NovelToon NovelToon
Kinara

Kinara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Qiana Lail

Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.

Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.

Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.

Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 28. Penjara bawah Tanah

"Jangan bergerak ! Atau aku bunuh pecundang ini !." ucap salah satu anggota Naga Hitam yang mengarahkan pistolnya ke kepala Jay yang tergeletak di lantai.

Dengan gerakan secepat kilat, Kinara melemparkan sebuah jarum yang sangat kecil kearah orang yang sedang mengancamnya.

Argh ! Tubuh orang itu langsung jatuh dengan tubuh yang membiru setelah ia mengerang saat sebuah jarum kecil mengenai lehernya.

Jarum kecil yang sudah dilumuri dengan racun mematikan yang baru disempurnakan oleh Kinara sebelum kembali ke kota J.

"Pecundang ? Paman apakah kau suka merekrut para pecundang seperti mereka untuk menjadi anggota Naga Hitam ?." tanya Kinara sambil terus melangkah mendekati pemimpin Naga Hitam.

"Nona paman Bram ada dipenjara bawah tanah, segera selamatkan beliau sebelum terlambat." ucap Jay sebelum pingsan.

Mata Kinara langsung menyipit mendengar ucapan Jay. Dengan langkah lebar Kinara berjalan dengan pedang yang ia ayunkan lesegala arah.

Tubuh-tubuh anggota Naga Hitam berterbangan seperti daging cincang. Tak ada seorangpun yang selamat dari pedang tajam ditangan Kinara.

Tanpa memperdulikan tatapan ketakutan pemimpin Naga Hitam, Kinara melemparkan jarum-jarum beracun untuk menghabisi seluruh anggota Naga Hitam.

Kini pedang panjang ditangannya sudah bersarang tepat di leher sang pemimpin yang sudah pucat pasti karena ketakutan.

"Lepaskan uncle Bram atau kau akan menyesal karena seluruh keluarga mu akan mengalami nasib seperti yang uncle Bram alami." Ucap Kinara dengan penuh amarah.

"Ampun Ampuni saya nona, saya akan melepaskan semua orang yang anda inginkan. Tapi tolong ampuni nyawa keluarga saya." ucap sang pemimpin dengan ketakutan.

Sementara tak lama kemudian para anggota Dom Anggels telah berhasil mendobrak pintu masuk markas dan segera menyelamatkan Jay yang pingsan di genangan darahnya.

"Bawa aku ketempat uncle Bram kau penjara !." ucap Kinara dengan menekan pedang dileher sang pemimpin Naga Hitam.

"Ba baiklah." jawabnya dengan tergagap.

Ia kemudian berjalan menuju ke sebuah pintu masuk markas Naga Hitam. Terlihat ia melirik sebuah tombol yang ada didekat pintu.

Setelah ia menekan tombol tersebut, muncul beberapa tombak panjang yang mengarah ke posisi Kinara berdiri dibelakangnya.

Kinara menyunggingkan senyumnya dengan sinis. Ia masih tetap berdiri di posisinya berdiri.

Puluhan tombak tajam yang beracun menyerang tubuh mungil Kinara. Dengan lincah ia meloncat kesana kemari untuk menghindari tombak tersebut.

Dan terakhir ia berputar di udara sebelum kedua kakinya membalik dan menendang sebuah tombak kearah lelaki yang masih berdiri disamping pintu dengan menganga lebar.

Argh !

"Ka Kau ...," ucap sang pemimpin sebelum nyawanya melayang meninggalkan raga yang tertusuk sebuah tombak tajam tepat di jantungnya.

"Periksa seluruh ruangan dan pastikan tidak ada satupun yang selamat dari mereka !." ucap Kinara sambil masuk kedalam markas Naga Hitam.

Kinara memeriksa seluruh ruangan dan langsung menebaskan pedangnya pada anggota Naga Hitam yang ada dihadapannya, tak lupa tangan satunya menembakkan peluru mencari sasaran yang jauh dari jangkauan pedangnya.

Kinara seperti malaikat pencabut nyawa yang diutus untuk mencabut nyawa anggota Naga Hitam.

Jejak kakinya berwarna merah darah dari kawan-kawan yang ia bunuh tanpa belas kasihan.

"Uncle ! Kau dimana ?" teriak Kinara menggema di seluruh ruangan.

"Nona menurut informasi, uncle Bram ada di penjara dibawah tanah. Sayangnya kami belum bisa membuka pintu masuknya." ucap salah satu anggota Dom Anggels.

"Bawa aku kesana !." perintah Kinara.

Mereka kemudian berjalan disebuah lorong gelap yang ada dibalik pintu rahasia yang menyerupai sebuah lemari.

Setelah jauh melangkah akhirnya mereka bertemu dengan sebuah pintu besi yang tertutup rapat.

"Pintu ini terbuat dari besi baja, perkiraan tebalnya sepuluh Senti meter, kami sudah berusaha untuk membukanya tapi tetap belum bisa juga." jelas anggota Dom Anggels yang basah oleh keringat dingin.

"Minggir lah !." ucap Kinara .

Setelah anggota Dom Anggels menyingkir Kinara meraba-raba pintu besi tersebut dengan hati-hati. Setelah itu ia juga meraba-raba tembok disekitar pintu tersebut, berusaha untuk mencari cara membuka pintu dihadapannya.

"Sial ! Pintu ini dikendalikan dengan remote control." ucap Kinara setelah lama memeriksa.

"Ambil cairan yang ada dimobil yang dibawa oleh Black kemari !." perintah Kinara.

Dengan cepat anak buahnya berlari keluar untuk mengambil apa yang diperintahkan oleh Kinara.

Sementara Kinara masih mengotak-atik ponselnya untuk melacak keberadaan Bram dari GPS yang ia pasang dijam tangan uncle Bram.

"Ini yang anda minta Nona." ucap anak buahnya.

"Kalian semua minggirlah ! Pergi sejauh mungkin agar tidak terkena cairan ini." ucap Kinara sambil berlalu menjauh dari depan pintu besi itu.

Secepatnya mereka semua berlalu meninggalkan ruangan sempit itu. Setelah memastikan anak buahnya aman, Kinara menyemprotkan cairan yang ada ditangannya kearah pintu besi itu.

Perlahan tapi pasti, pintu besi itu melelah seperti es batu yang terkena panas. Sungguh mengerikan ! Besi baja yang sangat tebal langsung meleleh saat terkena cairan itu.

Anggota Dom Anggels bergidik ngerti membayangkan seandainya cairan itu mengenai anggota tubuh mereka. Untung saja Kinara telah menyuruh mereka segera menjauh, jika tidak pasti mereka juga akan meleleh seperti pintu besi dihadapan mereka.

"Retas keamanan cctv yang ada di markas Naga Hitam ini." Perintah Kinara.

"Semua keamanan cctv dan yang lainnya sudah diamankan terlebih dahulu oleh pemimpin Jay Nona." jawab salah satu dari mereka.

"Baiklah sekarang masuk dan temukan apa yang ada dibalik pintu besi itu." ucap Kinara.

Ia juga masuk kedalam sebuah ruangan yang sangat gelap gulita. Dengan mengandalkan penerangan dari ponsel Kinara memperhatikan ruangan yang sangat gelap dan pengap itu.

Terlihat seseorang yang sedang meringkuk di sudut ruangan. Dengan tubuh yang sangat kurus tanpa ada daging yang menempel ditubuhnya, orang tersebut menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya.

"Tenanglah kami akan menyelamatkan anda." ucap Kinara dengan lembut.

Setelah memastikan orang tersebut lebih tenang, Kinara berjalan mendekati orang tersebut.

Hati Kinara merasa sangat sakit sekali, melihat seorang manusia yang diperlakukan lebih buruk dari seekor binatang.

Tubuh yang kurus kering, dengan pakaian yang sangat kotor menutupi tubuh yang tidak mempunyai daging sedikitpun.

Entah ia seorang lelaki atau perempuan, dan berusia berapa tidak dapat diketahui karena rambutnya yang gimbal karena kotoran yang menempel ditubuhnya.

Mungkin ia tidak mendapatkan makanan yang layak atau ia sengaja disiksa dengan sedemikian rupa sehingga ia mengalami nasib yang sangat mengenaskan seperti ini.

"Bawa ia ! obati dan rawat inap dengan baik.!" perintah Kinara kepada anak buahnya.

"Baik nona, tapi kami tidak menemukan uncle Bram di ruangan ini. Hanya jam tangan yang mungkin milik uncle Bram yang kami temukan." jawab salah seorang anggota Dom Anggels.

Kinara menerima jam tangan itu dengan tangan yang bergetar. Jam tangan yang ia hadiahkan untuk uncle Bram dihari ulang tahunnya itu ada didalam penjara bawah Tanah, tapi Dimana uncle Bram berada saat ini ?.

1
Zaqian Laili
Benar sekali, kadang orang yang dianggap hina jauh lebih baik daripada seorang pejabat atau orang yang kaya
Zaqian Laili
Lanjut Thor, banyak misteri yang belum terpecahkan
Qiana Lail: Sedang dalam proses kakak, ikuti terus cerita Kinara dan kita sibak misterinya satu persatu. Terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Zaqian Laili
Siapa orang itu ? kasihan sekali
Zaqian Laili
Kinara sangat menakutkan saat marah
Zaqian Laili
Seru banget, lanjut Thor up yang banyak
Zaqian Laili
Itu malaikat pencabut nyawa mu goblok
Zaqian Laili
Kinara memang keren
Zaqian Laili
Gadis kecil yang jadi pemimpin mafia. Keren banget Kinara
Zaqian Laili
Kinara benar, harus dibedakan antara tugas dan kewajiban terhadap keluarga
Zaqian Laili
Sebuah prinsip yang luar biasa
Zaqian Laili
Mampus ! Jadi orang kok kayak orang gila
Zaqian Laili
Kirain uncle Bram, ayah kandung Kinara
Zaqian Laili
Jangan bilang Kinara anak kandung Bram
Zaqian Laili
Ip lagi thor
Zaqian Laili
Deve atau Black ya Thor ?
Zaqian Laili
Kau benar Black, harus ada yang balas dendam untuk Kinan
Zaqian Laili
Kasihan Kinara
Zaqian Laili
Di tunggu up-nya Thor
Zaqian Laili
Jadi sedih banget bacanya thor
Zaqian Laili
Jadi sedih Thor, bertahun-tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu langsung berpisah selamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!