NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah paham

Tujuh tahun tidak pernah bertatap muka, bahkan tidak saling sapa, namun Nada menyambut kedatangan Haira layaknya pulang kerja setiap hari. Tidak ada senyum yang terukir. Gadis itu cenderung diam dan memilih sibuk dengan ponsel di tangannya. 

"Kamu gak kangen sama kakak?" tanya Haira menatap Nada yang nampak cuek padanya. 

"Kangen," jawab nada singkat. Memeluk Haira dengan paksa. Matanya melirik Mirza dan Kemal yang asyik bercanda dengan nenek Zubaida. 

"Sekarang kamu sudah kerja, apa masih kuliah?"

Mirza menatap punggung sang istri yang masih merengkuh erat Nada. 

"Sekarang Nada sudah bekerja di pabrik garmen milik kita, Sayang. Dia jadi manajer," jawab Mirza yang membuat dada Dada terasa meletup-letup. 

Mereka mesra banget. 

"Benarkah?" tanya Haira memastikan, bangga dengan sang adik yang kini lebih sukses darinya. 

"Mirza yang kuliahkan Nada," imbuh nenek Zubaida yang terus menatap wajah lucu Kemal. 

Suasana masih terasa canggung. Haira duduk disamping Mirza. Mereka memang belum menjelaskan tentang status yang sebenarnya, namun nenek Zubaida menangkap ada hubungan khusus antara keduanya. Wajah Kemal yang perpaduan antara wajah Haira dan juga Mirza itu sudah bisa membuktikan semuanya. 

"Nek, aku ingin bicara dengan, Nenek. Ini tentang aku dan Haira," ucap Mirza yang mulai serius.

Nenek Zubaida dan Nada saling diam hingga suasana terasa hening. 

"Sebenarnya aku dan Haira sudah menikah tujuh tahun yang lalu sebelum dia pergi."

Duar 

Bak tersambar petir, dada Nada terasa ingin meledak mendengar ucapan Mirza. Seluruh organ tubuhnya seakan tak berfungsi hingga ia hanya bisa terpaku di tempat. 

"Apa?" Nenek Zubaida pun terkejut mendengar itu. Terasa sangat menjanggal. Mereka menikah sudah sangat lama, namun Haira langsung menghilang dan kini kembali dengan membawa seorang anak, bukankah itu adalah hal yang aneh dan penuh dengan teka-teki?

"Iya, Nek. Kami memang sudah menikah tujuh tahun yang lalu, karena __" 

Ucapan Haira terpotong saat Mirza  tiba-tiba menggenggam tangannya. Seperti memberikan kode untuk tidak menceritakan semuanya. 

"Ceritanya panjang, Nek. Dan aku rasa itu tidak perlu diungkit lagi," imbuh Mirza  yang tak ingin membongkar masa lalu kelam itu. 

"Lalu siapa ini?" Mengusap-usap kepala Kemal. Meskipun sudah menerka-nerka, Nenek Zubaida ingin mendengar langsung dari bibir Mirza dan Haira. 

"Kemal anak kami." 

"Haira gak hamil di luar nikah, kan?" tanya nenek Zubaida menyelidik. Sebagai pengganti orang tua, ia takut kalau harus gagal menjaga kedua cucunya. 

Mirza menggeleng. "Kami tidak melakukan hal itu di luar nikah, Nek. Dan Kemal memang anak kami." 

Nenek Zubaida mengulas senyum. Entah apa yang terjadi beberapa tahun ini, yang pasti ia bisa melihat kebahagian di wajah Haira dan Mirza. Jika nenek Zubaida ikut bahagia, tidak dengan Nada yang memasang wajah datar. 

Beranjak dari duduknya lalu masuk kamar. Menutup pintu dengan keras yang membuat Kemal melompat memeluk Mirza. 

Nada kenapa, sepertinya dia tidak suka mendengar ini. 

Haira sedikit gelisah dengan sikap Nada yang tak wajar. Ingin mempertanyakan, namun itu bukan waktu yang tepat. Ia tak mau ada kesalahpahaman dengan pertanyaannya nanti. 

"Nenek sudah bersihkan kamar kamu, sekarang Kalian istirahat saja, biar nenek yang siapkan makanan," ucap nenek Zubaida. Membantu Mirza menyeret koper ke arah kamar yang berada di ujung ruangan. 

"Aku mau main dengan nenek, Mommy," ucap Kemal polos, terus berhamburan memeluk nenek Zubaida. 

"Panggil Grandma," pinta Mirza yang sudah berada di ambang pintu. 

Haira mendorong tubuh pria itu masuk lalu menutup pintunya. 

"Nenek juga gak papa, ngapain grandma segala."

Haira menghempaskan tubuhnya di atas pembaringan. Menatap langit-langit kamarnya dengan kaki ungkang-ungkang ke bawah. 

Memikirkan Nada yang bersikap seperti orang asing. 

"Apa kamu yang merenovasi rumah ini?" tanya Haira, menoleh ke arah Mirza yang sibuk mengeluarkan baju-bajunya dari dalam koper. 

"Cuaca disini sangat dingin, aku gak tega melihat rumah nenek yang sangat sempit dan banyak lubang. Lagi pula kalau begini kan lumayan nyaman."

Ternyata dia baik juga. 

Mirza menghampiri Haira lalu ikut berbaring di sampingnya. Ia tak pernah menyia-nyiakan waktu sedetik pun untuk terus mencoba mendekati hati wanita itu. 

"Berapa malam kita menginap di sini?"

Mirza membenamkan wajah di ceruk leher Haira. 

"Nggak tahu, mungkin akan beberapa hari, kalau aku sudah puas."

Haira memiringkan tubuhnya hingga keduanya saling tatap. Melihat manik mata Mirza dengan lekat. Ada ketulusan yang membuat hatinya tersentuh. 

Haira mendekatkan wajahnya di wajah Mirza. Kali ini ia ingin mengalahkan egonya. Melupakan kejadian itu. 

Aku harus bisa. 

Begitulah Haira mendorong dirinya untuk terus mendekat. 

Ayo sayang, kamu harus bisa, aku tidak akan melukaimu lagi. 

Dada Mirza ikut deg degan saat hembusan nafas Haira menerpa wajahnya. Ia memejamkan mata dan siap untuk menggigit lembut bibir merah sang istri. 

Mirza merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya. Lembut dan manis. Ia membalasnya dengan pelan. Namun, baru beberapa detik merasakan nikmatnya berciuman. Mereka harus menghentikannya saat mendengar suara pintu terbuka. 

"Mommy, Daddy…." 

Haira terbangun dengan cepat. Merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lalu mendekati Kemal yang berjalan masuk. 

Benar-benar sial, kenapa harus ada Kemal sih. 

Mirza kesal, ia terus menggerutu dalam hati. Hampir saja ia sukses melunakkan hati Haira namun berakhir tragis. Meskipun begitu, ia merasa puas dengan Haira yang sudah berani menciumnya lebih dulu. 

"Ada apa, sayang?" Haira menggiring Kemal ke ranjang. 

"Aku mau tidur dengan daddy." Memeluk punggung Mirza dari belakang. 

"Iya, nanti kita akan tidur dengan mommy juga." 

"Sayang, jagain Kemal sebentar, aku mau bantuin nenek."

Mirza mengangkat kedua jempolnya tanda setuju. Percuma melarang Haira keluar, mereka pun tak bisa melakukan apa-apa selama ada Kemal.

Haira ke dapur. Menghampiri nenek Zubaida yang sibuk menyiapkan makanan di ruang makan. Sebab, Mirza tadi sudah membawa makanan siap saji dan hanya perlu dihangatkan. 

"Nada di mana, Nek?" tanya Haira celingukan. Matanya berhenti pada pintu kamar Nada yang tertutup rapat.

"Masih di kamar, kamu masuk saja." 

Aku harus bicara dengan Nada. 

Haira memanggil Nada sambil mengetuk pintu. 

Pintu terbuka, nampak Nada mematung dengan tangan yang masih memegang gagang pintu. 

"Ada apa?" tanya Nada sinis. 

Haira tersenyum. "Mari kita bicara sebentar, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Apa aku boleh masuk?"

"Tidak bisa, kita bicara saja di luar." Nada menutup pintunya, berjalan menuju ke arah ruang tamu. 

Haira duduk di samping Nada. Mereka menatap ke arah yang sama. 

"Kamu kenapa? Apa kamu marah pada kakak. Kakak minta maaf, bukan maksud kakak meninggalkan kamu dan nenek, tapi waktu itu __" 

"Cukup!" Nada menghentikan ucapan Haira. 

"Aku tidak butuh penjelasan, Kakak. Sekarang  semua sudah jelas. Kakak pergi dari rumah hanya untuk menghindari aku dan nenek. Sebenarnya kakak hanya tidak mau mencari uang untuk kami." 

1
Afrina Wati
Luar biasa
Alifah Azzahra💙💙
Palingan juga sebentar lagi kamu akan bucin
Anonymous
ok
Mbun Abi
bagus ga berbelit belit👍👍👍
Shepty Ani
deg deg kan takut si lunara nekattrs bininya liat bisa berabe
Shepty Ani
kamu baikin lunara ya ibarat duri dlm daging mirza
Shepty Ani
mampus lu ngapain lagian dibawa pulang goblok juga udh gt pulang bareng lagi tolol juga si mirza
Shepty Ani
duh nyari penyakit si mirza
Shepty Ani
duh gawat haira klo sampe dia balikan sama lunara mending kamu sama anakmu pergi lagi yg jauh jangan pernah kembali ya biarin dia balikan ama mantannya
Shepty Ani
dicas dlu ampe full sebelom kerja biar batt nya nggak lowbatt wkwkwk
Shepty Ani
arini beneran udh jd baik apa ada udang dibalik batu nih
Shepty Ani
jangan" lunara hamil sama halil
Shepty Ani
nada bukan adek kandung haira kan jd nggak usah belagak" ngambek lu gw pulangin keasal lu yak erosi deh
Shepty Ani
cih si nada suka ama mirza kasih aja si nada ke rentenir biar dibawa
Shepty Ani
welcome back tuan muda kemal hihi
Shepty Ani
tuh kan ayla pasti dibalik kecelakaan lunara cwe licik ini mah udh kecium ampe sini baunya wkwk pasti entah dia ngomong apa kelunara trs sengaja bundir menabrakkan diri dijln atau sengaja didorong entahlah yg pasti haira cuma korban yakin pasti
Shepty Ani
aku yakin kecelakaan lunara ada sangkut pautnya sama antara ayla sama arini pasti ada kesengajaan mgkin didorong atau apalah yakin sih pasti ada yg sengaja haira pasti cuma korban kambing hitam yg kebetulan lewat dia yg nabrak
Lisa Gusti
Luar biasa
Dedi Saputra koto
bagus
Emi Kurniahendarto
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!