Humairoh dan stev di buat hawatir oleh sang putri yang tak kunjung mau menikah padahal umurnya sudah menginjak 32 tahun. jadi stev memutuskan untuk menjodohkan sang putri yang bernama Amirah putri Smith anak sulungmereka dengan anak rekan bisnisnya. tapi sayangnya amirah tidak mau di jodohkan jadi dia memutuskan pergi ke Amerika tanpa sepengetahuan orang tuanya untuk menghindari perjodohan konyol yang di buat sang ayah.
Lalu bagaimanakah kelanjutan ceritanya mari ikuti jejaknya.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 MDF
" selamat malam tuan Smith dan nyonya Smit" sapa Adam dan menjabat tangan stev sedangkan Maryam mengatupkan kedua tangannya.
" selamat malam juga tuan Adam senang rasanya bertemu dengan anda dan sebuah kehormatan bagi saya juga" jawab stev dengan tersenyum begitu pula dengan Maryam.
" saya Adam nyonya" dan dibalas anggukan oleh Maryam.
" Maryam"
" tidak tuan Smith saya yang lebih merasa terhormat bertemu dengan tuan dan juga nyonya" membuat stev dan Maryam mengulas senyum simpul.
" silahkan duduk"
" terimakasih"
sungguh demi apapun ini lebih menegangkan dari pada menaklukkan puluhan triliun tolong semangati Adam agar dia tidak gugup lagi.
" tuan Adam apakah ada sesuatu yang penting sehingga anda mengundang saya dan istri saya" kata stev sambil melihat ke arah istrinya dan menggenggam tangan Maryam.
perlakuan yang romantis padahal umur stev sudah berkepala hampir masuk ke 6 tapi ia masih tetap awet muda masih terlihat seperti pria 40 tahunan apalagi istrinya masih sangat cantik seperti masih seorang gadis sangat mirip dengan Mirah ahh tentu saya Maryam kan ibunya bodoh kau Adam.
"tu..tuan Smith pasti anda sudah mengetahui kedatangan saya kesini bukan" aduh bicara mu Adam.
membuat stev terkekeh.
" kenapa anda mengatakan seperti itu" tanya stev dengan tenang"
" saya tahu anda selalu memberi bodyguard bayangan kepada Mirah yang tentu berhubungan dengan Mirah selama satu bulan di Amerika pasti anda sudah mengetahuinya sekecil apapun" jelas Adam.
"hahahha...." tawa stev.
"ehemmm.. saya sudah menduganya"
"tuan Smith dan nyonya Smith" tangan Adam sudah berkeringat dingin padahal ruangan ini sangat dingin ditambah full ase.
" mmmm....saya tidak tahu harus mau bicara dari mana tapi saya datang kesini berniat untuk melamar putri anda yang bernama Amirah putri Smith untuk saya jadikan sebagai istri saya" ucap Adam dengan satu tarikan nafas.
membuat Maryam terkejut.
" mas apa anak muda ini yang melamar putri kita di Amerika" tanya Maryam.
" yah sayang" jawab stev dengan lembut sambil mengelus elus pipinya Maryam dengan penuh kelembutan.
" kenapa tidak bilang sama aku mas seharusnya kita menyambut baik kedatangannya dirumah" sungut Maryam dan membuat stev terkekeh.
" sayang kau tidak bertanya siapa yang akan kita temui" jawab stev dengan geli sungguh ia sangat gemas pada istrinya ini yang sudah melahirkan ke empat putra dan putrinya.
Adam tersenyum melihat ke romantisan kedua pasangan suami istri yang berada di depannya mungkin ini lah yang membuat mereka awet muda.
"nak kenapa kamu mau dengan Putri kami" tanya Maryam.
" saya tidak tahu nyonya tapi yang saya tahu saya mencintai Mirah" jelas Adam dengan sopan.
"tidak usah panggil nyonya panggil saja umi".
" baik umi"
"lalu apa yang akan kau berikan kepada putri kami" kini stev yang bertanya.
" jika dibandingkan dengan Putri tuan yang sudah mempunyai segalanya saya tidak tahu harus memberikan apa tapi saya hanya bisa memberikan cinta, ketulusan,dan kesetiaan" jawab Adam dengan lugas.
" saya jujur nyonya, tuan Smith saya ini seorang duda dan sudah mempunyai tiga putra sekarang"
" apa.." terkejut Maryam sedangkan stev tetap merasa tenang.
" lalu apa Agama mu" tanya Maryam.
" Katolik" jawab Adam.
" maaf saya menolak lamaran ini" jawab Maryam dengan tegas membuat hati Adam sakit sekaligus terkejut
ia tidak mau menikahkan putrinya yang tidak seiman dengan mereka.
" saya tidak mau menikahkan putri ku dengan pria yang tidak seiman dengan kami dan jujur saya sangat menentang hal ini" sedangkan stev tetap tenang di kursinya membiarkan apa yang akan dilakukan oleh istrinya.
ga seru