NovelToon NovelToon
Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Petualangan si JAPRI 2 : Penemuan Jasad di Hutan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Kisah ini bermula ketika JAPRI (Jaka dan Supri) sedang mencari rumput untuk pakan ternak mereka di area hutan pinus. Sewaktu kedua bocah laki-laki itu sedang menyabit rumput, beberapa kali telinga Supri mendengar suara minta tolong, yang ternyata berasal dari arwah seorang perempuan yang jasadnya dikubur di hutan tersebut. Ketika jasad perempuan itu ditemukan, kondisinya sangat mengenaskan karena hampir seluruh tubuhnya hangus terbakar.

Siapakah perempuan itu? Apa yang terjadi padanya? dan siapakah pembunuhnya?
Ikuti kisahnya di sini...

Ingat ya, cerita ini hanya fiktif belaka, mohon bijak dalam berkomentar... 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 12 Pindah ke Alam Lain

Tim pencari yang dipimpin oleh Pak Bambang terus menyusuri hutan sekalipun malam telah tiba. Dengan berbekal obor dan senter sebagai alat penerangan, belasan pria itu membelah gelapnya hutan.

Beberapa 'penghuni hutan' yang merasa terganggu dengan kehadiran mereka pun geram, hingga mereka dibuat berputar-putar melewati jalan yang sama hingga lebih dari 5 kali.

Sadar jika mengalami hal mistis, Pak Bambang pun menginstruksikan para anggotanya untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing agar mereka bisa kembali ke jalur hutan yang benar.

Syukurlah, setelah mereka selesai berdoa bersama dan kembali menyusur hutan, akhirnya mereka menemukan jalur yang semestinya.

Menjelang tengah malam, rombongan itu baru sampai di tepi sungai. Dengan segera, tim pencari berpencar di sekitar aliran air tersebut untuk menemukan jejak tanda kehidupan yang ditinggalkan oleh Jaka dan Supri.

Belasan menit kemudian, 2 orang diantara mereka menemukan api unggun yang masih menyala, 2 tas ransel dan sekumpulan duri ikan. Segera saja penemuan itu diberitahukan ke yang lainnya. Namun anehnya sosok Jaka dan Supri tidak ada di tempat tersebut.

Pak Bedjo yang sudah sangat mengkhawatirkan keselamatan anaknya pun memohon agar tim pencari berpencar sekali lagi. Siapa tahu saja kedua bocah laki-laki itu sedang pergi ke suatu tempat untuk buang air.

Untuk kedua kalinya tim pencari berpencar di sekitaran aliran air sungai, namun nihil, hingga 2 jam lebih pencarian, Jaka dan Supri belum berhasil ditemukan.

Karena fisik yang lelah setelah berjalan beberapa jam menyusuri hutan, rombongan itu pun memutuskan untuk istirahat sebentar sambil makan dan minum bekal yang mereka bawa.

Pagi harinya, sekelompok tim pencari yang lain telah tiba di aliran sungai itu. Sambil beristirahat, mereka bertukar cerita dengan tim pencari yang dipimpin oleh Pak Bambang mengenai perkembangan pencarian mereka.

Kebetulan, salah satu anggota dari kelompok tim pencari yang baru datang, yang bernama Pak Sakri, mempunyai kelebihan supranatural. Berdasarkan penerawangannya, Jaka dan Supri dipindah ke alam lain oleh sosok gaib yang berkekuatan besar. Mendengar penuturan pria tersebut, kekhawatiran Pak Bedjo pun semakin bertambah.

Pak Sakri menyarankan agar para tim pencari tetap berkumpul di tempat itu sambil berdoa bersama, sementara dia akan mengadakan ritual supaya Jaka dan Supri kembali ke tempat tersebut.

*

Jaka terbangun terlebih dahulu. Setelah melemaskan otot-ototnya sebentar dan mengucek mata, bocah laki-laki itu pun dibuat terkejut karena mereka sudah tidak berada di tepi sungai lagi.

"Pri bangun Pri!" Jaka menggoyang-goyang tubuh si gembul.

"Aku sik ngantuk lo, Jaak...," kata Supri lesu dengan kedua mata masih tertutup.

"Kita pindah tempat, Pri," ucap anaknya Pak Rahmat.

"Pindah tempat piye?" lanjut Supri malas.

"Bukaen matamu dulu, Pri."

Si gembul membuka matanya lalu melihat ke sekelilingnya.

"Perasaan kita kemarin ada di tepi sungai to Jak, kok jadi di sini," anaknya Pak Bedjo mulai bingung.

"Maka dari itu, Pri. Aku sendiri yo gak tau," timpal Jaka cemas.

"Waduh, gimana ini. Sudah bener-bener Mbak Murni ngajak kita di tepi sungai karena ada persediaan air sama ikan, la kok malah jadi begini," keluh Supri.

Di saat kedua bocah laki-laki itu sedang kebingungan, dari kejauhan tampaklah seorang aki-aki sedang berjalan ke arah mereka sambil menggotong kayu bakar.

"Lo le, kenapa kalian ada di sini? Masih pake seragam lagi," kata aki-aki itu.

"Kita tersesat, Mbah. Kemarin lusa siang, waktu kita pulang sekolah, kita dikejar pembunuh," terang Jaka apa adanya.

"Dikejar pembunuh? Yang bener le?" tanya aki-aki tersebut.

"Beneran Mbah, kita gak bohong," ucap Supri.

"Yo wes, mending sekarang kalian ikut ke rumah Embah dulu."

20 menitan kemudian sampailah mereka di sebuah rumah sederhana yang terbuat dari papan-papan kayu.

Setelah meletakkan kayu bakar di dapur, aki-aki itu lalu menyajikan teh hangat, ubi rebus dan jagung rebus pada Jaka dan Supri.

"Maturnuwun sanget nggih, Mbah. Kalau tidak ketemu dengan Embah kita pasti sudah sangat kebingungan," kata Jaka terus terang.

"Iyo le, tidak apa-apa. Bagaimana critanya kok kalian bisa dikejar oleh pembunuh?" tanya aki-aki itu.

Secara bergantian kedua bocah laki-laki itu menjawab pertanyaan aki-aki tersebut.

"Jadi begitu ceritanya... Manusia jaman sekarang jahatnya kok melebihi setan," tutur aki-aki tersebut.

"Kalau boleh saya tahu, Embah ini namanya siapa nggih?" anaknya Pak Rahmat memberanikan diri untuk menanyakan nama aki-aki misterius itu.

"Panggil saja saya Mbah Wongso," balas aki-aki tersebut.

"Embah tinggal sendirian di sini? Apa tidak takut, Mbah? Di hutan banyak demitnya lo, Mbah," sela Supri yang membuat Mbah Wongso tersenyum.

"Saya sudah lama tinggal sendirian di sini. Jadi sudah terbiasa dengan makhluk-makhluk seperti itu," terang aki-aki itu.

"Sekarang lebih baik kalian sarapan terlebih dahulu, nanti Mbah antar kalian ke tepi sungai lagi."

Tanpa menaruh curiga, kedua bocah laki-laki itu pun menuruti perintah Mbah Wongso.

Saat ini, terlihatlah aki-aki tersebut sedang mengajak Jaka dan Supri menyusuri hutan.

"Le, Mbah hanya bisa mengantar kalian sampai di sini. Kalian nanti berjalanlah terus ke arah sana, maka kalian akan menemukan sungai itu," kata Mbah Wongso.

"Sekali lagi terimakasih banyak nggih, Mbah. Kalau begitu kita berdua pamit dulu," sahut Jaka.

Setelah berkata demikian, kedua bocah laki-laki itu berjalan ke arah yang ditunjuk Mbah Wongso tadi lalu...

Entah bagaimana ceritanya tiba-tiba saja di depan mereka berdua sudah berkumpul banyak orang yang sedang duduk bersila sambil berdoa. Saking herannya Jaka dan Supri saling bertukar pandang.

Dengan segera, kedua bocah laki-laki itu mendekati kerumunan tersebut.

"Itu mereka!" seru salah satu pria dengan sepasang matanya melihat ke arah Jaka dan Supri.

Pemandangan selanjutnya, Jaka dan Supri dipeluk oleh bapaknya masing-masing sambil menangis terharu. Setelah menghilang selama 4 hari akhirnya kedua bocah itu ditemukan dengan selamat.

Semua yang bergabung dalam tim pencari yang jumlahnya ada seratus orang lebih merasa lega, karena misi mulia mereka membuahkan hasil yang memuaskan.

Tak menunggu lama, rombongan itu pun membongkar tenda, merapikan perkakas lalu berangkat untuk kembali pulang.

Tanpa mereka sadari, di kejauhan, Mbah Wongso dengan didampingi seekor harimau menyaksikan kepergian mereka dengan senyuman lega.

1
Yurika23
seru Thor...penulisannya juga enak dibaca...ringan, padat gak berbelit2...tercaba situasinya saat itu...
Kezia Suhartini: makasih kakaak.. 🙏
total 1 replies
Yurika23
mampir ya Thor....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!