NovelToon NovelToon
Sepupu Perempuanmu Adalah Maut

Sepupu Perempuanmu Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Selingkuh / Keluarga / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kavhyo

Berpacaran selama 5 tahun. Hingga mereka memutuskan untuk menikah. Satu hari setelah hari pernikahannya suaminya mulai berubah dan bahkan tidak pernah menyentuh istrinya karena alasan capek. Setiap hari di paksa untuk memahami, dan mengerti semuanya. Hingga akhirnya sang istri berusaha mencari tahu apa alasan di balik perubahan sikap suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kavhyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Masa Kecil

Ansel, Tania dan Dian sudah sampai dirumah dengan menggunakan pesawat dan menempuh kurang lebih 2 jam perjalanan.

"Bi Tin." Panggil Tania.

"Iya, Non."Ucap Bi Tin yang datang menghampirinya.

"Mama, Papa udah berangkat?" Tanya Tania. Bi Tin pun mengangguk.

"Nyona dan Tuan udah berangkat sejak tadik pagi." Ucap Bi Tin. Tania pun mengangguk.

"Bi, tolong minta Pak Tarno angkat barang-barang Nia ke kamar ya." Ucap Tania.

"Siap Non."Ucap Bi Tin. Tania pun melangkah berjalan pergi namun di hentikan oleh Ansel.

"Kamu mau kemana?" Tanya Ansel.

"Aku keluar sebentar. Ada urusan." Ucap Tania. Ansel pun menyeritkan dahinya bingung. Urusan penting apa yang membuat dia pergi tanpa ijin. Ngak biasanya dia seperti ini. Pikirnya. Ansel pun mengangguk.

Semua orang pergi hanya ada Dian dan Ansel di sana.

"Sayang, aku ke kamar dulu ya. Aku mau istirahat dulu." Ucap Dian.

"Iya sayang."

...****************...

Sedangkan di tempat lain Tania menghampiri seseorang di cafe.

"Hi Ken." Ucap Tania.

"Nia ini kamu?" Tanyanya tidak percaya. Wanita di hadapannya terlihat sangat cantik, lebih dewasa dan banyak yang berubah. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Tania pun mengangguk. Pria itu pun langsung memeluk Tania.

"I Miss you baby." Ucapnya.

"I Miss you too, Ken." Dan membalas pelukannya . Dia Kenzi Alexander sahabatnya dari Australia. Dia orang Indonesia tapi dia pindah ke Australia karena orangtuanya yang pindah ke sana. Dulu saat masih umur 15 tahun, Tania sering di bawah ke Australia karena urusan kerjaan Papanya. Dan mereka pun bertemu di sana.

"Kamu udah dari tadik di sini?" Tanya Tania.

"Ngak juga. Baru aja sampai." Ucap Kenzi. Tania pun mengangguk tersenyum dan sudah duduk dekat Kenzi.

"Bagaimana setelah sekian lama kembali ke Indonesia?" Tanya Tania.

"I'm so happy. Kayaknya aku akan betah di sini deh." Ucap Kenzi.

"Dan mau menetap di sini." Sambung Kenzi.

"Really? Yaudah kamu ngak usah balik ke Australia." Ucap Tania tersenyum.

"Maunya sih begitu tapi Mama, Papa ada di sana. Dan aku harus membantu Papa mengurus usahanya di sana. But, tenang aja. Aku akan bolak balik Indonesia Australia." Ucap Kenzi. Tania pun tersenyum mengangguk.

"Om, Tante, Dion ada di rumah? Sudah lama aku ngak ketemu sama mereka." Sambung Kenzi.

"Mama, Papa ,Abang baru aja balik ke Australia. Katanya ada urusan penting. Paling sekitar 2 bulan mereka balik. Tapi kalau urusannya cepat selesai. Mungkin mereka cepat pulang.." Kenzi pun mengangguk.

"Bagaimana hubunganmu dengan Ansel?" Tanya Kenzi.

"Hmm seperti yang aku ceritain. Kamu mau kan bantu aku?" Tanya Tania. Kenzi pun mengangguk tersenyum.

"Anything for you baby. Kamu tenang aja. Aku akan memberikannya pelajaran. Dia sudah menyakitimu." Ucap Kenzi tersenyum menyeringai.

"Bukan kamu.Tapi aku yang akan memberikannya pelajaran." Ucap Tania. Kenzi pun mengangguk tersenyum.

"Kamu sudah tau apa yang harus kita lakukan?" Tanya Tania. Kenzi pun mengangguk.

"Kamu ngak mau pesan makan? Aku lapar nih." Ucap Kenzi. Tania pun tersenyum.

"Dasar. Dari dulu kamu ngak berubah yah. Selalu saja ingat makan." Ucap Tania.

"Ya walaupun aku suka makan. Tapi badanku ngak bisa gemuk." Ucap Kenzi.

"Iya juga ya. Tenang aja aku udah pesan makanan kesukaan kamu. Bakso kan?." Ucap Tania.

"Kamu masih ingat makanan kesukaan aku?" Tanya Kenzi tersenyum.

"Tentu saja." Ucap Tania.

Tidak lama kemudian makanannya pun datang. Dan mereka berdua langsung memakannya.

"Btw aku pulang duluan ya, Ken." Pamit Tania. Kenzi pun mengangguk mengerti.

"Hati-hati baby." Ucap Kenzi dan memeluk Tania. Tania pun membalasnya. Setelah itu Tania pun berjalan ke mobilnya dan pulang ke rumah.

...****************...

Sesampainya di rumah. Tania pun melihat Papa Gamor dan Mama Novi udah ada sana. Tania pun menghampiri dan menyalimi mereka.

"Loh Nia. Kalian udah pulang sayang? Mama kira kalian masih mau tinggal beberapa hari di Bali." Ucap Mama Novi.

"Iya kenapa terlalu cepat pulang sayang. Apa ada masalah?" Tanya Papa Gamor.

"Ngak kok Mah, Pah. Kita memutuskan untuk pulang karena memang kita sudah puas di sana dan ngak ada kegiatan juga" Ucap Tania. Papa Gamor pun mengangguk tersenyum.

"Papa, Mama, dari tadik pulangnya?"Sambung Tania.

"Mama sama Papa baru aja sampai ." Ucap Mama Novi. Tania pun mengangguk.

"Terus kamu dari mana sayang?" Tanya Mama Novi.

"Nia dari keluar sebentar, Mah. Ketemu sama teman Nia." Ucap Tania . Mama Novi pun mengangguk mengerti.

"Terus Ansel dimana sayang?" Tanya Mama Novi.

"Ansel mungkin di kamar, lagi istirahat." Ucap Tania. Mama Novi pun mengangguk.

"Kalau begitu Nia ke kamar dulu Mah, Pah." Ucap Tania.

"Iya sayang."

Tania pun berjalan pergi ke kamarnya.

Ceklek....

"Kamu baru pulang?" Tanya Ansel.

"Iya."

"Kamu habis dari mana?" Tanya Ansel.

"Dari Cafe. Teman aku sudah datang dari Australia. Jadi aku keluar untuk menemuinya." Ucap Tania. Ansel pun mengangguk.

Tania pun berjalan ke kasur dan langsung merebahkan tubuhnya. Hari ini sangat melelahkan tanpa memperdulikan Ansel yang ada di dekatnya. Ansel yang dapat melihat perubahan sikap Tania yang dingin tidak seperti biasanya.

"Kamu sudah makan?" Tanya Ansel.

"Sudah." Ucap Tania.

"Aku mau tidur dulu. Hari ini aku capek mau istirahat." Sambung Tania. Ansel pun mengangguk. Ansel yang berjalan pergi ke kamar Dian.

Ceklek....

"Sini." Panggil Dian yang melihat Ansel dan memanggilnya untuk mendekat kepadanya. Ansel pun tersenyum dan berjalan duduk di samping Dian dan langsung mencium kening Dian.

"Kunci pintu kamar dulu. Nanti ada yang masuk bagaimana." Ucap Dian.

"Ngak usah sayang. Aku ngak lama kok. Aku cuman mau pastiin kamu baik-baik aja." Ucap Ansel.

"Kamu mau kemana?" Tanya Dian.

"Aku mau ke ruang kerja. Masih ada kerjaan yang kemarin belum aku selesaikan." Ucap Ansel. Dian pun mengangguk tersenyum.

"Iya. Mau aku temani?" Tanya Dian.

"Ngak usah sayang. Kamu istirahat aja." Ucap Ansel. Dian pun mengangguk tersenyum.

...****************...

Tiba-tiba ada seseorang yang datang dan langsung masuk ke rumah.

"Tio. Kamu di sini sayang? Kok ngak bilang-bilang mau pulang ke Indonesia. Mama Papa kamu kemarin bilang bulan depan." Ucap Mama Novi yang memeluk Tio.

"Sengaja, Mah. Tio mau kasih kalian kejutan." Ucap Tio dan membalas pelukan Mama Novi.

"Papa Gamor dimana, Mah? Tanya Tio.

"Papa lagi istirahat di kamar sayang. Mau Mama panggilin? Dia pasti senang kamu pulang. Lagian kamu betah banget sih di sana. Sampe-sampe kamu ngak hadir di pernikahan Ansel." Ucap Mama Novi.

"Ngak usah, Mah. Nanti aja. Biarin Papa istirahat dulu. Oiya maaf ya, Mah. Bukannya Tio ngak mau hadir tapi kalau Tio pulang siapa yang mau handle kerjaan di sana. Sekretaris Papa ngak bisa nanganin sendiri di sana. Dan Tio harus di sana." Ucap Tio. Mama Novi pun mengangguk mengerti.

"Dian? Dan pengantin baru dimana, Mah?" Tanya Tio.

"Dian ada di kamarnya sayang. Dan Ansel juga ada di kamarnya." Ucap Mama Novi.

"Ya udah kalau begitu Tio ke kamar Dian dulu."

"Iya sayang. Dian pasti senang kamu pulang." Ucap Mama Novi.

"Iya Mah."

Tio pun berjalan menuju ke kamar Dian.

Tok...Tok...Tok...

Dian yang mendengar itu pun tersenyum. Pasti Ansel yang datang. Tapi kok tumben dia ketuk pintu segala. Biasanya juga langsung masuk.

Ceklek.....

"Say-," Sebelum melanjutkan ucapannya Dian pun kaget melihat siapa yang ada di depannya.

"Kejutan."

"Abang Tio." Dian pun langsung memeluk Abangnya.

"I Miss you adik kakak yang paling cantik." Ucap Tio.

"I Miss you too abangku tersayang." Ucap Dian.

"Tapi kata Mama, Papa, Abang pulang bulan depan. Kok tiba-tiba sih." Sambung Dian.

"Sengaja. Abang mau kasih kalian kejutan." Ucap Tio.

"Dan Abang udah berhasil ngejutin Dian." Ucap Dian. Tio pun tersenyum. Dia sangat merindukan adiknya. Adik kesayangannya.

1
Tutiks
lanjut lagi dong up nya
Ambo Nai
Ansel bodoh mau menampung anak di jalang.siap siap rumah tangga ku hancur,buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Lilis Yuanita
lnjut
holipah
pelajaran bt mu lelaki plin plan
Lilis Yuanita
lnjut
Tutiks
lanjut lagi up nya
holipah
bagus lh supaya mikir klw g ky gitu g bkln sadar2
Ambo Nai
biar kan saja di Kevin sama sijalang itu.kiara dapat cowok yg baik
Holipah
bagus tingalin aja lelaki plin plan
Holipah
udah tingalin aja cowok ky gitu mh
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Lilis Yuanita
bsguz tapi up nya lama
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰. Untuk beberapa hari ke depan belum bisa up setiap hari karena saya lagi berduka.
total 1 replies
Lilis Yuanita
lnjut
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Ambo Nai
tinggal kan Kevin Kiara, udah jg mau lagi memaafkan nya .dia kan laki bego.jalang cari perhatian
Holipah
tinggalkan lelaki ky gitu g bkln sadar sampai kapanpun
Ambo Nai
thor cepat bongkar kebohongan davina
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Holipah
jauhi lelaki yang g tegas
Ambo Nai
maka jangan mau di kelabui sama jalang kalau gakbisa hidup tanpa Kiara.
November
lanjut
Kavhyo: Di tunggu ya kak🥰
total 1 replies
Erni Nofiyanti
siapa jodoh Tania
Ansel
Wiliam
Ma Em
Tania jgn mau balikan sama Ansel mending cari pria lain saja yg cinta sama Tania dan menyayangi sikembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!