NovelToon NovelToon
IRT Kere Jadi Nyonya Sosialita

IRT Kere Jadi Nyonya Sosialita

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rina Kartomisastro

Mira adalah seorang IRT kere, memiliki suami yang tidak bisa diandalkan, ditambah keluarganya yang hanya jadi beban. Suatu hari, ia terbangun dan mendapati dirinya berada di tubuh wanita lain.
Dalam sekejap saja, hidup Mira berubah seratus delapan puluh derajat.
Mira seorang IRT kere berubah menjadi nyonya sosialita. Tiba-tiba, ia memiliki suami tampan dan kaya raya, lengkap dengan mertua serta ipar yang perhatian.
Hidup yang selama ini ia impikan menjadi nyata. Ia tidak ingin kembali menjadi Mira yang dulu. Tapi...
Sepertinya hidup di keluarga ini tak seindah yang Mira kira, atau bahkan lebih buruk.
Ada seseorang yang sangat menginginkan kematiannya.
Siapakah dia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rina Kartomisastro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Akhirnya tiba juga hari dimana pesta selamatnya Mira dari kecelakaan itu, berlangsung.

Semua anggota keluarga Bratadikara telah siap dan berkumpul di ruang tamu untuk berangkat bersama menuju venue.

"Astaga, Mira..." Melinda memindai Mira dari atas sampai bawah, tak percaya begitu melihat Mira keluar dari lift. "Kamu mau menghadiri pesta atau mau konser dangdut?"

Mona dan Virgo yang juga tengah berada di ruang tamu, tak kuasa menahan tawa.

Mira lantas melihat dirinya sendiri. Wanita itu merasa tidak ada yang salah dengan penampilannya. Setidaknya ini adalah penampilan yang biasa ia kenakan saat menghadiri resepsi pernikahan di tetangga gang sebelah rumah.

"Keren! Kak Mira berani tampil beda," seru Emily yang tampak manis namun sederhana dengan gaun pinknya itu, sebelum kembali sibuk dengan gawainya.

"Kamu adalah ratu pesta hari ini, aku tidak akan membiarkan kamu mempermalukan keluarga Bratadikara. Cepat ganti penampilanmu sekarang, Mira. Mona, bantulah dia memilih gaun yang tepat."

"Baik, Mom."

"Biar aku saja," sela Ben tiba-tiba.

"Memangnya apa yang kamu tahu soal penampilan wanita, Ben?"

"Kita lihat nanti."

Ben bergegas menarik Mira. Tak butuh waktu lama, mereka hilang dari balik pintu lift.

"Apa cuma aku yang merasa Ben sekarang jauh lebih memperhatikan Mira?" ucap Virgo yang saat itu kompak mengenakan setelan bernuansa hitam bersama Mona dan anak laki-lakinya.

"Aku yang lebih dulu menyadari itu," sahut Emily tanpa melepaskan pandangannya dari layar gawai.

Melinda berdecak, "Itu hanya perasaan kalian. Sejak dulu Ben sangat memperhatikan Mira."

***

Sementara itu di dalam lift, Ben mendorong tubuh Mira hingga menempel ke dinding. Lantas Ben memperpendek jarak diantara mereka, dengan tatapan penuh kekesalan.

Wanita itu kaget dibuatnya.

"Mengakulah, Mira!"

"Apa maksudmu?"

"Kamu gak benar-benar amnesia, kan?"

Deg. Tamat riwayatku, Ben mulai menyadari kebohonganku.

"A-aku gak mengerti maksudmu."

"Setelah kejadian sebelum kecelakaan itu, kamu sengaja melakukan ini untuk membalas dendam padaku? Rencana ini yang kamu maksud waktu itu?!"

Alamak, mana kutahu kejadian sebelum kecelakaan?

Lift terbuka di lantai tiga.

Mira memakai kesempatan itu untuk mengalihkan perhatian Ben.

"Kita gak punya banyak waktu, nanti kita bicarakan soal itu lagi. Sekarang cepat bantu aku."

Mira bergegas menuju ruang wardrobe di kamarnya, diikuti Ben yang tidak punya pilihan untuk mengiyakan.

"Pilih warna yang lembut."

"Tapi warna kuning stabillo ini modelnya sangat lucu."

Ben hanya diam, namun tampak menahan emosi.

"Baiklah, aku pilih gaun yang putih ini saja."

"Pilih yang modelnya sesederhana mungkin, Mommy gak suka yang terkesan ramai."

"Memang bisa, gaun ngerumpi..." omel Mira pelan-pelan.

"Aku bisa dengar."

"Ya sudah, yang ini bagaimana?"

Mira menunjukkan gaun berwarna coklat muda model empire waist dress dengan detil yang simple.

"Lebih baik dibanding sebelumnya."

***

Keluarga Bratadikara akhirnya tiba bersamaan di hotel bintang lima, yang juga termasuk jaringan Bratadikara grup.

Di tempat itulah, pesta telah disiapkan sedemikian rupa.

Ternyata para tamu sudah mulai memenuhi venue.

Mira merasa sedikit gugup. Terlebih, selama perjalanan Ben tak henti memberi petunjuk. Mira harus begini, tidak boleh begitu. Mira sebaiknya diam saja, tidak usah banyak tingkah, bicara hanya saat diperlukan, dan sejenisnya.

"Hai Mira, long time no see."

Mira menyambut cipika-cipiki seorang wanita cantik bertubuh sintal itu, tanpa tahu siapa dia.

"Hai Ben."

Ben mengangguk saja, membalas sapaan wanita itu.

"Ingatanmu pasti belum kembali, Mira. Aku Shandy. Dulu kita teman dekat, dekat banget."

"H-halo, Shandy."

Wanita itu tertawa renyah.

"Ben, ada yang ingin ketemu kamu. Ayo ikut aku."

"Aku tinggal dulu, ingat semua pesanku tadi," bisik Ben pada Mira.

Mira hanya mengangguk melihat keduanya berjalan menjauh. Dari belakang, Mira dapat melihat tangan Shandy tampak santai merangkul lengan Ben.

Jadi wanita itu teman dekat Mira atau Ben?

"Hei, lagi mikir apa?"

Mira tersentak. Tahu-tahu, Januari sudah berdiri di sampingnya.

Pria itu lantas memberikan segelas minuman pada Mira untuk diminum bersama.

"Janu! Eh maksudnya Januari... "

"Gak apa-apa, kamu boleh panggil saya Janu."

"Sudah selesai tampil?"

Janu mengangguk, "Kamu pasti gak perhatikan saya pas tampil tadi."

"Meski begitu, aku tetap bangga banget sama kamu, Nu."

Janu tampak kaget.

Mira terkesiap.

"Sejak kemarin kamu bantu aku, kita sudah berteman, kan? Makanya aku bangga."

"Masuk akal."

Fiuh.

Tampaknya 'ngeles' adalah keahlian baru Mira setelah berada di tubuh orang lain ini.

***

Mira mulai merasa lelah mengobrol dari satu kumpulan ke kumpulan lain, yang mayoritas wajahnya tidak ia kenali.

Hanya beberapa yang pernah Mira temui di acara arisan sebelumnya. Beberapa lagi, Mira mengenali sosoknya dari media massa.

Hingga Melinda menanyakan keberadaan Ben, Mira mulai teringat pria itu tak lagi terlihat saat tadi terpisah dengannya.

Mira berinisiatif mencari Ben. Sekalian ia jadikan alasan untuk keluar dari kerumunan pesta sosialita yang menyesakkan itu.

Meski acara resepsi pernikahan di kampung jauh lebih sederhana, tapi Mira merasa lebih cocok berada di pesta semacam itu, ketimbang di tempat mewah ini.

"Nyonya Mira kenapa keluar?" Ida yang berada diantara para asisten orang-orang kaya itu, segera menghampiri Mira.

"Aku lagi cari Ben."

"Saya tadi lihat Tuan Ben bersama seseorang naik ke rooftop."

Setelah mendengarnya, Mira segera menaiki lift memencet tombol RF.

Wanita itu keluar dari lift, matanya berkeliling mencari sosok Ben. Lalu betapa kagetnya Mira.

Pria yang dicarinya sejak tadi benar berada di sana. Namun Mira tidak menyangka dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini.

Dari tempatnya sekarang, Mira dapat melihat Ben dengan jelas. Tetapi Ben mungkin tidak menyadari keberadaan Mira.

Bagaimanapun, pria itu tengah asyik masyuk dengan seseorang. Seorang wanita yang tadi mengaku teman dekat Mira.

Ya, Ben sedang bercumbu dengan Shandy.

Ben berselingkuh dari Mira?

***

1
Yunifda Hanum
gak sabar next😍😍
rina kartomisastro: yeaayyy😍
total 1 replies
Sie
Tokoh-tokohnya banyak juga ya. Dan masih teka teki
rina kartomisastro: iya nih, banyaakk😭🤣
total 1 replies
Sie
Hemmm semuanya masih teka teki
Sie
Hola, salam kenal kak othor. Semangat yaaa
rina kartomisastro: makasiii, salam kenal jg🥰
total 1 replies
aca
lanjutan mana nih seru loo
rina kartomisastro: udah up yaa. makasiii🥰
total 1 replies
aca
masih meraba moga aja cerai ma ben tukang selimut
rina kartomisastro: tukang selimut😭
total 1 replies
Jelosi James
Gimana nih thor, update-nya kapan dong?
rina kartomisastro: update tiap hari😁
total 1 replies
Bea Rdz
Wah, plot twist-nya bikin aku terpana!
rina kartomisastro: dukung terus ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!