya setelah membacakan dongeng sebelum tidur. Sophia yang sudah mengantuk mengusap matanya sambil berkata, “Mommy, Pia mau peluk Daddy juga.”

Elena tersenyum kecil. “Daddy sedang sibuk, Sayang. Kamu bisa memeluknya besok pagi.”

Setelah memastikan Sophia tertidur, Elena kembali ke kamarnya. Namun, saat ia melewati jendela besar di koridor, matanya menangkap bayangan samar di taman belakang.

Ia segera berhenti, alisnya berkerut. “Apa itu?” gumamnya pelan.

Merasa ada yang tidak beres, Elena memutuskan untuk menyelidiki.

Di Taman Belakang

Agen itu baru saja mendarat di tanah setelah memanjat pagar ketika ia mendengar suara langkah mendekat. Dengan cepat, ia bersembunyi di balik pohon besar, memegang senjata kecil yang ia bawa untuk berjaga-jaga.

Elena keluar melalui pintu belakang mansion, mengenakan mantel panjang untuk melindungi dirinya dari udara malam yang dingin. Ia melihat sekeliling, matanya tajam seperti sedang mencari sesuatu.

“Siapa di sana?” tanya Elena dengan suara rendah namun tegas.

Agen itu tetap diam, menahan napas.

Namun, sebelum Elena bisa melangkah lebih jauh, suara langkah berat mendekat dari arah lain.

“Elena, apa yang kamu lakukan di luar malam-malam begini?”

Luca muncul dengan tatapan curiga, mengenakan jaket kulit hitam. Ia menatap Elena, lalu memindai area sekitarnya.

“Aku pikir aku melihat sesuatu,” jawab Elena cepat.

Luca mendekat, berdiri hanya beberapa langkah darinya. “Apa yang kamu lihat?”

“Aku melihat bayangan di taman,” jawab Elena sambil menunjuk ke arah pohon besar tempat agen itu bersembunyi.

Luca mengerutkan alis dan segera memberi isyarat kepada salah satu pengawalnya. “Periksa area itu.”

Agen itu segera menyadari bahwa posisinya tidak aman. Dengan cepat, ia merayap ke sisi lain pohon, mencoba menghindari pengawal yang mendekat. Namun, dalam kegugupannya, ia menginjak ranting kering yang mengeluarkan suara retakan.

“Siapa di sana?!” Pengawal itu segera mengarahkan senjatanya ke arah suara.

Elena dan Luca sama-sama tegang. Luca menarik pistol dari pinggangnya, berjalan mendekati pohon dengan langkah hati-hati.

Agen itu tahu bahwa waktunya habis. Dengan gerakan cepat, ia melompat keluar dari persembunyian dan berlari menuju pagar.

“Berhenti!” teriak Luca sambil melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Namun, agen itu tidak berhenti. Ia berhasil memanjat pagar dan melarikan diri sebelum ada yang bisa menangkapnya.

Luca menggeram marah, lalu berbalik menatap Elena. “Kamu yakin tidak tahu apa-apa tentang ini?”

Elena menggeleng cepat. “Aku tidak tahu siapa itu, Luca. Aku hanya melihat bayangannya.”

Namun, tatapan curiga di wajah Luca menunjukkan bahwa ia tidak sepenuhnya percaya.

Setelah memastikan keamanan mansion, Luca memanggil seluruh bawahannya untuk meningkatkan patroli. Mereka akhirnya berjalan kembali ke dalam mansion.

“Elena,” katanya dingin saat mereka kembali ke ruang tamu, “aku ingin kamu tetap di dalam rumah. Jika ada yang mencurigakan, aku harus mengetahuinya.”

Elena mengangguk, meski hatinya gelisah. Ia tahu bahwa pengintai itu kemungkinan besar adalah agen FBI yang mencoba menyelamatkannya.

Saat Luca pergi untuk berbicara dengan pengawal lainnya, Elena menyelinap ke kamarnya. Ia mengambil alat komunikasinya dan mengirim pesan singkat:

“Ada yang mencoba menyusup. Siapa itu?”

Balasan datang beberapa detik kemudian. “Itu adalah Agen Hawk. Kami mencoba mencari tahu situasi kamu.”

Elena memijat pelipisnya, merasa situasi ini semakin rumit. Jika Luca mengetahui siapa pengintai itu, segalanya bisa menjadi lebih buruk.

1
tia
lanjut Thor
tia
semangat thor cerita bagus
dadeulmian: terimakasih udah komen kakk
total 1 replies
tia
masa ibu ny lebih muda thor
dadeulmian: emang awet muda dia
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!