Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.12 Menjadi Seorang Adik
berhari hari pun berlalu dengan cepat,dan kini Airi sudah sepenuhnya berbaur dengan penduduk desa "selamat pagi Paman" sapanya sambil membawa tas belanjaan yang penuh dengan bahan bahan untuk di masak "oh! pagi Airi,masih bantu bantu Myu lagi ya hahahahaha" jawab paman yang sedang mencangkul tanah
"begitulah,kalau begitu duluan ya paman" kata Airi yang perlahan pergi "ah! tunggu dulu Airi,kemarilah sebentar" panggil paman itu lagi,Airi pun berbalik badan dengan wajah penasaran,lalu mendekati paman itu
"ini ambilah,anggap saja ini hadiah dari paman" ucap paman itu sambil memberikan sekantong penuh hasil panen nya "eh!,p-paman aku tidak bisa menerima ini" ucap Airi yang merasa tidak enak menerima nya
paman itu hanya tersenyum semakin lebar sambil memberikan hasil panen nya lagi "ambilah,orang orang di desa pasti juga akan melakukan hal yang sama padamu suatu saat nanti,karena itu aku ingin jadi orang pertama nya" ucap paman itu dengan senyuman yang sangat tulus
Airi sangat tersentuh dengan kebaikan paman itu "terimakasih paman!" kata Airi sambil menundukan kepalanya
"hati hati di jalan ya" kata paman itu sambil melambai pada Airi,Airi pun melanjutkan perjalanan nya,namun tak selang lama dia menerima hadiah lain dari penduduk desa lainya,den terus berulang hingga dia sampai di rumah Eldrick
"aku pulang..." kata Airi sambil mengangkat puluhan hadiah dari penduduk desa "astaga,ini sudah yang keberapa kalinya" gumam Eldrick yang terkejut melihat tumpukan hadiah yang menjulang tinggi
"entahlah,bantuin dong" kata Airi,Eldrick pun membawakan beberapa dan membawanya ke dapur "ibu,ini harus kita apakan?" tanya Eldrick
Myu yang sedang memasak pun menolah,dan menghela nafas ketika melihat tumpukan hadiah yang sedang di bawa Airi dan Eldrick "letakan dulu di sana,nanti ibu bereskan,warga desa terlalu baik,aku sampai bingung harus membalas mereka bagaimana" gumam nya
"sisi baiknya kita juga dapet banyak kebutuhan juga kan bibi?" kata Airi yang sedang merapikan hadiah hadiah pemberian warga desa
"tapi aku juga merasa tidak enak kalau menerima banyak hadiah ini setiap hari" kata Myu sambil menata piring berisi makanan di atas meja makan
krruukk!~ suara keroncongan yang sangat keras
Myu dan Airi pun menoleh perlahan ke arah Eldrick "u-uh..." Eldrick tidak bisa berkata kata saat wajahnya perlahan memerah
"baiklah Airi panggil paman Devon,kita makan bersama" kata Myu sambil tersenyum ketika menyadari Eldrick yang sudah kelaparan
Airi mengangguk "baik!" jawab nya
saat berjalan,hendak menghampiri Devon yang sedang menguliti hewan buruan nya di belakang rumah,Airi termenung beberapa detik ketika dia melihat kristal naga di tengah dadanya
"lalu...kalau ada ini kenapa,aku masih saja tetap menjadi manusia biasa" gumam nya dengan wajah sedih,tapi kemudian fokusnya teralihkan ketika mendengar suara hantaman kapak yang keras
tak!?
Airi segera menghampiri sumber suara dan melihat Devon yang sedang memotong kyu bakar "paman,paman sudah selesai menguliti nya?" tanya Airi,Devon pun sedikit melirik Airi lalu melanjutkan memotong kayu tersebut
"sudah dari tadi,kenapa kamu kesini" tanya Devon dengan nada datar dan dingin "bibi Myu memanggil,waktunya makan" jawab Airi
Devon pun melemparkan kapak nya dan pergi masuk ke rumah "apa cuman perasaanku ya...paman Devon sepertinya membenciku" batin Airi yang sedikit sedih ketika merasa dirinya tidak di terima
Berhari hari berlalu lagi,perlahan Airi terus merenung dengan apa yang ada di antara dadanya ini "kristal naga..lalu apa,ini tidak berguna sama sekali...harapanku aku bisa menggunakan sihir setelah mendapatkan ini,tapi kenyataan nya...berbeda" batin Airi dengan wajah kurang puas dan tidak senang ketika dia berbaring di kasurnya saat malam hari
"Aina...kakak" gumam nya yang semakin teringat dengan masa lalunya yang tidak bisa melakukan apa apa ketika kedua saudarinya di bawa pergi darinya
"hiks..." air mata mengalir secara tidak sengaja,Airi pun menutupi matanya dengan satu tangan nya dan tanpa sengaja dia tertidur dalam kesedihan nya
Hingga pagi pun tiba,karena rutinitas,Airi bangun sangat pagi saat matahari belum terbit "uh..." matanya terbuka saat melihat ruangan nya yang gelap
"...menyedihkan" batin nya ketika mengingat dirinya yang terus mengeluh dengan keserakahan nya sendiri
Airi kemudian beranjak dari tempat tidur nya dan segera keluar rumah untuk menghilangkan rasa sedih nya dari latihan nya
Swush! swush!
Airi terus mengayun tongkat kayu,sekarang tangan nya penuh dengan luka karena terlalu berlebihan ketika berlatih,tapi disamping keseriusan nya
Eldrick selalu diam diam mengawasi Airi yang sedang berlatih dari kamarnya,wajahnya terus menatap Airi dengan tatapan terpesona dengan kecantikan Airi
"kenapa...dia berusaha sekeras itu?" batin Eldrick yang merasa sedikit prihatin ketika melihat wajah Airi ketik berlatih yang terlihat seperti sedang melampiaskan kesedihan nya
Eldrick pun menghampiri Airi sambil membawa dua teh hangat "Airi,istirahat sebentar,aku buatin teh nih" panggil Eldrick,Airi menoleh sambil mengusap keringat nya
"gak biasa kamu perhatian Eldrick" kata Airi dengan sedikit sarkas sebagai candaan lalu mengambil secangkir teh hangat dari Eldrick
Eldrick pun memasang wajah kurang kesal dengan candaan Airi "kalau gak mau gak usah di ambil" kata Eldrick dengan wajah cemberut,Airi pun membalas "siapa bilang gak mau?" sambil memeletkan lidah
"huh..." hela nafas panjang Eldrick,mereka pun duduk di atas kayu sambil menandangi langit yang masih gelap "Airi..boleh aku bertanya sesuatu?"
Airi yang mendengar nada bicara Eldrick sudah berprasangka bahwa Eldrick ingin bicara serius dengan nya "tanya saja" katanya dengan senyuman kecil di tepi mulutnya
"kenapa kamu begitu keras dengan dirimu sendiri?" tanya Eldrick yang melihat bekas luka di tangan dan kaki Airi karena latihan
"huh..baiklah akan aku ceritakan,karena aku sudah menganggap mu sebagai kakak ku sendiri" gumam nya dengan mata yang mulai terlihat sayu
"aku...hanyalah rakyat jelata...
aku hidup di sebuah kluarga sederhana,dimana aku adalah anak kedua dari tiga bersaudari,anak dari orang tua kami perempuan semua...
tentang umur kami ddua tahun masing masing,dan suatu hari ketika kakak ku berumur sembilan tahun,di situlah...kakak mengalami kelainan"
Spontan Eldrick pun terkejut ketika mendengar bahwa kakak Airi mengalami kelainan "kelainan?" tanya nya,Airi mengangguk pelan mengiyakan Eldrick
"iya..kakak ku bisa menggunakan sihir,dan tak lama sejak itu,kakak ku di jemput oleh pihak kerajaan untuk mendapatkan pendidikan sihir dengan para bangsawan...
berahun tahun berlalu,dan saat itu..adik ku di culik oleh orang asing,entah bagaimana nasib adik ku..dan di kedua kejadian itu,keluargaku di bawa pergi begitu saja...seperti benda yang berharga,tapi aku hanya bisa diam melihat mereka pergi...
Itulah alasan aku ingin bertambah kuat,aku tidak tau apakah ini berguna...tapi aku tidak punya fondasi untuk bertambah kuat...jadi aku perlu membangun nya dan ini lah usahaku untuk membangun fondasi itu" di akhir cerita Airi tersenyum pada Eldrick seperti menu bukan kebanggan nya
Eldrick merasa iba mendengar cerita Airi "Airi,tadi kamu bilang kamu menganggapku seperti kakak mu sendiri kan?" tanya Eldrick
Airi mengangguk "ya,aku memang bilang begitu,memang nya kenapa?" tanya Airi
tiba tiba Eldrick mendekat ke Airi dan menarik kepalanya hingga Airi jatuh di pelukan Eldrick "sekarang panggil aku kakak,karena aku sekarang juga kakak mu" gumam nya dengan suara lembut tepat di samping telinga Airi
Tanpa sadar telinga Airi mulai memerah "eh?" gumam nya bingung
"panggil aku kakak" kata Eldrick lagi,Airi pun menjadi bingung dengan apa yang terjadi "tu-tu-tunggu,a-kau kenapa!" kata Airi yang panik sambil mencoba menjauh dari Eldrick
namun Eldrick langsung menarik Airi lagi bahkan sekarang Eldrick memeluk Airi lebih erat "panggil aku kakak,lalu aku akan melepaskan mu" katanya,wajah Airi pun menjadi memerah
"b-b-baiklah!,aku akan memanggilmu kakak!?" kata Airi yang ingin cepat lepas dari pelukan Eldrick,Eldrick pun mendekatkan telinga nya "k-kakak" kata Airi dengan sedikit malu malu
Eldrick pun tersenyum "baiklah,bagus sekarang kamu adik ku" ucap Eldrick dengan senyuman puas "k-kau..." Airi memandangi Eldrick dengan sedikit kesal
di jendela Myu sedang memandangi mereka berdua "ara~ara~nikmatnya masa muda"
...slurrp~...
Bersambung
Author:kecil kecil udah mesra mesraan aja,Ck ck ck ck ck
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•