Rahasia Sang Menantu

“ Sial aku kehilangan jejak mereka ?” Ucap Leon dalam hatinya . Jika dia mencarinya sekalipun , dia tak tahu entah kemana dia mengikuti setiap jejaknya .

Setelah selesai makan Sinta dan Roy pulang ke rumah mereka di jamu oleh hidangan yg menggiurkan lidah , Kakek Moah yg mempersiapkan nya .

“ Wah hidangan nya terlihat enak ? Ucap Roy yg duduk di dekat Sinta membuat Sinta melihat nya sebelah mata , 

“ Dasar pria desa , mungkin dia baru pertama kali melihat hidangan sebanyak ini , “ ucap nya sambil memegang dahi nya yg berkerut .

Nyonya Amy dan suaminya saling menatap mereka tak menyangka menantunya terlihat begitu kampungan , wajah nya terlihat kesal tak berkata apapun pada Sinta dan Roy sekedar mendoakan pernikahan mereka .

Nyonya Amy justru mengutuk Roy dengan makian makian yg membuat nya sakit hati jika diungkap kan . 

“ Sepertinya harapanku mendapat kan menantu kaya telah sirna , pecundang tengik ini kini menjadi menantu ku , apakah aku sedang bermimpi ? “ 

Selintas Nyonya Amy masih tak mempercayai hal itu , dia masih berharap jika Sinta mendapat kan lelaki yg mempunyai harta yg berlimpah dan kedudukan yg berpengaruh di kota Malaka ini .

Dia tak peduli jika Sinta telah menikah , dia akan membuat Roy tak betah dan melepaskan Sinta dengan sendirinya .

“ Maaf ya Roy hanya ini jamuan yg bisa kakek siapkan untuk kalian , memang tak ada pesta atau undangan yg lain tapi kakek berharap pernikahan kalian sampai kakek dan nenek . “ 

Kakek Moah begitu senang melihat Sinta menikah dengan Roy walaupun tanpa ada sebuah pesta yg meriah .

“ Terimakasih Kakek , engkau sangat baik padaku , “ Roy tersenyum menyeringai dan bahagia .

“ Kakek sudah tak sabar ingin memiliki seorang penerus keluarga ini , dia ingin menggendong nya bahkan ingin mendengar suara tangisan nya .”

Kakek Moah melirik Sinta yg sedang menyantap makanan nya . 

Mendengar ucapan Kakek Moah Sinta terkejut dan terhenti . 

“ Apa ?”

Sinta membayangkan hal itu akan terjadi padanya apalagi sekarang malam pertama nya dengan Roy , Ia tak mau membayangkan nya atau pun menatap wajah Roy . Sungguh terasa memuakkan untuk nya .

Namun apa boleh buat permintaan Kakek Moah tak bisa dia tolak , semuanya sudah harus ia lakukan sebagai cucunya .

“ Kenapa kau diam Sinta ? Cepatlah habiskan makananmu dan beristirahatlah .” Kakek Moah tersenyum melihat Sinta dan melirik nya  selintas .

“ Ini bagai mimpi buruk yg menjadi kenyataan .ucap Sinta dalam hatinya , entah kenapa dia langsung tak nafsu makan , sendok nya terasa begitu berat ia gerakan. 

Berbeda  dengan Roy yg dengan cepat menghabiskan makanan nya , dia terlihat begitu senang , terlihat dari wajah nya yg merekah dan ceria .

“ Kakak ipar apa kau mau tambah ? Biar aku ambilkan ?” Adi menawarkan bantuan nya untuk Roy , seketika Nyonya Amy melirik nya dan menyikut dada nya berbisik .

“ Apa yg kau lakukan ? Apa kau menyukainya dia jadi menantu di rumah ini ? “ Kata nyonya Amy berbisik ke telinga Adi anak nya .

Adi tersenyum tipis dan menganggukkan kepala .

“ Ia Bu , aku mulai menyukainya , dia terlihat berbeda dari pria yg lain nya .”;

Ucapnya sambil melirik Roy . 

“ Apa kau sudah gila ? Apa kau sukai dari pecundang desa ini ? “ 

“ Aku yakin Roy orang baik Bu , dia juga terlihat berbeda saja .” ucap nya menambahkan . 

Adi melihat tajam Roy dia tahu jika Roy berbeda dengan pria desa yg lain. Dia pernah melihat Roy berbicara dengan seseorang di telepon terlihat serius  dan berbicara jika dia akan mengirimkan uang yg besar untuk sebuah proyek , nilainya begitu besar membuat Adi yg mendengar nya terdiam saat itu . 

Apakah yg dia dengar suatu kesalahan , namun pendengaran nya masih normal dia tak percaya dengan apa yg dilihat nya saat itu. Adi yakin Roy bukan pria sembarangan .

“:kita lihat saja nanti Roy ,siapa kamu sebenarnya . “ Ucap Adi dalam hatinya sambil memandangi Roy .

Setelah semua nya selesai makan , mereka semua beristirahat . Celine dengan cepat menuju kamar nya diikuti Roy .

“ Kamar mu besar juga ya sayang ? Aku tak menyangka akhirnya kita sudah sah menjadi suami istri .” Ucap Roy tersenyum melihat Celine .

Ekspresinya begitu mencurigakan dia tampak memandangi tubuh Celine dari atas sampai ke bawah terutama dibagian penting seorang wanita .

“ Apa yg kau bicarakan ? Kita menikah hanya di atas kertas kau jangan berharap terlalu jauh .’ 

“ Apa maksudmu kita hanya pura pura di depan Kakek ? Ucap Roy penuh penasaran . Dia mendekati Celine perlahan hingga membuat Celine berjalan mundur mendekati dinding . 

Roy menatap Sinta dengan tatapan yg tak biasa membuat nya salah tingkah .

“ Apa kau tak ada rasa untuk ku Sinta ? “ 

Apa aku terlihat jelek dan bodoh bagimu ? Lihatlah hatiku maka kau akan tau siapa diriku .” 

Ucap Roy memandangi Sinta dengan tajam membuat jantung nya berdetak kencang , ia begitu bergetar membuatnya tak bisa bernafas normal . 

“ kenapa tatapan Roy begitu membuat hatiku tersayat ? Hatiku terenyuh  jika melihat tatapan maut nya  , apa aku menyukai Roy ? Sinta bertanya pada dirinya sendiri dalam hatinya .

Entah kenapa perasaan nya berbeda jika melihat Roy , dia selalu berdebar kencang dan terenyuh melihat tatapan nya .

Roy mendekati Sinta dan terus memandanginya tanpa berkedip tak terasa bibirnya beradu dan mulai beraksi . 

Kenapa kali ini Sinta begitu menikmatinya dia seperti tak ingin melepaskan dekapan Roy padanya .

“ Kenapa begitu memabukkan ini sungguh diluar akal sehat nya lagi .

“ Sinta apa kau akan berakhir dengan pria pecundang ini lagi , bukan kah dia orang yg kau benci ? Kau seorang direktur , direktur ,direktur .” suara itu berulang dalam hatinya membuat nya tersadar dan terbelalak.

Sinta melepaskan dekapan Roy , ia nampak terengah engah merasa sesak .

Melihat itu Roy menghawatirkan keadaan Sinta .

“ Kamu kenapa sayang , apa yg terjadi ? “ 

Roy memegang dahi Sinta memeriksa keadaan nya , namun baik baik saja.

Sinta terlihat lemah dan Roy langsung membawa nya ke kasur untuk dibaringkan.

“ Apa kamu kecapean ? Tidurlah .” 

Roy tampak begitu perhatian pada Sinta , sekarang dia adalah suaminya merasa ,ia harus melindungi dan merawat nya dalam kondisi apapun . 

Roy membaringkan Sinta pada tempat tidurnya ,dia menyelimutinya dengan penuh perhatian , 

“ Sayang kamu istirahat yg cukup , jangan terlalu capek .” Ucap Roy mengelus dahi Sinta dan merapikan rambut nya . 

Sinta merasa jika melihat tatapan Roy dirinya sering merasa sesak nafas , detak jantung nya selalu tak beraturan membuat nya salah tingkah. 

Hal itu menjadi pertanyaan baginya , dia tak mengerti kenapa hal itu bisa terjadi padanya . Sungguh membuat nya bingung , padahal jika bertemu dengan Fredy dia tak mengalami hal itu. 

Roy mengusap dahi Sinta dan menatap nya hingga tertidur pulas. 

“ aku sungguh menyukai mu Sinta , jangan pernah kau tinggalkan aku demi pria lain .” 

***Bersambung **

Sebagai Rasa Terima kasih dan syukur .Saya akan memberikan Hadiah dan Uang Tunai pada ;

Tiga Komentar Terpopuler akan diumumkan di bab 40 .

Dengan cara memberikan Komentar di setiap bab pada novel " Rahasia Sang Menantu ."

Tiga Ranking TOP FANs akan diberikan pada Bab 80 BB.

Dengan Banyak memberi Hadiah Dan VOTE

Di novelku " Rahasia Sang Menantu.":

Hadiah akan diumumkan secara berlangsung di bab 40 dan 80 ya . Author akan menghubungimu lewat Chat di aplikasi Noveltoon dan mengumumkannya secara Transparan .

Terimakasih.