Takdir Pria Penghafal Al-Qur'An

”Pah mah itu pasti bohong kan, nggak mungkin kan itu bener pasti bukan Abang Al kan,pasti itu pemberitaannya salah kan, nggak mungkin Abang jadi korban kecelakaan itu kan papa mama,hiks hiks hiks, soalnya kan Abang baru mau pulang ke Jakarta karena dari Surabaya, pasti itu bukan Abang kan mah.ucap Amira kepada kedua orang tuanya sambil menangis melihat pemberitaan yang ditayangkan di televisi, kecelakaan beruntun yang terjadi di jembatan Surabaya mengakibatkan korban jiwa ada yang meninggal di tempat dan ada yang mobilnya hanya dibawa arus sungai, sampai saat ini belum di temukan.

Sedangkan pak Wisnu sendiri masih belum percaya dengan apa yang ia lihat saat ini,berita tersebut memberitahukan tentang siapa saja korban yang ikut terjadi termasuk salah satu nama yang sangat pak Wisnu kenal yaitu nama anak nya, pak Wisnu antara percaya dan tidak percaya dengan berita itu.

Mama Dira sudah menangis sejak melihat berita yang masih di tayangkan langsung oleh salah satu stasiun televisi, apalagi ada nama yang tidak familiar yang menjadi salah satu korban kecelakaan tersebut, membuat dada mam dira sesak, apa mungkin ini firasat yang semalam ia rasakan tentang anaknya tersebut, apalagi Al tidak ada mengabari dirinya kalau sudah sampai di hotel dari semalam, satu hati pun tidak ada masuk ke ponsel mama dira.

"Papa mau kemana pah." Ucap amira pada sang papa yang tiba tiba pegi begitu saja dari ruang tamu dengan buru buru, meninggalkan anak dan istrinya.tampa menyahuti panggilan dari sang anak.

Sedangkan sang mama diranita hanya bisa tertunduk dan terduduk di kursi sofa.Sambil menangis sesegukan dengan badan yang lemas karna merasa tidak percaya dengan yang terjadi kepada sang anak.

Lalu mama Dira mencoba untuk menghubungi sang anak dengan tangan yang bergetar menekan nomor sang anak.

Nomor yang Anda hubungi sedang berada di luar jangkauan,cobalah sesaat lagi.

Dan tiba-tiba saja ponsel yang dipegang Mama Dira jatuh begitu saja ke lantai yang beralaskan karpet, Untung saja handphonenya tidak apa-apa karena tidak menyentuh lantai. Apalagi ponsel sang anak tidak bisa dihubungi.

” Hiks hiks hiks, Ya Allah apa yang terjadi dengan anak hamba, tolong selamatkan anak hamba di manapun ia berada ya Allah, kali ini hamba memohon kepadamu ya Allah walaupun hamba jarang berkeluh kesah kepadamu, dan jarang melakukan kewajiban yang engkau perintahkan namun hal ini saja kabulkan doa-doa hamba." Pinta sang mama Dira dalam hati sambi memegangnya dadanya yang terasa sangat sesak.

” Mama Abang gak mungkin pergi meninggalkan kita kan,pasti ini bercanda hiks hiks hiks.tutur Amira sambil memeluk sang mama dengan erat, karena tidak kuat mendengar berita tersebut apalagi Abang yang salah menyayanginya entah di mana, apalagi jika sang adik tahu entah bagaimana keadaannya nanti.Batin Amira.

*

Saat ini di Surabaya di mana tempat kecelakaan itu terjadi orang orang yang melihat semakin ramai,apalagi ya para wartawan lu pemburu berita sedang gencar-gencarnya mendatagin tempat tersebut buat mencari sumber berita terbaru, tentang kecelakaan tersebut.

” Ya Allah kasihan banget orang yang mengalami kecelakaan tersebut,apalagi sampai meninggal di tempat, pasti keluarganya sangat syok melihat berita ini.Ujar pengguna jalan yang melihat peristiwa kecelakaan yang sangat memakan korban jiwa.yang sudah di pansangin garis polisi.

” Nama nya juga sudah takdir dari yang kuasa,sekuat apapun kita menghindar pasti akan kejadian juga,dan yang saya dengar juga ada salah satu mobil masuk kedalam sungai,dan sampai sekarang belum di temukan oleh tim basarnas.kata teman satunya membuat teman yang berada di samping kaget.

”Oh iya,aku baru tau loh kalo ada, semoga aja segera ditemukannya biar keluarga mereka tenang kalau memang masih hidup Ya alhamdulillah, kalau sudah tidak ada ya diberikan ketabahan dan kekuatan.

Teman satunya hanya mengamankan lalu melanjutkan lagi perjalanan mereka setelah berhenti sejenak untuk bertanya-tanya.

Tak lama kemudian datanglah mobil BMW putih, di dekat polisi yang sedang berjaga-jaga di tempat tersebut, dan keluarlah seorang laki-laki baru bayar yang masih terlihat muda dengan mengenakan jas biru dongker dengan celana yang senada serta dengan kacamata hitam. diikuti oleh dua orang pengawal dan satu orang asisten pribadi dari pria paruh baya tersebut.

”Selamat siang pak Joko, bagaimana pencarian tentang anak saya apa ada perkembangan.ujar parubaya itu pada komandan polisi yang berada di situ.

” Siang juga pak Wisnu suatu kehormatan bagi saya dengan kedatangan anda kesini, dan saya mohon maaf pak Wisnu kalau tim Basarnas yang kami terjunkan ke sungai tidak menemukan tubuh anak bapak, kami hanya menemukan mobil yang digunakan oleh anak bapak Wisnu yang terjun ke sungai dengan kedalaman 10 meter di atas permukaan laut,dengan identitas anak bapak." lalu polisi yang dipanggil dengan Joko itu langsung menyerahkan tas yang digunakan oleh Al saat pertama kali pergi ke Surabaya untuk menemui kolega bisnis, kepada pak Wisnu orang yang sangat berpengaruh di ibukota Jakarta.

Dengan tangan yang bergetar pak Wisnu mengambil yang berisikan identitas dan dokumen yang dibawa oleh ke Surabaya, karena saat kejadian Al meletakkan dompet serta kartu identitasnya di tas kerjanya itu.

Lalu pak Wisnu pun melihat apakah itu benar isinya dengan milik anaknya atau hanya mirip dengan milik orang lain.

Saat mengeluarkan dan melihat memang benar itu milik anaknya tersebut jadi memang benar-benar anaknya adalah salah satu korban dari kecelakaan tersebut yang terjun langsung ke sungai dengan beserta mobil yang dikendarai anaknya.

Tiba-tiba saja tubuh pak Wisnu tumbang dengan tiba-tiba, karena tak kuat menahan rasa sesak di dadanya saat melihat kartu identitas yang benar-benar milik anaknya, Untung saja asisten pribadi ya langsung menangkap tubuh lemas pak Wisnu agar tidak jatuh ke aspal.

” Pak,bapak gak papa kan, kalau bapak merasa nggak kuat Mari saya antar bapak ke penginapan, agar bapak bisa menenangkan hati bapak, apalagi bapak baru saja tiba di Surabaya tanpa istirahat.ucap sang asisten pribadi yang umurnya tidak jauh berbeda dengan pak Wisnu.

” Saya nggak papa saya hanya syok saja, tolong antarkan saya ke penginapan karena saya ingin istirahat untuk menenangkan hati saya, dan untuk memberitahukan kabar yang sangat menyakitkan ini kepada istri dan anak saya di rumah.lirih pak Wisnu dengan tubuh yang bergetar, dengan air mata yang mulai menggenang di kedua matanya.

” Baik pak,mari saya bantu."dan setelah itu pun asisten pribadinya pak Wisnu membantu pak Wisnu dengan memapah tubuhnya yang lemas karena menerima kenyataan yang sangat menyakitkan hatinya.

Dan pergi dari tempat kejadian di mana sang anak dinyatakan kecelakaan dan belum ditemukan sampai saat ini padahal waktu sudah hampir sore hari, namun belum ada tanda-tanda kalau sama anak sudah ditemukan. Apalagi pak Wisnu belum istirahat sama sekali karena dari Jakarta terbang ke Surabaya untuk memastikan dengan baik-baik apakah benar itu anaknya atau bukan namun yang ia temuin memang kenyataannya.

....