NovelToon NovelToon
Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Nikah Dadakan Gara Gara Prank

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Paksa / Pelakor jahat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Shusan SYD

Nikah dadakan karna di jodohkan ❌ Nikah dadakan gara gara prank ✅ Nikah dadakan karna di jodohkan mungkin bagi sebagian orang memang sudah biasa, tapi pernah gak sih kalian mendadak nikah gara gara prank yang kalian perbuat ? Emang prank macam apa sampe harus nikah segala ? Gw farel dan ini kisah gw, gara gara prank yang gw bikin gw harus bertanggung jawab dan nikahin si korban saat itu juga, penasaran gimana ceritanya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shusan SYD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Akhirnya hari ini aku bisa berangkat bersama dengan salsa, itu juga mungkin karna terpaksa entahlah aku tak perduli.

Entah mengapa perjuanganku untuk mengejar cinta istri sangat sulit, bahkan mengejar cinta gebetan pun tak sesulit ini. Apa mungkin karna salsa yang tak pernah bisa memaafkan kesalahanku waktu itu ?

Kesalahan yang kulakukan hanya sebatas prank, masih dalam batas wajar. Namun sampai sekarang dia masih berpikir bahwa bekas cupang di lehernya itu benar benar aku yang melakukannya.

Setelah beberapa lama akhirnya kita sampai di depan halaman fakultas, setelah memakirkan motor salsa dengan segera akan beranjak.

"Sayang," ucapku, perkataanku barusan mungkin di dengar oleh beberapa orang yang memang masih berada di parkiran dan mereka biasa saja namun, tidak dengan salsa. Matanya terbelalak seraya berbalik ke arahku.

"Lu manggil apa barusan ?" tanya gadis itu setelah mendekat ke arahku.

"Sayang, emang kenapa ?" tanyaku, salsa langsung membekap mulutku dengan tangannya.

"Lu gila ya ? Entar di denger banyak orang." ucapnya.

"Emang kenapa ? Pacaran sesama pelajar gak di larang kan ?"

"Kan gw udah pernah bilang, di luar rumah kita cuma temen aja. Paham." ucap salsa.

"Iya, tapi.. "

"Ssstt... " salsa langsung memotong perkataanku kembali.

"Gak usah banyak bantah atau kita cerai." ancamnya.

"Apa, cerai ?" tanya seorang perempuan yang baru saja datang.

Aku dan salsa jadi sama sama menoleh ke datangnya suara.

"Adiba ?" tanya salsa sedikit terkejut.

"Siapa yang mau cerai ?" tanya adiba seraya tersenyum, mungkin dia berpikir bahwa aku dan salsa tengah bercanda.

"Siapa yang mau cerai ? Gak ada." jawabku.

"Emang kalian udah nikah ?" tanyanya,

"Ehh.." baru saja aku akan menjawab pertanyaan adiba sebuah cubitan mendarat di pinggangku.

"Gak ada, gak ada. Ayo ah.. " ajak salsa dan akan segera berlalu.

"Sayang, eh salsa maksudnya." ucapku hampir keceplosan.

"Apaan sih ?" tanya salsa.

"Cieee.. Kalo kalian lagi pacaran bilang aja. Kan gw gak enak jadi pengganggu." ucap adiba tiba tiba.

"Itu maksudku helmnya di lepas dulu loh." ucapku, salsa juga mungkin baru teringat bahwa helmnya belum di lepaskan.

"Cieee. Jadi tadi kalian berangkat bareng ya ?" tanya adiba semakin menjadi.

"Terpaksa." jawab salsa seraya berusaha melepaskan helmnya.

Karna gemas melihat salsa yang tak bisa melepaskan helm itu akhirnya aku harus turun tangan juga.

"Sini." ucapku seraya mulai mendekat.

"Gak usah, gw bisa sendiri." ucap salsa menolakku.

"Dahlah sal, lu gak usah sok jual mahal." ucap adiba, aku tersenyum karna apa yang dia katakan itu benar.

"Paan sih lu." protes salsa.

"Eh si fasya udah nungguin lu tuh." ucap adiba, aku seketika langsung menoleh.

Terlihat salsa jadi sedikit panik dia pun menepuk pelan lengan temannya itu.

"Eh. Oh iya gw duluan." ucap salsa dan akan segera berlalu.

Setelah berhasil melepaskan helmnya, salsa pun menyerahkan helm itu padaku.

Salsa berlalu meninggalkanku tanpa sempat aku untuk bertanya siapa fasya ? Sepertinya itu nama cowok.

Aku pun buru buru berlalu menuju ruangan belajarku di karnakan jam pelajaran akan segera di mulai.

Sepulangnya kuliah, hari ini aku memilih untuk tak masuk kerja part time terlebih dahulu di karnakan tugasku yang sudah menumpuk dan minta untuk segera di kerjakan.

Aku membereskan baju baju ke dalam tas, aku memang tak pernah meminta salsa untuk mencucikan pakaianku jadi aku akan membawanya pulang ke rumah orang tua setelahnya mungkin akan aku masukan londry.

Pertanyaan seputar fasya masih melekat di kepalaku, ingin aku tanyakan pada salsa tapi aku ragu. Takut dia marah dan malah berbalik cuek padaku.

"Aku mau pulang dulu ke rumah mamah, kamu mau ikut ?" tanyaku setelah bersiap.

"Ini udah malem loh, ngapain pulang ke rumah tante amel ?" tanya salsa.

"Aku mau nyuci." jawabku.

"Ya ampun gw pikir baju kotor lu udah lu taro di keranjang cucian. Ngapain lu kumpulin kayak gitu ?" tanya salsa.

"Gak apa apa," jawabku.

"Lagian kamu gak pernah anggap aku suami kan ?" tanyaku.

"Gak ada hubungannya, lagian yang nyuci juga bukan gw." jawab salsa, jujur saja aku kecewa saat mendengar jawabannya. Karna jawaban yang aku harapkan bukanlah itu.

"Yaudah, tapi aku mau balik dulu, kamu mau ikut gak ?" tanyaku mengulangi pertanyaan yang tadi.

"Enggak." Jawab salsa.

"Kalo mamah nanyain kamu gimana ?" tanyaku, karna jujur saja aku ingin dia ikut ke rumahku, maksudnya biar kita lebih bebas wkwk..

"Ya bilang aja gw udah tidur." ucap salsa.

"Tapi ini baru jam 7 masa udah tidur." ucapku.

"Yaudah, bilang aja gw lagi ngerjain tugas." ucap salsa lagi.

"Entar kalo mamah.."

"Apaan sih, mamah apa ? Ini itu gak jelas banget. Bilang aja kalo lu mau gw ikut ke rumah lu kan ?" tanya salsa mulai kesal.

"Loh kok marah sih ?" tanyaku setengah tersenyum.

"Lu yang bikin kesel."

"Ya kan, aku cuma mau mamah ngeliat hubungan kita tuh baik baik aja." ucapku.

"Emang selama ini hubungan kita gimana ? Gak baik baik aja ? Gw jahat sama lu ?" tanya salsa.

"Jahat banget, udah seminggu nikah gw belum di kasih jatah." ucapku.

"Dih." ucap salsa seraya memiringkan bibirnya.

Setelah meminta izin pada mertuaku, aku pun pergi menuju rumah menggunakan motor bersama salsa.

Setelah sampai kita berdua pun masuk, tak seperti biasanya. Salsa kini jadi lebih diam saat berada di rumahku padahal sebelumnya dia sangat slebor.

"Ayo ke kamar." ajakku.

"Ngapain ?" tanya salsa setengah membulatkan mata ke arahku.

"Ya kamu mau diem disini aja ?" tanyaku, saat ini salsa masih berdiri di ruang tamu.

"Eh.. Baru ke sini lagi kamu ?" tanya ibukku, dia baru saja keluar dari ruangan dapur mungkin karna mendengar suara pintu yang di buka.

"Iya mah, salsa mau nginep di sini katanya." jawabku salsa hanya tersenyum setengah terpaksa.

"Iya lah, masa di rumah mamihnya terus.

Kamar kalian juga kasurnya udah mamah ganti jadi lebih gede tuh." ucap ibukku, aku pun tersenyum.

"Makasih mah, aku masuk dulu ya."

"Kalian udah pada makan belum ?" tanya ibukku.

"Kebetulan belum." jawabku seraya berlalu.

"Nanti makan sama sama ya." pinta ibuku.

"Yaudah mah, salsa masuk dulu ya." ucap salsa. Ibukku hanya mengangguk.

Aku mulai merebahkan badan di atas ranjang, rasanya sangat nyaman, sementara salsa masih berdiri di ambang pintu.

"Ngapain berdiri di situ aja ?" tanyaku, salsa hanya mendelik.

Setelah beberapa lama mungkin dia jadi merasa pegal, akhirnya mau tak mau dia pun duduk di tepi ranjang seraya bermain ponsel.

Aku mendekat dan duduk di samping gadis itu, setelah beberapa saat aku menatapnya tapi fokus salsa masih tak teralihkan juga.

"Taro dulu hapenya." ucapku seraya meraih ponsel di tangannya dan melemparkannya ke tengah ranjang.

"Lu ngapain sih ?" protesnya. Dia hendak beranjak namun berhasil ku tahan.

"Farel, lu jangan macem macem ya." ucap salsa setengah ketakutan.

"Emang macem macem sama istri sendiri gak boleh ?" tanyaku dengan wajah menggoda.

Membuat salsa semakin ketakutan.

Aku langsung mendekap badan salsa erat dan sedikit mendekatkan bibirku ke arah wajahnya.

1
Asyifa Khaira
Ya ella salsa,,, gini ajak kok nggak ada perasaan sama sekali 😁
NR_01: hay kak,
total 1 replies
weele waeee
LAGII
NR_01: siap kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!