NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Randy.

“Kakak tidak dapat membohongi ku, sejak tadi aku sudah tahu kalau kakak pasti sedang mengalami sesuatu yang sangat menyedihkan, tatapan kakak tadi sangat terlihat sedih dan tersirat kebencian yang sangat dalam walaupun kakak berusaha tersenyum pada kedua temanku tadi.” Jelas Gina.

“Benar Gina, kamu memang adikku yang paling mengerti aku.” Kata Agatha.

“Tadi kakak bilang life must go on kan? Nah kalau begitu kakak jangang lagi mikirin kak Rully dan kejadian yang menimpa kalian, kakak harus mencari kebahagiaan dan aku yakin masih banyak cowok di luar sana yang jauh lebih baik dari dia. Oke?” Gina menghibur kakaknya.

“Iya, aku akan berusaha untuk bahagiah. Kamu bener banget, pasti suatu saat nanti akan ada yang lebih baik dari dia yang sudah Tuhan siapkan untukku walaupun kita belum tahu itu kapan datangnya.” Tambah Agatha.

“Semangat yah kak! Aku akan selalu ada untukmu.” Gina dan Agatha berpelukan.

Lumayan lama kedua saudari itu saling menghibur dan menguatkan satu sama lain, sampai tidak terasa waktu sudah larut malam.

“Gina, ini sudah larut malam loh, sebaiknya kamu istirahat yah? Kamu kan habis melakukan perjalanan jauh.” Kata Agatha.

“Tapi bersama kakak aku merasa bahagiah dan rasa lelahku itu hilang dengan sendirinya.” Gina membantah.

“Jangan gitu Gina, kamu harus istirahat. Ayo aku antar ke kamarmu!” Agatha menuntun Gina ke kamarnya. “Kamu mandi dulu!” Agatha menyuruh Gina mandi, dia menunjuk ke arah kamar mandi setelah masuk ke dalam kamar pribadi Gina.

“Iya, kakak tunggu di sini yah, aku mandi dulu, aku tidak lama kok mandinya.” Gina masih merasa rindu pada kakak nya itu sehingga dia belum rela jika kakaknya kembali ke kamar.

“Yah sudah, cepat sana!” Agatha menyuruh Gina masuk ke dalam kamar mandi kemudian dia memilih membaringkan tubuhnya di ranjang imut milik Gina.

Sepuluh menit Gina habiskan di kamar mandi, membersihkan tubuhnya yang sudah lengket dengan keringat dan terkhir kalinya tadi mandi sebelum melakukan perjalanan.

“Ahh segarnya.” Gina keluar dari kamar mandi sambil mengibas-ngibaskan rambutnya yang masih basah.

“Ayo sini bobo!” Ajak Agatha menunjuk ke arah samping tempat dia berbaring dan Gina pun menuruti, dia tidur di samping Agatha.

“Kak, kira-kira Randy itu kemana yah? Kok dia tega ninggalin aku di Larantuka sendirian?” Bisik Gina memulai pembicaraan.

“Emangnya dia tidak kasih tahu kamu kalau dia kemana?” Agatha balik bertanya.

“Dia tidak bicara sama sekali, dia hanya menitipkan surat untukku yang katanya dia harus kembali ke sini karena ada urusan kampus, gitu aja.” Jawab Gina. “Kamu pernah ketemu dia nggak kak?” Gina balas bertanya.

“Oh iya aku lupa, dia pernah nitipin sesuatu untuk kamu waktu aku ketemu dia, sabar, kamu tunggu di sini, aku segera kembali.” Agatha mengingat sesuatu, dia menuju ke kamarnya untuk mengambil sesuatu yang dititpkan oleh Randy padanya untuk Gina.

“Dia nitip ini untuk kamu nih!” Agatha menyerahkan sepucuk surat untuk Gina yang diisi dalam amplop berwarnah merah jambu.

“Apaan kak?” Tanya Gina, dia merubah posisi tubuhnya dari berbaring menjadi duduk bersandar di sandaran tempat tidur.

“Kamu buka saja dulu, aku juga tidak tahu isinya apa. Aku kembali ke kamarku yah?” Agatha menyelimuti kaki Gina kemudian meninggalkan adiknya itu sendirian.

Setelah Agatha keluar dari kamar Gina, dia mulai membuka amplop yang diberikan padanya tadi kemudian mengeluarkan sepucuk surat yang ada di dalam amplop tersebut kemudian mulai membacanya.

“Hallo Gina, aku tahu kalau kamu membaca surat ini, itu artinya kamu sudah kembali ke rumahmu dan bertemu dengan Agatha. Gina, maafin aku yah! Aku tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Gina maafin akan kesalahan yang aku perbuat padamu, aku minta maaf jika telah membuatmu sedih dan telah meninggalkanmu sendirian di Larantuka. Aku mau jujur sama kamu, sebenarnya sebelum aku pergi dengan mu ke Larantuka aku sedang ada masalah dan aku pergi denganmu itu karena mau menghindari masalah tersebut. Kamu pasti ingin tahu kan apa masalahnya? Oke aku akan cerita. Ini sebenarnya adalah masalah keluarga aku tapi karena aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku, kamu sudah seperti saudara bagiku, jadi aku memutuskan untuk menceritakannya padamu walaupun hanya melalui surat ini. Adikku yang paling bungsu namanya Ranny, sewaktu berada di Cina dia mengalami kecelakaan dan kini dia mengalami cacat di bagian tulang belakang. Mama memintaku untuk mengantarnya berobat di Jepang karena di sini tidak ada donor untuknya dan aku tidak mau ke Jepang. Tapi setelah aku pikir-pikir, daripada dia yang menderita lebih baik aku saja yang menggantikannya, makanya memutuskan untuk menjadi donor tulang belakang untuknya secara diam-diam. Mungkin sekarang, saat kamu membaca surat ini aku sedang melakukan operasi dan kemungkinan besar aku sudah lumpuh, maafkan aku! Gina, satu hal lagi yang mau aku katakan padamu, saat pertama kali bersamamu aku telah jatuh cinta kepadamu namun aku tidak dapat mengatakannya karena kamu selalu diam  saja dan jika kamu berbicara padaku itu pasti hanya untuk menentang apa yang aku inginkan atau apa yang aku bicarakan. Aku tahu kamu juga jatuh cinta padaku kan? Namun kamu menyembunyikan perasaanmu dariku. Maafkan aku Gina, aku cinta kamu. Aku mohon jangan mencariku, aku yakin jika kita berdua memang ditakdirkan untuk bersatu maka cepat atau lambat pasti akan bertemu kembali. Aku akan selalu mencintaimu. Randy Lucas.” Isi surat yang ditulis Randy.

Gina membaca surat itu dengan tersedu-sedu, air matanya tak dapat dia bendung, dengan derasnya mengalir membasahi pipinya, bahkan selimut tidurnya pun telah basah dengan tetesan bening dari pelupuk matanya.

“Randy….!” Teriak Gina histeris. “Aku juga mencintaimu, hhhuuuuuu.” Gina terlihat seperti orang stres. “Randy kenapa kamu tega menyakitiku seperti ini? Kenapa kamu bodoh?” Gina semakin menangis memeluk surat yang ditulis oleh Randy. “Kenapa kamu tidak membicarakan ini denganku terlebih dahulu? Aku pasti akan mendukungmu walaupun itu berada pada pilihan yang sulit, Raaaannndddyyyyy, walaupun kamu lumpuh aku akan tetap mencintaimu, boddddooohhh! Kalau kamu mencintaiku, kenapa kamu tidak berbagi cerita denganku?! Aku benci kamu, aku benci kamu!” Gina terus menangis.

Sepanjang malam itu bukannya Gina beristirahat, malah dia menghabiskan malam dengan menangis sampai kelelahan dan tertidur dengan sendirinya.

Keesokan harinya, Ega datang ke rumah Gina untuk menjemputnya.

“Gina ada?” Tanya Ega saat Agatha membukakan pintu.

“Eh Ega, ada kok, duduk dulu yah aku panggilin orangnya, sepertinya sih dia masih dikamarnya, dari tadi belum keluar-keluar tuh anak.” Jawab Agatha.

“Oh gitu, kalau bisa aku saja yang bangunin dia, boleh?” Tawar Ega.

Agatha menganggukan kepala pertanda mengijinkan pria itu menuju ke kamar Gina. “Naik aja ke atas, belok ke kiri kamar ke dua.” Agatha menunjukkan posisi kamar Gina.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!