About Me (Alshameyzea)

...Assalamualaikum guys!! Sebelum baca, bantu support yaa dengan follow, Like dan komen di setiap paragraf nya!! Karena support kalian sangat berarti bagiku💐Makasiiii!🌷...

...••••...

...🌷Happy Reading 🌷...

...•...

...•...

...•...

...Setiap tatapan matanya membacaku seperti buku terbuka, tanpa perlu kata-kata....

...°°°°...

"Al, kamu ngapain beli air mineral? Bukannya tadi udah bawa ya dari rumah?" tanya Aline, kami sedang berada di kantin sekolah.

"Ini, buat Keenan nanti." jawabku

"Perhatian bener, emang udah jadian?" Aline menggodaku

Aku menyikutnya pelan, "Apa sih Aline."

"Lo mau beli sesuatu gak?"

"Gak."

Suara cowok itu.. sepertinya aku mengenalinya. Sontak kami berdua menoleh, benar, dia adalah Rey dan cowok aneh itu.

"Eh kalian? Mau nonton pertandingan juga?" sapa Rey, mereka menghampiri kami

"Iya." Aline sudah menjawabnya dengan antusias, sedangkan aku hanya diam, sesekali menatap cowok aneh itu, yang ditatap malah. Aduh, aku sampe ga sanggup mendeskripsikan cowok aneh itu di novel ini. Kenapa ekspresi cowok aneh itu menakutkan sekali, tatapannya itu loh, kek tatapannya singa yang mau nerkam mangsanya.

"Mau bareng gak? Kebetulan kami berdua mau nonton juga." ucap Rey dengan ramah, nah, ini baru cowok, udah ramah, tampan, gak seperti cowok yang berdiri di sampingnya itu.

"Boleh." Sebelum aku menolak, Aline telah menjawab duluan. Dia melotot kegirangan ke arahku, memaksaku untuk menerima ajakan Rey.

Aku ber-hm pelan, baiklah.

"Wah ternyata ramai juga yang datang, kirain bakal sepi." ucap Aline yang melihat siswa-siswi berseliweran mencari tempat duduk di gedung olahraga SMA Cendana.

Benar apa yang dikatakannya, kursi penonton udah hampir penuh, padahal ini jam pulang sekolah, tapi teman-teman antusias sekali untuk nonton pertandingan.

Sore ini, tim basket anak IPA akan melawan tim basket anak IPS. Para supporter dari kedua tim sudah siap menyoraki pemainnya masing-masing. Termasuk aku, yang siap memberi semangat kepada Keenan. Dia telah berdiri di lapangan dengan kaos basketnya berwarna merah dan hitam ditambah lagi dengan Arm Sleeve di lengannya. Bersama Kafka, Nevan, Abhi, dan teman setim lainnya, dia sepertinya selalu antusias di setiap pertandingan. Keenan sudah lama menjadi ketua tim basket anak IPA. Dia itu jagoan, selalu menang di setiap pertandingan. Satu sekolah mengakui prestasinya. Aku bangga padanya, dan akan selalu bangga.

"Noh, diliatin Keenan." Aline menyikutku

Benar, Keenan sedang menatapku dari sana. Aku tersenyum padanya, memberi isyarat semangat. Dia terkekeh pelan, sepertinya dia paham.

PRIIITT... suara Pluit menandakan pertandingan akan dimulai. Semua tim basket bergegas menuju ke tengah lapangan, aku melihat Keenan memandang lawannya dengan tatapan tajam.

Bola basket pun telah dilempar ke tengah lapangan oleh wasit. Keenan bergegas melompat, berusaha meraih bola itu, dapet. Dia berhasil meraih bolanya dan mendribble bola menuju arah lawan. Tapi tim lawan tidak mau kalah, mereka mengejar Keenan dan berusaha merebut bola dari tangannya. Tim lawan sangat cepat, dalam sekejap dia sudah berhasil berada di depan Keenan. Mereka berusaha memblok dan menahan Keenan. Keenan berhenti sejenak sambil mendribble bola, ia memandang Kafka yang tepat berada di belakang lawan. Tanpa menunggu-nunggu lagi, dia langsung melempar bolanya ke arah Kafka, namun tim lawan berhasil merebut bola itu, sekarang posisinya telah terbalik. Tim lawan mengarah ke ring tim basket Keenan. Tapi Abhi tidak mau membiarkan itu semua, dia berusaha keras merebut bola dari lawan, berhasil. Abhi mendribble bolanya sambil membawa ke arah Keenan. Gagal. Dia keduluan lawan. Tim lawan kini kembali membawa bola ke arah ring tim keenan. Untung ada Nevan yang sigap merebut bola itu dari lawan, karena tangannya yang lumayan panjang ia dengan mudahnya mengambil bola itu. Tapi keberhasilan masih belum bisa di prediksi, tim lawan tidak menyerah, mereka lagi-lagi merebut bola dari tangan Nevan.

"Yah." Keluhanku dan Aline

"Ayo Keenan semangat!" Teriak Aline

Aku menoleh, tumben banget si Aline.

"Kenapa?" Aline melotot padaku, "Keenan itu dari kelas kita, ya pasti aku dukung lah." ucapnya lagi

Pandanganku kembali ke lapangan. Entah apa yang telah terjadi. Kini Keenan kembali membawa bola ke arah lawan, dan..

Horeeeee! Wuuuuuuu! Keenan kerenn! Hebaaat! XI IPA 2 Hebattt!

BERHASIL! Dia melempar bola basket dengan mulus di ring lawan.

Sebenarnya aku dan Aline gak enak ikut teriak, karena sebelah kami ada anak XI IPA 1. Tapi apalah daya, aku dan Aline terlalu antusias menonton pertandingan sampai-sampai lupa jika disamping kami ada kelas sebelah.

"Keren juga tuh anak." ucap Rey

"Biasa aja." balas cowok aneh itu

"Emang Lo bisa?"

"Bisa lah. Gitu doang. Semua orang juga bisa."

Heh, bisa-bisanya dia meremehkan Keenanku. Ingin rasanya ku--

"Apa Lo liat-liat!" ketus cowok aneh itu

"Hih Ge-Er! Siapa juga yang ngeliatin." aku langsung mengalihkan pandanganku ke depan.

Aline menyikutku, "Eh? Akhirnya aku bisa denger suaranya dia, Alll!. Ganteng banget suaranya." Aline mulai kumat penyakitnya, dia meremas-remas lenganku

Aku menepuk dahi pelan, bisa-bisanya dia bilang cowok galak itu punya suara ganteng? Hah? Suaranya ganteng? Ganteng dari Hongkong.

Beberapa menit kemudian, pertandingan terus berjalan lancar. Keenan berhasil memasukkan bola basket ke ring lawan dengan mulus, dia selalu berhasil membuat sorakan fans nya histeris.

Aku baru tau kalau anak itu banyak yang suka.

Daaaaan pertandingan berakhir, kelas sebelah kalah telak, Keenan di bawah sana terlihat mengembangkan senyumnya, dikelilingi anggota basketnya bersorak gembira. Teriakan para fans Keenan yang dominan wanita bergema di udara. Aku lihat ada beberapa adik dan kakak kelas yang akan menghampiri keenan dengan berbagai minuman yang ada di genggamannya.

'Dasar modus' batinku

"Keenan hebat banget mainnya"

"Kak Keenan keren bangettt" ucap adek kelas

"Duh Keenan ganteng banget"

"Udah ganteng, jago basket lagi, meleleh hati adek bangg"

"Kak Keenan minum dulu"

"Keenan gue bawain es nih"

Kenan terlihat bingung harus menanggapi yang mana dulu.

"Aduh permisi-permisi" Ucapku memecah barisan para fans Keenan.

"Keenan aku bawain kamu air, jangan sering-sering minum es ngga baik buat kesehatan." Ucapku sambil menyodorkan air mineral yang kubawa.

"Siap Bu bos." Jawab Keenan sambil tersenyum kearahku.

Duh gawat, jantungkuuu.

Aku hanya tersenyum membalas ucapan keenan.

"Maaf ya kalian, mending kalian kasih itu ke yang lain aja, Keenan ga minum es" Ucapku pada para fans Keenan. Mereka terlihat agak kecewa dan beralih pergi, ada yang ngedumel, ada yang menatapku sinis.

Biarlah, aku gak peduli, yang penting Keenanku gak tertarik melayani mereka.

"Eh buset, Alsha ngusir para fansnya pak ketu cuyy" pekik abhi sedikit berteriak.

"Kata gue sih tanda-tanda" tambah nevan

"Kenapa emangnya gaboleh?" Tanyaku pada mereka.

"Al, lo gapapa kan?" tanya kafka.

"Emang aku kenapa?"

Keenan masih menatapku, tersenyum manis.

"Kamu gak suka karna aku usir mereka?" Tanyaku pada keenan, entah kenapa nadaku agak sedikit ketus saat menanyakan ini.

"Hah, eh engga kok Sheena.. "

"Aku malah suka" Jawab keenan

Aku menautkan alisku, berusaha mencerna jawaban keenan.

"Al, lo cemburu? " tanya kafka

"APA? Ngg-nga kok aku cuma gasuka aja liat mereka deketin keenan"

"Ya itu namanya cemburu Al, cie cie" goda Abhi.

"Ngg-ga bukan itu maksud aku"

Sial aku kehilangan kata-kata, kenapa sih dengan diriku?

"Jadi gimana Sheena ku?" tanya Keenan yang kali ini lebih mendekatkan dirinya ke arahku.

"A-anu itu aku harus cari Aline, Oh iya aku harus cari Aline, Keenan, aku duluan ya" Aku ber-alibi gak jelas agar keluar dari situasi canggung ini.

'Aline ini kemana juga, biasanya dia yang membantuku mencari alasan'

Saat aku hendak pergi, keenan mencegah pergerakanku.

"Sheena aku suka kok kamu yang seperti ini" ucapnya dan masih tersenyum.

Duhh, aku ga kuat kalo disenyumin gini terus,

aku juga gak bisa biarin Keenan godain aku terus, aku harus balas.

"Oh ya? Kalo gitu aku bakal gini terus, Keenanku" Bisikku pelan disamping telinganya dan aku langsung berlari pergi meninggalkan lapangan basket.

Dikejauhan aku melihat keenan masih berdiri mematung di tempatnya tadi, tak ada pergerakan.

Wajahnya terlihat sedikit memerah entah karna panas atau karna ucapanku.

hihi, 1-sama keenanku.

Eh? Aku kenapa ya? Ada sesuatu yang membuatku sedih ketika merasakan hal ini, padahal aku baru saja bahagia kan?

"Sheena, kamu gak boleh terlalu bahagia. Karena Tuhan sangat membenci hal itu. Sesuatu yang berlebihan tidak baik untuk diri kita."

ucap nenek waktu itu.

...BERSAMBUNG...

#alshameyzea

#alsha

#keenan

#aboutme

#fiksiremaja

#arshaka

------

Assalamu'alaikum, Hellow guys!! Bantu support yaa dengan follow, Like ❤️ dan komen di setiap paragraf nya!! Makasiiii!🌷💖

Mari kepoin cerita kami di ig: @_flowvtry

Salam kenal dan selamat membacaa. Semoga betah sampai akhir kisah Alsha! Aamiin.💖

Komen sebanyak-banyaknya yaaa!!!

Eh? Kalian mau kasih saran dan kritikan? Boleh banget!!

Thanks udah mau bacaa bab iniii sampe akhir!!💐