Alisya adalah gadis yang terlahir dari keluarga kaya. ayahnya merupakan salah satu pengusaha tersohor di Jakarta. walaupun demikian, tak membuat Alisya kehilangan jati dirinya. Bahkan ia harus menerima takdirnya dijodohkan oleh kedua orang tua sesuai dengan bibit, bobotnya. namun pernikahan yang di impikan itu tak seindah yang dibayangkan. justru pernikahan itu menjadi awal mula mimpi buruk bagi kehidupan Alisya, kala sang suami mengetahui penyakit yang di derita. perilakunya seakan jijik dan mencampakkan sang istri. hingga keduanya harus berpisah dan Alisya di pertemukan kembali dengan cinta pertamanya. kebahagiaan di antara keduanya mulai tercurah kembali. namun kebahagiaan mereka hanya sesaat kala harus di pertemukan kembali dengan perpisahan abadi yang sesungguhnya.
apa yang terjadi pada Alisya? ikuti misteri cerita ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alletaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penolakan
Hari ini, kondisi Alisya sudah semakin membaik. Ia pun mulai melakukan aktivitasnya kembali untuk rutin datang ke kampus.
Jadwal kegiatannya hari ini lumayan padat, selain harus mengisi jam pelajaran di kelas ia nampaknya juga ada janji bertemu dengan seseorang, yang tak lain adalah Jhon.
Hubungan Jhon dan Alisya juga terlihat semakin membaik, kedekatannya juga terlihat semakin akrab.
Tak sia-sia rasanya Jhon pergi ke Singapura untuk menemui Alisya. Karena pada akhirnya ia mendapat respon yang sangat positif. Bahkan semenjak kebersamaannya selama tiga hari di rumah sakit mampu membuat keduanya semakin dekat.
*****
Pukul lima belas tiga puluh Alisya baru saja selesai untuk jam mata kuliah terakhir. Itu artinya, sekarang Alisya sudah bisa kembali melakukan aktivitasnya yang lain.
Ia segera mengambil ponsel yang tersimpan di dalam Totebag berwarna hitam yang tengah ia tenteng.
Ia mengetik sebuah nama di kolom pencarian pada sebuah daftar kontak. Ia seperti mengabarkan pada sosok pria itu bahwa dirinya kini telah menunggu di sebuah taman di dekat kampusnya.
Tanpa berlama-lama sosok pria itu langsung datang menemuinya, ia adalah Jhon. Sedari tadi Jhon memang sengaja tak melakukan aktivitas lainnya demi untuk bertemu kembali dengan Alisya. Bahkan ia lebih memilih menunggu Alisya sampai jam kuliahnya selesai.
"Hai Al, sudah lama?"
"Ah gak nih Jhon, baru aja sampai!"
"Btw, Lo kok cepet banget sih? Gue pikir Lo bakalan lama. Jadi gue cuma beli ini satu" sambil memperlihatkan sebuah box makanan yang didalamnya terdapat churros yang sangat garing di tambah dengan saos coklat yang melted.
"Tapi kita bisa kok makan berdua!" Sambung Alisya
"Gak usah Al, Lo aja yang makan! Lagipula gue gak lagi pengen ngemil"
Karena tak enak makan sendiri akhirnya Alisya lebih memilih menutup box makanan yang berisi churros tersebut.
"Oh iya btw, katanya Lo mau ngomong sesuatu? Mau ngomong apa?"
"Hehehe iya Al. Emm gimana kalau kita cari tempat lain aja yang lebih pas"
"Mau ngomong apasih jangan bikin gue penasaran deh! Sampai tempat aja gak boleh sembarang!"
"Ya udah kita mau ke mana nih?" Sambung Alisya
"Hmm, gimana kalau kita ke tempat cafe biasa. Gue pikir di sana tempatnya lebih oke sih. Kita juga bisa sambil pesen makanan. Gimana Lo mau gak?" Ucap Jhon
"Mau mau aja sih gue. Mau pergi sekarang nih?"
"DUA TAHUN LAGI! pake nanya lagi" ujar Jhon
Jhon kemudian berdiri dari tempat duduknya kemudian diikuti oleh Alisya.
"Biar gue bantu bawa buku-buku Lo!"
Ucap Jhon yang menawarkan diri untuk membantu membawa buku-buku Alisya yang lumayan tebal.
"Thanks ya!" Jawab Alisya
*****
Ketika sampai di cafe tersebut, keduanya langsung menuju pada sebuah meja dan kursi yang terletak pas di dekat jendela yang mengarah ke pemandangan luar, yang terlihat sangat sejuk karena di tumbuhi berbagai macam pohon dan bunga.
Beberapa hidangan juga sudah tersaji dengan cantik dan rapi di atas meja keduanya.
Saat itu juga terdengar lantunan sebuah lagu yang dinyanyikan dengan sangat merdu. Lagu romance yang dibawakan juga menambah moment romantis keduanya.
Walaupun saat itu, Alisya belum tau maksud dan tujuan Jhon mengajaknya ke tempat ini.
Lagu yang dinyanyikan sudah hampir 1/4 di nyanyikan, namun suasana diantara keduanya masih terlihat sangat canggung dan sunyi.
Akhirnya dengan penuh keberanian dan keyakinan yang tinggi, Jhon mulai membuka suara untuk memulai sebuah obrolan.
"Boleh gak gue tanya sesuatu ke Lo?" Ucap Jhon
"Tanya apa?" Jawab Alisya santai sembari memotong sepotong daging yang tersaji di atas piringnya.
"Sebenarnya udah lama gue mau ungkapin ini ke Lo, cuma ya.....
"Ungkapin apa? Jangan aneh-aneh ya gue gak suka!" Tegas Alisya
Gimana mau lanjut ungkapin kalau ceweknya galak gini, gumam Jhon dalam hati. Kala mendengar pernyataan dari Alisya. Dia pun tak berani lagi berkutik. Baru kali ini, ia tunduk pada seorang gadis. Ia seperti mati kutu yang tak berani berkata-kata lagi. Bahkan niatnya seketika seperti tertelan kembali.
"Kenapa kok gak jadi lanjut ngomong? Ada yang salah ya?" Ujar Alisya kembali
"Gak kok, gak ada yang salah!"
Alisya seketika juga terdiam, ia seperti merasa bermasalah. Mungkin perkataan nya kepada Jhon tanpa disadari telah menyinggung perasaannya.
"Gue sayang sama Lo Al!"
Alisya yang mendengar pernyataan dari Jhon seketika terkejut. Kini, hatinya semakin berdetak tak beraturan. 'ini gue ga salah denger?' ujar nya dalam hati.
Tangan dan kakinya seakan membeku seketika. Ia masih tak percaya apakah ini nyata atau hanya halusinasi saja?
Sementara Jhon yang melihat Alisya seperti orang yang kebingungan dan tak bersuara sedikitpun, akhirnya mengulang kembali perkataanya. Ia berharap kali ini sang gadis mendengar ungkapannya dan memberi jawaban sesuai ekspektasi nya.
"Al, gue sayang sama Lo!"
Rasa malu Jhon seperti di telan bumi, ia tak berpikir lagi tentang harga dirinya jika nantinya akan di tolak. Yang jelasnya ia harus terlihat gentle untuk saat ini, demi sang pujaan hati.
*****
Sedangkan Alisya, ini merupakan moment pertama baginya ia tak pernah merasakan moment ini sebelum-sebelumnya. Ia tak tahu jawaban yang seperti apa yang harus ia utarakan untuk mewakili perasaannya sekarang ini. Tapi karena tak mau membuat sang pria mengulang terus menerus perkataannya, akhirnya ia memberanikan diri untuk menjawab ungkapan perasaan Jhon.
"Gue gak tau harus jawab apa Jhon. Jujur aja gue juga ngerasa nyaman dekat sama Lo selama ini! Tapi, untuk melanjutkan ke suatu hubungan gue masih ragu! Ada satu dan lain hal yang ngebuat gue masih ragu. Sorry banget bukan maksud gue mau nyakitin perasaan lo. Tapi gue harap setelah ini, kita tetap masih bisa menjadi teman, dan gue juga harap lo gak benci sama gue! Sama satu lagi, kalau misalnya nanti Lo mau benci gue, cukup benci gue aja! Jangan kedua orang tua gue"
Ujar Alisya kepada Jhon dengan perasaan yang tak karuan. Di satu sisi ia memang sangat nyaman ketika berada di dekat Jhon. Namun di sisi lain, sepertinya ia belum mampu menjalin suatu hubungan. Bukan karna tak ada perasaan juga, ia harus bisa menepati janji pada dirinya sendiri untuk fokus pada kuliahnya dulu.
Sementara Jhon, yang mendengar jawaban Alisya hanya bisa tersenyum manis. Walaupun ada perasaan sesak di dalam dadanya, tapi tak membuatnya berniat sedikitpun untuk berhenti menjadi sosok pria yang selalu ada buat Alisya. Sebelumnya ia memang sudah yakin kalau perasaannya tak akan di balas dengan perasaan yang sama. Namun begitu, ia masih yakin bahwa suatu hari nanti Alisya juga akan memiliki perasaan yang sama dengannya.
jangan lupa mampir juga ya di karyaku
lebih baik positif thinking aja