NovelToon NovelToon
Sea Lovers

Sea Lovers

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:547
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Sea adalah gadis yang selalu menemukan kedamaian di laut. Ombak yang bergulung, aroma asin yang menyegarkan, dan angin yang berbisik selalu menjadi tempatnya berlabuh saat dunia terasa menyesakkan. Namun, hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya bangkrut setelah usaha mereka dirampok. Impiannya untuk melanjutkan kuliah harus ia kubur dalam-dalam.

Di sisi lain, Aldo adalah seorang CEO muda yang hidupnya dikendalikan oleh keluarga besarnya. Dalam tiga hari, ia harus menemukan pasangan sendiri atau menerima perjodohan yang telah diatur orang tuanya. Sebagai pria yang keras kepala dan tak ingin terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, ia berusaha mencari jalan keluar.

Takdir mempertemukan Sea dan Aldo dalam satu peristiwa yang tak terduga. Laut yang selama ini menjadi tempat pelarian Sea, kini mempertemukannya dengan pria yang bisa mengubah hidupnya. Aldo melihat sesuatu dalam diri Sea—sebuah ketulusan yang selama ini sulit ia temukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Sea pulang dengan hati yang gelisah. Kata-kata Raina terus terngiang di kepalanya.

"Lepaskan dia. Jika kau benar-benar peduli padanya, kau tidak akan menahannya dalam pernikahan ini."

Sea menatap refleksi dirinya di cermin apartemen. Apa sebenarnya yang ia lakukan di sini? Apakah ia benar-benar bagian dari kehidupan Aldo, atau hanya seseorang yang kebetulan terseret dalam dunianya?

Pernikahan mereka memang hanya sebuah kesepakatan, bukan karena cinta. Tapi mengapa sekarang ia merasa tidak rela jika Aldo kembali pada Raina?

Perasaan itu membuatnya takut.

***

Malamnya, Aldo pulang lebih larut dari biasanya. Sea duduk di sofa, menunggunya dengan pikiran yang masih kacau.

Begitu pria itu masuk, ia langsung bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda dari ekspresi Sea.

“Kau kenapa?” tanyanya sambil melepas jas.

Sea menggigit bibirnya, lalu berdiri. “Aku bertemu Raina tadi siang.”

Aldo berhenti sejenak. Matanya sedikit menyipit. “Kenapa?”

Sea menghela napas. “Dia yang menghubungiku. Dia bilang… dia masih menginginkanmu kembali.”

Aldo terdiam, lalu mengusap wajahnya dengan frustrasi. “Aku seharusnya sudah menduga ini.”

Sea menatapnya, mencoba mencari jawaban dalam ekspresi pria itu. “Apa kau masih mencintainya?”

Aldo menoleh, menatapnya dengan mata yang sulit dibaca.

“Kenapa kau bertanya seperti itu?”

Sea menggigit bibirnya. “Karena aku perlu tahu.”

Aldo mendekat, berdiri tepat di hadapannya. “Dulu, mungkin iya. Aku pernah mencintainya.”

Jawaban itu membuat dada Sea terasa sesak, tapi sebelum ia sempat bereaksi, Aldo melanjutkan,

“Tapi itu sudah berlalu. Aku tidak ingin kembali ke masa lalu.”

Sea menatapnya, mencoba mencari kejujuran dalam kata-katanya.

“Tapi pernikahan kita…”

“Apa kau ingin pergi?” Aldo memotongnya.

Sea membeku. Ia tidak menyangka Aldo akan langsung bertanya seperti itu.

“Kau tahu aku tidak akan memaksamu untuk tinggal, Sea.” Aldo menatapnya lekat-lekat. “Tapi aku juga tidak akan membiarkan siapa pun memutuskan apa yang harus kulakukan, termasuk Raina.”

Sea menelan ludah. “Jadi… kau tidak berniat kembali padanya?”

Aldo tersenyum tipis. “Aku tidak akan pernah kembali ke masa lalu.”

Sea masih tidak yakin apakah ia lega atau semakin bingung mendengar jawaban itu. Tapi satu hal yang ia sadari—perasaannya terhadap Aldo semakin rumit.

***

Sea berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit dengan pikiran yang berkecamuk. Kata-kata Aldo terus terngiang di kepalanya.

"Aku tidak akan pernah kembali ke masa lalu."

Tapi, bagaimana dengan masa depan? Apakah Aldo benar-benar ingin membangun sesuatu bersamanya, atau ini hanya sementara sampai mereka menemukan jalan keluar masing-masing?

Hatinya mengatakan satu hal, tapi logikanya berkata lain.

Sea tidak bisa terus seperti ini.

***

Pagi itu, Aldo bangun dan menemukan Sea sedang berdiri di balkon, membiarkan angin menerpa wajahnya. Ia terlihat begitu tenggelam dalam pikirannya.

Aldo berjalan mendekat, menyandarkan diri di pintu kaca. “Kau sudah bangun lama?”

Sea menoleh dan tersenyum tipis. “Aku tidak banyak tidur.”

Aldo memperhatikan ekspresinya. “Ada yang ingin kau bicarakan?”

Sea terdiam sejenak sebelum akhirnya berkata, “Aku ingin kuliah.”

Aldo mengangkat alis. “Apa?”

Sea menarik napas dalam. “Aku ingin melanjutkan hidupku. Aku tidak bisa terus berada di apartemen ini tanpa arah. Sebelum semua ini terjadi, aku punya impian.”

Aldo menatapnya tanpa ekspresi. “Lalu?”

Sea menggigit bibirnya. “Aku ingin mendaftar di universitas. Aku tahu pernikahan kita bukan pernikahan yang sesungguhnya, jadi aku ingin setidaknya punya kendali atas hidupku sendiri.”

Aldo tetap diam selama beberapa saat. Sea bisa merasakan ketegangan yang perlahan muncul di antara mereka.

“Kenapa kau tiba-tiba membicarakan ini?” tanya Aldo akhirnya.

Sea menelan ludah. “Karena aku ingin tahu… jika aku mengambil langkah ini, apakah kau akan membiarkanku?”

Aldo menatapnya lama sebelum akhirnya berkata, “Aku tidak pernah melarangmu.”

“Tapi kau juga tidak pernah mendukungku,” balas Sea dengan suara yang lebih pelan.

Aldo mendesah, berjalan mendekatinya. “Sea, aku tidak pernah mengatakan kau harus berhenti mengejar impianmu. Jika kau ingin kuliah, lakukanlah.”

Sea menatapnya, mencari kejujuran dalam tatapan pria itu. “Benarkah?”

Aldo mengangguk. “Ya. Tapi ada satu syarat.”

Sea mengerutkan kening. “Apa?”

Aldo tersenyum samar. “Aku akan mengurus semuanya. Kau hanya perlu fokus belajar.”

Sea terdiam. Ia tahu Aldo memiliki sumber daya untuk membuat segalanya mudah baginya. Tapi… apakah ini benar-benar yang ia inginkan?

“Aku bisa mengurusnya sendiri,” kata Sea akhirnya.

Aldo menatapnya dengan ekspresi tajam. “Aku tahu kau bisa. Tapi aku ingin membantumu.”

Sea merasa jantungnya berdebar lebih cepat. “Kenapa?”

Aldo tidak langsung menjawab. Ia hanya menatapnya lama, seolah mempertimbangkan kata-kata yang tepat.

“Aku tidak tahu.”

Jawaban itu membuat Sea semakin bingung.

Mungkin, ini bukan hanya tentang kuliah. Mungkin, ada sesuatu yang lebih besar di antara mereka—sesuatu yang belum bisa mereka pahami sepenuhnya.

Sea duduk di meja makan, menatap piringnya yang hampir tidak tersentuh. Di depannya, Aldo dengan tenang menikmati sarapannya, seolah percakapan mereka tadi pagi tidak pernah terjadi.

Tapi bagi Sea, kata-kata Aldo masih bergema di kepalanya.

"Aku tidak tahu."

Kenapa Aldo mengatakan itu?

Sea berpikir keras. Jika Aldo tidak tahu, lalu apa yang sebenarnya ia rasakan? Apakah pria itu mulai memiliki perasaan untuknya? Ataukah ini hanya bentuk tanggung jawab yang ia rasa perlu diberikan pada istrinya—meski mereka menikah dengan alasan yang tidak biasa?

"Jangan terlalu banyak berpikir," suara Aldo tiba-tiba memecah keheningan.

Sea tersentak, menatap Aldo dengan kaget. "Apa?"

Aldo menyesap kopinya, lalu menatapnya dengan sorot mata tajam. "Aku bisa melihat kau sedang memikirkan sesuatu."

Sea menelan ludah. Haruskah ia menanyakannya sekarang?

"Aldo," panggilnya pelan.

"Hm?"

"Kau bilang tidak tahu kenapa ingin membantuku. Tapi… benarkah begitu?"

Aldo terdiam sejenak, meletakkan cangkirnya dengan perlahan. Ia menatap Sea, matanya seperti mencari sesuatu dalam tatapan gadis itu.

"Aku hanya tidak ingin kau merasa sendiri," kata Aldo akhirnya.

Sea menatapnya, mencoba memahami maksud di balik kata-kata itu. "Kenapa?"

Aldo menghela napas, mengusap tengkuknya. "Karena aku tahu rasanya."

Jawaban itu membuat Sea terdiam.

Aldo? Merasa sendiri?

Pria itu selalu terlihat kuat, percaya diri, dan memiliki segalanya. Tapi jika ia benar-benar merasa sendiri, maka apa yang sebenarnya ia sembunyikan di balik semua kesuksesan dan kekuasaannya?

"Apa kau selalu merasa seperti itu?" tanya Sea hati-hati.

Aldo mengangkat bahu. "Sejak lama."

Sea menatap pria di depannya. Untuk pertama kalinya, ia melihat sisi lain Aldo. Bukan Aldo si CEO dingin dan dominan, tetapi seseorang yang juga memiliki luka di hatinya.

"Kau tidak sendiri," kata Sea pelan.

Aldo tersenyum kecil. "Aku tahu."

Dan entah kenapa, jawaban itu membuat dada Sea menghangat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!