Dokter'S Romantic

Rumah sakit.

Aktivitas kembali di lakukan di rumah sakit. Zeva yang baru sampai. Zeva langsung memarkirkan mobil.

"Huhhhhhh!"

"Apa ini akan menjadi canggung!" gumam Zeva menghela nafas yang pasti kepikiran dengan kejadian semalam.

"Tidak akan ada yang menjadi canggung. Semuanya akan biasa saja!" Zeva mencoba untuk tenang dan langsung keluar dari mobil dan melanjutkan langkah dengan kedua tangan yang berada di saku jas almamater yang sudah dikenakannya.

Baru beberapa langkah kaki itu melangkah. Tiba-tiba mobil hitam berhenti di dekat mobil Zeva dan pintu mobil terbuka dengan cepat yang turun anak kecil dengan cepat.

"Auhhhh!" anak kecil berjenis kelamin pria itu langsung terjatuh dengan kedua lututnya menyentuh tanah dan sikunya juga berdarah. Langkah Zeva terhenti dan menoleh kebelakang yang membuat Zeva kaget.

"Ya ampun!" Zeva langsung berlari menghampiri anak kecil tersebut dengan berjongkok yang melihat keadaan anak tersebut.

"Kamu terluka!" ucap Zeva panik.

"Eeeeee sakit! sakit!" lirih anak kecil tersebut yang melihat lukanya dan membuatnya semakin kesakitan dan menangis yang membuat Zeva ikut panik.

"Ya ampun Chiko! Kamu kenapa bisa jatuh seperti ini!" tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang membuat Zeva mengangkat kepala yang melihat wanita yang berdiri dengan wajah panik.

Betapa terkejutnya Zeva saat melihat wanita tersebut yang ternyata orang yang di kenalnya dan wanita itu juga mengenal dia. Karena mereka yang sama-sama kaget ketika saling menyadari satu sama lain.

"Zeva!" batin Laras adalah wanita yang sudah lama tidak ditemui Zeva. Kekasih dari Askara yang membuat Zeva pergi meninggalkan Askara 6 tahun lalu.

Bola mata Laras sampai mau keluar melihat Zeva setelah sekian lama. Debaran jantung Zeva yang berdebar tidak menentu saat melihat wanita yang dulu beberapa kali menegaskan kepadanya untuk mundur dari Askara.

"Laras!" batin Zeva yang pasti tidak pernah menduga jika dia akan bertemu dengan Laras kembali.

Zeva kesulitan menelan salivanya yang masih saling bertatapan dengan Laras. Zeva bertemu dengan Laras untuk yang pertama kalinya setelah 6 tahun lalu. Terakhir dia bertemu saat di rumah sakit yang melihat Laras dan Askara berciuman dan saat itu Zeva memutuskan untuk mundur dan pergi dengan membawa luka yang begitu perih.

Baru semalam ada kejadian antara dia dan Askara. Zeva juga mengingat kembali luka itu dan ternyata ingatan itu nyata yang tanpa di duga bertemu dengan Laras.

"Sakit!" anak kecil itu kembali merengek membuat Laras dan Zeva sama-sama sadar dengan pikiran mereka masing-masing dan mengalihkan pandangan keduanya yang terlihat sama-sama canggung saat dulu pernah mengalami perang dingin dipertemukan kembali.

"Chiko!" sahut Laras yang kembali fokus pada Chiko.

"Sakit!' keluh Chiko lagi.

"Ayo kita kedalam dan temui papa untuk mengobati luka kamu," sahut Laras yang membersihkan seragam Chiko yang kotor yang masih terlihat shock bertemu Zeva sama dengan Zeva yang diam kaku yang tidak bersuara.

"Kamu sih tidak hati-hati dan buru-buru keluar dari mobil dan lihat sampai jatuh seperti ini!" Laras yang menegur Chiko dengan marah sedikit.

"Ayo kita masuk!" ajak Laras lagi memegang tangan Chiko.

"Itu papa!" sahut Chiko dengan menunjuk seseorang yang keluar dari lobi rumah sakit.

"Papa!" panggil Chiko dan membuat Zeva menoleh dan ternyata adalah Askara yang di panggil Chiko.

Zeva semakin kaget dengan mata Zeva yang melotot. Tadi saja rasa kaget belum selesai dan sekarang di tambah lagi.

"Papa!" batin Zeva shock mendengar pernyataan bocah laki-laki itu yang mengejutkan dirinya.

"Chiko!" sahut Askara heran dan langsung menghampiri Chiko

"Kamu kenapa sampai luka seperti ini?" tanya Askara panik dan melihat ke arah Laras.

"Ada apa dengannya?" tanya Askara.

"Tadi Chiko jatuh pah," jawab Chiko.

"Papa dan anak ini. Jadi mereka memang sudah menikah dan dulu apa yang dikatakan Laras memang benar. Jika mereka hanya putus sementara dan setelah aku pergi, hubungan mereka berlanjut dan bahkan sudah memiliki anak," batin Zeva yang memperhatikan Askara, Laras dan anak kecil tersebut. Wajahnya terlihat dingin yang pasti masih tidak percaya dengan pemandangan di depannya jika dilihat dari ekspresi wajahnya terlihat kesedihan dan rasa tidak rela dalam diri Zeva.

"Lalu apa semalam? kenapa memelukku kemarin?" Zeva semakin terluka dengan sikap Askara yang tidak bisa di mengerti yang semakin menambah luka.

Ada alasan kenapa Zeva sedih dan mungkin belum move on. Tetapi sikap Askara juga belakangan yang membuatnya tidak move on. Namun kejadian yang ada di depan matanya membuat Zeva hanya kembali terjebak pada masa lalu.

"Tadi saat aku dan Chiko sampai. Chiko langsung membuka pintu mobil dan berlari ke rumah sakit dan ini akibatnya, Chiko jatuh," jawab Laras singkat.

"Chiko kamu kenapa ceroboh sekali," ucap Askara.

"Maaf pah," sahut Chiko.

"Ya sudah kalau begitu ayo masuk! luka kamu harus secepatnya diobati" ajak Askara.

"Iya pah," sahut Chiko. Askara yang memegang tangan Chiko dan kemudian mereka berdua pergi dan Laras juga mengikuti Askara yang sebelumnya melihat ke arah Zeva dan Askara yang sejak tadi tidak melihat ke arah Zeva.

Posisi Zeva sungguh menyedihkan yang seperti tidak di anggap sama sekali dengan wajah sendu yang melihat kepergian Askara, Laras dan Chiko.

"Mereka akhirnya kembali bersama. Setelah menjadikanku sebagai pelampiasan di antara keduanya. Aku dikorbankan untuk kebersamaan mereka. Setelah malam itu mereka pasti lanjut pertunangan dan menikah dan sekarang punya anak dan dia kemarin seolah bersikap masih menginginkan ku," batin Zeva walau bibirnya tersenyum namun terlihat ada luka.

"Tapi aneh sekali anaknya sudah besar. Memakai seragam sekolah dasar yang artinya. Di atas 6 tahun. Sementara aku pergi 6 tahun lalu. Mana mungkin mereka langsung menikah setelah bertunangan. Pasti ada jarak. Jangan-jangan sudah hamil duluan dan itu anak mereka," oceh Zeva yang berusaha untuk menghibur diri.

"Isss pantesan di nikahi. Orang sudah hamil duluan dasar pasangan aneh," ucap Zeva dengan mengedikkan kedua bahunya yang terlihat jijik padahal dari tatapan matanya terlihat jelas dia sangat terluka.

************

Askara sekarang yang mengobati kedua lutut Chiko yang terluka akibat keteledoran Chiko sendiri.

"Makanya kamu jangan lari-lari. Jangan keluar mobil begitu saja dan bagaimana jika tadi ada kendaraan lain yang lewat. Hal lebih parah akan kamu dapatkan," ucap Askara sembari mengobati Chiko dengan menasehati.

"Chiko sudah tidak sabar pengen ketemu sama papa, makanya Chiko lari-lari,"jawab Choki.

"Ya tapi kamu lihat sendiri ini akibatnya. Kamu terluka dan apa yang kamu lakukan hanya membahayakan diri kamu sendiri," ucap Askara.

"Iya papa, maafkan Chiko," sahut Chiko.

"Kenapa Zeva ada di rumah sakit ini?"

"Bukannya selama ini Zeva tinggal di Jerman?"

"Apa jangan-jangan karena ada Zeva di rumah sakit ini dan Askara mengambil tugas di rumah sakit ini," batin Laras sibuk sendiri dengan menduga-duga di tengah obrolan Chiko dan Askara.

"Pokoknya papa tidak ingin kejadian ini terulang kembali," tegas Askara.

"Iya pah," sahut Chiko.

"Laras!" tegur Askara yang melihat Laras tampak melamun.

"Laras!" Askara kembali menegur Laras.

"Iya!" jawab Laras yang akhirnya sadar dari lamunannya dan tampak kaget dan terlihat seperti orang linglung.

Bersambung