" Menuduhku berselingkuh ??? padahal dia sendiri malah menikahi wamita lain ". Iza merasakan sesak dalam dadanya.
Pernikahan yang baru seumur jagung harus kandas hanya karena sang suami mengira ia berasal dari keluarga orang biasa.
Ini kisah Faiza , putri satu - satunya pasangan Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12.
Dari awal hingga akhir muka Bu Irma terus di tekuk. Tidak ada senyum sama sekali di wajahnya.
" Senyum Ma , nanti jelek kalau di foto ". Pak Rahman malah menggoda istrinya, dia sungguh sangat setuju Bagus menikah dengan Iza.
Dia langsung menyukai Iza sejak awal mereka bertemu, sebagai orang tua nalurinya berbicara, bahwa Iza adalah wanita baik - baik yang pantas untuk di jadikan seorang pendamping.
Dan ia merasa, Bagus sangat beruntung sudah memperistri Iza. Ia berharap Bagus tidak berbuat yang aneh - aneh yang akan merugikan dirinya sendiri.
" Papa apaan sih , biarin aja..mau senyum atau enggak bukan urusan Papa ". Bu Irma berucap lirih tapi masih ketus.
Acara berjalam lancar, dan tidak terlalu ramai , karena ini memang hanya acara pernikahan saja , dan atas permintaan Bagus juga, acara ini cuma di hadiri keluarga Bagus dan juga keluarga Pak Bagas minus Zaki.
Dari Iza sendiri hanya ada Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah. Entah pernikahan macam ini , Iza sendiri tidak tau , ia akan menerima Bagus , jika memang terbukti laki - laki itu tulus padanya.
Setelah itu baru ia akan mengumumkan pernikahan ini pada keluarga besarnya...barulah acara resepsi pernikahan akan di adakan semeriah mungkin .
" Apa teman kamu itu dapat di percaya Za ?". tanya Bagus, bukannya ia sudah melarang untuk tidak membawa orang luar di acara pernikahan mereka, tapi sepertinya Iza melanggarnya.
" Hah maksud Mas Bagus siapa ?? Yasmin ? Bagus mengangguk.
" Oh itu , tenang saja aku jamin dia tidak akan buka mulut ". Ya kali Yasmin di suruh pergi , kita ngadain acara numpang di rumahnya kalau kamu tau Mas ".
"Aku pegang ucapan kamu Za , jika sampai ada yang tau berarti dia yang membocorkannya ".
" Sampai segitunya Mas , apa kamu malu telah mempersunting aku , katakan saja , aku tidak apa - apa ".
" Eh tidak - tidak , bukan begitu maksud aku , aku cuma ingin menciptakan suasana kerja yang biasa saja , nanti mereka akan canggung sama kamu jika mereka tau kamu istri aku ". Bagus salah tingkah , tapi dengan cepat ia bisa mengusai dirinya bahkan bisa memberi alasan yang cukup masuk akal.
" Benarkah?? atau jangan- jangan biar kamu di sangka masih single agar yang mengejar kamu tetap banyak Mas , atau juga kamu memang sengaja mau mencari wanita lain buat kamu jadikan istri selanjutnya ". Iza begitu tenang mengatakan itu.
Tapi tidak bagi Bagus , ia mulai tersulut emosi. " Jaga mulut kamu Za , aku bukan laki- laki seperti itu yang suka menyakiti hati perempuan ".
" Syukurlah aku bisa tenang ,semoga saja semua ucapan kamu terbukti Mas ".
Enggak suka menyakiti tapi barusan membentak, dan untuk apa di sembunyikan pernikahan kita , bukannya itu sama saja kamu menyakitiku dengan tidak mengakui pernikahan kita pada orang lain ....masih muda sudah pelupa , aku makin curiga sama kamu Mas Bagus...
" Setelah acara ini selesai , aku ajan membawa kamu ,kita akan langsung ke rumahku Za ".
Kok ke rumahnya , harus nyampur gitu sama orang tuanya , ini jabatan aja yang manajer tapi pelit , laki - laki macam apa tidak bisa mandiri , setidaknya mengontrak rumah kecil pun bagiku tidak masalah...
" Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri Mas ?".
" Nanti akan aku pikirkan ".
" Kenapa harus nanti Mas , malu lah , apa iya Mas tidak punya tabungan sama sekali?". Iza berucap dengan lembut.
" Tentu saja punya Za , ternyata kamu banyak nuntut ya Za , tidak nurut sama suami , aku kecewa padamu ".
Iza menghirup udara sebanyak - banyaknya , lalu membuangnya pelan." Banyak menuntut apanya Mas Bagus , kamu mau pernikahan yang sederhana , aku ikuti , mau pernikahan ini di sembunyikan , aku pun ikuti , bahkan aku tidak minta mas kawin yang banyak atau aneh - aneh , semuanya yang kamu beri aku terima dengan tangan terbuka , aku tidak menuntut apa - apa ".
" Aku hanya ingin hidup mandiri hanya berdua besama dengan suamiku saja , mengontrak rumah kecil pun aku tidak akan protes Mas ".
Bagus terdiam, ia tidak bisa menyanggah ucapan Iza ,karena memang begitu kebenarannya.
" Begini saja Mas , aku sudah mengontrak rumah , sudah aku bayar untuk enam bulan , kita pindah ke sana saja , bagaimana ?".
" Baiklah, lagipula sudah di bayar kan , sayang kalau tidak di tempati , biasanya uang yang sudah masuk susah untuk di minta kembali ". Bagus pun setuju dengan Iza kali ini , ia tidak banyak omong lagi ...ada rasa malu juga di hatinya.
Iza yang perempuan saja sudah berfikir untuk mengontrak rumah , tapi dia sebagai laki - laki malah berfikir ingin tinggal di rumah orang tuanya.
Bagus tidak tau , rumah itu bukanlah di kontrak oleh Iza , melainkan sudah dibeli oleh Daddy Mahesa .
Daddy Mahesa dan Mommy Aisyah juga kedua orang tua Bagus pun ikut mengantar pengantin baru itu ke rumah barunya.
Bagus cukup kaget , karena rumah yang akan mereka tempati cukup besar , meski hanya satu lantai. Halamannya pun cukup luas.
Begitupun dengan Bu Irma , mulutnya sudah tidak tahan ingin bersuara tapi ia tidak bisa apa - apa , karena masih ada kedua orang tua Iza.
" Kami pamit dulu ya Za , Gus ". pamit Daddy Mahesa langsung memeluk putri bungsunya itu.
" Kalian baik - baik ya , Mommy titip Iza ya Gus ".
" Iya ". jawab Bagus singkat.
Belagu amat manggilnya Mommy dan Daddy, hidup numpang aja pake sok kaya ... Bu Irma hanya bisa menggerutu dalam hati .
Tapi bibirnya ia sunggingkan senyum manis untuk mengantar kepergian besannya itu.
Bersambung....
Tinggalkan anda....terima kasih 🙏😘👍🏻