Gadis cantik yang sangat periang itu tiba tiba harus mengalami nasib yang sangat tragis,dia hamil di luar nikah,dan ternyata ayah dari anaknya adalah tunangan dari sang kakak tiri.
Keinginan untuk bisa bersama dengan pria itu adalah hal yang mustahil.
Dia menggantungkan harapan agar hidupnya bisa bahagia seperti layaknya blue iris(bunga iris biru) yang melambangkan sebuah harapan, harapan bahagia dengan atau tanpa pria yang sudah merenggut sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya yaitu.... kesucian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 : Cerita masa lalu
"Nggak juga, hanya saja kalau pengen makan cake, aku suka belinya di toko yang pertigaan jalan itu, kuenya enak enak...Awalnya hanya iseng aja sih,soalnya nama toko kue nya sama dengan langganan kueku saat masih tinggal di kota B,dan setelah masuk,ternyata benar,toko itu toko yang sama."
"Nama tokonya apa kak?"
"La creme cake and cookies."
"Uhuuk..uhuuk.."Elna terbatuk.
"Kamu nggak papa?"Tanya Rey lalu mengambilkan air minum yang selalu dia siapkan dalam mobil.
"Nggak papa kak,,turunkan aku di depan toko kue itu."Ujar Elna.
"Kebetulan sekali aku mau beli cake nya,kamu juga suka?"
Elna hanya mengangguk,mau ketawa tapi takut Rey memarahinya.
Mobil Rey di parkir di samping toko,Efrina sedang bermain dengan Ozkhan saat Rey dan Elna masuk ke dalam la creme cake and cookies.Efrina yang melihat ada pelanggan meminta Ozkhan untuk bermain sendiri,sementara Efrina menghampiri pelanggannya.
"Ada yang bisa saya ban....?"Efrina menatap tak berkedip pada Elna yang berdiri di belakang Rey.
"Elna...?"
Kali ini Rey yang bingung,kemudian menoleh ke belakang,Elna yang di tatap penuh tanya oleh Rey hanya menyunggingkan senyum.Dan melangkah menghampiri Efrina.
"Kak Rey kenalkan ini ibuku.."
"I..i..buu..?"Rey terkesiap,dia tidak pernah menyangka kalau ternyata selama ini langganan kue nya adalah ibu dari wanita yang dia sukai.
"Kenalkan Anne,ini kak Rey,head chef tempat Elna bekerja."Elna memperkenalkan Rey pada Efrina.
"Oooo...ya..silahkan duduk nak Rey."
"Iya bu,,makasih banyak."
"Elna nggak ngerepotin nak Rey kan?Ibu kadang suka khawatir,jangan jangan Elna tidak bisa menyesuaikan diri dan membuat rekan kerjanya kesusahan."
"Nggak sama sekali bu."tuturnya penuh senyum.
"Bundaaaa..."Ozkhan berteriak melihat Elna yang sudah pulang.
"Bu..bunda?"Batin Rey,belum habis keterkejutannya,dia di kejutkan kembali dengan seorang bocah tampan yang memanggil Elna dengan sebutan bunda.
"Hai sayang?"Elna berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Ozkhan kemudian memeluk buah hatinya itu.
"Gimana,Ozkhan udah nggak demam ?"ujarnya melerai pelukan Ozkhan lalu memegang kepala bocah itu.
"Iya bunda,tadi udah minum obat sama Anne."
"Waah,,anak bunda pintar.."
Rey menyaksikan semua interaksi Elna dan bocah yang terus memanggil Elna dengan panggilan bunda.Melihat kebingungan Rey,Elna pun merasa sekarang sudah waktunya untuk memberitahu segalanya.Sebenarnya dia tau kalau selama ini Rey menyukainya.Elna bukan wanita yang tidak peka,beberapa bulan terakhir dia merasa kalau Rey berubah.Perlakuan head chefnya itu dia rasakan terlalu berlebihan.
"Ozkhan,,sini deh.kenalin ini om Rey temannya bunda."
"Ozkhan om,,"anak kecil itu memperkenalkan dirinya.
"Oo,,,Hai,aku Rey."Rey mencoba tersenyum,meskipun tak terelakkan dari wajah tampannya jika saat ini dia kebingungan dengan kepala yang di penuhi banyak pertanyaan.
"Ozkhan..ayo ikut Anne ke dalam,,kita buatkan minum dulu untuk temannya bunda."Efrina sepertinya mengeri kalau saat ini dia harus memberikan ruang untuk Elna dan temannya itu untuk berbicara,Efrina bisa membaca kalau pria itu menyukai putrinya.
Setelah kepergian Efrina dan Ozkhan,keheningan menyelimuti kedua insan yang sedang duduk saling berhadapan.Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.Rey terlalu kaget dengan situasi yang dia hadapi saat ini,hingga dia memilih untuk diam sementara waktu.
"Pasti banyak yang ingin kak Rey tanyakan bukan? "Elna memecah kesunyian yang sudah berlangsung lumayan lama.
Rey tidak menjawab,hanya kepalanya yang dia anggukkan pelan.
"Benar,,,anak itu adalah putraku,putra yang kulahirkan sendiri lima tahun lalu,saat itu umurku baru menginjak tujuh belas tahun,usia di mana seorang gadis remaja harusnya merasakan masa kebebasan,di mana mereka mulai mencari teman baru di bangku kuliah,mulai mencoba mengeksplor kemampuan diri,tapi saya,,,saya harus memupus itu semua,di umur yang masih sangat muda,saya harus mengurus kehidupan lain disaat saya masih butuh perhatian dari orang tua saya.Pernah terlintas untuk tidak menghadirkannya ke dunia,tapi hati nuraniku tidak mengijinkan itu.Jalan terindah dari kehidupan saya adalah mensyukuri apa yang telah Tuhan takdirkan,tanpa ada penyesalan di kemudian hari."Elna menceritakan kisahnya dengan sesekali menghapus air matanya.
"Apa kamu mencintai nya?"Tanya Rey."Maksudku ayah Ozkhan."
"Memang bagaimana rasanya jatuh cinta itu kak Rey?Perasaan itu belum pernah saya rasakan sampai saat ini.Jangan kan mencintai,wajah nya saja aku tidak ingat sama sekali."Lanjutnya.
"Maksudmu?"
"Hhhhh,,,,,Kala itu hari kelulusan SMA,dan kami merayakannya di Iris hotel kota B.Aku terlalu percaya saat seorang teman memberiku segelas jus buah dan baru beberapa saat lalu saya mengetahui kalau ternyata dia menjebakku,Aku di beri jus yang sudah di campurkan dengan minuman beralkohol tinggi,saya mabuk,dan yang saya ingat saat itu adalah pria terakhir yang berbicara padaku,pria tinggi dengan setelan jas berwarna hitam,setelah itu saya sudah tidak mengingat apapun."
Rey sekarang mengerti,ternyata ada sebab yang membuat Elna begitu tertutup dan tidak mau membuka hatinya untuk mengenal laki laki.Trauma masa lalu masih membayanginya hingga saat ini.
"Maafkan aku karena rasa penasaranku membuatmu harus kembali mengingat masa lalu yang menyakitkan itu."
"Nggak papa kak,cepat atau lambat,saya pasti akan menceritakan semuanya,lagian dari semua masalah yang saya alami,ada satu hikmah yang dapat saya ambil bahwa menjadi kuat itu harus meskipun sendirian."Ujarnya tersenyum.
"Apa kau tau..karena kepribadianmu inilah yang membuatku menyukaimu,dan aku yakin kamu pasti sudah tau tentang perasaanku ini."Rey akhirnya sudah tidak bisa menahan untuk tidak mengutarakan isi hatinya.menurutnya ini adalah kesempatan yang paling baik.
Elna mengangguk,"Ya saya tau,karena itulah saya menceritakan ini agar kak Rey berhenti menyukaiku.Saya bukan wanita sempurna yang bisa membuat kak Rey bahagia.Jadi perasaan itu tolong hentikan.cukup seperti ini saja.Terus terang saya sangat bahagia bisa mengenal Kak Rey.Saya seperti menemukan seorang teman sekaligus seorang kakak."Ujar Elna.
Sebenarnya Rey sudah bisa memastikan kalau dia akan menerima penolakan,tapi dia tetap berusaha meskipun keberhasilannya hanya satu persen.
"Untuk saat ini,maafkan aku,tapi perasaanku padamu tidak bisa aku hentikan,jadi jangan melarangku untuk tidak menyukaimu,meskipun perlakuanku kedepannya akan membuatmu tidak nyaman,tahanlah,,tahan sampai hatiku tidak lagi menyukaimu."Rey tetap pada pendiriannya.Dan Elna tidak bisa berbuat apa apa,dia hanya di haruskan menunggu sesuai pernyataan Rey tadi.
"Aku pamit,,mulai hari ini aku mungkin akan sering datang berkunjung ,selain membeli kue buatan ibumu yang enak,tentu saja aku ingin bertemu dan bermain dengan teman baruku."
Rey pun pamit dan di antar Elna sampai ketempat di mana Rey memarkirkan mobilnya.
"Ooiya..Apa kamu berasal dari Turki juga?Kalau tidak salah tadi aku dengar kau memanggil ibumu...Anne."
...****************...
kek gak ada yg lain aja
kek g ada orang lain aja gitu.
kek dah habis aja stok cewek cowok