Jezica adalah anak dari seorang Selebritis single parent. Jazica adalah anak seorang artis film papan atas sekaligus artis INFOTAIMEN. Info tentang ibunya selalu Hits di berbagai media. Hidupnya menjadi tidak biasa, dia jadi kehilangan Privacy karena menjadi anak seorang artis. Ibunya selalu sibuk, bahkan dalam sebulan bisa tidak pulang karena sibuk shooting di luar kota. Jazica merindukan kebersamaan dengan ibunya seperti dulu, saya ibunya masih menjadi guru les bahasa Inggris. Kehidupan keartisan ibunya mempengaruhi dirinya dalam bersosialisasi dan dalam banyak hal lainnya.
Akankah Jezica bisa mengatasi masalahnya sebagai anak selebritis?
Akankah Jezica bisa memenuhi harapan ibunya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CACASTAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG MALU TAK PULANG RINDU
Dia senang sekali hari ini bisa balik ke rumah. Setelah berbaikan dengan mamanya, sudah v call, dia pulang ke rumah yang sudah lebih dari 14 tahun dihuninya bersama mama. Dia kangen sama Bik Siti, kangen pada bibik-bibik kesayangannya yang lain, Kangen ke Ani asistennya, dia kangen ruangan Gaming-nya, dia kangen ruang live-nya, dia kangen sama kegiatannya bareng host waktu jualan live, kangen masakan rumah, kangen aroma rumah ini, dan terlebih kangen sama mamanya.
Dan, kangen sama Aisher.
Tantenya dari Australia khusus datang untuk membujuknya, Tantenya yang sedang S2 itu datang membujuknya agar dia mau pulang kembali. Tantenya, Tante Kasih, datang mengabarkan mamanya sakit. Dia harus pulang.
Tantenya datang ke Apartemennya di Mampang, dan minta dia segera balik pulang.
"Pulang Jezica, pulang, yah!"
Ngapain aku pulang, Tan!" Ngapain!" Mama bikin aku kesel aja!" "Mama ada main dengan cowok yang aku suka, udah tau aku naksir cowok itu, tapi malah mesra banget sama dia."
"Aisher maksud kamu?"
"Iyaa, aku sebel sama mama!"
"masak sehari aku ngedate sama Aisher, aku dapatin Aisher ada di kamar mana besoknya.
Mereka mesra banget pas lagi live tiktok, Tan!"
"Mama, gak punya perasaan!"
"Masak crush anaknya mau diembat juga?"
"Aku benci, sama, Mama!"
"Tapi bukannya dengan minggat juga kamu menyelesaikan masalah ini, loh."
"Mama, sekarang lagi di rumah sakit, mama sakit karena kamu!"
"Biarinnn, aku gak mau ketemu!"
"Kamu mau jadi anak durhaka, Jezica?"
Jezica diam tak bergeming. Tantenya, Tante Kasih, melihat keponakannya itu dengan tatapan mulai agak murka, ia tidak mau anak itu jadi kurang ajar pada mamanya hanya karena rasa cemburunya.
"Sekarang kamu ikut Tante, kamu Tante paksa mau?"
"Gak Tante!"
"Kalau gak mau dipaksa, sekarang kita pulang!"
Jezica diam membisu.
"Kamu mau tahu faktanya, mau tahu gak?"
"Mama dan Aisher, serta yang lainnya mendukung kamu dan Aisher. Aisher suka sama kamu, dia ngomong langsung ke mama. Mama kamu merestuinya. Aisher sudah jauh-jauh hari cerita ke mama tentang perasaannya ke kamu. Kamu suka juga kan, nah kamu tidak bertepuk sebelah tangan. Mama kamu dan Aisher ngerancang ajak kamu ke Paris nanti Aisher di sana lamar kamu."
"Hah, beneran Tan?"
"Bener!"
"Nih, baca bukti chat mama dan Tante!"
"Mama kamu cerita kalau dia senang banget kamu sama Aisher."
"Kalau kamu lihat Aisher dan mama kamu mesra di infotainment, lagi live tiktok dan lainnya kata mama kamu itu karena untuk menyenangkan fans mereka. Mama kamu tahu gimana memposisikan dirinya sebagai ibu di depan Aisher. Yang terlihat belum tentu itu kenyataan dalam dunia Showbize ini, Jezica!"
"Sekarang kamu mau pulang atau enggak, hah?"
Mau, Tan, mama sekarang di mana, Tan?"
"Ada di rumah, kemarin baru pulang dari Rumah Sakit. Mama kamu dirawat dua hari, vertigo dan maagnya kambuh. Itu semua karena kamu, Jezica!"
"Tann..aku mau pulang, mau ketemu mama!"
Aku telpon dulu!"
Jezica bergegas memencet nomor mamanya. terhubung ke nomor Bianca, dan Bianca yang mengangkat langsung.
"Mamaaaa...maaa!"
"Jezica."
"Mah, aku minta maaf ya, aku janji gak akan minggat lagi. Aku mau pulang, Mah."
"Iyah, Sayang."
"Sini, Mama di rumah."
...
Sesampainya di depan pintu rumahnya, Jezica berteriak.
"Mamaaa!"
"Jezica!"
Ibu dan anak itu berpelukan. Bianca memeluk mamanya sambil nangis. Maafin Jezica, yah, Mah.
Bianca bahagia, akhirnya Jezica balik lagi ke rumah.
Dari balik ruang keluarga muncul, Aiser membawa kue ulang tahun bersama Bik Ani, Jenny asisten mama, Ani asistennya, dan temannya Febby.
Aisher tersenyum manis pada Jezica. Happy Birtday, yah Jezica!" "Happy birthday, Jez!"
"Jezica kaget dengan surprise itu dia tertawa gembira. Pertamanya ia, memeluk mamanya,cxi memeluk erat, Bianca membelai wajah anaknya dengan penuh kasih sayang. Bianca teramat sayang pada anaknya.
Lalu, Jezica menghampiri Aisher yang membawa kue ultah yang dibelinya di toko cake langganannya. Dia rela merogoh kocek 2 juta untuk membelikan kue ultah itu. Aisher dengsn senyum dan tawa tertahannya mengharapkan jawaban iya bila nanti ia menembak dan melamar Jezica. Jezica meniup cake ulang tahun itu. Dia malu-malu, mengusap anak rambutnya di kening.
"Selamat ultah, yah, Jezica, cantik ."
Dia memberi selamat pada Jezica, dalam hati sebenarnya ingin cium pipi chubby Jezica tapi apalah daya, hubungan ini baru dimulai, dan Jezica anaknya pemalu sekali. Dia malu-malu dengan perlakuan romantis Aisher.
"Potong dong kuenya," Bianca menyuruh Jezica memotong cake Ulta itu, potongan pertama disuapkannya untuk mamanya, potongan kedua untuk tantenya, potongan ketiga untuk bik Ani, dan potongan keempat, dengan malu-malu dia menyuapkan potongan kue itu ke dalam mulut Aisher. Karena saking malunya, bibir Aisher belepotan kena creamnya, Jezica, lalu mengambil tisu lalu menyeka cream yang belepotan di sudut kiri bibi Aisher. Salah tingkah tingkat desa Aisher dibuatnya.
"Chiee..cihuy...cihuy..."
"Aisher, salting ni ye!" seu Bianca.
Aisher jadi salah tingkah, dia garuk-garuk kepala jadinya, lalu tangannya spontan meraih tangan Jezica, malah Jezica yang ketularan salah tingkah.
Semua tertawa dan gembira malam itu seakan pertanda mereka semua merestui hubungan Aisher dan Jezica itu.
...
Yang sebenarnya terjadi sebulan lalu yang membuat Jezica menjadi cemburu.
Aisher datang bertamu ke rumah Bianca. Tujuannya adalah pertama untuk pendalaman karakter lanjutan film yang akan digarap yang menyandingkan mereka untuk kamin kembali dalam film "My Love, My Brondong 2". Tapi tujuan utamanya adalah pengen curi kesempatan untuk bertemu dengan anak lawan mainnya, Bianca, dia ingin bertemu Jezica.
Sebenarnya Bianca sudah tahu antara anaknya dan Aisher punya perasaan yang sama. Dari cerita Bik Ani, dia tahu kalau Jezica ngefans sama Aisher sudah lama. Dia suka nonton film Aisher di Netflix, juga sering nonton di bioskop film Aisher. Begitu juga Bianca juga tahu kalau Aisher tertarik sama anaknya. Aisher pascdi lokasi shooting film duet pertama mereka, tiba-tiba bertanya padanya.
"Hai, kak."
"Hai, kamu dah baca naskah yang baru dikasih?"
"Sudah, kak."
"semoga gak terlalu banyak take hari ini yah"
"sip, kak, saya dah hafal kok dialognya. Cuma nunggu reading aja kita nanti jam 2, kan!"
"Iya."
Bianca tersenyum. Aisher anak yang baik, dia sopan, dan mau belajar pada yang lebih senior dari dirinya. Bahkan para Kuru film sayang banget sama dia. Dia itu sopan dan santun. Sama Kuru aja dia baik, apalagi sama orang yang derajatnya lebih tinggi tau orang penting. Makanya pak produser minta dia tetap jadi pemain penting di film-film yang di garap rumah produksinya. Berbeda dengan rumah produksi tempat Bianca main in yang selalu mengusung tema percintaan. Rumah produksi Bianca lebih mengusung cerita film tentang action dan horor. Makanya Bianca tidak tertarik main film di rumah produksi miliknya sendiri. Sejak awal suaminya dulu sudah membangun imej rumah produksinya dengan film horor dan action. Jadilah sampai sekarang rumah produksi Bianca konsens dan fokus ke film actiilin dsn horor.
"Kak, kakak punya anak cewek kan, ya!"
"Iya, kamu kenal?"
"Mmmm cuma lihat di sampul majalah, kak."
"Gadis sampul, ya, Kak?"
"Iya, kamu main dong ke rumah, nanti aku kenalin sama Jezica."
"Ah takut gak berkenan Jezinya, Kak."
"Eh kok tahu panggilan akrabnya Jezica."
"He he he. Iya kak, saya sering ngikutin Jezica Melaku media sosial kak, "
"Oh, udah follow, ya."
"Iya, tapi Jezinya, belum folow balik nih kak, ada 4 akun, gak direspons."
"He he he" "DM coba!"
"Ya kak, nanti aku coba."
"Eh main ke rumah, bisa?"
"Oh, bisa kak, kapan kak?"
"Bentar.."
Bianca mengecek shedullnya yang ia tanyakan ke asistennya.
"Sabtu bisa gak, siang?"
"Sekalian pendalam karakter latihan readyng ceritanya."
"Oh bisa kak!"
"Thank'a ya Kak."
"Titip salam ke Jezica, kak."
"Sampaikan ke orangnya langsung aja nanti di rumah, yah!"
...
Pada hari Itu, Sabtu Siang dia datang ke rumah Bianca. Aisher datang ke rumah megah itu disambut Bianca dengan senang hati. Penjagaan ketat dan berlapis. "Kak, pengamanan di sini ketat sekali kak. Pengamanan di tempat tinggal Bianca memang sangat ketat.
Pertama, di awal masuk perumahan Mewah Resident, ada satpam perumahan yang menjaga. Saking ketatnya, tamu yang datang diminta scan barcode lalu isi buku tamu dan meninggalkan KTP.
selanjut kedua, di depan rumahnya ada satpam yang menjaga. Tiga orang satpam yang bergiliran menjaga.Setelah dipersilahkan mobil atau kendaraannya masuk barulah pengamanan ketiga.
Ketiga, saat di depan gerbang pintu rumahnya, ada seorang penjaga rumahnya/ pesuruhnya yang membuka kan pintu dan mempersilahkan dirinya masuk dan menunggu di ruang tamu sampai datang nyonya baru merdeka pergi.
"Luar biasa, Kak pengamanannya."
Bianca tertawa mendengar kepolosan Aisher yang seakan orang baru melihat rumah elit dengan tingkat pengamanan tinggi.
"Iya, biar gak da maling, aman, kan."
"Iya, keren, Kak."
"Jezicanya mana, Kak."
Aisher celangak-celinguk melihat ke kanan dan ke kiri ruangan. Mencari keberadaan Jezica dengan sudut matanya.
"Ada di kamarnya, lantai 4."
"Oh, gitu."
"Mau, ketemu, gak."
"Iya, mau banget!"
"Bentar, lagi dia juga turun, kita latihan dialog aja dulu yah, kan Senin mau pengambilan adegan lagi di Bali."
"Eh, iya."
"Kamu mau minum apa?"
"Apa aja, kak."
Bianca menekan nomor telepon rumahnya menghubungin pembantunya agar mengambil minuman dan cemilan untuk disuguhkan pada tamu.
"Kalau adegan kemarin kata pak sutradara sudah bagus sih, jadi gak usah diulang lagi pengambilan gambar adegan tersebut." "Katanya lanjut pengambilan gambar baru di Bali aja kata beliau. "
"Ya syukur deh, kak."
Aisher masih gak konsen dengan obrolannya dengan Bianca. Dia dah tidak sabar melihat Jezica. Kan, tujuannya utamanya ketemu sama Jezica.
"Hei, Aisher, gak konsen banget, itu silahkan diminum dulu minumannya,"
"Oke, kak."
"Eh, jadi Jezica anak kakak satu-satunya?"
"Iya, setelah meninggalnya suami kedua saya, saya masih single Parent sampai sekarang."
"Kakak hebat banget, yah."
"Mandiri dan sukses, gak semua single parent bisa seperti kakak loh."
"Yah, namanya juga sedang berjuang, Aisher. Seorang Perempuan harus bisa bagaimana pun keadaannya."
"Iya kak, makanya saya kagum sama kakak. Makanya pantes sih kak, yang ngefans dan mengidolakan kakak."
"Kamu juga bisa kok, Aisher, kamu juga nanti bakal jadi bintang besar. ". "Saya yakin."
"Aisher, ayo, kita coba latihan dialog duh, biar lancar."
"Oke, kak."
Tak beberapa lama, tak butuh waktu terbuang untuk Aishercdan Bianca untuk akrab dalam latihan dialog untuk peran mereka di Bali nanti. Dia senang sekali hari ini bisa lebih dekat dengan seniornya dan mama cewek gebetannya.
....
"Oh, jadi gitu, haaahaaahaa."
"Iya, kak."
"Dikira aku kaum pelangi, bukan berarti nge-gym di sana kaum dia semua."
"Ih, aku gak nyangka kalau dia begitu."
"Kesannya dia baik-baik saja sama istrinya, ternyata dia begitu."
"Iya Kak. Aku juga kaget."
"Aku dijadikannya target."
"Masak sih,.."
"Iya, kak, malah sampai pegang-pegang aku, Kak."
"Perannya dapat peran jadi pemain alim gitu di sinetron, kan, yah!"
"Ya gitu, deh kak, penampilan gak menjamin kenyataan jati diri."
"Haahaaahaahaa."
Mereka tertawa.Mereka sudah bagai ibu dan anak yang akrab.
Tapi ada yang tidak suka melihat keakraban keduanya. Dari balik tembok ruangan sebelah ya ada Jezica yang melihat dengan tatapan kesal. Dia sebal dengan adegan itu. Awalnya ingin ikut nimbrung katanya Bibik ada Aisher tadi. Dan mamanya suruh dia turun ke bawah, malah lihat pemandangan itu bikin dia kesal.
"Non, kenapa masih di sini."
"mmmm...gak tahu.."
"Kan, Non, disuruh ke ruang tamu tadi."
"Ayok, atuh Non, ke sana, katanya pengen kenalan."
"Gak Mau!"
"Eh Non..Non!"
Jezica berjalan cepat ke arah lift, ia memencet tombol lift dan memasuki lift dengan tergesa-gesa. Dia pencet tombol ke lantai 4. Dia kesal sekali.
...
Bulan kedua, sebulan setelah kejadian kekesalan Jezica. Jezica baru pulang dari kuliahnya. Sesampainya di depan halaman dia melihat sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya.
"Mobil siapa itu, Pak."
"Wah saya dak, tahu, Non, mungkin tamu ibu."
Jezica memasuki rumahnya dan tasnya dibawakan pembantunya.
"Mama mana ya, Bik."
"Oh ada bareng tahu, Non, Kitu non lagi asyik main tiktok, joget-joget sama bikin quis gitu, non."
"Siapa?"
"Aduh, saya kurang tahu, Non..Saya dak hafal nama artis, kayaknya artis terkenal!"
"Oh.."
"Jezica naik ke lift, "Bi, bilangin orang di dapur bawain minuman dingin sama makan malam, yah, aku lapar pengen makan. Bikin sekalian Nughet."
"Baik, Non."
Bianca naik ke lift dan memainkan handphonenya, tumben mama bolehin tamu naik ke lantai atas. Siapa sih, aneh banget, gumamnya.
Biasa mama hanya menerima tamu di lantai 1, staff aja bolehnya hanya di lantai 2, lantai 3-5 adalah lantai privacy keluarga. Yang bisa naik ke lantai 4-5 hanya Bik Siti, pembantu yang bawa makanan hanya di lantai 3 ruang keluarga dan ruang makan keluarga. Dari celah kaca liftnya dia bisa melihat siapa yang ada di tiap lantai. Dan...-blum- ift terbuka. Di lantai 2 dia melihat mamanya dan Aisher sedang live bareng di tiktok duduk sangat dekat. Ada Bi Siti yang duduk di sofa sambil nyiapin minum dan makan buat mereka.
Jezica kaget dengan yang telah terpampang di depan matanya. Aisher dan mamanya ngapain berdua di lantai privacy keluarganya. Mamanya nampak senang menyapa viewer tiktok..tertawa...Membuat perut Jezica menjadi mual. Ia muak melihat itu.
Sejurus kemudian, Aishar sadar dengan kehadiran Jezica, dia tersenyum dan menghampiri Jezica.
Jezica keluar dari lift. Sekarang dia ada di ruangan yang sama dengan Aisher, tapi ada mama di situ juga.
"Heiii, Jezica, How are you?"
Aisher mendekati Jezica, dia tersenyum sumringah, putri kerajaan datang. Ia senang sekali. Dia gembira sekali. Aisher senang sekali melihat kehadiran Jezica.
"Hei."
Jezica dingin menjawab soalan Jezica. Dia melihat ke mamanya.
"Eh sayanggg, kamu dah pulang."
"Sini sayang."
"Aku capek, mah, mau tiduran dulu. Bye mah."
Jezica menaiki liftnya kembali. Dia ke lantai 5 ingin beristirahat di sana saja. Padahal kamarnya ada di lantai 4.
"Eh Non, dah pulang, bibik siapin makan, ya!"
"Gak,cdak lapar!"
Jezica dah masuk lift dan BLUM. Jezica pergi dengan perasaan muak dan dongkol.
....