NovelToon NovelToon
Stuck In Your Life Forever

Stuck In Your Life Forever

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:559.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: eMViBi

Novel ini bercerita mengenai Bianca Sallen yang sudah menjadi yatim piatu saat usia belia. Seorang Paman kaya raya yang juga teman baik orang tuanya
berbaik hati mengangkatnya dan menggangapnya seperti anak sendiri.
Tapi Leon, sang kakak angkat tidak menyukai kehadirannya sejak awal dan memutuskan pindah ke luar negri. Sekembalinya ke rumah, Leon malah sengaja merekrut Bianca menjadi asistennya dan mempermainkan gadis baik-baik itu.

Bagaimana kelanjutannya?

Baca selengkapnya hanya di Stuck in Your Life Forever, novel karya kedua eMViBi. 💖💋

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eMViBi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~Chapter 12~

Leon terpesona melihat Bianca yang menghampirinya dengan anggun, walaupun terlihat jelas ia tidak nyaman dengan heels itu, tapi aura gadis itu sangat terpancar.

Jika Bianca selalu berpenampilan seperti itu, ia yakin Bianca bisa mendapatkan pria manapun bertekuk lutut pada kecantikannya yang selama ini tersembunyi.

"Mari Mr. Leon kita masuk." Ajak Bianca sambil tersenyum manis dan tenang membuat desiran hangat di relung hatinya.

Mereka terlebih dahulu mengucapkan selamat kepada Alan yang berulang tahun ke 35 tahun. Alan sendiri adalah koki sekaligus pengusaha di bidang makanan. Tak heran jika di acara itu juga banyak pengusaha yang hadir.

Kehadiran Leon menjadi pusat perhatian di acara itu, sudah jadi rahasia publik Keluarga Demaind memiliki pewaris yang tampan dan sukses.

Bianca berusaha mengimbangi langkah Leon yang sering berpindah ke sana dan ke sini menghampiri rekan kerja dan kenalannya, dari lantai satu berpindah ke lantai dua dan tiga. Restaurant megah dan besar itu penuh dengan para tamu yang menikmati acara.

Bianca akhirnya bernafas lega saat Leon memutuskan untuk duduk di meja makan bundar yang sudah disediakan. Satu meja bundar terisi untuk 6 orang. Bianca duduk di meja lain karena tempat duduk milik Leon sudah dikhususkan bersama dengan Alan dan pengusaha lainnya.

Bianca tidak kenal siapapun di sana, ia pun merasa tak nyaman menikmati makan malamnya. Bianca merasa risih saat menyadari seorang pria yang duduk di sebelah kirinya terus menatapnya. Bianca membuang muka saat menyadari pria itu tersenyum padanya.

"Haii, aku belum pernah melihatmu. Apa kau pengusaha baru?" Tanya pria itu sedikit mendekat dan mencondongkan tubuhnya menghadap Bianca.

Pria sekitar 30 tahun itu terlihat lumayan tampan, tapi melihat matanya saja Bianca tahu dia adalah pria genit yang genit.

"Ahh, saya hanya asisten. Kebetulan ikut Boss ke sini." Jawab Bianca dengan malas dan tersenyum terpaksa.

"Mana Boss mu? Meninggalkan asistennya sendiri di sini, lebih baik kau jadi asisten ku saja." Pria itu mengeluarkan kartu namanya, Bianca mau tak mau menerimanya dengan ragu-ragu.

"Siapa namamu?" Tanya pria itu lagi. Bianca gelagapan.

"Untuk apa kau tahu?" Tanya Bianca panik.

"Kenapa? Kau takut padaku?" Pria itu mengulurkan tangannya berniat mengusap kepala gadis di depannya, Biancapun spontan memundurkan tubuhnya untuk mengelak.

"Tolong jangan macam-macam!" Ucap Bianca dengan tegas. Tiba-tiba seseorang menarik tangan Bianca untuk berdiri.

"Mister..." Ucap Bianca terkejut.

"Leon?" Pria di hadapannya sama terkejutnya dengan Bianca. Hadirnya Leon membuat mereka bertiga menjadi perhatian tamu yang lain.

Leon mencengkram pergelangan tangan Bianca dengan erat. Seakan takut direbut oleh orang lain. Rahangnya mengeras dengan mata berkilat menyiratkan kemarahan. Leon menatap dalam pria di hadapannya kemudian menghembuskan nafas kekesalan.

"Pindahlah ke sana." Ucap Leon dingin sambil menarik Bianca menuju mejanya. Alan dan yang lainpun terperangah melihat perbuatan Leon, tapi dengan cepat Alan menyuruh pelayannya menyediakan kursi tambahan untuk Bianca.

"Kau terlihat kesal. Minumlah dulu." Ucap Alan menenangkan. Leonpun meneguk air putihnya dengan sekali teguk.

"Jaga sikapmu, yang lain akan membicarakan reputasimu." Nasihat Alan pada Leon.

"Thanks." Jawab Leon saat merasa lebih tenang.

Alan memperhatikan Leon dan Bianca secara bergantian. Ia yakin tindakan Leon tadi bukan semata karena Bianca asistennya.

"Asistenmu cantik, tak heran banyak yang mendekatinya. Jika diperbolehkan, aku pun ingin mengenalnya." Alan dengan sengaja memancing reaksi Leon dan ternyata berhasil, Leon langsung menoleh pada Alan dengan mata menyorotkan kekesalan.

"Santaiii.. Aku hanya bercanda." Jawab Alan dengan cepat sebelum Leon benar-benar marah. Walaupun Leon tidak mengatakan apapun, ia tahu Leon sedang menahan emosinya.

~ ~ ~

Leon berjalan dengan cepat menuju mobilnya dan menutup pintu dengan kencang membuat Bianca bergidik kaget.

Bianca bingung kenapa Leon mendadak berubah menjadi begitu galak dan marah. Biancapun tak banyak berkata pada Leon dan hanya menundukkan kepala, perutnya pun masih terasa lapar karena ia hanya mencicipi sedikit makanan di pesta Alan tadi.

Jam menunjukkan pukul 9, Leon mengemudikan mobilnya membelah jalanan yang masih ramai di Jumat malam. Tapi bukannya mengantar Bianca pulang ke apartemennya, Leon mengarahkan mobilnya ke tempat lain.

Bianca ingin bertanya ke mana mereka akan pergi, tapi melihat Leon yang diam seribu bahasa, akhirnya dia bungkam. Jika tahu Leon akan semarah itu, lebih baik sedari awal Bianca memilih pulang sendiri.

Mobilnya berhenti di depan sebuah club bertuliskan Jack's House. Tempat itu tampak gelap dari luar, hanya lampu kelap kelip yang menghiasi, suara dentuman musik dari dalam terdengar dengan jelas.

"Mr. Leon, saya pamit pulang." Ucap Bianca sambil membawa barangnya menuruni mobil, Leon menarik tangan Bianca untuk duduk kembali.

"Siapa yang bilang kau boleh pulang?" Tanya Leon dingin. Bianca mengernyitkan dahinya.

"Ikut ke dalam." Perintah Leon lalu turun mengitari mobilnya dan menarik Bianca keluar dari mobil.

Leon menarik kasar tangan Bianca Bianca, membawanya masuk ke dalam Club dan mencari sang pemilik Club, Jack. Bianca meringis menahan sakit tangan dan telinganya yang pertama kali mendengar hiruk pikuk musik di club sambil menahan nafas untuk tidak menghirup asap rokok yang mengepul dalam ruangan.

"Di mana Jack?" Tanya Leon pada bartender yang sedang asyik mengocok minuman seirama dengan dentuman musik. Bartender itu menunjuk ke atas, di lantai dua, terdapat suatu ruangan khusus yang memiliki kaca untuk melihat ke bawah.

Leon tak melonggarkan cengkramannya sedikitpun, membuat Bianca terkilir saat terburu-buru menaiki tangga ke lantai dua.

Leon mendorong masuk Bianca ke ruangan Jack. Semua terkejut dengan kehadiran Leon dan Bianca. Bianca melihat sekelilingnya dengan malu dan muka merah padam. Di sana ada Jack, Max dan Alex, mereka sedang bersama beberapa perempuan yang saling menikmati minuman alkohol.

"Ada apa Leon?" Tanya Jack yang langsung berdiri menyambut Leon. Alex dan Max sama kagetnya dengan kehadiran Leon yang tiba-tiba dengan raut wajah marah. Bianca menundukkan kepalanya sambil berusaha melepaskan tangannya dari Leon.

"Kau ingin menggoda pria? Di sini lah tempatnya!" Gertak Leon pada Bianca, gadis itu mendongakkan kepalanya kaget dan bingung.

"Apa maksudmu?"

"Leon, ada apa ini?" Tanya Alex ikut buka suara.

"Aku membawamu ke tempatmu seharusnya! Bukankah tadi di pesta kau berusaha menggoda semua pria? Di sini lah tempatnya, kau bebas melakukan apapun semaumu!" Leon menghempaskan tangan Bianca hingga tersungkur ke lantai.

Bianca tidak terima dipermalukan oleh Leon seperti itu, apa salahnya?

Air matanya tak kuasa menetes. Jack membantu Bianca untuk berdiri, kakinya yang terkilir pun semakin sakit.

"Lepaskan dia Jack. Dia pantas diperlakukan seperti itu. Dasar wanita murahan!"

Pyarrrr...

Sebuah tamparan melayang ke pipi mulus Leon dan meninggalkan bekas kemerahan.

.

.

.

.

.

To be Continue~

1
Siti Ramsah
Luar biasa
3sna
leon aj jg suka bikin mslh
3sna
sakit mulu,balikan berantem sakit lg kyk gk ada ujungnya ini crt muter2 mulu
3sna
ini terkilir lg yg dibb brp aja gk diksh pnjlsn udh smbh apa blm,dan anehnya ini jg udh bisa beberez
3sna
sekesel2nya jgn pernh buang makanan
3sna
gk usah bilng kalo mo out,out aja tiba2 jd bisa bebas
3sna
lupa apa kalo dia bia yg kenaln sm alex
3sna
ini gels jatoh apa tamparan thor,tolong diperhatikan ya tor untuk penulisan kata2nya
3sna
kalo terkilir pasti agak pincang doong
3sna
gk pingsan dia pdhl gk mkn siang
3sna
ngapain nanya cb,,lngsung aja usir,,
3sna
mari baca baku dipake untuk perckon non formal kok jd kaku thor
3sna
cool kok nyapanya oii bc nya kyk gmn gityuu yaa
Helen Nirawan
lu laki ato banci ? norak , pengusaha tp oon , isshh , emosi dipiara , sapi noh di piara 😡
Rose Reea
bisa banget Thor bikin cerita yang mengharu biru
Rose Reea
🤣🤣🤣🤣🤣
Rose Reea
Good Buddy
tasya Aulia putri
Kecewa
tasya Aulia putri
Buruk
aca
Bianca tak ubah nya pelacur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!