NovelToon NovelToon
Menikah Di Atas Perjanjian

Menikah Di Atas Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Merpati_Manis

Diputuskan begitu saja oleh orang yang sudah menjalin kedekatan dengannya selama hampir tujuh tahun, membuat Winda mengambil sebuah keputusan tanpa berpikir panjang.
Dia meminta dinikahi oleh orang asing yang baru saja ditemui di atas sebuah perjanjian.
Akankah pernikahannya dengan lelaki itu terus berlanjut dan Winda dapat menemukan kebahagiaannya?
Ataukah, pernikahan tersebut akan selesai begitu saja, seiring berakhirnya perjanjian yang telah mereka berdua sepakati?

Ikuti kisahnya hanya di lapak kesayangan Anda ini.
Jangan lupa kasih dukungan untuk author, ya. Makasih 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merpati_Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Halal

"Mas, bisa kita bicara sebentar," pinta Winda ketika mereka berdua sudah berada di dalam kamar pengantin, setelah ijab qabul dilaksanakan dan para tamu sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Bicara apa? Arsen menungguku di luar," tanya Bisma yang buru-buru hendak keluar.

Padahal, laki-laki itu belum lama berada di kamar tersebut. Belum genap satu menit dan Winda juga belum sempat menghapus riasan di wajahnya. Bisma masuk ke kamar itu karena menuruti perintah sang ibu mertua yang menyuruhnya untuk mengantar Winda.

"Kenapa Mas memberiku mahar sebanyak itu?" tanya Winda sambil menunjuk satu set perhiasan yang tersimpan di atas nakas.

Winda sendiri belum tahu, kapan Bisma membeli set perhiasan tersebut. Winda juga belum tahu pasti, terbuat dari emas berapa karat perhiasan itu. Tapi dari kilaunya, Winda dapat menebak jika perhiasan yang dijadikan mas kawin untuknya, bukanlah perhiasan yang murah. Sama seperti cincin berlian yang saat ini tersemat di jari manisnya.

Winda lalu fokus melihat cincin kawin yang tadi disematkan Bisma. Dia mainkan cincin itu dengan senyuman yang mengembang di bibir. Winda tiba-tiba teringat, bagaimana tadi Bisma mencium keningnya dengan lembut setelah dia mencium punggung tangan laki-laki yang kini telah sah menjadi suaminya.

"Kenapa memangnya?" balas Bisma bertanya, membuat lamunan Winda buyar seketika.

"Em ... itu, Mas. Pernikahan kita ini, kan —"

"Sudahlah, aku sudah memberikannya untukmu. Jika kamu suka, silakan dipakai. Tapi kalau kamu nggak suka, kapan-kapan bisa kita tukar ke tokonya."

Setelah menjawab demikian, Bisma segera keluar tanpa berkata apa-apa lagi. Meninggalkan Winda seorang diri yang kemudian mengerucutkan bibir karena lagi-lagi dia merasa diabaikan. Padahal, baru saja dia membayangkan yang indah-indah bersama Bisma.

Selain itu, saat ini dia butuh bantuan untuk melepas aksesoris yang menempel di hijabnya. Namun, laki-laki yang baru saja menikahinya itu malah tidak peka.

Sementara di ruang keluarga, Nicholas terlihat sedang berbincang dengan Bu Titin. Di pangkuan laki-laki itu, Arsen sudah terlelap. Sepertinya, bocah itu kelelahan karena sejak datang tadi, Arsen belum beristirahat.

"Sekali lagi, terima kasih, lho, Nak Nicholas, karena sudah membantu Ibu mengurus semua. Alhamdulillah, berkat bantuan Nak Nicholas, putri Ibu dan Nak Bisma tidak perlu menikah secara agama terlebih dahulu," kata Bu Titin.

Ya, tadinya Winda dan Bisma akan dinikahkan secara siri terlebih dahulu karena pernikahan tersebut tidak terencana dan mendadak tercetus di pikiran Bu Titin. Tentu butuh persiapan yang tidak sebentar untuk mengurusnya ke KUA apalagi mempelai laki-laki adalah orang luar kota. Namun, kehadiran Nicholas yang diminta oleh Bisma melalui pesan singkat, mempermudah semuanya.

Nicholas yang datang bersama dua orang asisten kepercayaannya, membawa surat-surat pribadi milik Bisma. Salah seorang asisten langsung bergerak cepat, melobi pihak yang berkepentingan untuk menikahkan Winda dan Bisma. Meski surat nikah belum bisa langsung diterima, tapi pernikahan Winda dan Bisma sudah tercatat di Kantor Urusan Agama setempat.

Sepertinya, budaya asal ada uang maka segala urusan akan dimudahkan juga sudah mengakar di tempat kelahiran Winda. Sama seperti di tempat lain yang juga sudah menganggap hal seperti itu sebagai sesuatu yang biasa dan wajar.

Sementara asisten Nicholas yang lain, membantu Bu Titin menyiapkan suguhan untuk tamu undangan. Bahkan, asisten itulah yang kemudian meng-handle semua urusan perdapuran dan Bu Titin tinggal terima beres saja. Jadi, meskipun acara pernikahan tersebut tanpa persiapan, makanan yang tadi disuguhkan untuk para tamu undangan, termasuk suguhan mewah.

Selain mengurus pernikahan Bisma dan Winda, serta memastikan jika acara akan berlangsung dengan lancar, Nicholas juga membawa seserahan seperti yang diminta Bisma melalui pesan yang tadi siang dikirim padanya. Seserahan yang berisi barang-barang pribadi untuk Winda itu, dikemas dalam wadah yang dihias dengan pita cantik berwarna merah muda, warna kesukaan Winda.

Entah dari mana Bisma tahu, warna dan selera Winda. Tapi yang jelas, kedua netra Winda berbinar ketika melihat seserahan yang diberikan untuknya itu. Seserahan yang terdiri dari satu stel busana muslimah dan hijab, set tas tangan dan sepatu pesta, set skincare, serta pakaian dalam wanita yang juga berwarna merah muda.

"Jangan berterima kasih pada saya, Bu. Saya hanya menuruti keinginan menantu Ibu. Semua atas keinginan Bisma, Bu," balas Nicholas.

"Arsen sudah tidur?" tanya Bisma yang baru saja bergabung.

Kehadiran Bisma kemudian, menyudahi obrolan Nicholas dan Bu Titin.

"Udah. Gue langsung cabut aja, ya. Gue akan bawa Arsen," kata Nicholas.

"Lu tenang aja. Gue akan menjaganya," lanjutnya ketika melihat keberatan pada sorot mata Bisma.

"Sebaiknya, lu nikmati saja hari-hari indah lu bersama Winda dan cepat berikan Adik buat Arsen," imbuh Nicholas yang kembali menggoda Bisma hingga membuat laki-laki itu berdecak kesal.

Bisma kesal karena dia merasa malu pada sang ibu mertua yang ikut mendengar apa yang dikatakan Nicholas barusan. Apalagi, Bisma mendapati wanita paruh baya itu mengangguk-angguk seraya tersenyum senang ketika dia meliriknya.

"Bu. Saya pamit dulu." Nicholas lalu beranjak sembari mengangkat tubuh Arsen.

"Hati-hati di jalan, Nak Nicholas. Jika Arsen rewel, antar saja kemari," pesan Bu Titin.

Sebenarnya, Bu Titin keberatan Arsen dibawa oleh Nicholas. Namun, Nicholas bersikukuh dengan alasan agar Arsen tidak menganggu Bisma dan Winda. Akhirnya, Bu Titin pun setuju setelah Nicholas menjelaskan karena ibunya Winda itu pun berharap, sang putri akan segera memberinya cucu.

"Arsen tidak akan rewel, Bu. Dia sudah terbiasa bersama saya," balas Nicholas.

"Sini, biar gue yang gendong," pinta Bisma, tapi Nicholas menolak dengan isyarat gelengan kepala.

"Dah, lu masuk kamar aja, sana! Istri lu pasti udah nungguin," suruh Nicholas.

"Jangan kaget saat masuk kamar nanti dan mendapati Winda udah berganti pakaian dengan seragam kebesaran," lanjutnya yang lagi-lagi menggoda Bisma.

"Seragam kebesaran?" sahut Bu Titin bertanya. Wanita paruh baya itu menatap keheranan pada Nicholas.

"Iya, Bu. Yang tadi sore kita beli itu. Sudah Ibu kasih ke Winda, 'kan?"

"Oh ... iya-iya. Sudah Ibu kasihkan ke Winda dan Ibu tadi juga sudah menyarankan agar dia memakainya," balas Bu Titin dengan binar bahagia di matanya.

Mendengar pembicaraan Nicholas dan ibu mertuanya, Bisma menjadi was-was. Bayangan Winda dengan pakaiannya yang terbuka, tiba-tiba melintas. Seketika Bisma beringsut, lalu berjalan tergesa menuju kamar Winda yang sekarang sudah menjadi kamarnya juga.

Tak dia hiraukan suara tawa Nicholas yang seolah dapat membaca kegelisahan hatinya. Bisma pun tak ingin ikut melepas kepergian Nicholas sampai halaman depan. Satu tujuannya kini, yaitu memastikan apakah benar Winda mengenakan pakaian seperti yang dikatakan Nicholas atau tidak.

Ragu, Bisma membuka perlahan pintu kamar itu. Bisma terlihat lega ketika tidak mendapati Winda di sana. Dia lalu melangkah masuk sambil membuka kancing bajunya satu per satu.

Baru saja Bisma melepas kemejanya, terdengar suara pintu kamar mandi dibuka. Bisma segera menoleh ke arah sumber suara dan seketika tatapan laki-laki itu terpaku pada sosok Winda yang hanya mengenakan handuk kimono, tanpa hijab yang menutupi kepalanya.

"Wow ... roti sobek!"

Winda menatap tak berkedip pada makhluk Tuhan yang ada di hadapannya. Makhluk yang diciptakan hampir tanpa cela hingga membuat Winda mengaguminya. Winda lalu meraba dadanya sendiri yang kini terasa berdesir aneh.

Setelah tersadar, Bisma berdeham. Lalu, buru-buru mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Kenapa hanya pakai handuk? Mana hijabmu?" Pertanyaan bernada protes kemudian dia lontarkan hingga membuat Winda mengernyit, heran.

Tentu saja Winda merasa heran. Ini kamar mereka berdua. Sah-sah saja jika dia yang baru selesai mandi hanya mengenakan handuk, bukan?

"Memangnya kenapa, Mas? Bukankah kita sudah halal? Jadi, aku nggak perlu pakai hijab jika hanya ada kita berdua, 'kan?"

"Serahlah!" balas Bisma yang langsung nyelonong masuk ke kamar mandi untuk mendinginkan kepalanya. Entah kepala yang mana.

bersambung ...

***

Yang nungguin malam pertama mereka berdua, sabar ...

Sepertinya, si Bisma sedang mode jaim tingkat dewa 😁

1
Atik Marwati
mungkin Arsen anak dari sdaranya Bisma yang meninggal
CintaAfya
masih penasaran siapa mama Arsen yg sebenarnya.. apakah mama Arsen sudah meninggal atau masih hidup.. bnyk pertanyaan yg bermain di pikiran.. semoga terungkap segala masa lalu Bisma
Mulaini
Masih di buat penasaran sama author dan Bisma dan jangan-jangan mereka pada lagi kerja sama nih buat penasaran hehehe...
Hafifah Hafifah
yah g sabar deh nunggu lanjutannya
Hafifah Hafifah
jangan" mamanya arsen udah meninggal nih
Hafifah Hafifah
cie cie cie seneng nih ye lw sibisma g akan pernah kembali ama mantan
Hafifah Hafifah
padahal udah g sabar deh nunggu penjelasannya si bisma🙊🙊🙊
Murni Zain
Mbak Hind... please jangan buat sembuh s Lisa tu ya' ☺ aku takut dia jd ngerecokin Rt Bisma dn Winda. 🙏🙏🙏
🤎ℛᵉˣ𝐀⃝🥀OMADEVI💜⃞⃟𝓛
eih penasaran ni thor gimana lanjut
Zaskia Natasya
lanjut kak diusahain up doubel dong/Good//Good/
Sonya Kapahang
Mudah²an Lisa ga ngerecokin hubungan Bisma sm Winda..
Zayyin Arini Riza
Mbak Hind.... jangan lama update nya ya.... penisirin nih sama si misterius mas Bisma.
Nar Sih
mulai terungkap msa lalu bisma ,seperti nya suami mu udah mulai ada rsa pada mu winda ,kak thorr masih penasaran dgn mama arsen nih...lanjut kakk👍
Yulafti Sandra
lanjut dong thor
Zayyin Arini Riza
Sedikit demi sedikit mulai terkuak jati diri Bisma...
Zaskia Natasya
lanjut kak semangatttt/Rose/
Naning Erwina
Makasih jg udh Up Kak Hind...
Semangat terus Kak.... qt selalu nungguin Bisma-Winda Up lg...❤🌹
Mulaini
Apa nona Lisa adiknya Bisma atau mantan ya dan benar Winda ikutan pusing nih kepala menebak² siapa Bisma dan nona Lisa sebenarnya hehehe...
Sonya Kapahang
Iiiiihhhhh... Mbak Hind.... Aku penasaraaaaannnnnnnn... 😖😖😖
Putri Chaniago
apa mungkin Lisa adiknya Bisma n Arsen anaknya anak hasil pelecehan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!