NovelToon NovelToon
No Hope - System

No Hope - System

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ex_yu

Hidup di Dunia Apokaliptik dengan sebuah sistem di tubuhku? Jujur saja aku tidak menghendakinya. Aku juga tidak tahu bagaimana bisa memiliki sistem ini?

Aku tidak tahu awal kehancuran dunia ini, tetapi aku akan mencari tahu kebenarannya. Aku akan mencari keberadaan ibu, ayah dan kakakku yang terpisah selama lima tahun ini.

Yang aku ingat, aku diajak oleh ayah untuk memperlihatkan hasil karya ciptanya. Saat berada di dalam perjalanan menuju ke tempat yang tidak kuketahui, ayahku memberikan sebutir pil. Katanya pil itu adalah vitamin.

Setelah aku telan, beberapa menit kemudian aku tidak sadarkan diri. Aku terbangun dengan Infomasi yang membingungkan. Tahu-tahu, sebuah sistem sudah berada di tubuhku.

Aku dibantu oleh seorang wanita yang bernama Veronica, dia adalah sistem itu sendiri. Dia menjelaskan semuanya perubahan di dunia.

Aku masih belum mempercayai apa yang terjadi, sebab kehancuran dunia ini ada kaitannya dengan ayah dan diriku. Tapi, aku pasti mencari tahu kebenaran ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ex_yu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zombie Mutan

Bab 12. Zombie Mutan.

Aku melihat helikopter yang dipiloti oleh Belevia meluncurkan roket anti-tank. Dalam waktu sekejap, dua unit tank itu hancur. Selain tank, masih ada tiga unit kendaraan utilitas militer ringan yang terpasang senapan mesin di atapnya, lima kendaraan Jeep, dan lima truk pengangkut tentara dan persenjataan.

Kendaraan utilitas militer ringan (bahasa Inggris: military light utility vehicle, atau light utility vehicle - LUV) menembaki helikopter tempur, dan beberapa rudal RPG melesat. Helikopter tempur segera terbang tinggi untuk mengindari rudal RPG dan senapan mesin.

Tetapi, beberapa peluru mengenai badan helikopter. Untungnya saja helikopter itu tidak rusak berat, dan Belevia masih mampu mengendalikannya dengan terbang menjauhi serangan lawan.

Penduduk shelter membalas tembakan lawan yang mengincar helikopter. Aku yang sudah dekat dengan barisan belakang Tentara Unicorn, segera melepaskan tembakan kepada mereka.

Ketika kami sedang baku tembak dengan Tentara Unicorn, kendaraan tronton datang dari arah pintu gerbang barat, menabrak pagar. Dari dalam kontainer, keluar dua mahkluk tinggi besar dengan membawa senapan mesin, dan satu mahkluk lainnya membawa RPG. Kedua mahkluk itu adalah manusia Zombie Mutan

Kedua Zombie Mutan menembaki siapapun yang membawa senjata, terutama targetnya adalah penduduk shelter dan penyintas. Para penduduk dan penyintas tidak tinggal diam, mereka menghindar sambil menembak Zombie Mutan.

Namun yang mengejutkan, Zombie Mutan itu tidak tumbang setelah dihujani oleh peluru, bahkan tidak terlihat kesakitan. Alhasil, penduduk dan penyintas justru yang bertumbangan ditembaki dan diledakkan dengan RPG oleh Zombie Mutan.

Aku mengetahui kedatangan Zombie Mutan, demikian juga dengan Belevia. Tetapi, aku yang berada di belakang Tentara Unicorn dan juga baku tembak, jelas tidak bisa menyelamatkan penduduk shelter karena jauh.

Boom boom boom boom....

Belevia menghancurkan dua kendaraan militer dan beberapa Jeep dengan roket. Lalu segera terbang menuju ke shelter untuk membunuh Zombie Mutan. Aku telah menumbangkan beberapa Tentara Unicorn, dan sisanya ditangani oleh Kanya, Afanas dan orang-orang terus menembaki mereka.

Aku melihat rudal RPG melesat ke arah helikopter yang baru tiba di shelter, dan mengenai rotor belakang helikopter. Akibatnya, Belevia kesulitan untuk mengendalikan helikopter, dan jatuh tepat di depan kastil. Untung saja helikopter tidak meledak setelah jatuh.

Aku sangat marah dan menembaki Zombie Mutan yang membawa RPG dengan menggunakan senapan mesin dan rudal medium. Dalam waktu singkat, satu Zombie Mutan itu tumbang.

Ketika aku akan menyelamatkan Belevia yang pingsan, Zombie Mutan yang lain muncul di dekat helikopter tempur yang jatuh itu. Zombie Mutan itu menodongkan senapan mesin ke arah kepala Belevia.

Aku tidak berkutik karena Belevia menjadi sandera. Lalu aku melihat helikopter datang, dan mendarat di dekat helikopter pengangkut yang aku rebut sebelumnya. Aku melihat peta System Adam, dimana bala bantuan dari pihak lawan datang. Mereka segera menangkap Kanya dan yang lainnya.

Dari helikopter lawan, aku melihat seorang pria usia kepala empat turun dari helikopter, dia memegang cerutu dan mengenakan topi militer. Aku menduga jika orang itu adalah letnan yang dibicarakan oleh pilot sewaktu di gedung militer.

"You guys have the balls to snatch what's mine! It's time for me to destroy this shelter including everyone here! (Kalian punya nyali untuk merebut milikku! Sudah waktunya bagiku untuk menghancurkan tempat perlindungan ini termasuk semua orang di sini!)"

Letnan itu berbicara kepadaku sambil duduk di kursi yang disediakan oleh prajuritnya, dia menatapku dengan sorot mata tajam. Aku tidak tahu harus berbicara apa. Setelah melihatnya, aku melihat Belevia yang diseret menjauhi helikopter oleh Zombie Mutan.

"However, the safety of everyone here depends on you... If you can defeat the Mutant Zombies with your bare hands, I promise to let you all go! (Tetapi, keselamatan semua orang di sini bergantung kau... Jika kau bisa mengalahkan Zombie Mutan dengan tangan kosong, aku berjanji akan melepaskan kalian semua!"

Entah ucapnya letnan itu bisa dipercayai atau tidak, tidak ada pilihan lain bagiku. Mau tidak mau, aku harus bertarung dengan Zombie Mutan tanpa senjata. Zombie Mutan itu meletakkan Belevia di samping letnan, lalu berjalan ke arahku.

Aku melihat Kanya dan yang lainnya menatapku dengan penuh harap, berharap aku mau menyelamatkan mereka dengan mengalahkan Zombie Mutan itu. Secara fisik, aku memang kalah dengan Zombie Mutan, yang tidak merasakan sakit dan takut mati.

Berbeda dengan diriku, aku masih manusia yang takut mati, dan juga merasakan rasa sakit. Aku menarik napas dalam-dalam dan hembuskan secara perlahan. Kemudian, aku membuang semua senjata, dan menonaktifkan rudal medium.

Aku dan Zombie Mutan berhadapan, berjalan memutar dan saling menatap. Kami seperti seorang petinju yang siap baku hantam. Dengan bantuan System Adam, aku mengetahui kekuatan lawan; pukulannya itu memiliki berat 5 kilogram, sekali memukul lawan sudah dipastikan akan tumbang. Tendangan juga mematikan, aku harus mampu menghindari pukulan dan tendangannya. Kelemahannya, Zombie Mutan itu tidak bisa bergerak cepat.

Zombie Mutan setinggi 2 meter lebih mengayunkan tinjunya yang tertuju pada kepalaku. Aku menghindar ke samping lalu menggunakan lutut yang mengarah ke perutnya. Zombie Mutan sedikit membungkuk ketika perutnya terhantam lutut kakiku. Lalu dengan cepat aku melompat dan menggunakan sikut yang mengarah ke tengkuk Zombie Mutan.

Dua kali serangan telak, Zombie Mutan tetap berdiri kokoh. Dia membalikkan badan, dan aku menendang kepalanya. Tetapi, kaki kananku dipegangnya, lalu aku dilemparkan ke arah helikopter yang rusak.

Bang...

Aku membentur badan helikopter. Ironisnya, System Adam menunjukkan energi Robot Raptor tinggal 25% dan harus diisi ulang. Aku segera bangkit dan mengalahkan Zombie Mutan sebelum daya Robot Raptor habis.

Baru saja aku berdiri, Zombie Mutan mengayunkan tinjunya. Untungnya aku segera bereaksi dengan menggeser kepala, dan pukulannya menghantam badan helikopter hingga penyok. Seandainya tinjunya mengenai wajahku, sudah pasti tulang tengkorak retak.

Dengan cepat, aku memukuli Zombie Mutan, tangan dan kakiku bergerak berganti. Perlahan tapi pasti, Zombie Mutan bergerak mundur saat aku serang, dia menggunakan kedua tangannya untuk melindungi kepalanya.

Karena kepala adalah titik vital yang mengakibatkan kematian jika terus-terusan dipukul, aku terus mengincar kepalanya. Namun, karena terlalu fokus mengincar kepalanya, kaki kiri Zombie Mutan menghantam perutku hingga terpental dan membentur bagian belakang helikopter.

Akibat tendangannya itu, daya Robot Raptor menurun 10%. Aku merasakan ingin muntah karena perutku ditendang. Darah segar keluar dari mulutku, dan aku merasakannya.

Bang...

Tendangan Zombie Mutan mengenai rotor (baling-baling belakang) helikopter. Untung saja aku segera menghindar. Aku melihat Zombie Mutan mengambil rotor untuk dijadikan senjata, dan langsung mengayunkan ke arah wajahku.

Aku segera mundur, tetapi tepi pada rotor menyerempet pipiku, dan hampir mengenai mata kananku. Karena tepi rotor itu tajam, pelindung kepala bagian pipi sampai robek.

Aku terus menghindar serangan, dan sulit untuk membalasnya karena Zombie Mutan menggunakan senjata. Aku tidak memikirkan orang-orang yang menonton pertarungan ini.

"It's not fair like this...! (Tidak adil seperti ini...!)"

Aku melihat melirik letnan yang melemparkan sepasang tongkat kepadaku. Aku segera berguling ke samping kiri mendekati tongkat keamanan ketika Zombie Mutan mengayunkan baling-baling. Aku ambil dua tongkat keamanan dan menggunakannya sebagai senjata.

Dengan aku juga memiliki senjata, maka kami kembali bertarung dengan adil. Kami bertarung sengit, aku gunakan satu tongkat untuk menangkis, dan tongkat lainnya untuk memukul kepala Zombie Mutan.

Karena kepalanya berkali-kali terkena hantaman tongkat keamanan, Zombie Mutan terhuyung-huyung ke belakang. Aku segera memukul tangan kanannya yang memegang baling-baling.

Baling-baling itu terlepas dari tangannya. Aku melihat besi tajam tempat rotor di belakang Zombie Mutan. Segera saja aku melompat berputar menendang kepalanya sangat keras.

Zombie Mutan mundur cepat karena kehilangan keseimbangan. Punggungnya langsung tertancap ujung besi tajam rotor. Tetapi, aku melihat dia belum mati, masih hidup dan bergerak maju.

Sebelum terlepas dari ujung besi tajam. Aku ambil baling-baling yang digunakan Zombie Mutan, lalu dengan cepat mengayunkannya, melesat mengarahkan ke kepalanya.

Bang...

Kepala Zombie Mutan terbelah menjadi dua terkena baling-baling. Aku tidak sedikitpun senang walaupun menang, sebab masih ada lawan berbahaya yang harus dihadapi dan sedang menyandera Belevia, Kanya dan penduduk shelter.

Aku membalikkan badan dan melihat letnan. Tetapi, aku tidak melihat Belevia lagi. Segera aku memeriksa peta System Adam. Ternyata, Belevia sudah berada di belakang Tentara Unicorn tanpa diketahui, memegang pistol.

"Unfortunately... I don't mean what I say, and I'm not good at keeping promises! I'll let everyone go as long as you come with me. Take off your armor and get down on your knees! (Sayangnya... Aku tidak sungguh-sungguh dalam berkata, dan tidak pandai menepati janji! Semua orang aku lepaskan asal kau ikut denganku. Lepaskan baju besi dan berlutut!)"

Aku sudah menduga bahwa letnan tidak bisa dipercayai. Tetapi, dengan banyak orang yang disandera oleh Tentara Unicorn, aku tidak berkutik. Walaupun aku dan Belevia mampu menumbangkan beberapa Tentara Unicorn, sandera tetap saja tidak bisa diselamatkan.

Bang... Bang bang bang...

Tiba-tiba, suara tembakan dari arah belakang, dan mereka adalah orang-orang yang bertemu denganku di Kota Ufa. Mereka menembaki Tentara Unicorn yang sedang menyandera.

Aku segera berguling ke depan untuk mengambil senjataku, dan Belevia segera menembak pengawal letnan. Aku segera menembaki Tentara Unicorn, dan rudal medium otomatis membombardir lawan.

Para sandera segera melawan, mengambil senjata milik Tentara Unicorn, dan menembak musuh. Letnan jelas terkejut dengan serangan mendadak. Aku melihat dia masuk ke helikopter dan berniat untuk kabur.

Bang...

Sebelum aku menembak letnan Tentara Unicorn, Belevia muncul di sisi pintu lain dari helikopter, dan menembak kepala letnan itu. Belevia tidak memberi ampun ketika pilot menyerang, dia menembak kepalanya juga.

Situasi langsung berbalik, kemenangan di pihak kami. Tetapi, daya Robot Raptor telah habis. Akibatnya, tubuhku menjadi lemas. Aku berlutut karena kehabisan stamina.

"Are you okay? (Apakah kamu baik-baik saja?)"

"I need batteries in your room. Quickly take me there! (Aku butuh baterai di kamarmu. Cepat antar aku ke sana!)"

Belevia segera membantuku berdiri karena lemah. Aku perhatikan wajahnya yang tampak cemas. Kanya dan yang lainnya segera menangkap Tentara Unicorn, dan mengambil persenjataan mereka.

1
Cahyadiputra Ajahh
mana lanjutnya thor
Indra zoker
halu Thor, gw mampir lagi .. moga Lo masih inget sma gw Thor /Sleep/
Ardi Muhammad
langsung aja ya
Ardi Muhammad
langsung aja jangan tanggung biar semakin seru lagi
Bima Sakti
makin paten alur cerita nya Thor, dua kopi dah meluncur buat nambah semangat menulis author ✌️💪✊🔥🔥🤲
ri
kukira lebih banyak dewasa
Ardi Muhammad
langsung aja jangan tanggung biar semakin seru lagi tetap sehat dan semangat Thor
Ardi Muhammad
mulai tegang
Harwi
Yakin IKN selesai ?
Ardi Muhammad
okelah
Bima Sakti
kopi lah Tibo Thor.. Jan lambek na update nyo Yo Thor.
kok dapek gak labiahan bab nyo senek✌️🤭👍👍✊🔥🤲
ri
punya Instragram nggak kak
Bima Sakti
mantap kali ko mah Thor.. taruih an ✊✊👍👍✌️✌️😁
Ardi Muhammad
lanjut
Ardi Muhammad
langsung aja jangan tanggung
™RAWJAR~SAMA
asal berapa tu?
™RAWJAR~SAMA
Anjay gitu juga?
™RAWJAR~SAMA
waduh apa ini berlima?
™RAWJAR~SAMA
asek
™RAWJAR~SAMA
wow jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!