Dara Svaroski adalah seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah konspirasi kecelakan yang di dalangi sang suami dan ibu tiri nya.
Dara terbangun dan mendapati dirinya kembali di kehidupan sepuluh tahun silam.
Apakah ini adalah kesempatan kedua bagi Dara untuk memperbaiki takdir kejam dari kehidupan sebelumnya ?
"Banyak musuh yang harus aku singkirkan, demi menyelamatkan nyawa orang yang paling aku sayangi.." -Dara-
Akankah Dara berhasil membalas dendam terhadap para penjahat yang berkedok orang terkasih ?
Lalu , bagaimana jika dalam perjalanan balas dendam itu Dara bertemu seorang pria yang mencintainya penuh kelembutan ? akan kah pria itu mampu menghentikan tekadnya ?
Mari simak kisah Dara dan perjalanan asmaranya dalam mengubah takdir~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweet_mochi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 MUSUH BEBUYUTAN
Saat sedang berjalan di koridor kampus tiba tiba..
Brugh~
"Awsshh sakiit !" pekik Dara terkejut, lantaran seseorang menarik tubuhnya lalu membenturkan ke sebuah loker.
"Masih berani kamu muncul di kampus ini huhh !!! Cari mati nih kayaknya." ucap seorang wanita yang tengah menekan tubuh Dara secara kasar.
"LEPASKAN AKU !!" Dara memberontak , dirinya harus bisa melarikan diri dari anak buah Sofia.
"Gak semudah itu bi tch !! Sofia ingin membuat perhitungan denganmu !" bentak seorang wanita bernama Elies
Mendengar nama Sofia semakin membuat Dara panik, ya.. Rasa trauma karena pengalaman pahit di masa lalu.
"Kita seret dia ke markas, cuss~" ajak Essey.
Kemudian Leis dan Essey membawa paksa Dara menuju ke sebuah lokasi di belakang gedung fakultas.
Sebuah bangunan kosong yang disulap menjadi markas geng Sofia, tentu saja karena Sofia adalah putri dari salah satu pemegang saham utama di kampus.
Apa yang Sofia inginkan, harus Sofia dapatkan~
Sepanjang perjalanan paksa , Dara terus meronta minta di lepaskan namun..
Para teman yang melihat perlakukan anak buah Sofia hanya melihat tak acuh.
*Sebaiknya kita hindari masalah dengan geng Sofia, lagipula bukan kah Dara adalah santapan bully mereka sehari hari* ?
*Kasihan sekali Dara, tapi jika aku menolong maka bisa bisa aku yang akan di habisi oleh Sofia dan geng nya*.
"Kumohon lepaskan aku, jangan ganggu aku !!" teriak Dara sambil terisak .
"Shut up !!" bentak Leis.
Brugh~
Suara keras Dara yang tersungkur membentur kursi kayu kala memasuki markas geng Sofia.
"Sofia.. Kami membawa mainanmu , hahaha~" ucap Essey sambil tertawa menghina.
"Ck~ sudah bosan hidup kamu rupanya, Dara !" bentak Sofia yang kini mendekati Dara.
"Lepaskan aku~ hiks~" Dara merasa tersudut tidak bisa kabur.
"Pelajaran tempo hari kurang berkesan rupanya, baiklah.. Guys !!" Sofia mengkode dua anak buahnya untuk mengikat dara di sebuah kursi lalu..
"Apa yang ingin kalian lakukan padaku !!! TOLOONGG !!!" netra Dara membelalak sempurna kala melihat Essey mengulurkan sebuah pisau untuk Sofia.
"Diamlah , dasar brengsek !!" bentak Leis yang menahan ikatan Dara agar tidak lepas.
"Aku tidak suka bersaing, aku benci persaingan karena hanya aku yang boleh menjadi murid unggul. Aku akan buat tanganmu cacat , hahaha~" tatapan Sofia seperti seorang psikopat .
"Jangan Sofia, TOLONGG !!!" Dara berteriak sambil memejamkan mata saat melihat Sofia mengangkat tangan kanannya yang menggenggam pisau.
*Kumohon, tolong aku.. William* !!!
Hanya nama William yang Dara sebut secara refleks, dan seperti nya Dara sendiri juga tidak menyadari hal tersebut.
*Ssrreettt prankk*~ !!
Dengan gerakan cepat seseorang melempar pisau yang hendak melayang mengenai tangan Dara yang terikat.
Sofia yang tidak terima pun mengumpat kasar, "Aarrgghhh SIAL, BERANI SEKALI KAU~ !!" tapi begitu menoleh dan melihat siapa yang melakukan hal tersebut..
"Astaga , kakak Senior~ A.. Apa yang kakak lakukan di tempat ini ??" ucap Sofia terkejut.
Sosok kakak Senior yang selama ini menjadi incarannya tengah berdiri di hadapannya dengan penuh amarah.
"Lepaskan Dara !" kata si kakak senior yang bernama Daniel.
"Ini salah paham saja kak, kami hanya sedang berlatih untuk pertunjukan drama di kelas kok, ya kan Dara ?" Sofia panik menjaga image , Daniel adalah kakak senior yang populer karena kepintaran dan ketampanan nya.
*Kenapa kak Daniel harus melihat ku melakukan hal jahat ??!!! Aarrggghhh ini gara gara si cupu sialan itu , awas saja kamu cupu* !!!
"Dara, kamu oke ? apa mereka melukaimu ? Katakan, bagian mana yang sakit ?" tanya Daniel khawatir.
"A.. Aku baik baik saja. Terima kasih sudah menolong aku kak." suara Dara sedikit bergetar.
"Aku tidak ingin melihat Kalian menyakiti Dara lagi, ini adalah terakhir kali aku peringatkan !!"
Semua anggota geng Sofia terbisu, mereka tidak menjawab kalimat Daniel . Hanya berdiri dan membisu entah apa yang geng Sofia pikirkan saat ini.
Daniel dengan cueknya menuntun Dara untuk pergi dari markas Sofia, Dara menolak dengan halus saat Daniel menyentuh pinggang nya.
"Aku bisa jalan sendiri kak, jangan seperti ini~" Dara menepis pelan.
"Maaf, aku hanya khawatir padamu." Daniel menarik tangannya Lalu memberi jarak diantara keduanya.
*Aku baru ingat.. Sofia semakin membenciku karena kak Daniel memberi perhatian lebih padaku. Dulu , aku pun mengira kak Daniel pria baik yang tulus. Tapi ternyata... Huft~ kali ini aku tidak boleh masuk perangkap nya*.
Dara melirik sekilas ke arah Daniel ~