Gairah Sang Mantan

Hari ini hari ketiga aku berada di rumah sakit dan hari ini juga aku sudah diperbolehkan pulang . Ibu menuntunku berjalan keluar rumah sakit .Sedangkan untuk Raina putriku masih berada di rumah sakit karena kondisi Raina yang lahir secara prematur masih membutuhkan inkubator .

Aku tidak tega meninggalkan Reina yang sendirian berada di rumah sakit .tapi setelah itu Ibu menenangkan aku bahwa nanti sepulangnya ibu akan mencoba meminjam inkubator kepada bidan setempat untuk perawatan Reina di rumah .

Sesampainya di rumah ibu berpamitan untuk ke rumah bidan yang tidak jauh dari sini. benar saja 30 menit kemudian ibu datang dengan dibantu tetangga membawa alat inkubator .

"Mey segera kamu hubungi pihak rumah sakit , mungkin setelah ini ibu akan membawa Raina pulang .Bilang saja kalau di rumah sudah alat inkubator untuk perawatan Reina ."

"Baik Bu akan segera aku hubungi pihak rumah sakitnya " dengan semangat aku mengambil ponselku lalu menghubungi perawat yang menjaga Raina anakku .

Setelah menelpon perawat Ibu berangkat ke rumah sakit ,Setelah menunggu sekitar satu setengah jam Ibu sudah datang dengan Raina .

1 bulan setelahnya

Pagi-pagi subuh teleponku berdering , aku menyengeritkan dahi Siapa yang pagi-pagi sekali menelepon ?pikirku dalam hati ,saat kulihat ternyata Siska yang menelponku .

"halo Sis ada apa?"

Dengan suara parau khas setelah bangun tidur Aku menjawab telepon Siska

"Mey share lokasi rumahmu ya aku mau pulang nih ,Nanti mampir ke rumahmu ya.."

Ucap Siska dengan antusias dari di seberang sana

"Aku kira ada apa Sis ...iya iya habis ini aku share ya " jawabku

"Iya buruan Aku udah di jalan nih , pengen cepet-cepet sampai rumahmu Mau lihat si Raina "

"ya Udah aku matiin ya aku share ya habis ini "

"Okeh.."

Setelah itu telepon langsung dimatikan oleh Siska .

Pukul 09.00 pagi siska sudah sampai di depan rumah. Aku melihatnya yang turun dari mobil, seketika dia berlari Saat melihatku yang sedang menggendong Raina .

"hai mey.... Aku sangat merindukanmuu" dengan sangat antusias memelukku

" Eh.. Iya iya.. Hati² ada Raina ini" aku mengingatkannya karna hampir membuat Raina terbangun.

" Uuuhh sayang.. Maafin tante yaaa, tante gak sengaja bangunin kamu" ucap siska sambil mengelus pipi Raina yang kembali terpejam

"masuk yukkk.. Kamu udah sarapan belum ?

"Udah tadi nyampe rumah langsung makan, lanjut kesini"

"gak capek kamu ? Buru² kesini? "

"Enggak lah, dirumah juga gak ada sapa².. Ibuku juga udah berangkat kerja.." jelas siska

"Ohh.. Emang kamu gak punya saudara lagi? Tanyaku penasaran

"Aku ada kakak, tp dia udah nikah terus pindah ke rumah istrinya, yaa gitulah pokoknya" ucapnya sambil memberikan aku paper bag

"nih buat kamu sama Raina "

Aku menerima paperbag dari siska dan membukanya, banyak baju bayi untuk Raina

"Makasih ya Sis udah repot-repot " aku terharu dengan kebaikan siska.

siska hanya mengangguk dan mulai sibuk memainkan wajah Raina yang terlelap.

"Aku tinggal ke dapur bentar yaa"

"iya.."

Aku meninggalkan Siska yang sedang bermain dengan Raina ,sesaat setelahnya aku kembali ke depan membawa segelas minuman untuk Siska .

"ini sis diminum .."

"Iya makasih Mey taruh aja disitu " tanpa menolehku, dan masih fokus memainkan tangan kecil Raina

"Mey.. Boleh aku tanya sesuatu? " ucap siska hati²

"Tanya aja sis.. Kenapa?" jawabku penasaran

" Siapa nama Ayahnya?"