NovelToon NovelToon
FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan / Angst / Si Mujur
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Bukan salah Anggun jika terlahir sebagai putri kedua di sebuah keluarga sederhana. Berbagai lika-liku kehidupan, harus gadis SMA itu hadapi dengan mandiri, tatkala tanpa sengaja ia harus berada di situasi dimana kakaknya adalah harta terbesar bagi keluarga, dan adik kembar yang harus disayanginya juga.

"Hari ini kamu minum susunya sedikit aja, ya. Kasihan Kakakmu lagi ujian, sedang Adikmu harus banyak minum susu," kata sang Ibu sambil menyodorkan gelas paling kecil pada Anggun.

"Iya, Ibu, gak apa-apa."

Ketidakadilan yang diterima Anggun tak hanya sampai situ, ia juga harus selalu mengalah dalam segala hal, entah mengalah untuk kakak ataupun kedua adik kembarnya.

Menjadi anak tengah dan harus selalu mengalah, membuat Anggun menjadi anak yang serba mandiri dan tangguh.

Mampukah Anggun bertahan dengan semua ketidakadilan karena keadaan dan situasi dalam keluarganya?
Adakah nasib baik yang akan mendatangi dan mengijinkan ia bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SATU

Hi reader... author mau bermain-main di genre yang berbeda. kali ini sedikit lebih mencoba mengintip dunia gelap, yang pada kenyataannya akhir-akhir ini sering terjadi di sekitar kita.

So, silahkan membaca perlahan,semoga bisa dinikmati.

Salam author Yoshua Satrio,

🍄Semoga semua berbahagia 🍄

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

“Nggun, jika kamu tidak bisa menyicil uang kegiatan, kali ini terpaksa kamu tidak bisa mendapatkan kartu test. Tolong sampaikan surat pemberitahuan ini pada Ayahmu ya.”

“Ya Bu.” Dengan perasaan getir dan takut, Anggun menerima amplop berwarna putih berbentuk persegi panjang itu dari tangan sang wali kelas.

“Maafkan Bu Yayuk ya, ibu hanya menyampaikan pesan dari Bu Sri selaku kepala sekolah.” Dengan iba, Bu Yayuk menggenggam kedua telapak Anggun, berharap sang murid kesayangan akan mendapatkan jalan keluar.

“Iya Bu, saya mengerti,” ucap lirih Anggun menahan air matanya.

“Ya sudah, mari kembali ke kelas, jam pelajaran ibu hampir dimulai.” Menyadari kegetiran sang murid, Bu Yayuk mengalihkan pembicaraan. “Ah iya, bantu membawa sebagian buku tugas teman-temanmu ya.”

Tanpa banyak bertanya, Anggun mengambil sebagian buku tulis yang tertumpuk di meja sang guru, lalu berjalan mengekor Bu Yayuk menuju ke kelas XB, tempat Anggun belajar di sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di kota M.

“Apa yang akan terjadi padaku jika aku tidak bisa ikut tes kenaikan kelas? Oh … aku akan tetap di kelas ini. Ah … bagaimana nanti …” batin Anggun semakin gemetar, ketika bayangan-bayangan nasib buruk menghampiri pikirannya membuat semakin tak bisa fokus.

“Nggun, nanti sepulang sekolah ke ruang BP sebentar ya, ada yang mau bapak sampaikan!” seru Pak Tono dari depan ruangan BP yang tepat berada di seberang kelasnya Anggun.

Anggun yang tadinya hendak melangkahkan kaki memasuki ruang kelas, menoleh sesaat pada pak Tono, lalu mengangguk sebagai tanda hormat dan menyetujui ucapan guru BP nya itu.

“Apa kamu melakukan pelanggaran?” Bu Yayuk menghampiri Anggun seraya menelisik penampilan Anggun yang menggeleng dengan wajah bingung. “Oh, ya sudah, mungkin kabar baik.”

“Memangnya kabar baik apa yang biasanya disampaikan guru BP?” batin Anggun masih bingung dan bersungut-sungut mencari-cari kesalahan yang mungkin saja dilakukannya tanpa sengaja.

Selama jam pelajaran, Anggun tak bisa lagi menahan kekhawatirannya, ia mendesah berulang kali, “Darimana aku bisa mendapatkan uang satu juta.” Pertanyaan yang sama terus berulang dalam pikiran Anggun, membuatnya tak bisa fokus mendengarkan materi pelajaran dari Bu Yayuk hingga kelas pun berakhir.

“Nggun, pulang sekolah pada mau ngerjain tugas kelompok bahasa indo di rumahku. Kamu bisa dateng dong ya?" Thalia, teman sebangkunya mengingatkan Anggun.

“Oh, iya Tha, aku nyusul nanti ya, aku harus ngambilin wadah-wadah titipan es kuncirku dulu, tapi sebelumnya aku dipanggil ke BP dulu.”

“Oh, ya sudah, nggak apa-apa, tapi jangan lama-lama ya.”

“Iya Tha, aku usahakan.”

“Lagian tumben amat kamu dipanggil BP? Emangnya kamu bikin pelanggaran apa?”

“Entahlah Tha, aku juga nggak tahu.”

“Ya sudah, aku mau pulang dulu, kalau ada es kuncirmu yang sisa, bawa ke rumahku aja, nanti aku borong semua sisanya. Lumayan bisa buat kita camilan bareng-bareng sambil ngerjain tugas kelompoknya kan?”

“Terimakasih Tha. Kamu memang teman terbaikku.”

“Iya, biasa aja lah Nggun.”

Setelah berpamitan dengan Thalia, anggun menuju ke ruang BP dengan lunglai, disertai jantung yang berdebar tak menentu. Tak lupa Anggun menenteng termos kecil tempatnya membawa es kuncir bikinannya yang ia jajakan di sekolah, setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah.

Anggun menghela napas, mengetuk pintu ruangan BP. Keringat dingin membasahi dahinya, membuat poninya semakin berantakan.

“Masuk Nggun!” Terdengar suara pak Tono dari dalam ruangan.

Anggun membuka pintu perlahan seraya menahan napas. Tak dipungkiri ia juga merasa takut karena guru BP satu ini terkenal galak dan tak kenal ampun untuk semua bentuk pelanggaran.

“Permisi, Pak,” ucap Anggun melangkahkan kaki dengan berat.

“Taruh dulu bawaanmu di meja, duduklah di sana!” ucap pak Tono menunjuk meja di samping pintu, lalu berganti menunjuk sebuah kursi di sisi ujung ruangan yang tak begitu luas itu.

Dengan tertunduk. Takut, Anggun berjalan menuju ke kursi lipat berwarna hitam yang ditunjuk pak Tono. Suara bising AC tua di ruangan itu membuat anggun sedikit merinding, ditambah dengan udara yang tiba-tiba terasa seperti berada di kutub. 

Dengan canggung Anggun duduk lalu menelisik ke seluruh ruang yang tampak lengang, hanya beberapa meja guru lengkap dengan tumpukan buku, dan peralatan tulis. Serta papan tulis besar tertempel di tembok tepat di belakang Anggun.

Setelah menyelesaikan kegiatannya, Pak Tono berjalan menuju pintu, entah kenapa tapi yang Anggun lihat, sepertinya pak Tono mengunci pintu ruangan BP itu.

“Aku dengar kamu belum melunasi uang kegiatan sekolah?” tanya Pak Tono seraya menenteng sebuah kursi kayu meletakkannya di depan Anggun, lalu duduk di sana.

“Iya, Pak,” sahut Anggun dengan sangat takut. “Kenapa dia mengunci pintu? Apa aku akan dihukum karena belum lunas uang kegiatan itu?” pikir Anggun semakin panik,diiringi detak jantung yang semakin membuatnya terasa sesak.

“Jika kamu tidak melunasinya hingga hari Selasa, kamu tidak diizinkan ikut tes kenaikan kelas, atau tes penjurusan. Betul kan?” ucap Pak Tono setelah menyulut sebatang rokok yang terselip diantara jarinya.

“Iya, Pak,” jawab Anggun singkat seraya tertunduk.

Pak Tono menarik kursi anggun semakin mendekat padanya, membuat Anggun terkejut dan semakin takut.

“Bapak punya solusinya, tapi janji dulu ini rahasia kita berdua,” ucap pak Tono sedikit berbisik tepat di telinga Anggun, membuat bulu kuduk anggun merinding saat itu juga.

“Tapi, Pak ….” Suara Anggun semakin bergetar, pikiran buruk mulai menyambangi batinnya, tatkala pak Tono menyibak poni Anggun yang berantakan.

“Kamu itu murid teladan yang cerdas, juga cantik.” 

Anggun semakin merinding takut dengan perlakuan pak Tono yang terlihat tak biasa. “Ayah, tolong aku.” batin Anggun berteriak.

“Pak, maaf … saya akan mengusahakan membayarnya,” sahut Anggun dengan suara yang semakin gemetar.

Anggun bangkit berusaha menjauh dari pak Tono. Tapi terlambat, pak Tono dengan sigap mencengkeram lengan Anggun, menariknya hingga gadis kelas sepuluh SMA itu terduduk di pangkuan pak Tono.

Sialnya, kedua lengan pak Tono melingkar dengan cepat di pinggang Anggun. “Jangan menolak bapak, Anggun. Akan aku berikan jalan keluar tercepat dari semua masalahmu.”

Anggun berusaha memberontak, ia tahu apa yang diinginkan guru BP nya itu. Kedua lengan mungil Anggun mendorong keras tubuh pak Tono, namun perbedaan kekuatan justru membuat anggun semakin terjebak dalam pelukan maut pria perih baya itu.

“Jangan harap kamu bisa melepaskan diri dariku. Akan aku berikan uang yang banyak untukmu. Kamu bisa melunasi bahkan uang kegiatan untuk kelas dua nanti," ucap pak Tono masih memeluk Anggun. 

“Nggak mau Pak! Ini dosa! Saya nggak mau seperti ini!” berontak Anggun.

“Hahaha … kamu tidak bisa mengelak! Lihatlah di sana, ada kamera yang sengaja aku siapkan. Jika kamu menolakku, video ini akan bapak sebar dengan keterangan kamu yang merayuku. Coba bayangkan apa yang akan orang-orang katakan!” ancam pak Tono.

Anggun semakin frustasi, ia tak punya pilihan. Bahkan ketika tangan pak Tono semakin bertamasya menggerayangi tubuhnya, Anggun hanya bisa menangis tertekan.

“Saya mohon jangan lakukan ini, Pak. Saya berjanji akan melunasi uang kegiatan dengan segera. Hiks … hiks … hiks ….” isak Anggun lemah tak berdaya dengan cengkeraman pak Tono.

...****************...

To be continue....

1
❤️⃟Wᵃf🥑⃟ˢ⍣⃟ₛ Apri_Zyan🦀🐧🧸
Aulia koq gitu sih
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Gawat kl cewek udah berantem😵‍💫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kamu juga murah Aulia 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ: murahan
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Nah kan,buaya buntung tuh 😤
Ini Anisa sama temennya kan 😮‍💨
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤭🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh Aulia,kamu ga kasihan sama orangtuamu 😣🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Penipu 😵‍💫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih,
Apa ig nya 🤭
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: /Doge//Doge/

@yoshuasat
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Siapa tuh 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayahmu pasti ngamuk tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Anisa jadi cewek ga bener,kasihan sekali 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenapa ada libur nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pinter 👍
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
Aulia ternyata ngeselin banget orangnya,nggak tau malu 🙄🙄🙄
lebih cocok jadi anaknya Tono dia 😩
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
siapa yang ultah... semoga Bellia, Bellio /Blush//Joyful/
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
ini ngapain Anisa nyasar disini baaang 🤭🤣🤣🤣 wes jian oleng tenan bang yosh kiii 🙈 baca deh paragraf ko bang 😅😂
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀: idih idih 🤣🤣🤣
semangat bang ✌️😄
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: efek terlalu ngebut🤣🙏🙏
total 6 replies
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
duuh kasian Anggun,dapat kerjaannya doang ... mana harus ngalah sama kakak dan adiknya🥺🤧
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
idiih orang ghila ketemu orang gendheng 😣😣😣
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
kalo ko aja yang ku culik,trus ku buang ke laut buat makanan hiu gimana 🙄🙄🙄
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
pasti berat buat Deni,tapi aku berharap Deni berani bicara jujur tentang perbuatan ayahnya 🥺 karena sudah melanggar hukum, korbannya juga bukan hanya Anggun 🤧 agar ayahnya jera,dan tidak ada lagi Anggun2 lain 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!