Pangeran Terburuk Sepanjang Sejarah Memulai Semuanya Dari Awal
Merasakan kesadaranku yang mulai menghilang aku kembali merasakan kondisi tubuhku saat ini, aku bisa melihat darah merembes keluar dari jantungku bersamaan darah yang keluar dari mulutku juga, benar.. yang terjadi saat ini adalah empat orang telah menusukku dari segala arah dengan kemampuan mereka yang miliki.
Aku dikenal sebagai raja penguasa yang tak terkalahkan, meski begitu nama itu jelas terdengar hanya seperti sebuah guyonan, meski aku tidak bermain-main dengan wanita, aku dikenal sebagai seorang tirani kejam, banyak nyawa yang aku korbankan untuk mencapai posisi ini namun entah kenapa semuanya malah berakhir seperti sekarang.
Apa yang salah?
Ketika aku memikirkannya, seorang pria yang menusukku berkata.
"Aku mengakui bahwa kau raja yang paling kuat, kau bahkan dikenal sebagai last bos yang jauh mengerikan dari siapapun, meski begitu keserakahanmu yang telah membawa semuanya pada datangnya hari ini, jika kami tidak mengalahkanmu kau pasti berniat untuk menyerang seluruh kerajaan di benua ini bukan yang berdampak pada kehidupan orang banyak.. jika saja aku bisa mengenalmu lebih baik mungkin aku bisa menghentikanmu agar hal ini tidak perlu terjadi."
Aku tidak begitu jelas mendengarnya meski begitu tatapan yang ditunjukkan orang yang telah menusukku terlihat kesakitan seolah dia mengasihaniku sebagai sosok dekat untuknya.
"Jadi begitu."
Saat mereka menarik senjatanya aku mulai terhuyung ke belakang dengan sendirinya, seolah pijakanku telah menghilang aku terduduk di singgasanaku dengan wibawa yang biasa aku tunjukkan.
Aku menyilangkan kakiku selagi menopang kepalaku dengan tangan kiri, perlahan menutup mataku karena pandangan yang mulai kabur.
"Jika aku bisa kembali, aku tidak ingin mati seperti ini."
Aku membuka mataku hingga aku sadar aku telah berada di sebuah kursi di ruangan perpustakaan, aku yang terkejut memeriksa tubuhku dan menyadari bahwa luka yang sebelumnya aku terima telah menghilang seuntuhnya.
"Ini tidak mungkin, bukannya seharusnya aku sudah mati."
Seorang gadis pelayan bertelinga kucing yang sedang merapikan buku berkata ke arahku dengan sedikit khawatir.
"Pangeran... Wajah Anda terlihat pucat, apa Anda baik-baik saja?"
Gadis itu bernama Keysaria, panggilannya Keysa, Keysa sendiri memiliki postur tinggi 150 cm dengan perawakan dada subur serta wajah yang cantik, ia memiliki rambut biru sebahu dengan mata berwarna sama.
"Jangan bilang Anda sedang mengintip rokku dan ketahuan olehku dengan cepat."
"Tidak, aku hanya sedang bingung."
"Bingung?"
"Seharusnya kau sudah mati."
Itulah perkataan yang bisa aku pikirkan saat ini.
"Mati? Hm kenapa aku harus mati?"
"Kamu melindungiku dari pasukan reformasi dan mati karenanya."
Sesaat wajah Keysa diliputi keterkejutan.
"Apa Anda sedang bermimpi?"
"Aku melihatnya sendiri."
"Ya ampun, pangeran tolong jangan bercanda, pasukan apa dan coba lihat, aku baik-baik saja... apa maksud Anda jika aku tidak mau melakukan hal aneh dengan Anda aku akan dibunuh."
Aku mungkin kejam namun aku tidak pernah memainkan wanita, inilah yang selama ini yang aku gantungkan sebagai janjiku dengan ibuku sebelum kematiannya
Aku dengan panik meminta cermin pada Keysa dan melihat pantulan diriku di sana.
Dengan lemas aku menyandarkan diriku di kursi menatap langit-langit dengan linglung.
"Pangeran aku hanya bercanda, tidak perlu se-syok itu."
Aku lebih terkejut dengan fakta aku telah kembali ke masa lalu, tepatnya 10 tahun yang lalu saat aku berumur 18 tahun dalam 7 tahun aku akan diangkat sebagai raja dan 3 tahun berikutnya aku akan mati di singgasana itu, mengingatnya membuat rasa dingin menjalar di punggungku.
"Aku tidak syok dengan candaanmu yang seperti biasanya hanya saja."
"Ada apa?"
"Bisakah aku memelukmu."
"Kenapa Anda malah memintanya, Anda bisa melakukannya tanpa Izin... jiwa dan ragaku hanya untuk pangeran."
Keysa melebarkan lengannya, karena posisiku duduk dia menjadi memiliki ketinggian yang sama dan mendorong wajahku ke dadanya.
"Apa begini sudah cukup."
Aku mengangguk sebagai balasan.
Di kesempatan kedua ini aku tidak akan membiarkan diriku mati ataupun dirinya juga, hal itu tidak akan pernah terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Angga Gimas
i
2024-05-02
0
keren
2024-04-22
1