Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Saat ini Neta dan Alan masih tertidur sambil berpelukan
Ceklek
Bunyi pintu terbuka
Lalu masuklah mami Mira, mami Mira yang melihat putri dan calon mantunya masih tertidur pun menggeleng-geleng kepala lalu berjalan mendekati mereka
"Alan, Neta ayo bangun, makan malam dulu" ucap mami Mira menepuk lengan keduanya
Tak berselang lama setelah itu Alan terbangun dari tidurnya
"Eh, mi kenapa?" Alan menatap mami Mira
"Bangun habis itu cuci muka, kalo udah turun makan malam ya" ucap mami Mira, Alan pun mengangguk lalu berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka
Selagi Alan mencuci muka, mami Mira pun membangunkan Neta
"Neta, hey... ayo bangun" ucap mami Mira menepuk lembut pipi chuby Neta
Neta pun menggelar dari tidurnya, lalu membuka matanya perlahan, pertama kali Neta lihat adalah mami nya
"Loh mami ngapain?" Tanya Neta sambil mengucek matanya, mami Mira yang melihat itu pun menghentikan tangan Neta
"Jangan di kucek nanti matanya merah" ucap mami Mira, Neta pun hanya mengangguk
"Oh iya, kamu bangun gih, cuci muka habis itu turun makan malam sama Alan" ucap mami Mira lalu berjalan keluar dari kamar Neta
Sementara itu Neta menoleh ke samping dimana tadi Alan tertidur, tapi ia tak melihatnya. Tak lama kemudian Alan keluar dari kamar mandi, lalu menghampiri Neta
Cup
"Udah bangun hmm" ucap Alan lalu mengecup pipi chuby Neta
"Iyalah Alan, kalo Neta ga bangun udah pasti masih tidur, Alan kenapa sih" ucap Neta sewot, akan yang dimarahi pun menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Tau ah, Neta kesel sama Alan" ucap Neta lalu berjalan ke kamar mandi dengan menghentak-hentakkan kakinya
Sementara itu Alan heran, kenapa Neta begitu marah padanya, tak mau memikirkan itu Alan mencari handphone nya di balik selimut, tetapi saat Alan membuka selimut, terlihat bercak darah dikasurnya
"Darah siapa ini, apa Neta terluka" batin Alan menatap bercak darah yang ada di kasur
Tak lama pun Neta berteriak dari kamar mandi
"Aaaa kok celana Neta berdarah sih hiks" teriak Neta, akan yang mendengar itu pun sadar dari lamunan ya kemudian menghampiri Neta yang menangis di kamar mandi
Ceklek
"Kamu kenapa?" Tanya akan khawatir, Neta yang mendengar itu pun berbalik lalu memeluk Alan
"Hiks hiks Alan hiks celana Neta berdarah hiks" ucap Neta, Alan yang mendengar itu pun khawatir
"Yaudah ayo kita kerumah sakit" ucap Alan lalu mengangkat Neta ala bridal style turun ke lantai satu
Tap
Tap
Tap
Saat Alan sampai di lantai satu, mami dan papi Mira menghampiri mereka
"Loh kenapa pake di gendong segala, loh ini juga kenapa nangis?" mami Mira
"Ini celana Neta berdarah" ucap Alan khawatir lalu menurunkan neta
"Berdarah?" batin mami dan papi lalu saling pandang lalu menggeleng kepalanya
"Neta sakit perut juga?" Tanya mami Mira diangguki lemah oleh Neta
Mami Mira yang mendengar itu pun menghela nafasnya
"itu namanya kamu datang bulan" ucap mami Mira, Neta yang mendengar itu pun tak mengerti
"Datang bulan, mana bulannya mi" Tanya Neta polos
Mami Mira yang mendengar itu pun mengusap wajahnya kasar lalu tersenyum ke arah Alan
"Alan kami ga tau Neta datang bulan?" Tanya mami Mira, sementara itu Alan yang ditanya pun menggeleng polos
Sementara itu mami Mira dan papi Deon yang mendengar itu tertawa
"Hahaha, nasib punya anak sama mantu masih polos" tertawa mami Mira lalu membatin
"Loh mami kenapa tertawa sih?" Tanya Neta
"Gapapa, kamu tunggu disini dulu, mami mau ambil pembalut" ucap mami Mira lalu berjalan ke arah kamarnya
"Buat apa pi pembalut nya?" Tanya Neta kepada sang papi, papi Deon yang ditanya pun hanya tersenyum tipis
"Liat aja nanti"ucap papi Deon
Tak lama kemudian mami Mira datang dengan membawa pembalut ditangannya
"Ayo sini, mami liatin caranya" ucap mami Mira lalu menarik tangan Neta, Alan yang melihat itu pun ingin ikut tapi dihentikan oleh mami Mira
"Alan tunggu disini ya sama papi, soalnya ini urusan perempuan" ucap mami Mira, Alan pun hanya mengangguk lalu duduk di sofa menunggu mereka
Beberapa saat kemudian mami Mira dan Neta sudah selesai mereka pun berjalan menghampiri papi Deon dan Alan
"Udah, ayo pi, Alan kita makan malam dulu" ucap mami Mira, papi Deon dan Alan pun berjalan ke arah meja makan
"Loh Neta ga di panggil mi?" Tanya Neta menunjuk dirinya
"Sini Neta makan" ucap mami Mira lalu tersenyum lebar (terpaksa)
"Nah gitu, ayolah makan" ucap Neta lalu duduk di samping Alan
"Mas mau makan apa?" Tanya mami Mira kepada papi Deon
"sayur sup sama ayam goreng aja mi" ucap papi Deon, mami Mira pun meletakkan makanannya
"Makasih mi" ucap papi Deon
"Sama-sama papi" ucap mami Mira lalu menatap dua remaja
"Loh Neta kasih makanan dong ke piring Alan" ucap mami Mira kepada Neta, Neta pun mengangguk lalu bertanya kepada Alan
"Alan mau mam apa?" Tanya neta
"Sayur sup sama ayam goreng aja" ucap Alan, Neta yang mendengar itu pun mengangguk lalu memberikan yang diminta oleh Alan
"Nah udah, selamat makan" ucap papi Deon, mereka pun mulai makan. Sesudah makan, Alan berpamitan untuk pulang
"Mi, pi, Alan pulang dulu" ucap Alan berpamitan
"Iya hati-hati" ucap mami Mira diangguki oleh Alan
"Aku pulang dulu ya" ucap Alan mengacak rambut Neta, Neta pun hanya mengangguk lalu mengantar Alan keluar mansion
"Dah tiati Alan" ucap Neta lalu melambaikan tangan ke Alan
Sementara Alan pun mengangguk lalu menyalakan motornya meninggalkan area mansion
Setelah kepergian Alan, Neta pun masuk ke dalam mansion
"Alan udah pulang?" Tanya papi Deon
"Udah, Neta mau ke kamar dulu ngantuk, good Night mi pi" ucap Neta
"Good Night princess/sayang" ucap papi, mami
Neta pun berjalan menuju kamarnya sesampainya Neta lalu berjalan ke arah kasur dan langsung merebahkan badannya ke kasur lalu tertidur
Bersambung...