Terpikat Cinta Vtuber

Di dalam sebuah kafe gelato yang sepi, Aldira dan Tony duduk berhadapan dengan laptop terbuka di meja. Secarik kertas disiapkan Tony dengan beberapa tulisan bertinta hitam yang sudah ada di atasnya. Dengan kaos hitam lengan panjang yang menampilkan otot lengannya, pria itu terlihat sangat serius.

“Sekarang kita akan mereview video yang kamu unggah beberapa hari lalu. Aku sudah menyiapkan catatan tentang apa saja yang harus kamu perbaiki.” Kata Tony.

“Huh, baiklah.” Gumam Aldira dengan nada kecewa. Ia tak menyangka bahwa ajakan makan gelato bersama ternyata adalah sebuah pertemuan untuk membahas pekerjaan. Padahal, Aldira mengira bahwa pertemuan kali ini adalah kencan yang diidam-idamkannya dari dulu.

“Kenapa mukamu tidak bersemangat begitu?” Tanya Tony menyadari kekecawaan dari paras Aldira.

“Aku kira ini momen yang tepat. Sungguh mengecewakan.” Gumam Aldira dengan suara yang kecil.

“Ha? Suaramu kecil sekali. Momen apa?” Ucap Tony sambil mengernyitkan alisnya. Sepertinya dia berusaha untuk mendengar lebih jelas.

“Hehehe. Tidak apa-apa. Lanjutkan saja!” Balasnya tersenyum sambil menutupi kekesalannya pada pria yang tidak peka itu.

“Pembawaanmu sudah cukup menyerupai Pretty Cute Case. Lalu komentar negatif pun sudah tidak banyak meskipun masih ada satu-dua orang yang masih mencurigai keaslian sosok di balik akun Pretty Cute Case yang ada sekarang. Tampaknya pelatihan dari Rafi cukup berhasil.” Jelasnya.

“Tentu saja. Aku berusaha sekuat tenaga untuk mensukseskan kampanyeku, termasuk menjadi Pretty Cute Case. Kamu tahu, ‘kan bahwa proyek vtuber ini mempengaruhi penilaian tahunanku di kantor.” Kata Aldira bangga.

Tony menatap Aldira sambil menghela napasnya, “Kamu benar-benar wanita yang berambisi kuat, ya.”

Aldira tidak membalas perkataan itu. Dia mengambil gelato yang dihidangkan dalam sebuah cup manis berwarna hijau tosca dan memakannya perlahan. Sejujurnya, dia sendiri tidak begitu suka apabila orang-orang menilainya sebagai perempuan yang penuh ambisi. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa dia memiliki keinginan kuat untuk menapaki karir yang cemerlang.

“Aku membayangkan jika Pretty Cute Case yang asli menonton videomu. Apakah dia akan bangga padamu atau malah kesal padamu karena ada yang meniru dirinya?” Ujar Tony sambil menatap ke layar laptop.

“Ngomong-ngomong, siapa sebenarnya Pretty Cute Case ini? Aku penasaran.” Sela Aldira.

Lagi-lagi Tony menghembuskan napasnya. Dia menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi untuk melenyapkan kekakuan yang ada di badannya. Tatapannya beralih dari layar laptop menuju ke arah Aldira yang ada di depannya.

“Sepertinya tidak adil jika kamu tidak mengetahui siapa sosok asli akun ini.” Kata Tony sambil memikirkan kalimat selanjutnya dengan sangat hati-hati. “Kamu kenal, kok dengan Pretty Cute Case yang asli.”

Aldira meletakkan kembali gelatonya ke atas meja. Sambil menarik tisu dari tempatnya, dia mengelap sisa-sisa gelato yang melekat di bibirnya. Dia sangat siap untuk mendengarkan hal itu lebih lanjut demi memuaskan rasa penasarannya.

“Aku kenal? Siapa?”

“Pretty Cute Case yang asli adalah… Salma.” Jawab Tony tanpa berekspresi.

Aldira tercengang. Dia terdiam sebentar. Selama ini, ternyata dia menggantikan posisi Salma, seseorang yang dia anggap sebagai rival-nya untuk urusan asmaranya dengan Tony.

“Salma, anak kantor kita yang belum lama ini resign?” Tanyanya memastikan.

Tony mengangguk sambil menutup laptop yang ada di hadapannya. Gelagatnya menampilkan rasa kurang nyaman akan pembahasan Salma tersebut. Entah apa yang mengganggu pikirannya.

“Kamu tahu Salma dimana saat ini? Jujur aku ingin sekali mempelajari lebih lanjut terkait konten yang dibuatnya dan meminta tips darinya. Aku juga tidak ingin merepotkan Rafi terus untuk mengajariku. Jadi, bisa beritahu aku dimana Salma berada?” Tanya Aldira bersemangat.

“Aku tidak tahu.” Jawab Tony.

Jawaban yang sama dari Tony dan Rafi menimbulkan tanda tanya di pikiran Aldira. Ternyata, bukan hanya pengunduran diri Salma yang tiba-tiba dari kantor tetapi juga dari dunia vtuber yang digelutinya. Wanita itu benar-benar hilang tanpa meninggalkan jejak apa pun. Meskipun Salma sudah berpamitan lewat akun Pretty Cute Case, tapi tetap saja tidak membantu.

“Ya, sudah. Tidak ada pilihan lain, aku harus belajar sendiri supaya tidak merepotkan kalian sehingga proyekku bisa berjalan lancar.” Balasnya tanpa ingin melanjutkan kecanggungan saat itu.

Kesunyian timbul di antara keduanya. Aldira melihat Tony dengan kesedihan di matanya. Seperti ada yang mengganggu pikiran pria itu hingga ia terdiam dengan tatapan kosong.

“Ah, begini… Ayo kita lanjut berdiskusi untuk konten berikutnya!” Aldira mencoba mencairkan suasana.

“Aku kehilangan dirinya.” Gumam Tony tiba-tiba.

Aldira tercekat. Dia kembali diam untuk mendengarkan dengan seksama apa yang akan dikatakan oleh Tony selanjutnya.

“Aku tidak pernah memberitahu hal ini pada siapa pun. Tapi aku rasa kamu perlu mengetahuinya karena kamu sedang menyamar sebagai dirinya di dunia maya.” Lanjut Tony.

“Serius sekali. Kamu ingin memberitahu apa memang?”

“Sebenarnya, aku dan Salma berpacaran sudah 1 tahun.” Sambung pria tersebut sambil menelan ludah.

Bagai disambar petir, hati Aldira terkoyak saat mendengar pengakuan tersebut. Pantas saja Tony dan Salma terlihat begitu dekat di kantor. Kekesalan menghampiri dirinya karena tidak terpikir sama sekali bahwa mereka berdua berpacaran. Padahal sudah sangat jelas terlihat bahwa mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama di kantor.

“Sebelum kepergiannya yang misterius, kami sempat bertengkar. Tapi aku tidak menyangka bahwa pertengkaran tersebut membuatnya mengundurkan diri dari kantor, bahkan sampai meninggalkan dunia vtuber yang dicintainya.” Kata Tony dengan mata berkaca-kaca.

Aldira tidak memberikan respon apa pun. Dia hanya duduk mematung melihat Tony yang sedang mengeluarkan isi hatinya. Seolah waktu di sekitarnya berhenti, Aldira merasakan kepedihan saat melihat ketulusan dalam tutur kata pria pujaannya itu.

“Maaf, tiba-tiba aku menceritakan hal seperti ini padamu. Aku hanya ingin kamu tahu kondisi sebenarnya dari akun pemilik Pretty Cute Case.” Kata Tony menyadari keheningan yang tercipta dari teman kerjanya tersebut.

“Tidak apa-apa. Kamu dapat bercerita tentang apa saja padaku. Tidak perlu meminta maaf.” Ucap Aldira.

Sebenarnya bukan hal itu yang ingin diutarakan olehnya. Aldira ingin berteriak mencurahkan perasaan pada Tony, namun yang keluar dari bibirnya sungguh berbeda. Hanya kata-kata bijak yang berselimutkan ketegaran palsu yang sanggup diucapkan.

“Terima kasih. Jika nanti aku sudah tahu keberadaan Salma, aku pasti akan memberitahumu.” Terang Tony sambil menundukkan kepala.

“Aku akan menantikan saat-saat tersebut.” Tambah Aldira menyembunyikan perasaannya.

Gelato yang terasingkan mulai mencair, bentuknya sudah tidak sedap dipandang lagi. Sama halnya dengan perasaan Aldira yang kacau balau karena pada akhirnya, dia mengetahui bahwa selama ini dirinya bertepuk sebelah tangan. Keheningan kembali muncul di tengah mereka berdua. Tanpa tahu harus berbicara apa, mereka hanya duduk terdiam dengan canggung. Gelato yang mencair akhirnya mengembun hingga membasahi meja.