Ariana,seorang gadis muda yang sangat sederhana dan juga sebenarnya cantik.tapi karna dirinya tidak memiliki waktu untuk merawat tubuhnya sendiri,sehingga membuat ia tampak menyedihkan dan terlihat biasa saja.itu karna hanya dirinya seorang yang bekerja keras untuk menghidupi ibu tiri dan kakak tirinya,sementara sang ayah sudah lama menderita kelumpuhan.Hingga akhirnya dia bertemu Seorang pria yang ternyata pemilik restoran tempat ia bekerja dan juga CEO dari perusahaan terbesar di kotanya,hidupnya langsung berubah,karena pria tersebut jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Ariana.penasaran kisahnya seperti apa?.ikuti kisah keduanya dengan membaca novel ini yaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 1 Ariana
Pagi-pagi buta Ariana sudah bangun untuk membersihkan rumah,kemudian memasak sebelum dirinya pergi untuk bekerja.Setelah itu dirinya akan mengurus Ayahnya terlebih dahulu.Ayah Ariana menderita kelumpuhan sejak beberapa tahun yang lalu,karena hal itulah,kini Ariana yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.Sang ibu tiri dan kakak tiri nya,selalu mengancam akan menyakiti ayah nya jika Ariana tidak menghasilkan uang untuk mereka.
"Pagi ayah,semoga hari ini ayah merasa jauh lebih baik yaa."Ucap Ariana sambil membelai lembut kepala sang ayah,yang hanya bisa tertidur.
"Ayah sarapan dulu yaa,kalo ayah udah selesai sarapan....Setelah itu baru Ariana mau berangkat kerja yah."Ucap Ariana lagi sambil menyuapi sang ayah.
Dirinya terus mengajak bercerita sang ayah walau pun tidak ada balasan dari ayahnya.Karena ayahnya juga tidak bisa berbicara semenjak mengalami kelumpuhan.
Ariana berusaha untuk selalu sabar dan kuat menjalani hari-harinya yang setiap hari terasa berat,itu semua ia lakukan demi sang ayah.
Karena hanya ayahnya lah orang yang ia kasihi yang tersisa saat ini.Ibunya telah lama meninggalkan mereka berdua.Padahal dulu,kehidupan Ariana sangat baik.
Ariana bahagia karena memiliki kedua orang tua yang saling mencintai,dan mereka pun menyayangi Ariana anak tunggal mereka.Tapi semua berubah,saat sang ibu meninggal karena sakit dan ayahnya menikah lagi.
"Nahhh sekarang ayah udah selesai sarapan...giliran Ana siap-siap ke tempat kerja."Ucap Ariana sambil menyeka mulut ayahnya menggunakan tissue.
Ariana pun keluar dari kamar ayahnya dan membawa piring kotor bekas makan ayahnya tersebut,saat hendak menuju dapur dirinya berpapasan dengan sang ibu tiri yang baru saja keluar dari kamarnya dan hendak menuju meja makan.
"Eeehhh ana!,kamu udah kasih makan ayah kamu yang gak berguna itu kan?!"Ucap ibu tiri Ariana,menghentikan langkahnya.
"Udah bu,ayah udah selesai makan.Ana mau bawa ini ke dapur terus Ana mau berangkat kerja."Jawab Ana sambil mengangkat piring kotor yang ada di tangannya.
"Baguslah kalo gitu,males banget ibu ngurusin ayah kamu yang gak berguna itu.Udah buruan sanahh nanti kamu terlambat dan dipotong lagi gaji kamu,awas aja yaa kalo sampe gaji kamu dipotong!"Ucap ibu tiri Ariana sambil mengibaskan tangannya ke udara menyuruh Ariana untuk segera berlalu dari hadapannya.
Ariana pun segera berlalu dari hadapan ibu tirinya,dirinya pergi menuju dapur dan hendak mencuci piring sisa-sisa ia memasak tadi.
setelah mencuci piring ia melihat ke arah jam dinding,sudah tidak ada waktu lagi untuk dirinya bersarapan.Ia bergegas ke kamarnya untuk bersiap-siap.Ia takut terlambat dan gaji nya akan dipotong.Karena ibu tirinya pasti akan marah-marah dan tak jarang juga Ariana akan dipukulnya.
...****************...
"Ana tolong kamu layani meja nomor 11 yaa."Ucap teman kerja Ariana saat dirinya baru saja sampai di dalam restoran tempat ia bekerja.
Ariana pun segera bergegas mengganti pakaiannya dengan pakaian kerja dan memakai atributnya sebagai pelayan di restoran tersebut.
"Selamat pagi pak,silahkan ini buku menu nya."Ucapnya sambil menyerahkan buku menu tersebut kepada seorang pria yang duduk sendiri di meja nomor 11 tersebut.
Pria itu pun mengangkat wajahnya dan melihat penampilan ariana dari atas hingga ujung sepatu Ariana.
"Kamu pelayan di resto ini?"Tanya pria tersebut.
"Iya pak,ada yang bisa saya bantu pak?"Jawab Ariana sopan kepada pria tersebut.
"Kenapa saya baru lihat kamu yaa...apa kamu baru bekerja disini?"tanya pria tersebut lagi.
"Saya udah 2 bulan pak kerja disini,tapi sebelumnya saya cuma dibelakang bagian cuci piring.Karena restoran ini kekurangan karyawan sebagai pelayan dan belum ada yang melamar.Jadi saya dikasih kesempatan untuk mencoba."jawab Ariana dengan sopan.
"Yayayaya"ucap pria tersebut kembali melihat-lihat buku menu.
Ariana pun dengan sabar menunggu pria tersebut memilih makanan yang akan ia pesan.Setelah beberapa saat melihat buku menu,pria tersebut pun menunjukan kepada Ariana makanan pilihannya.
"Baik pak,mohon ditunggu ya.Kami akan segera memproses pesanan bapak."Ucap Ariana sopan sambil sedikit membungkuk mengambil buku menu yang ada diatas meja.
Ariana segera berlalu dan mengantarkan catatan yang berisi pesanan makanan pria tersebut ke bagian dapur.Setelah itu Ariana kembali ke depan untuk memeriksa meja yang sudah kosong dan membersihkannya.
Tanpa Ariana sadari,sejak tadi dirinya sedang di perhatikan oleh pria yang berada di meja nomor 11 tadi.
"Kenapa yaa kok aku jadi ngeliatin dia terus,padahal dia keliatan biasa aja pasti dimata orang lain.Tapi,kalo di perhatikan sebenarnya dia cantik hanya saja dia tidak pandai merawat diri." lirih pria yang duduk di meja nomor 11,di dalam hatinya.Sambil memperhatikan Ariana dari jauh.
"Dia juga sabar dan sangat sopan kepada pelanggan,pekerja yang sangat baik."Bathin pria tersebut.
Trrriiiiinggggg(suara bel tanda makanan sudah siap).Ariana bergegas menuju meja pesanan dan mengantarkan pesanan tersebut sesuai nomor meja yang tertera diatas kertas.
"Silahkan pak."Ucap Ariana sambil meletakkan makanan diatas meja yang memesan makanan tersebut.
"Terimakasih."Jawab pria yang duduk dimeja tersebut.
Ariana pun pamit dan bergegas untuk menuju kembali ke belakang,saat Ariana melewati meja kasir.Temannya yang bekerja di posisi kasir memanggil Ariana.
"Na,na,na siniii..."Panggil teman Ariana dengan suara yang pelan,karena khawatir mengganggu ketenangan dan kenyamanan costumer mereka.
"Apaan mel?,aku masih banyak kerjaan di belakang!"jawab Ariana saat sudah berada di dalam meja kasir.
"Kamu kenal yaa sama lelaki di meja nomor 11,soalnya tadi aku sempet ngeliat dia lagi perhatiin kamu.Waktu kamu bersihin meja itu tuh."Ucap teman Ariana sambil menunjuk kearah meja yang tadi Ariana bersihkan sebelum mengantarkan pesanan kepada costumer lainnya.
"Mulai deeehh jiwa detektif abal-abal kamu kumat lagi."Jawab Ariana sambil mencubit pelan tangan temannya tersebut.
"Aww Na,aku laporin kamu yaa..doyan banget kdrt dehh."Ucap teman Ariana sambil mengusap tangannya yang dicubit tadi.Ia sengaja bereaksi berlebihan karena dirinya dan Ariana adalah teman dekat yang sama-sama suka bercanda.
"Aauu aah terserah kamu aja,aku mau balik dulu kebelakang.masih banyak kerjaan.Byeee...jawab Ariana berlalu meninggalkan temannya tersebut.Sementara teman Ariana hanya menggeleng-gelengkan saja kepalanya melihat Ariana sudah berlalu dari hadapannya.
tidak terasa hari pun sudah siang,sudah masuk waktu untuk sholat dzhuhur.Ariana meminta izin sebentar untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang hamba Allah.Ariana bersyukur karna di tempat kerjanya ia diberi kebebasan untuk beribadah jika sudah waktu-waktunya.Setelah selesai sholat,Ariana kembali ke bagian dapur,sedikit merapihkan penampilannya dan siap untuk melayani lagi costumer.
Setiap hari,rutinitas Ariana hanya sibuk bekerja dirumah,merawat ayahnya dan juga bekerja di tempat pekerjannya.Terkadang Ariana merasa lelah dengan kehidupan yang ia jalani,tapi ia mengingat bahwa ia masih memiliki sang ayah di dunia ini yang sangat membutuhkan Ariana.
Saat teringat bahagianya dulu keluarga Ariana sebelum ibu nya meninggal,Ariana sering berharap ayahnya bisa sembuh dan kembali normal lagi.Ariana akan membawa ayahnya pergi jauh dari kedua manusia toxic yang ada dirumah,dan sebenarnya rumah tersebut adalah rumah ibu kandung Ariana.Tapi Ariana terlambat selangkah,ibu tirinya sudah memegang kendali penuh atas semua surat-surat berharga milik ibu Ariana...
Kini Ariana hanya bisa bersabar,berharap akan ada keajaiban suatu saat nanti untuk dirinya dan juga ayahnya dari Allah ta'ala.