NovelToon NovelToon
Shiza Gadis Taruhan

Shiza Gadis Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Idola sekolah
Popularitas:19.4k
Nilai: 5
Nama Author: ririn rira

Shiza, murid pindahan yang langsung mencuri perhatian warga sekolah baru. Selain cantik, ia juga cerdas. Karena itu Shiza menjadi objek taruhan beberapa cowok most wanted di sekolah. Selain ketampanan di atas rata-rata para cowok itu juga terlahir kaya. Identitas Shiza yang tidak mereka ketahui dengan benar menjadikan mereka menganggapnya remeh. Tapi bagaimana jika Shiza sengaja terlibat dalam permainan itu dan pada akhirnya memberikan efek sesal yang begitu hebat untuk salah satu cowok most wanted itu. Akankah mereka bertemu lagi setelah perpisahan SMA. Lalu bagaimana perjuangan di masa depan untuk mendapatkan Shiza kembali ?


“Sorry, aku nggak punya perasaan apapun sama kamu. Kita nggak cocok dari segi apapun.” Ryuga Kai Malverick.


“Bermain di atas permainan orang lain itu ternyata menyenangkan.” Shiza Hafla Elshanum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn rira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Shiza itu milik aku

Shiza terkejut dan mematung melihat kondisi Candra, pucat dan menggigil. Selimut tebal seolah tidak berfungsi memberikan kehangatan pada tubuhnya, mata terpejam dan rintihan kecil terdengar samar di bibir. Shiza berdiri di sisi ranjang kedua tangan bertaut cemas dengan obsidian terperangkap kaca-kaca kristal bening. Perasaan bersalah semakin membatu di dada meski kemarin ia tidak meminta Candra menemani nya. Bibir pink itu bergetar disertai telaga air tumpah perlahan membasahi pipi. 

“Ibu, kita bawa dia ke rumah sakit saja.” Usul Mama Adina. “Demamnya tinggi sekali, takutnya bertahan disini membuat Candra dehidrasi.” 

“I—iya, Narin telpon bapak bilang ibu bawa abang ke rumah sakit.” 

“Iya Bu.” Narin gegas keluar dari kamar membawa ponsel Candra. 

“Candra.” Ibu Niken berusaha tenang. “Kamu dengar ibu, nak. Kita ke rumah sakit ya…” 

“Pusing Bu.” Candra bergumam kecil.

Shiza mengusap jejak air matanya, lalu menjongkok di sisi kasur memberikan pijatan pelan di kepala Candra. Ia bisa merasakan kulit pemuda itu panas. Sementara Mama Adina merapikan isi mobil supaya bisa membuat Candra nyaman. Setelahnya Mama Adina tergesa masuk. 

“Sudah siap.” 

“Iya, ayo !” Ibu Niken membangunkan Candra.

“Shiza bawa selimutnya, Nak.” Mama Adina mengambil alih membantu memapah Candra. 

Shiza meraih bantal, selimut dan tas yang disiapkan oleh ibu Niken. Candra setengah sadar merasa sakit berpijak di lantai. Ngilu di telapak kakinya membuat rintihan kembali terdengar. Lagi, kristal rapuh itu mengalir dari sudut mata seorang Shiza. Ibu Niken, masuk lebih dulu lalu Candra dibaringkan berbantal pangkuannya. Shiza menyelimuti seluruh tubuh Candra yang masih menggigil. Mama Adina bersiap di depan. 

“Narin hati-hati di rumah ya Nak.” 

“Iya Bu.” Gadis kecil itu mengangguk wajahnya tegang bercampur cemas melihat kondisi kakak laki-laki nya itu. 

Mobil Mama Adina melaju cepat membelah jalanan. Mencari di google map rumah sakit terdekat. Kondisi Candra memang parah ia merasa bersyukur karena datang kesana untuk menjenguk. Shiza sesekali menoleh ke belakang sejak tadi ia tidak banyak bicara. 

Rumah sakit sudah di depan mata, mobil mama Adina berhenti di depan IGD. Ia turun cepat memanggil perawat. Candra diangkat dan di naikan ke atas brankar. Semua bergerak cepat detik selanjutnya Candra sudah dapat penanganan. Shiza dan ibu Niken menunggu sementara Mama Adina memarkirkan mobil. Shiza menunduk menatap lantai yang dingin. Ini pertama kalinya, ia melihat orang dalam keadaan seperti itu. 

“Keluarga pasien.” 

Ibu Niken berdiri. “Saya, ibu nya.” 

“Nama anaknya.” 

“Candra, usia tujuh belas.” Ibu Niken tetap menenangkan diri meski di dalam sana perasaannya bergelut cemas. 

“Sejak kapan demam nya? Obat apa saja yang diberikan dan jam berapa?” 

“Tadi malam, kemarin dia kehujanan lalu malamnya ikut berjualan di pasar. Obat penurun panas tiga jam lalu.” 

Perawat itu mengangguk lalu membawa kertas yang di isinya ke dalam. Ibu Niken kembali duduk bersama Shiza dan Mama Adina. Mereka masih menunggu hasil pemeriksaan Candra. Infus sudah terpasang di tangan pemuda itu, beberapa obat sudah disuntikkan. Shiza menarik nafas panjang lalu menoleh ke samping. 

“Candra ikut jualan di pasar.” 

“Iya, Bapaknya jualan ikan di sana dari sore. Para penjual sayur biasanya membeli ikan malam hari untuk di ecer keliling lagi saat pagi.” 

“Nggak apa-apa, Candra sudah dalam perawatan.” Mama Adina mengurangi rasa cemas ibu Niken. 

“Terimakasih sudah membawa Candra kesini, saya tidak menduga dia demam parah.” 

“Sama-sama Bu, nanti setelah bapaknya datang saya dan Shiza baru pulang.” Mama Adina tersenyum mengurai rambut panjang putrinya. 

“Nggak apa-apa Bu, kasian Shiza belum pulang ke rumah.” 

“Saya nggak masalah tante.” Shiza melemparkan senyum manis. 

Ibu Niken membalas sambil mengangguk. Sungguh, gadis di sampingnya ini sangat cantik dan baik. Ia kembali melihat ruang IGD sambil menunggu kedatangan orang berseragam putih keluar dari sana. Hari semakin sore, Shiza masih mengenakan seragam. Tidak dipungkiri ia merasa lelah bercampur gerah. 

“Ibu, sementara anaknya kita observasi dulu ya kalau misalkan masih panas maka kita rawat inap saja tapi kalau sudah membaik boleh pulang dan rawat jalan aja. Tunggu sebentar lagi hasil tes nya keluar.” 

Ibu Niken mengangguk sambil mengucapkan terimakasih. Tidak lama langkah terdengar mendekat, disana ayah Candra datang dengan wajah panik. Ia gegas meninggalkan tempat penyuplai ikan setelah mendapat telepon dari Narin. 

“Gimana Candra Bu?” 

“Masih nunggu, ah ini Ibu Adina dan Shiza teman sekelas Candra. Mereka yang bawa Candra ke sini.” 

“Terimakasih Bu sudah bawa anak saya kesini.” 

“Sama-sama Pak.” Adina tersenyum menyambut uluran tangan pria paruh baya itu. “Karena Bapak sudah datang, kami pamit dulu ya, nanti kabarin aja kondisi Candra selanjutnya.” 

“Iya Bu terimakasih sekali lagi sudah mengantar kami kesini.” 

🌷🌷🌷🌷🌷

Shiza baru saja selesai membersihkan tubuhnya, mengenakan pakaian rumahan gadis itu duduk di tepi kasurnya. Ia sejak tadi memantau ponselnya menunggu kabar dari adik Candra yang memegang ponselnya. Shiza belum tenang sebelum tahu kabar selanjutnya.

Hai

Shiza gegas meraih ponselnya lalu membuka chat yang baru masuk. Bahunya luruh karena bukan dari orang yang ditunggu. Alisnya terangkat melihat nomor baru yang mengirim pesan padanya. 

Kok di read doang 

Shiza menghela nafas panjang. Lalu mengetik cepat di layar ponselnya. 

Siapa

Calon masa depan kamu

Shiza menutup chat room meletakan ponselnya di atas kasur. Merebah tubuh sejenak ia memejamkan mata mengurai lelah yang bergelayut di tubuh. Perlahan kelopak mata Shiza tertutup dinginnya AC bercampur lelah mengantarkannya ke alam mimpi. 

Sementara di tempat lain. Ryuga menunggu pesan balasan tapi sayang nya belum ada. Ia kesal karena hanya dibaca saja. Beberapa kali helaan nafas kasar terdengar. Sungguh Ryuga tidak suka situasi ini. 

“Sok cantik banget sih ! Tapi memang cantik ! Bikin kesel aja, kurang apa coba ? Aku tampan, kaya ! Nggak mungkin katarak ‘kan ? Masa spek kaya aku gini nggak terlihat.” 

“Kamu kenapa sih ?!” Akhirnya Chio merasa kesal juga karena sejak tadi sahabatnya itu ngedumel tanpa henti. 

“Aku chat Shiza tapi nggak di balas.” Ryuga merebahkan tubuh di sofa. 

“Emang apa isi chat nya.” Dariel sedikit penasaran. 

Ryuga memberikan ponselnya yang menampilkan isi chat untuk Shiza. Tawa Chio pecah bersama Darel. Tidak menyangka jika Ryuga seaneh itu. Selama ini sahabat mereka itu jarang mengirim pesan pada gadis-gadis. Ryuga memang sepemilih itu. 

“Kenapa ketawa !” Ryuga merampas ponselnya. “Apa dia lagi telponan sama di Candra-Candra itu !” Tanpa sadar hawa panas menjalar ke dalam dada. 

“Bisa jadi, atau mungkin sekarang mereka lagi cekikikan bersama. Shiza ‘kan. Lagi jenguk Candra sama Mama nya. Wah bakalan dapat restu cepat nih si Candra.” Kompor Chio sambil bermain game. 

“Nggak, Shiza itu milik aku !” Ryuga mendudukan tubuhnya di kursi. Gumpalan panas itu semakin membesar menguasai ruang dada. 

“Garis bawahi, Shiza bebas nggak milik siapa-siapa.” Sahut Dariel. 

“Sekarang aku tanya, kamu beneran suka sama Shiza.” Chio menoleh ke belakang. 

“Nggak. Aku cuma penasaran aja sampai kapan dia menolak pesona aku.” 

“Jangan sampai kamu yang tenggelam dalam pesona Shiza.” Ujar Dariel serius. 

“Nggak bakalan.” 

1
Dwi Setyaningrum
nah kan zeva kyknya suka sama shiza Krn cewek ms lalunya deh jd bkn Krn bnr2 cinta..
Human
Nah gitu dong,jd lah Ryuga yang dewasa,,kalau benar benar cinta ya perjuangin dgn benar sprt kt Deryl LG an msh pacaran jg😁
Dwi Setyaningrum
kyknya shiza cocoknya sama Chandra deh😁 tp kasian sama ryuga walau cara mencintanya salah🤔
Human
cm mau komen kenapa tokoh utamanya jd digiring berkarakter jahat😁😁 meski ada yang melatar belakangi sftnya bgtu spti tokoh Jenia skrng Ryuga jg,pdhl sdh melewati ms 7 thn sehrsnya sdh ad proses pendewasaan dr ini mlh sdh ky psikopat/sakit jiwa sj pakai acara culik segala, Ryuga sama sj sprti Gita dan Adel, Candra Karen jg cocok
Elysia Harianto
Candra shiza
mom mayza
candra shiza... pokona nya
Tini Uje
itu bukan cinta ryu..tpi obsesi 😏
Sri Haryati Skep
kapal ryuza
Dwi Setyaningrum
haduhhh ryuuu km cinta apa obsesi sih..ntar km nyesel Lo kalau caramu kyk gt..ternyata 7th ga merubah sifat km yg kekanakan ya..ya aku sih maklum sifat km kyk gt Krn kurangnya kasihsyng d perhatiannya ortu sejak kecil jd km mencari perhatian org lain tp caramu salah Ryu..kalau berjodoh ga akan kemana kok Ryu..
Dwi Setyaningrum
thor namanya Chandra apa Cakra sih..
Ririn Rira: Candra kak makasih banget udah ngasih tahu aku cek lagi di bab selanjutnya ya...
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
msh SMA bang Ryu jgn terlalu galau masa depan juga msh panjang kalau jodoh ga kemana kok..lagian km juga msh sekolah blm bisa cari duit sndr blm bisa dibanggakan😁😁
Dwi Setyaningrum
serasa drama Drakor yg ditik tok deh hehehe
Khafiza Achmad
ada ang mau ketemu
Tini Uje
makin seru nih cerita nya udh pada dewasa ☺️
Khafiza Achmad
lanjut teruuuuud/Determined//Determined//Determined/
Widya
lnjut aj thor
mom mayza
lanjut saja lah
Reni Renee
disini ajaaa
Putry Cacha New Jr.
💪💪lanjut thorr
Tini Uje
lanjott sini aja atuh thor..💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!