Setelah menjadi lulusan terbaik di universitas terkenal, Aira Alisya Alendra diterima menjadi sekertaris di Perusahaan ternama. Aira sangat bahagia ketika diterima di perusahaan itu.
Namun, kebahagiaan itu luntur ketika mengetahui bahwa Ceo baru perusahaan itu adalah Refaldo Galaksi, musuh bebuyutannya sejak SMA.
Tidak disangka, mereka malah terlibat dalam pernikahan yang harus mereka terima karena alasan tersendiri dari masing-masing pihak.
Pernikahan mereka seiring waktu berjalan dengan baik, sampai dimana masalalu Aldo datang...
yuk ikuti cerita mereka👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiela Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara yang menyebalkan
Akhirnya Aira akan pulang ke rumahnya, pertemuan tadi sangat menguras energi dan mental Aira.
Saat ini Kakek Aldo, April, Aira dan Aldo berangkat menuju toko roti milik Aira karena kakek Aldo ingin berbicara tentang pernikahan dengan ibu Aira langsung.
Aldo membantu Kakeknya naik ke mobil karena kaki kakek Aldo sudah sedikit pincang. April duduk di belakang dengan kakeknya dan Aira didepan dengan Aldo.
Aira bersandar di mobil, Aira saat ini sedang overthinking memikirkan perkataan ibu Aldo tadi.
Setelah mengunjungi toko ibu Aira, kakek Aldo memberikan Banyak Hadiah kepada Ibu Aira.
...----------------...
Tidak terasa hari sudah sore, mereka berpamitan kepada Aira dan ibunya. Kedua keluarga sudah setuju bahwa pernikahan akan diadakan Hari rabu depan.
Aira langsung pulang ke rumahnya karena besok ia harus bekerja, kebetulan toko roti milik ibunya lumayan dekat dengan rumah maka itu dia berjalan.
Aira melihat seorang wanita yaitu bibinya duduk di depan rumahnya. Aira langsung menghampiri bibinya tersebut.
Silva yang melihat Aira langsung berdiri. "Aira..."
Aira menatap dingin bibinya." Kenapa bibi kemari? Belum puas kasih penderitaan ke keluarga kami?"
"Maafkan bibi Aira... Bibi dengar kalian sudah melunasi hutang paman kamu." Lirih Silva.
"Bibi hanya ingin memberitahu kalau paman kamu sudah masuk penjara, dan keluarganya memberikan sedikit uang ini untuk membantu melunaskan hutangnya."
"Ini ambil, ini 20 juta. Bibi tau ini tidak cukup, tapi bibi akan pelan-pelan mengganti uang kamu." Aira pun mengambil uang 20 juta yang Bibinya berikan.
"Maafkan bibi ya nak." Silva membungkuk di depan Aira.
"Tidak usah meminta maaf, ini semua juga bukan salah bibi. Ayok masuk, sini Aira bawakan kopernya."
Aira masuk ke dalam rumahnya sambil membawa koper kecil milik Bibinya. Kemudian Bibinya pun duduk di ruang tamu.
"Aira... selamat ya, bibi dengar dari ibumu kamu akan menikah."
"Iya bi, makasih ya." Ucap Aira. Aira pun masuk ke kamar mandi dan mandi.
Sehabis Mandi Aira mengerjakan semua pekerjaannya di laptop.
...----------------...
Pagi ini Aira akan berangkat kerja, seperti biasa Aira pergi menaiki bus di terminal dekat rumahnya.
Aira berjalan memasuki kantor dengan memegang laptop serta berkas-berkas. Tiba-tiba Siska dan Amel berlari menghampirinya.
"Aira, aku kira kamu berhenti kerja."
"Kenapa kamu ga masuk 2 hari ini?" Tanya Amel.
"Aku ada sedikit urusan, jadi aku izin."
"Oh yaudah, kemaren kita panik banget karena kamu ga masuk. Tapi, untungnya Pak Aldo ga protes, pak Aldo juga kebetulan ga masuk dan menunda semua meetingnya."
"Oh iya? Bagus deh kak, aku duluan ya mau kasih berkas ke pak Aldo dulu."
Aira pun memasuki Kantor, sebelum ke ruangan Aldo Aira mengambil Ice coffe untuk Aldo Agar ia tidak bolak-balik lagi ke bawah untuk mengambil kopi.
Aira pun menaiki lift menuju ruangan Aldo.
...----------------...
Tok! Tok! Tok! [mengetuk pintu]
"Masuk."
"Selamat pagi pak." Sapa Aira.
"Selamat pagi." Sapa Aldo.
"Ini kopi untuk bapak."
"Oke makasih, Aira."
"Iya sama-sama. Saya pamit dulu ke ruangan saya."
Aira hendak keluar namun Aira berhenti karena Aldo memanggilnya. "Tunggu!."
"Kenapa?"
"Sebentara kamu ikut saya ke acara pembukaan perusahaan teman saya, sekalian saya ingin mengenalkan anda ke teman-teman saya."
"Baik pak."
Aira pun langsung pergi ke ruangannya, sembari menunggu Aldo menyelesaikan pekerjaannya.
Setelah Aldo menyelesaikan pekerjaannya, Ia mengajak Aira untuk berangkat ke perusahaan milik temannya.
Aldo dan Aira menaiki Mobil lamborghini milik Aldo.
...----------------...
"Halo bro, siapa cewe disamping lo?"
"Calon istri gue." Jawab Aldo.
"Buset, udah punya aja. Udah move on sama si itu?" Tanya Andre sedikit menyinggung.
"Gausah bahas dia lagi, males gue."
"Iya sorry bro, btw kenalin gue Andre teman kuliah Aldo."
Andre dan Aira bersalaman "Aira."
Dua wanita yang memakai dress hitam berjalan menghampiri Aira dan Aldo.
"Halo Aldo, ini siapa? Asisten lo?" Tanya Dela, dan disenggol oleh temannya dibelakang.
"Jangan gitu del." Ucapnya.
"Dia calon istri gue." Jawab Aldo.
"Oh, maaf ya becanda doang."
Dela menyodorkan tangannya. "Eh, siapa nama lo?"
Aira membalas tang "Aira."
"Aira yuk ikut kita." Dela menarik tangan Aira menuju meja yang agak jauh dari Aldo.
...----------------...
"Kamu yakin mau sama Aldo?" Tanya Dela.
Sebenarnya Dela adalah sahabat Tiara, Tiara adalah mantan Aldo. Dan hanya Dela dan Tiara yang tau alasan mereka berpisah.
"Kenapa gue harus ga yakin?" Aira mengangkat Alisnya.
"Hubungan Aldo sama mantannya hampir 3 tahun, lo ga minder?" Ucap Dela. Dela terlihat sedang memanasi Aira.
"Ga sama sekali, masa lalu ya masa lalu." Ucap Aira dengan berani.
"Oke, gue suka pemikiran lo."
"Gue denger juga Tiara bakal balik ke indonesia." Ucap Dela kepada temannya. Namun, Dela sengaja melantangkan suaranya agar terdengar oleh Aira.
"Jagain deh calon suami lo, kita kesana dulu ya Aira." Ucap Dela kemudian mereka pergi.
Aira memiliki banyak pertanyaan dalam benaknya.
Seperti apa sebenarnya masalalu Aldo? Apakah Aldo sudah move on dari masalalunya?
Ada satu hal yang paling Aira hindari ketika menjalin hubungan dengan seseorang yaitu... orang yang belum selesai dengan masalalunya, dan malah membuka lembaran dengan orang baru.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...THANKS FOR READING💋😇...