NovelToon NovelToon
IDIOT BUT LUCKY

IDIOT BUT LUCKY

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: diahps94

Tiga sejoli menghabiskan usia bersama, berguru mencari kekebalan tubuh, menjelajahi kuburan kala petang demi tercapainya angan. Sial datang pada malam ketujuh, malam puncak pencarian kesakitan. Diperdengarkan segala bentuk suara makhluk tak kasat mata, mereka tak gentar. Seonggok bayi merah berlumuran darah membuat lutut gemetar nyaris pingsan. Bayi yang merubah alur hidup ketiganya.

Mari ikuti kisah mereka 👻👻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diahps94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Zalina Rumi

Hidup tak tenang di atas kebohongan, meski pahit kenyataannya tapi tetap harus di utarakan. Prinsip hidup agar keberkahan senantiasa menyertai langkah. Yanto, Dayat dan Ujang akhirnya memutuskan menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pendekatan sebagai langkah awal dilakukan ke masing-masing orangtua secara perseorangan. Keributan datang tentu saja usai mendengar penuturan tak wajar, tak perlu repot mengumpulkan ketiga keluarga. Inisiatif para orangtua, lebih dulu berkumpul di satu rumah untuk merembuk pembicaraan para anak mereka.

Lagi-lagi rumah Yanto yang dijadikan tempat bermusyawarah. Rumahnya lebih besar, dan tak memiliki pengganggu, hanya ada Yanto manusia tak berguna di rumah itu, menjadi pilihan ibu-ibu. Tak percaya sampai terlontar kalimat, iris kuping ibu kalau ini semua cerita karangan mereka. Susah payah menceritakan semuanya tetap tak di percaya. Hingga semua mata yakin Djiwa anak kuntilanak, karena wanita yang mati penasaran itu datang di tengah-tengah musyarawah yang tak mencapai mufakat itu.

Ibu-ibu berdaster syok berat, tak bisa tidur dan memutuskan menginap bersama. "Ayuhlah ceu ini mah nginep lagi aja disini."

"Hooh teh Yanti, saya Ujang sama kang Jajang disini juga, kasian kalau Djiwa di colong Kunti malem-malem gimana?" Panik, nyaris mengompol tak pada tempatnya.

"Iya betul, kalau ramean kita jadi berani, setan alas, setan bengek, setan kampret, segala setan minggir lawan kita." Ujar Rini.

"Astaghfirullah, masih nggk nyangka beneran ada ya beranak dalam kubur, itu kuntilanak nggk bisa apa suruh minggir dulu, merinding disko ini bapak, ya ampun ya ampun dia malah melirik kesini sih." Jarwo, tak sengaja bersitatap.

"Eh, apa ini anget-anget, teh apa kopi siapa ini yang tumpah." Yanti menggeser tubuh, dasternya terkena tumpahan tersebut.

"Maaf Bu, itu bukan kopi apalagi teh. Maaf tapi barusan bapak kelepasan kencing disitu, maaf ya Bu." Jarwo malu setengah mati.

"Arghhh, bapak ini laki-laki sangar dengan kumis Sengkang Baplang masih takut sama setan, ih atuh pak ini jadi pesing semua karpetnya, besok di cuci, ah ini mah harus ganti baju, mana cucian belum pada kering, si bapak ya cari gara-gara aja." Cerocos Rini.

"Bu, tinggal pake yang di lemari loh Bu, ya bapak minta maaf khilaf." Jarwo juga mana tahu kuntilanak kurang kerjaan menatapnya, seumur hidup baru kali ini ngobrol di tungguin Kunti.

"Ya terus ibuk suruh pake gamis gitu maksud bapak?" Semprot Rini.

"Bu, bawel banget sih, itu Kunti keberisikan." Ngawur Yanto.

"Oh..iya....ya." Rini mendadak kalem.

Malam itu semakin jelas perihal sosok Djiwa. Tiga keluarga itu yakin, dan tak ada bantahan di kemudian hari. Meski tahu asal usul Djiwa, semua tak gentar dan justru semakin sayang. Sempat terbesit untuk mencoba mencari orangtua kandung, kini tak lagi dibutuhkan. Djiwa ada sosok malang yang mengikat silaturahmi tiga keluarga menjadi kental. Hubungan yang bermula tetangga kini jauh kental layaknya saudara sekandung.

Malam-malam dihabiskan dengan mengelilingi Djiwa agar tak di culik kuntilanak. Meski tahu Kunti ibu kandungnya, tapi ikatan gaib tak bisa di teruskan. Mereka punya kehidupan masing-masing, meski pahit harus disadarkan. Dimensi penghalang mutlak bagi keduanya, tak ada negosiasi para manusia tak sudi menuruti ego kuntilanak. Sebagai seorang hantu, harusnya mawas diri. Memikirkan akhirat dan bagaimana bertemu malaikat, bukan lagi sibuk mengurusi kehidupan dunia. Oleh sebab itu, orang tua ketiga pemuda membeberkan hal ini dengan ustadz setempat, hingga Djiwa di beri pagar diri dari hal gaib.

Djiwa mendengarkan cerita Ujang dengan seksama, dalam hati merutuk kegiatan manusia tua kala itu. Apa mereka tak tahu, di dunia tak ada hubungan istimewa antara dunia manusia dan dunia gaib. Jikapun ada itu karena kehendak sang pencipta. Hal mustahil yang di benci Djiwa. Hal yang mengharuskan ia berbohong dengan orang sekitar. Berusaha keras bersikap normal, padahal ia punya kekurangan. Dirinya bisa melihat hal gaib, meski tak bisa komunikasi namun mereka begitu jelas di matanya. Djiwa mengutuk pagar diri yang di berikan ustadz, tak lebih ampuh dari doa Ujang yang jarang sholat namun tulus padanya.

"Boti, kenapa aku sekarang tak di pagar lagi?" Djiwa menginterupsi di tengah keseruan Ujang bercerita.

Ujang tersenyum, mengelus pucuk kepala Djiwa sebagai kebiasaan. "Kau selalu di pagar, setiap Jum'at pak ustadz memberikan air doa untuk mu."

"Gratis kah?" Djiwa tanya demikian karena tak enak hati, selalu di prioritaskan meski menghabiskan banyak uang.

"Tidak." Sahut Ujang.

"Em, tapi sebagai ucapan syukur kita memberi hasil panen ke pak ustadz, sekalian untuk sedekah bumi." Sebagai keluarga petani, Ujang rutin melakukan hal itu.

"Mulai besok tak perlu lagi, kalau mau sedekah bumi lakukan di rumah, undang anak yatim boleh tidak?" Mohon Djiwa pada Ujang dengan sopan.

Tanpa pikir panjang Ujang mengiyakan. "Tentu boleh nak, apa yang tidak untuk mu."

"Boti apa boleh giliran ku yang bercerita?" Djiwa mengubah posisi duduknya, kini dia bersandar ke arah Ujang.

"Ekhmm, tentu saja boleh. Apa ini tentang teman wanita di sekolah mu?" Ujang deg deg an sendiri, ada ras cemas kalau anak bayinya mulai jatuh cinta.

"Hush, jangan ngawur, nggak ada ya cewek apalagi cinta-cintaan. Ini soal mimpi, yang kerap datang dan menganggu." Ungkap Djiwa.

"Mimpi apa, ceritakan." Pinta Ujang.

Djiwa sudah lama memendam mimpi yang terus datang belakangan ini. "Aku memimpikan wanita bernama Zalina Rumi."

"Dia cantik, datang dengan senyuman indah dan pulang dengan jerit tangis yang pilu. Aku pernah masuk dalam adegan dia bersetubuh..."

Ujang membungkam mulut Djiwa. "Kamu teh udah mimpi basah?"

Djiwa menepis bekapan Ujang. "Boti, ih! Denger dulu lagi serius juga."

"Ih, tapi beneran ya udah mimpi basah kamu ya?" Jiwa ingin tahu Ujang meronta.

"Ini nih yang bikin males cerita sama Boti, dah ah nggk jadi cerita." Djiwa mengubah posisi, kini jaraknya kian jauh dari Ujang.

"Maaf-maaf, yaudah atuh sok cerita lagi." Ujang harus menunda kepo nya demi kelancaran mengedarkan cerita buah hatinya.

"Sampe mana tadi?" Meski sebal Djiwa tetap melanjutkan cerita.

"Sampe mimpi basah...."

"Aish tuh kan Boti!" Djiwa ngambek.

"Astaghfirullah, maaf-maaf. Hah maksudnya ngeliat itu anu si Zalina anu." Ujang berujar cepat agar putranya tak pundung.

"Iya, jadi aku melihat Zalindra berhubungan badan dengan seorang pria pemilik tato kalajengking di bawah kuping. Mereka bahagia dan saling mencintai, tapi suatu ketika istri sah lelaki itu datang, lelaki itu dipojokkan dan dia membunuh Zalina Rumi di depan mata istri sah. Setelahnya aku hanya melihat Zalina menangis kencang hingga darah di mana-mana dalam mimpi itu, aku selalu bangun dalam ketakutan." Djiwa menggambarkan mimpi itu.

"Tunggu-tunggu, siapa tadi namanya?" Ujang baru sadar dengan nama yang ia sebut.

"Zalina Rumi."

Deg, jantung Ujang ingin copot rasanya. Apa mungkin ini semua petunjuk ilahi, mungkinkah Zalina mati seperti itu. Mungkinkah semua itu kenyataan yang terjadi di masa lalu. "Djiwa kita harus panggil Botu dan Bowan."

"Hah kenapa?" Djiwa bingung melihat tingkah Ujang yang was-was.

"Sudah, ayo kita ke rumah Botu aja yang deket, ntar Bowan biar nyusul ke rumah Botu." Ujang merentangkan tangan menawarkan diri untuk menggendong Djiwa.

Djiwa menangkap gesture itu. "Aku jalan sendiri."

Yanto dihubungi ternyata memang sedang ada keperluan di rumah Dayat. Sedangkan Dayat sedang tak di rumah. Menurut penuturan Tanto, sedang pdkt dengan seorang wanita. Tak menutupi Yanti menjabarkan kalau sedang mendekati wanita bonus anak satu. Merasa tak nyaman karena Dayat tak ada, akhirnya Djiwa di ajak kembali ke rumah Ujang. Yanto yang bisnis dengan Tanto juga di tarik paksa oleh Ujang. Jadilah sekarang mereka di kamar Ujang.

"Ada apasih, ini lagi ngomongin duit bro." Keluh Yanto, sesampainya di kediaman Ujang.

"Bawel banget deh mulut mu, kata om Tanto aja bebas toh nggk bakal kabur juga, santai lah." Ujang mode penasehat.

"Yaudah-yaudah, emang ada apa bro?" Yanto tak sabaran.

"ZALINA RUMI."

Deg, nama tersebut mampu menggetarkan hati Yanto hanya dengan sekali ucap. "Kenapa?"

"Dia datang ke mimpi ku, datang terus setiap waktu.". Ungkap Djiwa.

Karena baik Ujang ataupun Yanto membisu, Djiwa mengambil kesempatan bicara kembali. "Siapa Zalina Rumi?"

"Kuntilanak." Kompak Yanto dan Ujang.

Bersambung

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
aduhhhh djiwaaaaaa tolonginnnn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
yaa alloh,,, knp jd kerasukan lagiiii...
mkny pakkkk dekatkan diri sama yg maha kuasa....
jd kasiannn sm C musdal🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
djiwa dipercaya 👍👍👍👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
gelang ny sayang ma djiwa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
ya salammmm galauuuuu😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
ngareppp yaaa🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😱😱😱
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Memang kesurupan 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Setuju 🤫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
klo tinggal di desa,,, bareng2...
koplak nyaa nularrr nnti😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
wajarrrrr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
😂😂😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
diaa inget Zalina🤧
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
😂😂😂😂
lbh kyakkk yaaa,,,
bpk nyaa djiwa sultannn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Itu ujian untukmu Djiwa, semoga kamu bisa menjaga amanah kiai 😁
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ternyata Djiwa msh keturunan kiai 👍😍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Alhamdulillah ternyata gelangnya bisa melindungi Djiwa lg 😉
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Wow apa gelangnya hidup lg 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!