Hana, wanita cantik, mandiri dan pewaris tunggal seluruh Harta keluarganya. harus menelan pil pahit, saat mengetahui jika suaminya berselingkuh di belakangnya. bahkan berniat untuk menyingkirkannya dan mau menguasai seluruh hartanya. iya sampai Harus berpura-pura bangkrut sehingga membuatnya menjadi miskin. apakah Hana mampu menyingkirkan suami dan selingkuhannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria rahnita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Rudi hanya ingin mendengar kabar dari istrinya, karena Hana sama sekali tidak bisa dihubungi.
"belum tuan," jawab Fina, wanita itu berkata dengan jujur. Karena majikannya itu sedari semalam tidak ada menghubunginya.
Rudi menghela napas berat, dengan langkah pelan ia berjalan menuju kamarnya.
Entah kenapa, sekarang dirinya merindukan istrinya itu. Tetapi, ada yang mengganjal di hatinya. Pria itu takut jika perusahaan Hana tidak baik-baik saja.
"apa besok aku ke perusahaan Hana aja ya?" gumamnya pelan.
Selain khawatir dengan Hana, ia juga ingin tahu dimana Hana tinggal selama ini. Apakah wanita itu baik-baik saja, Rudi merasa jika dirinya mulai menyukai Hana.
Walaupun rasa suka tidak sebesar pada Erna. Rudi belum siap kehilangan Hana, karena tujuannya belum tercapai. Ia tidak ingin usahanya menjadi sia-sia.
"kalau kaya gini. Aku gak bakal bisa tidur, apa kamu ke tempat Erna saja ya." Rudi segera mengganti pakaian, lalu ia pun bersiap untuk bertemu dengan kekasihnya.
Karena pria itu butuh pelampiasan, tubuh Erna seperti candu untuknya. Berbeda dengan Hana, pria itu melakukan pada Hana hanya sekedar kewajiban saja. Walaupun ia juga menikmati, namun rasanya berbeda saat bersama Erna.
Tanpa memberi kabar pada Erna, Rudi mulai mengendarai mobilnya menuju rumah ibunya. Rumah yang dibelikan oleh Hana sebagai hadiah ulang tahun ibunya.
Sebelum sampai tujuannya, Rudi memilih untuk membeli martabak telur kesukaan Erna. Rudi tahu jika mood Erna kurang bagus sejak tadi siang, wajar saja. Karena dirinya menjanjikan Erna pergi berbelanja sepuasnya.
Tetapi, karena ibunya kecelakaan. Rudi lupa dengan janji yang ia buat, sekarang ia merasa bersalah.
***
Erna menatap kesal pria yang sedang duduk santai, mulutnya penuh dengan cemilan yang ada di hadapannya.
"kenapa kamu ke sini? Aku tidak ingin kita ketahuan," ujar Erna kesal, karena sejak tadi wanita itu mencoba mengusir tamu yang tidak diundang itu.
"tidak akan ada yang tahu, bukannya wanita tua itu tengah berbaring di rumah sakit sekarang?" sahutnya santai.
Belum sempat Erna membalas perkataan pria itu, sudah terdengar suara deru mobil. Tentu saja, wanita itu hafal dengan suara mesin itu.
"gawat, mas Rudi. Cepatlah, kamu pergi lewat pintu belakang." Erna menarik tangan pria itu untuk segera pergi atau bersembunyi.
"Erna." Rudi heran, karena pintu tidak dikunci.
"Erna," panggil Rudi kembali.
Erna datang dari dalam sedikit berlari, "loh mas," ujar Erna mencoba untuk bersikap seperti biasanya.
"kamu habis ngapain? Kok pintu gak kamu kunci?"
"habis dari kamar mandi, perutku mules." Erna memegang perutnya, seolah yang ia katakan itu benar.
"lalu kenapa pintu tidak kamu kunci?"
"aku lupa mas, untung aja kamu datang. Kalau gak, aku gak bakal tahu Loh," jawab Erna, kemudian wanita itu duduk di samping Rudi dan langsung memeluk lengan Rudi.
Rudi mengelus rambut kekasihnya, "untungnya gak ada orang masuk," ujar Rudi.
Erna hanya mengangguk pelan, dalam hatinya ia takut jika Rudi curiga padanya.
klotak...
"suara apa itu? Apa ada orang di dalam?" Rudi segera bangkit dan berjalan menuju Sember suara.
Erna sudah meremas tangannya, ia pun langsung mengikuti langkah Rudi.
"ada apa mas?" tanya Erna, matanya menatap ke arah tempat pria itu bersembunyi. Erna bernapas lega, karena pria itu tidak berada di sana.
*
*
*
Semoga kalian suka ya😊
tuti trnyta d jual,trs d siksa jg....erna d sksa jg krna bls dndm....tnggal rudi yg blm....
loe kaya aman,loe ganteng aman, loe berduit aman. ini mah kere,,