NovelToon NovelToon
Dihamili Bodyguard Tampan

Dihamili Bodyguard Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: patrickgansuwu

Kinara Maulidina Atmadja, seorang wanita cantik yang hidup bergelimang harta dan merupakan putri dari sosok pebisnis hebat dan terkenal di kotanya.

Akibat pergaulannya yang tak benar, Kevin Atmadja alias sang ayah memutuskan untuk menyewakan seorang bodyguard yang ditugaskan untuk fokus menjaga Kinara selama 24 jam. Ya bodyguard itu bernama, Liam Henderson.

Hubungan antara Kinara dan Liam sangat tidak baik, seringkali mereka bertengkar lantaran Kinara merasa risih ketika Liam terus saja mengganggu hidupnya. Akan tetapi, lambat laun benih-benih cinta mulai hadir di kehidupan mereka berdua.

Mampukah Liam menaklukkan kerasnya hati sang majikan? Baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Sakit sekali

Kinara tampak berdiri di pinggir jembatan yang tinggi, ia terus menatap ke bawah sambil menangis terisak mengingat kejadian buruk yang menimpanya. Aliran sungai di bawah sana terlihat begitu deras, entah kenapa Kinara memiliki pemikiran buruk untuk meloncat ke bawah sana dan mengakhiri hidupnya di dunia. Ia merasa jika dirinya sudah tidak pantas lagi hidup di dunia, sebab ia telah kehilangan sesuatu yang paling berharga di dalam hidupnya.

"Gue udah gak suci lagi, gue kotor sekarang. Gue pikir lebih baik gue mati aja kali ya? Buat apa gue hidup kalo kayak gini?" gumamnya.

Sekilas Kinara mengingat peristiwa saat ia berada di dalam bar bersama dua orang temannya, ya kala itu Kinara mendekati seorang lelaki yang tak lain ialah Aslan. Ia pun mengira jika Aslan adalah orang dibalik semua ini, karena terakhir kali ia ada bersama lelaki itu.

"Iya bener, pasti ini ulah Aslan. Sialan tuh cowok, dikasih hati malah berani banget jebak gue! Lihat aja, gue gak bakal tinggal diam!" geramnya kesal.

"Non!"

Namun, tanpa diduga suara seorang pria terdengar di telinganya. Sontak Kinara terkejut, ia menoleh dan melihat Liam berdiri di depan sana memandang ke arahnya sambil mendekatinya. Kinara pun merasa heran, karena ia sebelumnya tak memberitahu pada siapapun mengenai lokasinya.

"Loh loh, Liam lu kok bisa disini? Tahu darimana lu?" tanya Kinara keheranan.

Liam tersenyum saja dibuatnya, tentu ia tak akan memberitahu pada Kinara kalau ia sudah meletakkan pelacak di ponsel milik Kinara. Sedangkan Kinara justru merasa sakit di kepalanya, reflek gadis itu memegangi keningnya dan merintih kesakitan.

"Awhh, akhh!!" pekik Kinara.

"Eh eh, non kenapa non?!" Liam terlihat panik dan langsung menghampiri gadis itu untuk mengecek kondisinya.

"Aakkhh...kepala gue sakit banget anjir, gue juga gak tahu kenapa," ujar Kinara.

"Waduh! Yaudah, biar saya bantu ya non?" ucap Liam yang kini berupaya membantu Kinara untuk tetap berdiri.

"Ish, gausah sentuh-sentuh gue! Jangan modus ya!" sentak Kinara.

Liam terkejut, reflek ia menjauh dan melepas tubuh Kinara sesuai apa yang diminta oleh gadis itu. Liam tak ingin memaksa apabila Kinara menolaknya, lagipula tugasnya saat ini hanyalah memastikan bahwa Kinara dalam kondisi baik-baik saja.

"Saya gak modus non, saya kan cuma mau bantu. Ya kalau non Kinara gak pengen saya bantuin, gapapa kok. Tapi, non sekarang ikut saya pulang yuk!" ucap Liam.

Kinara mengernyitkan dahinya, "Gue gak mau pulang, udah lu aja sana yang pergi gih!" ujarnya tegas.

"Maaf non, saya gak bisa pulang tanpa non Kinara. Kata tuan Kevin, kamu harus ikut pulang dengan saya! Apa non mau menolak perintah papanya non?" ucap Liam.

Kinara tidak perduli pada apa yang dikatakan pria itu, ia memutar bola mata dan berpaling ke arah lain. Kinara kembali menatap sungai di bawah sana yang mengalir cukup deras, entah mengapa ia berpikir jika seharusnya ia meloncat saja kesana saat ini.

"Eh eh non, mau ngapain??" Liam tampak panik saat melihat Kinara menaikkan kaki seolah bersiap untuk meloncat.

Beruntung Liam berhasil mencegah niat Kinara dan memegangi tubuhnya, memaksa wanita itu ikut bersamanya dan tidak jadi meloncat. Ya Kinara tentu berontak sambil berusaha melepaskan diri, sebab ia tak mau ikut bersama pria itu. Namun, Liam tak membiarkan Kinara lepas begitu saja.

"Non harus ikut saya, ini perintah dari tuan Kevin!" tegas Liam sembari memaksa Kinara masuk ke mobil.

Saat di mobil, Kinara terus diam tak berbicara dan bahkan tak mau menatap ke arah Liam. Gadis itu merasa aneh saat melihat Liam kali ini, entah kenapa di kepalanya seperti muncul sesuatu ingatan mengenai kejadian semalam. Walau ia tak bisa mengingat dengan jelas, namun ia curiga kalau Liam ada kaitannya dengan apa yang terjadi semalam.

Liam sendiri juga sesekali mencuri pandang ke arah wanita itu, ia tersenyum dan tampak puas karena Kinara rupanya tak mengingat kejadian malam kemarin antara dirinya dengan wanita itu. Tentu Liam memang tak ingin Kinara dapat mengingat semuanya, sebab itu bisa menjadi masalah untuknya.

"Non, ada apa sih? Kenapa non kelihatan sedih kayak gitu? Apa non abis kena musibah atau gimana?" tanya Liam merasa curiga.

"Diem lu, gausah banyak tanya! Gue tuh lagi males bicara sama siapa-siapa, jadi mending lu jangan ngomong deh! Fokus aja nyetir tuh!" ucap Kinara dengan tegas.

"Ohh, non Kinara lagi kesel ya? Bener nih gak mau cerita sama saya? Udah lah non, cerita aja biar lebih tenang!" ucap Liam.

"Ck, apa sih lu?! Sok asik banget jadi orang! Gue gak kenapa-napa, gue juga gak mau cerita sama lu. Lagian lu itu cuma pengawal, lu gak punya hak buat tahu tentang masalah pribadi gue!" tegas Kinara.

"I-i-iya deh non, saya gak akan bicara lagi. Saya sadar kok sama posisi saya, jadi non gak perlu perjelas kayak gitu terus!" ucap Liam.

"Ya bagus, kalo gitu lu jangan pernah tanya-tanya soal masalah pribadi gue!" sentak Kinara.

"Baik non, siap!" Liam mengangguk patuh.

Akhirnya Liam mengikuti kemauan Kinara dan tidak lagi banyak bertanya, lagipula ia tahu betul kalau Kinara pasti tengah bersedih karena memikirkan kejadian semalam. Pertanyaan yang dilontarkan Liam tadi hanya sebatas basa-basi saja, sebab tentu ia telah tahu semua masalah yang dihadapi Kinara.

Kruuyuk kruuyuk

Tiba-tiba, perut Kinara berbunyi dan membuatnya reflek memegangi area itu sambil mengusapnya perlahan. Ia merasa lapar, wajar karena sejak malam tadi ia tak mengkonsumsi makanan apapun. Namun, Kinara tampak berusaha menahan rasa lapar itu dan berpura-pura tidak terjadi apapun.

"Non, perutnya bunyi terus tuh. Gak mau diisi dulu sama makanan gitu? Kalau iya, saya cari tempat makan dekat sini deh," ujar Liam.

Kinara menggeleng, "Gausah, kita pulang aja. Gue pengen makan di rumah, masakan bik Mirna lebih enak daripada makanan di luar," ucapnya menolak.

"Oh okay, non Kinara emang benar sih. Tapi, kalau bik Mirna belum masak gimana, non?" ucap Liam.

"Ah gue yakin bik Mirna udah masak kok, ini kan udah siang. Lo buruan bawa mobilnya, denger sendiri kan perut gue udah gak tahan pengen diisi!" ujar Kinara.

"I-i-iya non..." Liam menurut dan menambah kecepatan mobilnya.

Kinara pun terus memegangi perutnya, ia menahan rasa lapar dan juga nyeri di dalam tubuhnya. Entah apa yang terjadi, tapi sepertinya rasa sakit itu muncul karena ia baru saja kehilangan kesuciannya di tangan lelaki yang entah siapa.

"Awhh, semuanya gara-gara si Aslan sialan nih! Lihat aja, gue cari lu sampe ke ujung dunia sekalipun!" batin Kinara.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

1
Evi lidia Sari
tamat kah,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!