NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:41k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membuat kesepakatan

Cklek ...

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok Rysta yang keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi sepanjang di bawah lutut dan membungkus rambutnya dengan handuk pula.

Wanita itu nampak menghela nafas.

Telah hampir setengah jam ia berada di dalam kamar mandi, tapi kenapa Edward masih berada dalam posisi seperti itu.

Rysta melangkah ke arah almari besar yang ada di sudut ruangan itu.

Setelahnya ia kembali melangkah ke arah Edward, kemudian tanpa sopan ia melempar sesuatu yang ia bawa di tangannya yang tak lain adalah jubah mandi ke arah Edward.

" tutupi tubuhmu, dasar tak tahu malu...." rutuk Rysta pelan kemudian berlalu dan melangkah ke arah pintu. Rysta melangkah keluar dari kamar itu begitu saja.

Meninggalkan sosok Edward yang masih setia dengan posisinya dan juga masih terpekur di tempatnya.

Sepertinya...pria itu masih kesulitan mencerna sikap Rysta kepadanya.

bagaimana seorang wanita tidak mau menerima pertanggung jawaban seorang pria yang telah menggagahinya.....

Sepertinya, baru Rysta saja sosok wanita aneh seperti itu.

Atau jangan jangan dia....

Edward segera menggeleng gelengkan kepalanya sendiri demi menyanggah prasangkanya sendiri tentang wanita itu.

Satu jam telah berlalu, haripun telah beranjak malam.

Rysta nampak tengah duduk di ruang tengah ketika Edward terlihat menuruni anak tangga.

Pria itu sempat berhenti sejenak di anak tangga yang ia pijak dan menatap ke arah Rysta yang duduk dengan tenang di depan televisi yang mati.

wajah Rysta nampak datar dan biasa saja, seolah tak ada apapun yang terjadi kepadanya barusan.

Edward mengerutkan keningnya sembari menggeleng melihat sikap Rysta yang tak biasa seperti wanita selayaknya.

Edward melanjutkan langkahnya untuk kemudian mendekat ke arah Rysta.

Rysta terdengar menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" duduklah tuan muda...mari kita bicara baik baik " kata Rysta.

Edward memicingkan matanya demi mendengar panggilan wanita itu kepadanya.

Entahlah....rasanya Edward tak suka dengan panggilan itu.

Tuan muda....

cihh....

Edward berdecih menanggapi panggilan Rysta kepadanya yang kembali terdengar formal.

Nada bicara dan panggilannya kepada Edward memang kembali terdengar formal.

Namun Edward menurut, meski tatapan pria itu sulit untuk di artikan kini.

Edward kemudian nampak duduk di hadapan Rysta.

Kini ia tengah menatap dalam dalam wanita di hadapannya itu.

" keputusanku sudah bulat tuan muda, maaf aku tak bisa menerika ajakan anda.

Entah itu anda maksudkan sebagai niat baik atau apalah terserah anda.

Saya tak ingin menikah. Jadi kumohon....jangan lagi mengungkit apapun yang telah terjadi di antara kita.

Mari kita lupakan semua dan anggap tak pernah terjadi apapun di antara kita " kata Rysta lagi.

" kenapa...beri aku alasan ?! "

" aku sudah mengatakannya, aku tak ingin terlibat hubungan apapun apalagi pernikahan. Apa itu kurang jelas ?! " tanya Rysta lagi

" hanya itu alasan mu ?! "

" ya...."

" apa kau yakin ?! " tanya Edward lagi

Rysta tersenyum tipis.

" tentu saja ..." jawabnya kemudian

" bagaimana jika kau hamil ?! Aku tak ingin anakku terlahir tanpa status " kata Edward.

Sekali lagi Rysta tersenyum tipis.

" jangan khawatir.." jawab Rysta dengan yakin, dan kini giliran Edward yang tersenyum miring.

" sepertinya kau benar benar menyepelekan diriku, tidakkah ini bisa kuanggap sebagai hinaan ?! " tanya Edward dengan senyum miringnya.

" lalu sekarang....?! " tanya Edward lagi dengan kening yang berkerut sempurna.

" kita tak pernah terlibat hubungan apapun sebelumnya, dan anggap seperti itu untuk selanjutnya.

Ayo kita jalani hidup kita masing masing " jawab Rysta lagi

Lama Edward terdiam. Tatapan matanya masih terus menelisik dan tertuju pada wajah di hadapannya itu.

 " apa kau memang sudah terbiasa melakukan one night stand sebelumnya ?! " tanya Edward lagi dengan tatapan menyelidik.

Sebenarnya ia sulit mempercayai itu jika ia ingat dirinyalah pria pertama untuk wanita itu.

Dan tadi ketika mereka melakukannya lagi, ia bisa merasakan milik Rysta yang tak jauh berbeda dengan malam itu.

Namun...melihat Rysta yang seolah tak bingung dan tak khawatir sedikitpun dengan ke adaannya kini.

Bahkan wanita itu tak takut sama sekali jika ia hamil.

Edward jadi terpikir ke sana.

" menurut anda ?! " jawab Rysta acuh membuat Edward semakin geram.

Pria itu semakin menatap tajam kepada Rysta dengan tangan yang terkepal.

" tiga bulan, hanya tiga bulan ...jika dalam tiga bulan kau tidak hamil anakku maka aku akan melepaskanmu.

Kita akan berpisah " kata Edward kemudian.

" aku tidak mau...." jawab Rysta dengan jengkel

" aku tidak sedang dalam posisi memberimu pilihan nona Rysta, dan kurasa kau cukup tahu siapa aku.... " sanggah Edward tak kalah tegas.

" kau tidak berhak memaksaku " Rysta tetap menolak.

Dan kali ini gaya bicaranya kepada Edward membuat pria itu tertawa.

Rysta kembali bicara tak formal kepadanya, dan entah kenapa ia suka itu.

" tentu saja aku berhak, kau sudah tidur denganku dan juga sudah merasakan kenikmatan dari tubuhku " jawab Edward seenaknya dan jelas membuat Rysta meradang.

Siapa yang merasakan dan siapa yang di rasakan...dasar gila.

Ya Tuhan, andai malam itu bisa di ulang kembali.

Aku akan lebih memilih membiarkannya tertidur di jalanan dari pada mengantarnya pulang.

Monolog Rysta dalam hati penuh kejengkelan karena kata kata Edward.

Jelas jelas pria itu yang sudah memaksakan dirinya kepadanya, lalu sekarang ia bilang dirinyalah yang merasakan kenikmatan tubuh Edward......

Narsis.....

" bicaralah dengan dewasa tuan muda, aku bukan budakmu yang bisa kau perlakukan seenakmu " Rysta frustasi melihat tanggapan Edward itu.

Edward mencebikkan bibirnya dan hendak pindah dari duduknya.

" tetap di sana..." Rysta nampak kembali panik ketika melihat Edward hendak bangkit dari duduknya.

jujur, ia khawatir pria itu akan pindah di sisinya dan berniat melakukannya lagi dengannya.

Sungguh saat ini keberadaan Edward membuat Rysta seolah spot jantung.

Semua yang di lakukan pria itu seolah tak bisa tertebak.

Dan itu cukup meresahkannya, apalagi ia benar benar di buat tak berdaya melawan pria itu.

" kau tidak punya pilihan nona Rysta, bersedia atau tidak kau harus tetap menikah denganku " oceh Edward dengan menyeringai,

Kini ia telah berdiri dan melangkah memutari meja hendak mendekat ke tempat Rysta duduk.

Tak ingin ambil resiko Rysta segera berdiri dan berniat melangkah menjauh.

Namun lagi lagi ia gagal.

Edward ternyata telah membaca niatnya,

Pria itu memang terlihat hendak melangkah kearah berlawanan dengan arah tujuan Rysta menghindar.

Namun kenyataannya...ia justru melangkah mengikuti arah Rysta menghindar.

Maka jadilah...Edward berhasil menarik tangan Rysta kemudian sedikit menariknya hingga Rysta tertarik kebelakang hingga punggung wanita itu menabrak dada bidangnya dan Edwardpun memeluknya dari belakang.

Ke dua lengannya sukses melingkar di pinggang ramping Rysta sementara kepalanya berada di ceruk leher wanita itu.

" di mulai dari sekarang....kau adalah calon istriku, aku berhak atas dirimu.

aku akan berada di sini sampai hari kita menikah.

Aku ingin pastikan kau tidak kebur kemana mana dengan membawa benihku..." bisik Edward di telinga Rysta sembari mengeratkan pelukannya.

Rysta memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya dengan kesal.

1
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
Sabaku No Gaara
no khitara...noooo
selamatkan ketigax
Al Fatih
kenapa harus ad kondisi seperti ini😭😭😭,, Edward pasti dilema bngt,, tolong selamatkan mereka bertiga yaa
Nur Adam
lnjjt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!