Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Hari ini sesuai yang telah di agendakan oleh kampus bahwa mereka akan melakukan pengenalan di lingkungan fakultas nya masing-masing. Jadi untuk orientasi nya sudah pecah sesuai dengan fakultasnya sendiri-sendiri. Setibanya di kampus Arsya segera menuju ke gedung fakultasnya. Dia sudah janjian dengan Cecilia yang meminta menunggunya dulu di luar sebelum masuk ke gedung.
"hay lama ya nungguin" ucap Arsya
" nggak kok aku juga baru sampai. Yuk kita masuk. " ucap Cecilia
Mereka memasuki gedung tempat berkumpulnya teman-teman maba yang lain.
Acara pengenalan pun di mulai. Hari ini masih acara umum. Mereka di kenalkan dengan lingkungan di sekitar fakultas kedokteran mulai dari ruang-ruang kelas, tempat praktek sampai kantin fakultas sendiri.
" Sya ke kantin yuk. lumayan kita istirahat nya lama. " ajak Cecilia
" yukk kebetulan aku juga nggak sempat buat bekal tadi. " jawab Arsya
Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kantin. Terlihat di kantin sangat ramai di isi oleh para mahasiswa sibuk dengan berbagai aktivitas nya seperti ada yang makan, mengerjakan tugas, mengobrol biasa, bahkan yang pacaran pun menghiasi pandangan Arsya ketika tiba di kantin.
Saat berjalan dia melihat ada seorang cewek yang terlihat sedang bergulat manja terhadap seorang laki-laki dan di kelilingi oleh teman-temannya Namun si cowo itu tidak terlalu menanggapi si cewek malah dia asyik ngobrol sendiri dengan teman-temannya. Hingga ketika Arsya dan Cecilia melewati mereka justru ganti menggoda Arsya.
Dion POV
Hari ini aku malas untuk pulang ke rumah . Kebetulan acara perkuliahan ku selesai lebih awal.
" kantin yuk laper gue." ajak Dion ke temen-temennya
mereka berempat berjalan menuju ke kantin di tengah jalan dia bertemu dengan Amel. Gadis yang selalu dengan menempel pada Dion bahkan semua orang mengira Amel pacaran dengan Dion. Padahal Dion hanya mengganggap nya seperti seperti cewek-cewek yang lain hanya mengingat ketenaran dan harta saja. Amel merupakan mahasiswa satu tingkat di bawah Dion mereka sama -sama dari fakultas kedokteran.
" Duh males banget ketemu uler Keket satu itu" ucap Satria
" halooo Dion sayangggku.. Mau ke mana ke kantin kah aku ikut ya?" ucap Amel
Tidak ada jawaban dari Dion namun dia malah bergelut manja pada Dion seraya menggandeng tangannya.
" sana minggir gue sama ayang ku mau duduk. " usir Amel pada mahasiswa yang sedang duduk di meja besar di kantin tersebut.
Mereka semua duduk di meja itu. Satria pergi memesan makanan untuk mereka makan
" sayang...kapan kita jalan lagi. Udah lama lho kita nggak main." ucap Amel manja ke Dion.
" Gue nggak ada waktu. " ucapku malas
Hingga tiba-tiba kantin menjadi semakin ramai karena anak-anak maba udah mulai istirahat dari acara pengenalan fakultas. Dari kejauhan aku melihat ada dua orang cewek yang berjalan beriringan celingukan mungkin mau melihat menu makanan yang ada di kantin tersebut sekaligus mencari tempat duduk untuk makan.
"Itu kan gadis yang menabrak gue waktu itu." Ucapku spontan
"Bakal ada permainan baru yang seru ini gess." ucap Rangga
Kemudian semua nya menolak ke arah Arsya dan Cecilia.
"Sial siapa juga tu cewek kenapa Dion bisa kenal dia?" batin Amel merasa terabaikan
Gue putuskan untuk menghentikan langkah gadis itu menuju ke kantin.
" ets ....tunggu kamu kan gadis yang menabrak gue waktu itu?" Ucap ku padanya
" eh iya maaf mas saya waktu itu nggak sengaja. " ucapnya ramah
"its ok no problem. Mau bergabung dengan kami. Kebetulan meja kantin sudah penuh. " ucapku memulai triks untuk mendekati cewek itu
" nggak usah mas terimakasih kami hanya mau beli air mineral saja terus kembali ke kelas. Permisi. " ucap Arsya meninggalkan Dion
Dion kemudian kembali ke tempat duduk nya dengan wajah cemberut
" cie ada yang di tolak." ucap Satria menggodaku
" mungkin wajah lho udah nggak menarik bagi mereka. " ucap Tio
" brisik lho. " ( Kita lihat nanti seberapa lama lho nggak tertarik sama pesona gue) ucap Dion
" udah lah sayang kan ada aku disini. Amel mulai menyentuh tubuh Dion merendam emosi Dion.
Arsy POV
Aku baru tau kalau di kampus ini tergolong bebas bahkan mahasiswi disini menggunakan pakaian yang terlalu terbuka.
Selama perjalanan ke kantin aku sering melihat mereka kadang ciuman atau bermesraan di tempat ini. Bahkan antara laki-laki dan perempuan ketika bertemu mereka biasa saling memeluk atau mencium. Ya memang kampus ku termasuk kampus berbasis internasional namun tidak ku sangka kehidupan nya juga bebas layak nya di luar negeri. Seperti sekarang ini ketika di kantin kampus aku melihat banyak muda mudi yang sedang berduaan mungkin sedang pacaran. Hingga sampai pada salah satu meja dimana di sana terdiri atas 4 laki-laki dan 1 wanita yang sedang bermanja-manja dengan salah satu laki-laki itu mungkin dia kekasihnya. Namun tanpa ku duga ketika aku melewati meja nya laki-laki itu malah justru berdiri dari duduk nya dan menghadang jalan ku menuju ke kantin. Aku ingat dia adalah laki-laki yang aku tabrak tempo hari ketika aku terlambat. Mati lah aku apa dia mau buat perhitungan ya pada ku karena udah menabraknya. Ternyata dia menawari kami untuk bergabung dengan mereka. Namun aku sadar kalau dia sudah bersama kekasih nya jelas aku langsung menolak ajakannya dan memilih berbohong mengatakan kami hanya mencari minuman. Segera ku ajak Cecilia kembali ke kelas setelah membeli sebotol minuman
" Sya. Katanya mau beli makan kok malah bohong sih kamu cuma buat minuman?" tanya Cecilia
" kamu nggak lihat pacar nya mas nya tadi udah nyeremin banget wajahnya kayak mak lampir. " ucapku pada Ceci
" padahal kan lumayan tadi sya mereka ganteng-ganteng tau. Siapa tau bisa jadi cowok gue salah satu nya. " ucap Ceci
" ish kamu itu cowok ganteng aja yang di lihatin. " ucapku
" terus kita makan apa dong. " ucap Ceci lagi
" udah ntar pulang aku traktir makan di luar aja ta yah " putusku pada nya
Kemudian acara masih berlanjut hingga sore hari.