Lanjutan Ghost Detective
Kisah putri dari Lachlan de Luca dan Nareswari Kosasih. Lahir dari ayah dan ibu indigo, membuat Chelsea yang biasa dipanggil Shea, juga super indigo. Awalnya eyang buyut binti canggah nya yang hadir, yaitu eyang Surti namun lama-lama Shea terbiasa hingga membantu biro detektif ayahnya. Shea yang kuliah di fakultas kriminologi, bersahabat baik dengan Yudho Sardono, cowok nerd berkacamata dan... Penakut. Dibantu oleh para hantu anak buah eyang Surti, Shea dan Yudho berjibaku memecahkan kasus dingin maupun baru.
Generasi ke 8 klan Pratomo
Follow my IG @hana_reeves_nt
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Analogi Angga
Kampus FISIP UI Jurusan Kriminologi
Shea duduk manis di depan ruang kerja dosen pembimbingnya dengan tatapan melamun. Dirinya masih bingung kuadrat dengan situasinya sekarang apalagi tadi pagi sempat mengobrol dengan Nareswari, sang mama, yang menyarankan hal sama dengan Alfie.
Jujur Shea masih belum memikirkan soal cinta-cintaan apalagi melihat bagaimana kakaknya jatuh bangun karena cinta, haddeeeehhh bikin pusing ! Shea lebih suka kalau disuruh mikirin kasus, ketemu setan lebih mending. Soalnya pak Longga dan pak Sakera ada di belakangnya.
"Jangan galau mbak Shea ..." ucap Longga yang berada di sampingnya.
"Bingung ... " gumam Shea.
"Nanti ada petunjuk dari bapak presiden..." goda Pak Sakera.
"Presiden hantu ?" balas Shea yang memakai airpods nya supaya dikira sedang menelpon.
Kedua pengawal Shea tertawa mendengar sungutan gadis itu. Tadi pagi bahkan Shea minta barengan dengan Alfie dan Yudho yang sama-sama masuk untuk menyerahkan bab skripsi lain-lain.
"Bang Steven baik sih mbak, tapi semua kan tergantung pada mbak Shea ..." senyum Longga.
Shea menghela nafas panjang. Semoga hari ini tidak ada drama tambahan.
Suara langkah kaki membuat Shea menoleh dan tampak dosennya yang menyebalkan datang dengan wajah dinginnya.
"Pagi Pak Angga.." salam Shea sambil berdiri.
"Pagi. Sudah lama kamu ?"
"Lumayan pak. Sudah lewat dua puluh level candy crush ..." jawab Shea cuek.
Angga menggelengkan kepalanya. "Ayo masuk..." ucapnya sambil membuka pintu ruang kerjanya.
***
"Bang Steven naksir Shea ?" seru Yudho saat dirinya berada di cafe kopi dekat gedung kampus Alfie.
Alfie mengangguk. Yudho tadi hanya sebentar bertemu dengan dosen pembimbingnya karena langsung ACC dengan subyek penelitiannya, akhirnya menunggu di cafe dekat gedung Alfie. Begitu tahu Yudho ada disana, Alfie langsung menghampiri setelah urusannya selesai.
"Iya. Shea bingung sekarang..." jawab Alfie.
"Kenapa ? Apa Shea suka dengan bang Steven ?"
Alfie mengedikkan bahunya. "Dodo, memang anak itu kepikiran soal cinta-cintaan? Kagak ! Dia lebih mikir kasus hantu dan skripsinya."
Yudho hanya diam. "Tapi Shea kan cantik, Fie ..."
"Kamu sendiri gimana ? Dari SMP kamu sudah sama Shea sampai detik ini. Apa kamu tidak ada rasa sama Shea ?" tanya Alfie.
Yudho hanya menyesap kopinya.
"Do, kalau kamu ada rasa sama Shea ... Jangan dipendam ..."
"Kan kamu sendiri yang bilang, Shea tidak ada kepikiran kesana ..." jawab Yudho.
"Tapi Shea nyaman sama kamu, Do... "
"Kamu sendiri sama Shea gimana ?"
Alfie tertawa kecil. "Aku tidak ada yang namanya butterfly in my stomach ke Shea karena aku menganggap Shea saudara perempuan aku. Kita macam kembar tidak Siam, tidak anggora, tidak juga British Short Hair..."
"Lu kira kalian berdua itu kucing ?" sungut Yudho.
"Meooonnnggg..." cengir Alfie. "Nggak lah Do, aku sudah janji sama papa dan diri aku sendiri kalau sama Shea tidak ada rasa apa-apa ... " Alfie terbayang seorang gadis cilik yang tinggal di Amsterdam dengan mata biru dan rambut pirang yang super galak serta sangat ngbossy. Awas tuh cewek ! Besar nanti aku bawa ke depan altar ! Bodo amat dia seorang princess !
***
Ruang Kerja Angga Syarif
Shea tampak melamun sementara Angga membaca bab tiga skripsi gadis itu. Semua kasus yang dia ambil adalah yang dipecahkan oleh dirinya, ayah dan ibunya bekerjasama dengan Oom Dean dan Oom Rayyan. Angga mengakui, data dari Shea semuanya valid lengkap dengan nomor kasus dan tinggal perhitungan statistik saja bahwa sebenarnya wanita pun bisa menjadi seorang pembunuh berantai.
"Shea ..." panggil Angga.
"Ya pak ?" jawab Shea seperti tidak ada mood.
"Tumben kamu hari ini nggak ngajak ribut saya ..." Angga menatap Shea dengan tatapan menyelidik. "Kamu lagi berantem sama pacar ?"
Mata abu-abu Shea langsung menatap judes ke Angga. "Bapak kok kepo sih !"
"Biasanya tho, kalau cewek galau itu karena lagi ribut sama pacarnya...."
"Pengalaman pribadi pak ?" sindir Shea.
"Short of ..."
"Kapan undangannya pak ?"
Angga menatap Shea bingung. "Undangan apa ?"
"Nikah, merit, rabi, kekon, kawin..." jawab Shea.
Angga melongo. "Memang saya mau nikah gitu ?"
"Lha bapak bilang kalau cewek galau itu karena lagi ribut sama pacarnya. Berarti bapak kan sudah punya pacar dan doi pernah seperti itu sama bapak ... So, wajar dong kalau saya tanya kapan undangannya? Tenang pak, nanti saya sumbangkan tanjidor !" ucap Shea semangat seolah mendapatkan mood booster dari dosennya yang menyebalkan.
"Yang bilang saya punya pacar tuh siapa ?" balas Angga.
"Lho memang bapak jomblo ? Serius ? Bapak sih mukanya kriminil jadi cewek takut ..." cengir Shea membuat Angga ingin menjitak kepala mahasiswinya itu.
Boneka satu ini kalau sudah ketemu baterainya berubah jadi Chucky !
"Kamu kok njelehi tho Shea ..."
"Memang bapak apa nggak lebih njelehi ?"
"Karena kita sama-sama njelehi, gimana kalau kita ngedate ?" Angga menatap Shea lurus dengan tatapan serius.
Shea menganga. "Apa? Bapak waras ?"
Angga hanya tersenyum smirk. "Waras seratus persen."
"Pak, biasanya tho yang begini ngaconya itu keluarga saya pak. Kenapa bapak jadi ngaco ? Yakin bapak nggak kesurupan atau kesambet hantu mas-mas di sudut ruangan bapak ... Addduuuhhh !" Shea memegang keningnya yang kena selentik Angga.
"Enak saja bilang ruangan saya ada hantunya !" pendelik Angga tapi yak ayal dia ikut melirik ke sudut ruangannya. Masa sih?
"Serius bapak... Hai mas Darussalam. Makanya jangan bunuh diri ... Jadinya agak syulit nyebrang ... Mau Shea bantu ?" senyum Shea ke sudut ruangan membuat Angga terlonjak dari kursinya.
"Sheeeaaaaa !" desis Angga merinding.
"Oke deh. Nanti Shea bantu. Bisa konsultasi dulu sama pak Longga. Pak Longga, tolong bantu ya ..."
Angga menatap Shea yang tampaknya santai-santai saja. Entah beneran atau cuma ngerjain gue nih anak !
"Pak, yang benar saja bapak ajak ngedate ! Saya mahasiswi bapak dan saya tidak ada perasaan apapun sama bapak. Serius dikit lah pak !" omel Shea. Ini lagi dosen satu bikin tambah perkara !
"Tapi saya serius suka sama kamu ..." jawab Angga.
Shea melongo. "Pak, saya sudah ninggal amoniak di ruangan bapak dan bapak bilang suka sama saya ? Otak bapak kena racun amoniak saya jadi ngaco begini ?"
"Tidak Shea. Saya sudah suka kamu sejak saya melihat jaman orientasi terus saya ngajar kamu."
Shea memegang pelipisnya. "Maaf Pak Angga ... Untuk kali ini saya anggap Pak Angga kesambet. Jadi bab tiga saya ?"
"Tinggal saya tunggu perhitungan statistik nya" jawab Angga.
Shea membereskan barang bawaannya. "Saya permisi pak. Selamat siang ..." Gadis itu pun berdiri dan hendak membuka pintu ruang kerja Angga ketika pria tersebut mengucapkan sesuatu.
"Aku serius Shea ..."
Shea hanya membuka kenop pintu dan keluar dari ruang kerja Angga sementara yang ditinggal hanya menatap dengan perasaan campur aduk.
Dia tidak ada rasa sama aku.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
asyekkk asyekkk Alfie tambah dekat dengan tambatan hati, princess vava
anaknya nyunyun
huaaaa,, 😭😭😭 pengen sama shea, tp gak papa lah, masih keluarga gesrek ini, pasti serame emaknya 🤭🤭🤭🤭
atau g ikutin jalan ceritanya aja....
dijamin bakal diluar prediksi BMKG endingnya 😅😅😅😅