NovelToon NovelToon
Suami Tampanku.

Suami Tampanku.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

"Menikahlah segera jika ingin menepis dugaan mama kamu, bang!."perkataan sang ayah memenuhi benak dan pikiran Faras. namun, bagaimana ia bisa menikah jika sampai dengan saat ini ia tidak punya kekasih, lebih tepatnya hingga usianya dua puluh enam tahun Faras sama sekali belum pernah menjalin hubungan asmara dengan wanita manapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pimpinan Baru.

Inara menghembus napas bebas di udara setelah mobil Faras tak lagi terlihat oleh pandangannya. Dengan tubuh layu Inara melangkah memasuki pagar rumahnya. "Seandainya saja enam tahun lalu kau tidak bertindak bodoh Inara, mungkin saat ini kau tidak akan terlihat memalukan di depan kak Faras." gumam Inara di sela langkahnya.

Tidak terasa hari berganti, pagi ini Inara sudah terlihat rapi dengan pakaian kerjanya. Setelah selesai sarapan bersama kedua orang tua, serta adik perempuannya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Inara pun bersiap berangkat kerja.

"Inara berangkat ya pah....mah....." pamitnya.

"Iya sayang, hati-hati!."

"Ayo dek!."

Mengingat sepeda motor adiknya sedang berada di bengkel, maka pagi ini sebelum berangkat kerja Inara harus mengantar sang adik ke sekolah terlebih dahulu.

Dua puluh menit berkendara, kini mobil Inara telah sampai di depan gerbang sekolah adiknya, Nina. "Belajar yang rajin, jangan mikirin pacaran dulu!!." Inara berpesan pada sang adik. cukup dirinya yang bertindak bodoh karena cinta di masa remaja jangan sampai adik perempuannya itu mengikuti jejaknya, begitu pikir Inara.

"Siap, kak."

Setelahnya, Inara pun kembali melajukan mobilnya menuju gedung SJ group, tempatnya mencari nafkah.

"Dengar-dengar putra sulung pak Rasya telah kembali ke tanah air setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika."

"Dan aku dengar putra sulung pak Rasya akan menggantikan posisi ayahnya sebagai pimpinan perusahaan."

"Benarkah....???."

"Aku dengar informasi dari sumber terpercaya sih begitu. Aku jadi penasaran setampan apa pimpinan baru kita nanti, secara ayahnya saja setampan pak Rasya."

Baru saja tiba, Inara sudah disambut dengan obrolan antara tiga orang wanita cantik yang juga bekerja sebagai pegawai di perusahaan SJ group.

"Pagi... Bu Inara." salah seorang diantaranya terdengar menyapa Inara dengan ramah.

"Pagi."

Balas Inara dengan mengulas senyum ramah di wajah cantiknya.

"Selain cantik, Bu Inara juga ramah banget ya.... pantes saja tuan Davin sampai tergila-gila padanya." komentar salah seorang pegawai tadi setelah kepergian Inara menuju meja kerjanya.

"Tuan Davin??." cicit yang lainnya.

"Iya. Ketinggalan berita banget sih kamu." sahut yang lainnya. sama seperti Inara, Davin pun bekerja di perusahaan SJ group sejak menyelesaikan pendidikannya dua tahun lalu. Jujur, banyak yang bertanya-tanya Mengapa Davin lebih memilih bekerja di perusahaan milik orang lain sementara sang ayah memiliki perusahaan sendiri. meskipun perusahaan milik sang ayah tak sebesar perusahaan SJ group namun sedikit aneh bukan?.

Obrolan ketiga pegawai tersebut terhenti ketika menyadari kedatangan pimpinan serta seorang pemuda tampan bersetelan jas hitam yang saat ini berjalan bersamanya.

"Selamat pagi, pak Rasya."

"Pagi...." balas papa Rasya. "Yang di sapa siapa, yang dipandang siapa." celetuk papa Rasya dengan seulas senyum menyaksikan ketiga pegawainya yang masih menatap kagum pada putranya.

"Ma_maaf pak." ketiganya sontak menundukkan kepala, merasa malu sekaligus takut akan kemarahan pimpinan atas sikap lancang mereka. meskipun kenyataannya papa Rasya sama sekali tidak marah, bahkan pria itu sudah sering kali menghadapi situasi seperti saat ini ketika sedang berjalan bersama putra sulungnya itu.

Setelahnya, papa Rasya dan juga Faras, serta dua orang petinggi perusahaan lainnya kembali melanjutkan langkah menuju ruang pimpinan.

Setibanya di depan ruang pimpinan, Inara berdiri dari duduknya. " Selamat pagi, pak... selamat pagi Tuan.." sapa Inara dengan bahasa Formal. gadis itu membungkukkan badan sebagai penghormatan pada atasannya.

"Pagi, Inara." papa Rasya mengulas senyum pada Sekretarisnya itu. seperti biasa, saat atasannya tiba Inara akan ikut ke ruangan pimpinan untuk memastikan apakah atasannya itu membutuhkan sesuatu.

"Mungkin kamu belum tahu Inara, mulai hari ini Posisi pimpinan akan digantikan oleh Putraku, yakni Sarfaras Wisatara." ujar Papa Rasya selaku pimpinan yang sebentar lagi akan digantikan posisinya oleh sang putra.

"Baik, pak." Inara tetap berusaha bersikap professional meski kini perasaannya mulai tak tenang setelah mendengar informasi tersebut. Jika benar Faras akan menggantikan posisi papa Rasya Sebagai pimpinan, itu artinya ia akan menjadi sekretaris Faras dan pastinya mereka akan sering berinteraksi untuk ke depannya. Membayangkannya saja sudah membuat Inara kembali teringat akan tindakan memalukan dirinya dihadapan Faras enam tahun lalu. "Argh....."lagi-lagi Inara hanya bisa meringis dalam hati.

"Hanya itu yang ingin saya sampaikan, dan saya harap kamu bisa ikut ke lobby karena pagi ini saya akan segera mengumumkan berita ini kepada semua pegawai." sambung papa Rasya.

"Baik, pak."

Sesuai perintah papa Rasya, Inara ikut ke lantai dasar untuk ikut memperkenalkan sosok pimpinan perusahaan yang baru. tentu saja sosok Faras mampu menghipnotis kaum hawa yang hadir di lobby pagi ini. Tak sedikit yang berharap bisa meluluhkan hati pimpinan perusahaan yang baru tersebut, apalagi sang ayah dengan santainya mengumumkan bahwa putranya tersebut masih lajang, dan belum memiliki kekasih hati. Entah apa maksud dan tujuan dari pria paru baya yang masih terlihat gagah dan tampan diusianya yang tak muda lagi tersebut, hanya dia yang tahu.

Davin yang pagi itu ikut berkumpul di lobby menatap intens wajah Inara yang tengah berdiri di belakang tubuh Faras, yang mulai hari ini akan menjadi atasannya. "Apa kamu masih mencintai Faras, Nara?." batin Davin bertanya-tanya.

Setelah memperkenalkan diri sebagai pimpinan baru, Faras pun meninggalkan lobby hendak menuju ruang pimpinan, di mana mulai hari ini ia akan berkantor.

Inara yang ikut ke ruang pimpinan lantas memberikan beberapa berkas yang harus di pelajari Faras terlebih dahulu sebelum memulai jadwalnya pagi ini. tak dapat dipungkiri bahwa Faras adalah tipikal pria yang cerdas. Terbukti, tak butuh waktu lama bagi pria itu untuk mempelajari beberapa berkas penting serta memahami apa yang disampaikan oleh Inara selaku sekretarisnya.

"Saya akan turun langsung ke lokasi proyek." ujar Faras usai membaca berkas Tentang proyek pembangunan sebuah gedung berlantai empat yang berlokasi di tengah kota. Proyek yang sudah hampir satu bulan berjalan.

"Baik, tuan." sahut Inara.

Setelahnya, Inara pamit kembali ke meja kerjanya guna menyiapkan beberapa berkas sebelum berangkat ke lokasi proyek.

"Apa mobilnya sudah siap?." tanya Faras menghampiri meja kerja Inara.

"Maaf tuan, sepertinya ada sedikit kendala. Sopir kantor yang biasa bertugas, baru saja minta izin karena anaknya masuk rumah sakit." beritahu Inara.

"Kalau begitu kita berangkat menggunakan mobil pribadi saya saja."

"Kamu tidak keberatan, kan?." sambung Faras ketika menyaksikan Inara masih terlihat diam saja.

"Tentu saja tidak, tuan."

Bibirnya berkata tidak, namun hatinya justru sebaliknya. Inara merasa canggung jika hanya berdua saja di mobil bersama Faras.

Mengingat siang nanti Faras jadwal meeting dengan salah satu pimpinan perusahaan yang menjalin kerja sama dengan SJ group, mereka pun segera bertolak menuju lokasi proyek.

"Santai Inara.... Cukup bersikap professional, layaknya seorang sekretaris pada atasannya! Anggap saja kau tidak pernah melakukan tindakan bodoh di hadapan Faras sebelumnya!." batin Inara seolah memberi semangat pada diri sendiri saat mobil Faras tengah melaju membelah jalanan.

1
Syiffa Fadhilah
kurang update atau apa sih hidup kalian sampai ngak tau kalo faras dah menikah. padahal resepsinya besar dan mewah loh kemaren
zheny pudji
udah GK pacar² yg ada udah punya bini
Felycia R. Fernandez
seringan apa kamu Inara,bisa diangkat kek anak kecil gtu😅
Felycia R. Fernandez
bener banget...
dan Inara gampang ke makan omongan orang...
Felycia R. Fernandez
Inara masih kepikiran tentang kamu yang menolaknya dulu,blom lagi kalian menikah karena perjodohan...
mana kepikiran Inara klo kamu juga mencintai nya...
zheny pudji
begitulah cew faras kira² apa apa hrus butuh pengakuan tindakan
Dwi ratna
cie...cie...udh syang²an ini, tinggal blng i love u aja ras
Dwi ratna
semangat mb Yuni, kasih wejangan s Inara mb, biar jd org jgn netingan Mulu gitu😤
Zahrotul Kamelia
lagi thor
Felycia R. Fernandez
anak nya Okta dan Riri nih..
Dwi ratna
belajar terbuka dong, suami istri tu jgn keseringan ngebatin sakitttt jatuhnya...😅😅😅
Arin
Tapi memang biasa jomblo lebih mahir dalam teori lo Inara..... Cuma tinggal prakteknya yang belum tuh adik ipar mu. Belum ada yang halalin
zheny pudji
suka bnget m karakter mereka, klop bnget
Felycia R. Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Yuni jadi tersangka pil kontrasepsi...
Felycia R. Fernandez
kamu pintar ,tapi kenapa masalah ini jadi bodoh Inara...
kamu tau Amanda hanya iri padamu...
malah dengerin kata kata Amanda 🤦‍♀️
zheny pudji
hari ini kamu selamat Inara
tp tdk untuk lain kali
P_Org
tor update dong😁
🧟‍♂️🧟‍♂️
hah? pasti ada drma kabur2 ini nanti karena menikah sja bgtuu, selalu ada drama nyaa
Dwi ratna
ngmng innara jgn dpendem trz gk bakal tau suamimu klo km lgi gundah gulana
zheny pudji
namanya pengantin baru Davin, masa gt saja hrus djlasin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!