NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

"Jadi Mas Dirga minta waktu sama kamu?"

"Iya mbak, sebelum nya aku kasih waktu satu bulan tapi aku bingung mau tetep ngasih dia waktu atau nggak."

Adel mengangguk paham. Ia kembali mengelus punggung Qyara ketika melihat kedua netra wanita itu yang kembali membinar, "Menurut mbak ya dek, tetep kasih waktu sama Mas Dirga. Mbak bukannya bela suami kamu tapi perpisahan itu nggak sesimpel kalian sidang di pengadilan terus langsung jadi mantan gitu."

"Perpisahan itu rumit dek, dengan kamu berpisah berarti kamu harus beneran siap kalau apa-apa nggak ada yang diandelin lagi jadi lebih baik kasih suami kamu waktu sekaligus kamu persiapin diri kamu. Persiapin tempat tinggal kamu sama Verro nanti, cara kamu mencukupi kebutuhan Verro nanti, dan masih banyak lagi dek. Ya... Meskipun Verro masih tanggung jawab Mas Dirga juga tapi kamu juga harus bisa sendiri kan."

Wejangan Adel semakin membuka pikiran Qyara. Sebelum ini yang ia pikirkan hanyalah mental anaknya nanti setelah ia dan Dirga berpisah. Ia sama sekali tak memikirkan soal materi dan kehidupannya ke depan. Apa yang Adel tuturkan padanya membuat Qyara tersenyum.

Jika Qyara menuruti ego mungkin ia masih menggebu-gebu dengan keputusan nya. Namun setelah ia pikirkan dengan bijak, Adel memang benar. Pun dengan terkendalanya urusan pengadilan karena kondisi Vania akhirnya membuat Qyara mengalah. Ia harus mencari rumah baru untuknya dan Verro, harus mencari pekerjaan meskipun setiap bulan ia sudah mendapatkan pemasukan dari hasil investasi nya. Iaharus mempersiapkan semuanya dengan lebih baik.

"Iya mbak, makasih sarannya."

"Dan selama disini, mbak harap kamu bisa baik-baik ya sama suami kamu. Mbak takut kalau ayah ibu tau jadi runyam. Kasihan juga ibu kemarin habis sakit kan jadi mbak minta tolong banget sama kamu dek."

"Iya, aku usahain mbak."

...-+++-...

Terkadang menyembunyikan luka demi kebahagiaan orang lain perlu dilakukan dalam sebuah keluarga. Keluarga memang bukan orang asing tetapi keluarga yang sudah rapuh tak boleh ditambah beban untuk mencegah kehancuran.

Seperti apa yang Adel tuturkan, Qyara sudah memutuskan untuk kembali memberikan senyumnya. Ia akan bersikap bodoh dan mengabaikan masalahnya selama berada di rumah orang tuanya.

"Om mana ya kok lama nggak keluar-keluar?"

"Sabar Mbak Icha... kan kereta Om Dennis nyampenya masih lima menit lagi."

Qyara spontan menoleh ke kursi belakang dan mengeluarkan senyum teduhnya. Bahagia rasanya melihat anak dan ponakannya akur seperti ini. Ia juga tak menyangka jika anak laki-laki nya sudah mengerti dan bisa menenangkan sepupunya dengan baik. Kedua malaikat yang dikirim Tuhan itu benar-benar menjadi pelipur lara yang sangat Qyara butuhkan.

"Sayang," panggil Dirga mengalihkan atensi Qyara.

Wanita itu berdehem dan menatap iris coklat yang juga tengah menatap nya. Kedua pandangan mereka saling bertaut. Cukup lama keduanya bungkam karena saling menganalisa satu sama lain hingga Dirga kembali mengeluarkan suaranya.

"Kamu... nggak bakal ngelarang aku soal Dennis kan? Kamu ikut karena kamu setuju sama aku?"

Sebenarnya Qyara tak sepenuhnya setuju. Ia masih pada pendiriannya untuk membuat menyuruh Dirga berhenti memanjakan keluarganya. Namun sekarang ia ingin melakukannya secara perlahan. Ia pun menggeleng kan kepalanya.

"Aku nggak ngelarang buat kali ini aja mas. Tapi ini yang terakhir, jadi setelah ini tolongjangan pernah kamu manjain keluarga aku lagi sama semua kebaikan yang kamu kasih.”

Seketika Dirga terdiam. Ternyata ia salah telah menganggap Qyara kembali mencair. Ternyata wanita itu masih sama seperti sebelumnya, wanita itu masih bertekad untuk berdiri sendiri tanpanya. Hal itu jujur membuat Dirga merasa gagal.

Hampir saja Dirga kembali bersuara tetapi tiba-tiba ketukan pada jendela mobilnya membuatnya urung. Ia segera menurunkan kaca jendelanya dan tersenyum ketika melihat sang pengetuk.

“Mas,” ucap Dennis menyalami tangan kakak iparnya.

Dennis segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi belakang dengan kedua ponakan yang sangat heboh. Setelahnya ia menyalami kakaknya sebelum kembali menatap kakak iparnya.

“Mas jadi ngga?”

Segera Dirga mengangguk, “Jadi. Habis kita beli keperluan kamu baru kita makan malam,” serunya.

“Oke mas.”

Percakapan singkat yang terjadi antara dua pria itu membuat Qyara kembali terdiam. Ia tak bisa bergabung dalam obrolan menyedihkan itu. Ia hanya bisa diam dan mendengarkan serta mengikuti kemanapun Dirga menjalankan mobil itu.

“Oh iya mbak, kemarin aku ada ketemu sama temen Mbak Ara pas kuliah deh. Ternyata dia dosen baru di kampusku. “

Pernyataan Dennis membuat Qyara menoleh. Ia mengernyitkan dahinya penasaran, “Siapa dek?”

“Aku lupa namanya mbak karena nggak di fakultasku.”

“Lah kenapa kamu bisa ketemu?”

Pria itu menyengir tanpa dosa, “Kemarin ketemu di kafe hehe, terus nggak sengaja numpahin kopi ke kemeja dia terus kita cerita-cerita dan akhirnya tau deh kalau dia temen Mbak Ara pas kuliah dulu. Dan ternyata dia juga dosen di kampusku.”

Dennis tak pernah berubah. Qyara hanya bisa tersenyum kecut mendengar cerita adiknya. Adik yang terlalu random itu selalu saja memiliki cerita-cerita aneh yang membuatnya tak habis pikir.

Namun tiba-tiba sebuah pesan masuk mengalihkan perhatian Qyara. Ia segera menyalakan ponselnya. Namun seketika dahinya mengernyit ketika  membaca pesan tersebut.

+62xxx

This is me, Xander. Can we meet? I have something to tell you.

Xander? Darimana pria itu mendapatkan nomornya? Seingat Qyara ia tak pernah membagikan nomor pribadinya pada Xander jadi bagaimana pria itu memiliki nomornya? Dan apa yang ingin pria itu sampaikan kepadanya?

Seketika otak Qyara dipenuhi oleh pertanyaa-pertanyaan yang membuatnya semakin pening. Selalu ada saja yang membuat beban pikirannya bertambah. Masalah Dirga saja belum selesai, sekarang tiba-tiba ada pria yang baru dikenal yang datang kepadanya dengan sesuatu yang ingin pria itu ungkapkan.

“Siapa?”

Pertanyaan Dirga membuat Qyara tersadar. Ia pun segera menggeleng. Tak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya. Apalagi ketika ia tau jika suaminya tak suka dengan Xander.

“Orang salah sambung aja kayaknya,” elak Qyara pada akhirnya.

Jika Qyara mengatakan bahwa Xander meminta untuk bertemu pasti Dirga tak akan mengizinkannya. Sedangkan ia sangat penasaran dan mungkin saja pertemuannya dengan Xander akan bisa membuka pintu untuknya mendapatkan informasi tentang Dirga yang tak ia ketahui.

Wanita itu kembali memainkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu pada aplikasi chatnya,

^^^Anda^^^

^^^Mau bicarain apa?^^^

Melihat istrinya yang begitu serius dengan ponselnya membuat Dirga semakin tak percaya. Bahkan raut wanita itu tak dapat berbohong dengan benar. Raut Qyara mengatakan bahwa telah terjadi sesuatu yang ingin ditutupi darinya.

“Ada sesuatu yang nggak kamu bicarain ke aku kan?” tuduh Dirga tak dapat lagi menahan rasa penasarannya.

Spontan Qyara menoleh ke bangku belakang. Ia takut jika Dennis, Verro dan Aisyah mendengar suara Dirga yang sedikit lantang. Untung saja ketiga orang itu fokus menonton tab Dennis. Ia pun bernapas lega sebelum kembali menatap Dirga.

“Emang aku mau nyembunyiin apa ke kamu? Bukannya kamu yang nyembunyiin banyak hal dari aku?”

Kalah. Dorga tak dapat lagi mendebat ucapan istrinya karena memang benar jika ia telah menyembunyikan banyak hal dari Qyara. Pada akhirnya ia pun hanya bisa menghembuskan napasnya dan kembali memusatkan pandangannya pada jalanan.

Di sisi lain, Qyara bisa bernapas lega dan kembali mengalihkan fokusnya pada ponsel ketika benda pipih itu kembali berdering. Ia segera membuka pesan yang Xander kirimkan padanya.

+62xxx

It’s about you, Dirga and me

1
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
Doa Mamah
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!