Niel Vilet adalah seorang pangeran dari kerajaan Loginia yang memiliki reputasi buruk sepanjang kerajaan berdiri, hanya dalam masa menjabatnya 3 tahun sebagai raja, dia telah memicu pemberontakan terhadapnya yang dipimpin oleh empat pahlawan reformasi yang terdiri dari pahlawan pedang, tombak, perisai dan gadis suci.
Keempatnya berhasil membunuhnya setelah menggabungkan seluruh kekuatan dalam peperangan panjang, dalam penyesalan itu Niel berharap bisa mengulang kembali semuanya dari awal hingga akhirnya dia menyadari telah kembali ke sosoknya di masa lalu 10 tahun yang lalu. Di kesempatan keduanya ia ingin menghindari eksekusinya dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12 : Diakui Semua orang
"Apa kau akhirnya menyerah."
Sementara Anna mengejek, aku diam memikirkannya lalu mendapatkan sebuah ide.
"Aku berfikir akan membuat kota baru untuk kalian yang tetap berada di lingkungan kota Ausen."
"Pangeran bukannya itu?"
"Kita bisa membangun tembok ke dua sebagai distrik dark elf, sebagai gantinya beberapa orang yang sanggup akan bekerja di bawahku sebagai prajurit."
"Hah? Apa kau sudah gila... jika aku terobsesi dengan wanita dark elf kau hanya harus mengatakan kau ingin tidur denganku, jangan bertele-tele."
Aku menghentikan Gilbert yang marah karena aku direndahkan.
"Sudah aku katakan kami ingin membawa kalian untuk hidup bersama kami, kesepakatan ini saling menguntungkan."
"Kau keras kepala, bagaimana menurutmu Agil?"
"Kupikir tidak ada salahnya memberikan kesempatan untuknya asal dia jauh lebih kuat dari kita berdua, itu sudah menjadi bukti bahwa dia bisa melindungi kita."
Agil memiliki pemikiran terbuka, jelas dia juga sedikit tidak senang atas keegoisanku saat ini.
"Dua lawan satu, tidak adil biar aku juga."
"Tidak perlu khawatir Gilbert, aku bisa mengatasi mereka hanya seorang diri."
"Manusia sombong, ayo hancurkan dia."
Aku melangkah ke depan untuk mempersempit jarak kami bertiga. Aku menggambar sebuah lingkaran di tanah dimana aku berdiri di tengahnya.
"Aku akan memberikan kelonggaran bahwa aku tidak akan keluar dari sini, apa itu cukup untuk kalian."
Seperti yang aku duga provokasiku membuat mereka berdua marah dan langsung menerjang ke depan dengan cepat, Agil sudah ada di atasku untuk menjatuhkan palu penghakiman yang aku tahan dengan satu tangan.
"Mustahil, serangan paluku?"
Aku mendorongnya sampai terpental sebelum beralih pada Anna yang diam-diam menyerang dari belakangku, dia menggunakan sihir kamuflase yang membuatnya seolah-olah menghilang, aku hanya perlu menendang perutnya hingga dia terbang menabrak tanah, sebelum keduanya bangkit aku sudah mengarahkan tangan ke arah keduanya untuk menciptakan sihir.
"Fire Bolt."
Satu tebakan membuat keduanya terpental ke udara hingga tidak sadarkan diri, Gilbert yang melihatnya melongo tidak percaya.
"Pangeran?"
"Ugh, bagaimana mengatakannya, aku terlalu berlebihan."
Sampai mereka bangun aku akan menggantikan mereka untuk berjaga di pemukiman ini. Paling tidak sebagai permintaan maaf.
Agil dan Anna bangun dan terkejut bahwa ada sebuah pesta yang sedang dilakukan di tempat mereka, sementara Gilbert sedang minum dengan dark elf lainnya aku mengawasi keduanya selagi menikmati makan malamku.
"Kalian sudah bangun."
"Ada apa dengan mereka?"
"Aku mengantikan kalian berdua menghadapi monster dan entah kenapa mereka semua malah merayakannya sebagai ucapan terima kasih."
Anna menghela nafas panjang, ini kekalahan mereka seharusnya mereka tidak memiliki keluhan tentang aku. Keduanya saling menatap satu sama lain sebelum duduk berlutut.
"Kami akan menerima kesepakatannya, jadikan kami pedang dan perisaimu di masa depan nanti."
"Aku juga."
"Kalian terlalu kaku, bagaimana jika kalian duduk dan makan juga kalian pasti lapar bukan."
"Kupikir begitu."
Agil juga menyetujuinya dan kami bertiga menikmati malam ini dengan senang. Seharusnya semuanya berjalan dengan lancar sebelum kami kembali dan disambut oleh orang-orang yang khawatir yang hendak ingin menyusul kami.
"Komandan, Anda baik-baik saja... syukurlah, aku sudah siap jika harus pergi menjemputmu."
"Aku juga."
"Kalian semua."
Ini pemandangan yang mengharukan. Di sisi lain aku bisa melihat Keysa dan Lime yang tersenyum hangat.
Dari sini pekerjaanku mulai bertambah banyak. Aku juga perlu memberitahukan soal dark elf yang akan mulai tinggal di sini.
Kurasa dibandingkan di masa lalu keberadaanku sekarang lebih diakui sebagai sosok yang dibutuhkan.