MINIMAL KOMEN LAHHHH...
Arshlan, seorang murid dari SMA Tanah Abang yang ditemukan tak sadarkan diri dengan kepala yg pecah disebuah gang sempit dekat dg sekolahnya. dan ternyata yg telah menyerangnya ialah sahabatnya sendiri.
Usai kejadian itu terjadi sang sahabat bersama keluarganya menghilang dari kota dan diduga kabur dari kejaran polisi.
Saat Arshlan di larikan ke rumah sakit dokter telah mengusahakan untuk menyelamatkan nya, tetapi takdir berkata lain.
Ingin tahu lanjutannya?
yuk baca bersama di "Novel SYSTEM PENGUASA DAN BALAS DENDAM" karya Scorpio hanya di Noveltoon-Mangatoon
NOTE: NOVEL INI ADALAH LANJUTAN DARI AKUN PERTAMA KU YAITU "0701:)"
JADI KALAU ADA NOVEL YG SAMA SELAIN DI AKUN INI DAN "0701:)" ITU ADALAH JIPLAKAN DAN AKAN TERKENA SANKSI!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Scorpion's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 :"Calon kedua?" (1)
Bab 12.
"Ding, Misi sistem terpicu: bentuk sebuah geng atau badan pengaman untuk menjaga serta menjalankan bisnis yang anda miliki.
Hadiah misi: akan diberikan setelah misi selesai
Waktu: 1 tahun
Hukuman: Perusahaan anda dihancurkan oleh pesaing lain." Tiba tiba sistem memberikan misinya pada Arshlan, sedangkan Arshlan sendiri sekarang sedang mengobrol bersama dengan Olivia sekaligus berkendara menuju Rumah Sakit.
"Eh sistem, idemu bagus juga. Aku walaupun masih awam dengan dunia bisnis akan tetapi tahu bahwa dunia bisnis itu kejam karena tidak sedikit tokoh tokoh pebisnis memiliki hubungan dengan dunia bawah maupun politik." Ucap Arshlan berterimakasih pada sistem dalam hatinya.
Setelah beberapa menit berlalu terlihatlah sebuah rumah sakit umum dengan nama 'Rumah Sakit Mitra Delima'. Lalu Arshlan pun mulai memasuki gerbang rumah sakit itu perlahan dan berhenti di tempat parkir.
Di sana terlihat jika banyak orang orang yang memperhatikan mobil Arshlan yang mewah, bahkan ada beberapa yang dengan sengaja memotret mobil Arshlan.
Saat Arshlan keluar dari mobil banyak wanita yang terpana dengan ketampanan Arshlan. Bahkan ada beberapa yang berniat untuk mendekati Arshlan.
Akan tetapi sebelum mereka melakukan nya terlihat jika Arshlan berjalan ke sisi lain dan membukakan pintu, disana terlihatlah seorang gadis cantik, Sangat cantik malah. Dan Karena itu lah mereka langsung mengurungkan niatnya karena sadar mereka tidak satu Level dengan Arshlan serta Olivia.
"Mari aku gendong lagi" Ucap Arshlan sambil sedikit merendahkan badannya.
"Eh tidak usah, lagian banyak orang yang melihat." ucap Olivia menolak.
"Biarkan saja, lagipula yang merasakan sakit itu kamu bukan mereka. Dan jika mereka melihat ya biarkan saja toh kita bukan mau melakukan hal aneh aneh." Ucap Arshlan menjelaskan.
"Ta-tapi.... Ehh.."
"Sudahlah.." Ucap Arshlan yang tanpa aba aba langsung menggendong Olivia. Jika seorang pelukis melihat lalu melukisnya, mungkin hasil akhirnya adalah seorang putri cantik digendong oleh Pangeran tampan.
Para wanita serta pria yang melihat Arshlan menggendong Olivia hanya bisa merasa iri melihat keromantisan Arshlan pada pasangannya. Bahkan jika Arshlan menjelaskan jika mereka belum berhubungan apa apa maka mereka pasti tidak akan percaya.
Arshlan pun menggendong Olivia dan berjalan menuju rumah sakit sambil disaksikan tatapan kagum serta iri dari banyak orang (Kecuali jika orang tua ya). Setelah berjalan ke arah ruang tunggu, Arshlan pun menurunkan Olivia di salah satu kursi sedangkan Arshlan berjalan menuju resepsionis untuk mengambil nomor antrian.
"Hei pemuda itu sangat tampan serta terlihat kaya, tapi kenapa kok ke rumah sakit umum dan bukan ke rumah sakit besar saja?" bisik bisik seorang wanita paruh baya pada temannya.
"Entahlah, mungkin saja malas ke Rumah Sakit besar. Lagipula kamu tahu kan jika Rumah Sakit besar hanya ada di Pusat kota." Jawab temannya acuh tak acuh.
"Hei kenapa kau begitu acuh begitu?" tanya si wanita paruh baya.
"masalahnya saya tidak kenal anda, dan juga saya masih menyusui anak saya." Jawab wanita paruh baya lain dengan tatapan aneh.
"Kak kita dapat nomor antrian berapa?" tanya Olivia saat Arshlan kembali dan duduk di sampingnya.
"36. Tapi sepertinya hanya menunggu sebentar karena sekarang sudah nomor 33" Ucap Arshlan sambil memberikan kartu nomor antrian.
Dari arah pintu masuk terlihatlah 2 orang pria wanita. Dimana pakaian yang digunakan mereka bisa dikatakan terlalu mencolok, terutama si wanita yang memakai gelang berwarna emas serta kalung berwarna emas sangat banyak (warna emas karena gak tahu itu emas beneran atau cuman emas semprot).
Dan lagi si wanita merupakan wanita yang gemuk dengan dandanan menor dan bibir merah seperti habis minum darah.
Sedangkan si pria, dia menggunakan jas warna emas yang dibiarkan terbuka dengan dalaman berwarna putih bertuliskan kata SULTAN dengan warna emas pula.
Di jari jarinya terlihat cincin yang lumayan banyak hampir memenuhi jarinya itu, serta ia yang memakai kacamata Hitam besar.
Saat kedua orang itu ingin ke arah resepsionis, si pria tidak sengaja menoleh ke arah Olivia dan langsung saja terbengong.
"Hei Alfin kenapa kamu bengong saja hah?" tanya si wanita saat melihat bahwa pria yg mengikuti nya yg tidak lain adalah Alfin tiba tiba berhenti.
"Kak, seperti nya aku telah menemukan calon istriku." Ucap Alfin sambil menunjuk ke arah Olivia yg sedang bercengkerama dengan Arshlan.
Saat wanita gemuk itu ikut menoleh wajahnya juga ikut terpesona. Bukan karena melihat Olivia, melainkan karena melihat ketampanan Arshlan yang diatas rata rata.
Tapi sebelum kedua orang itu ingin menuju ke arah Arshlan dan Olivia, Arshlan dan Olivia terlihat bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ruang pemeriksaan.
Disisi lain sebenarnya Arshlan tahu jika dia dan Olivia sedang diperhatikan oleh kedua orang itu, karena itulah Arshlan mengajak ngobrol Olivia untuk mengalihkan perhatian nya.
'Tok..tok..tok..' suara pintu diketuk oleh Arshlan.
"Masuklah.." Ucap seorang wanita dari dalam ruangan pemeriksaan itu.
"Krieett...ting.." suara pintu di buka serta lonceng pintu berbunyi saat Arshlan membuka pintu.
Saat pintu terbuka, terlihatlah seorang wanita cantik. Apalagi dengan pakaian dokter serta kulit putih bersih membuatnya semakin menawan.
Saat itu terlihat jika Arshlan terkejut, bukan karena kecantikan wanita itu melainkan karena wanita itu adalah wanita yang ia kenal.
"Kak Chelsy..." Ucap Arshlan sambil memandang wanita cantik itu yang saat ini sedang menulis di sebuah buku.
"Hm.. Apakah kita pernah bertemu?" tanya Chelsy, tapi saat ia memalingkan wajahnya ke arah Arshlan, ia terlihat terpana dengan ketampanan Arshlan.
"Ini aku, Arshlan kak. Yang dulu pernah kak Chelsy tolong saat aku di tindas oleh murid lain di belakang sekolah." Ucap Arshlan mengingatkan.
Ya, waktu itu Arshlan masihlah seorang murid baru dan satu satunya murid yang biayanya hampir 90% ditanggung oleh sekolah. Saat itu Arshlan di ajak oleh sekelompok anak orang kaya dengan alibi mengenalkan teman teman baru.
Dan akhirnya Arshlan pun dibawa ke arah belakang sekolah lalu dipukuli se demikian rupa. Jika kalian bertanya kenapa para guru tidak mencari itu karena waktu Arshlan di bawa ke belakang sekolah adalah waktu jam pelajaran terakhir sedang kosong.
Di saat itu Chelsy yang sudah kelas 3 serta anggota OSIS sedang melakukan patroli rutin sendirian karena saat itu ia berpencar dengan teman temannya yang lain. Dan saat ia melewati gang kecil yang mengarah ke belakang ia mendengar suara suara anak laki laki yang cukup banyak berbicara silih berganti dengan tambahan suara seperti sesuatu dipukul.
Ia mendengar itu pun langsung menghampiri gang tersebut dan terlihatlah Arshlan yang sedang dipukuli oleh lebih dari 5 orang anak. Chelsy yang disekolah merupakan anggota OSIS akhirnya mencoba menyelamatkan Arshlan.
Tapi para siswa laki laki itu saat melihat ke arah Chelsy malah berniat buruk. Tapi satu hal yang tidak ia ketahui adalah, bahwa Chelsy merupakan anggota inti Judo yang pastinya hanya satu hal yang akan terjadi. Para murid laki laki itu akhirnya berakhir lebam lebam karena terkena tendangan serta pukulan sepihak dari Chelsy.
Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω
jangan tidur yooo...!!!