AXELINO VANDER DRAVION, adalah seorang mafia berpengaruh dan terkenal di seluruh penjuru dunia dengan kekejaman nya. seorang Axel tak luput dari julukan seorang mafia iblis kejam dan sangat tidak mau kenal dengan apa itu cinta, namun ketika Axel bertemu dengan bocil tengil cantik dengan mata nya yang indah mampu memikat seorang Axel. siapakah gadis yang mampu membuat seorang Axel tertarik tersebut?
yukk, baca novel aku biar bisa tahu gimana cerita nyaa...!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yinndyx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 MIIM
*****
"GILBERT HELIO AURLIBERT. Mafia tertinggi dan pertama kali di juluki iblis berdarah dingin dan terkenal akan ke kejaman nya di dunia permafiaan di seluruh dunia." Ucap Jack dengan serius.
Mendengar ucapan Jack Axel tersenyum kepada Jack.
"Hm, mungkin dia orang nya". Ucap Axel.
"Ternyata dia tidak benar benar mati ku kira dia sudah lama meninggal beberapa puluh tahun yg lalu". Ucap Jack.
"Aku memang sudah menduga bahwa dia tidak benar benar mati dan meninggal kan jabatan nya sebagai pemenang tertinggi mafia". Ucap Axel.
"Dan aku tau kalau nama yg dia gunakan bukan nama asli nya melainkan nama palsu untuk menutup nama asli nya di dunia gelap maupun dunia bisnis." Ucap Axel kembali.
Mendengar ucap Axel Jack mengerutkan dahinya.
"Maksud tuan informasi yg kita dan orang lain ketahui itu bukan benar apa ada nya?" Tanya Jack.
"Ya, mungkin nama depan nya memang nama asli nya tetapi tidak dengan nama belakang atau margah nya, 'AURLIBERT' itu bukan nama belakang nya." Ucap Axel dengan serius.
"Cari informasi nya sebisa mu tetapi jangan gegabah bisa saja dia mengira bahwa kita sedang mengusik nya". Titah Axel dengan serius.
Jack pun langsung menemui Vincent untuk mencari informasi mengenai Gilbert Helio Aurlibert.
Beberapa menit kemudian,,
"Tuan saya hanya mendapatkan sedikit informasi tentang nya tetapi mungkin cukup untuk tuan mengetahui nya." Ucap Jack dan langsung memberikan laptop nya ke Axel.
"Ck, aku yg mencari nya tapi dia yg mengaku ngaku" ketus Vincent kepada Jack dan langsung mendapat tatapan tajam dari Jack.
Axel pun menyambut laptop tersebut.
"GILBERT HELIO AURLIBERT , dia menikah dengan gadis berasal spanyol AULIXIA GRESSIA AURLIBERT" ucap Axel dengan membaca nya dengan teliti.
Axel masih membaca satu persatu informasi mengenai Gilbert sampai,,,
Axel mengerutkan dahinya ketika mendapati informasi mengenai keturunan Gilbert. "Dia memiliki seorang putri?" Monolog Axel dengan serius tak mengalihkan pandangan nya dari laptop di depan nya. "Ck, dia sangat menutup rapat identitas nya". Ucap Axel sedikit kesal.
Axel kesak dan menutup laptop tersebut karena tidak mendapat kan apa apa tentang keluarga Gilbert selain nama palsu nya dengan istri nya bahkan nama putri nya juga tidak di temukan oleh Axel.
Jack dan Vincent yg melihat kekesalan tuan nya pun hanya bisa diam saja.
*****
Pagi pun tiba menyambut kedatangan Axel ke Nagara asal nya dengan dingin nya suasana di Tokyo-japan
Tak lama kemudian pesawat pribadi milik Axel pun sudah sampai di bandara dan turun lah tuga pria tampan dengan menggunakan kaca mata hitam berjalan menuju mobil yg sudah di siapkan oleh anak buah Axel.
Singkat cerita kini mereka sudah sampai di mansion pribadi milik Axel.
"Hufttt akhirnya sampai juga". Ucap Vincent dengan senyuman lebar.
Mereka segera masuk ke kamar nya masing masing begitu pula dengan Axel yg langsung masuk ke dalam lift yg memencet tombol untuk naik ke lantai atas.
*****
Di kamar Aurora ia masih tertidur nyenyak di kasur empuk nya.
Tak lama kemudian ia terbangun ketika Bella masuk ke dalam kamar nya dan membangun kan nya.
"Nona bangunnn". Ucap Bella sedikit menggoyang goyang kan badan Aurora.
"Euhhh, apasih bell masih pagi bgt ini". Ucap Aurora yg masih memejam kan mata nya.
"Nona bangun lah kata nya mau ketemu tuan. Tuan Axel udah sampe lohhh". Ucap Bella dengan tersenyum ketika melihat Aurora terbangun.
Aurora langsung duduk menatap Bella dengan tatapan tajam seperti sedang mengintimidasi musuh.
Seketika membuat Bella sedikit menciut ketika melihat tatapan dari Aurora. "No-nona jangan menatap ku seperti itu". Ucap Bella yg ketakutan.
"Apa kau sedang tidak bercanda dengan ku bell?" Tanya Aurora dan tidak mengurangi tatapannya kepada Bella.
"I-iya non. Sumpah saya tidak berbohong". Ucap Bella yg menundukkan kepala dan mengadahkan dua jari ke atas menunjukkan nya kepada Aurora bahwa dia tidak berbohong.
"Ahkkkk, yeyyyy pulang pulang pulang". Teriak Aurora kegirangan dan meloncat loncat di atas kasur ketika tau Axel sudah pulang.
Bella yg melihat wajah bahagia dari Aurora hanya bisa menggelengkan kepala nya sambil tersenyum dan ter pelan.
"Bellaaa aku akan pulang dari sini dan mulai bekerja seperti biasaaa. Ahkkkk". Aurora tak henti henti nya meloncat loncat.
"Nona kapan anda akan mandi jika terus meloncat loncat di kasur nanti keburu tuan pergi lagi lohhh". Ucap Bella yg sebenarnya panik jika Aurora sampai terjatuh.
"Ok, baiklah Bella aku akan mandi sekarang juga". Ucap Aurora dan langsung berlari menuju kamar mandi.
Bella langsung keluar kamar Aurora dan melanjutkan pekerjaan nya.
Belum sempat membuka pintu kamar Aurora dia terkejut karena melihat Axel sudah mendahului nya membuka pintu.
"Dimana dia". Ucap Axel yg sebenarnya bertanya tetapi dengan memasang wajah datar nya.
"No-nona Aurora sedang mandi tuan". Jawab Bella dengan menundukkan kepala nya.
"Suruh dia makan bersama ku jika selesai mandi". Titah Axel kepada Bella.
"Baik Tuan". Ucap Bella kembali ke dalam kamar Aurora.
Setelah Axel memberi perintah ke Bella, Axel turun ke bawah menuju meja makan.
*****
Di meja makan,,
Axel Jack dan Vincent sudah berada di meja makan.
Tak lama kemudian seorang gadis cantik turun dari tangga dengan menggunakan dress yg sopan yg sangat terlihat cantik.
Vincent dan Jack Melihat Aurora turun dari tangga pun di buat melongo dan melebarkan bola mata nya dengan sempurna.
"Ehemm". Axel berdehem ketika melihat mata sahabat yg tak berkedip melihat kecantikan Aurora.
"Si-siapa, dia siapa kak?". Tanya Vincent kepada Axel.
Axel tidak menjawab hanya mengangkat kedua bahu nya.
Sesampai nya Aurora di meja makan Aurora langsung saja duduk di samping Axel dengan tersenyum manis.
"Selamat pagi semua nyaaa" ucap Aurora dengan ceria dan tersenyum hangat.
"Selamat pagi nona". Ucap Jack dan Vincent secara bersamaan.
"Cepat makan jika tidak" tekan Axel kepada Aurora tetapi di hentikan nya karena telunjuk Aurora berada tepat di bibir Axel.
"Stttt, aku tau dan aku akan menghabiskan makanan ku sesuai keinginan mu" ucap Aurora dengan santai.
Jack dan Vincent melihat keberanian Aurora pun melebarkan mata nya dengan sempurna.
Singkat cerita mereka semua telah selesai sarapan.
Axel dan jack sudah siap akan berangkat ke kantor.
Sedangkan Vincent masih duduk di meja makan dengan laptop di depan nya.
"Emm, tuann tunggu sebentar" ucap Aurora menghentikan perjalanan Axel.
Axel yg mendengar suara Aurora pun langsung berhenti dan membalikkan badan nya di ikuti dengan Jack yg juga membalikkan badan nya.
Melihat Axel dan jack berhenti Aurora lantas berlari menemui Axel.
"Ada apa?" Tanya Axel dengan mengangkat sebelah alis nya.
"Em, itu. Kan saya udah sembuh ni terus kan ini siang bukan malam, jadiii apakah saya boleh pulang sekarang juga?" Tanya Aurora dengan tersenyum lebar.
Axel yg melihat senyuman dari Aurora dia merasakan detak jantung ny berdebar sangat kencang dan tak beraturan. Dan tak menjawab pertanyaan dari Aurora.
"Tuann?". Ucap Aurora sambil melambaikan tangan nya ke depan wajah Axel.
Axel langsung sadar dari lamunan nya dan mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
"Hm, Jack kau antar saja dia" ucap Axel kepada Jack.
"E-ehhh, tidak ush repot repot tuan saya bisa pulang sendiri kok" protes Aurora.
"Aku tidak ingin di bantah". Ucap Axel dan langsung berlalu dari hadapan Aurora.
"Ayo nona saya antar" ucap Jack kepada Aurora dengan tersenyum lebar dan langsung mendapat anggukkan dari Aurora.
"Ehem, aku ikut" ucap Vincent yg sudah berjalan di samping Aurora.
Melihat Vincent Jack langsung mengerlingkan bola mata nya dengan malas.
Di dalam mobil,,
"Em, siapa nama mu nona?" Tanya Vincent dan mengulurkan tangan nya untuk bersalaman.
"Aurora" balas Aurora dan menyambut uluran tangan Vincent.
"Ohh" ucap Vincent. "Aku Vincent" ucap nya kembali dan tersenyum manis.
"Oh iya nona ini mau di antar ke rumah anda atau ke restoran tempat anda bekerja?" Tanya Jack dengan sopan dan melihat Aurora melalui kaca mobil tersebut.
"Restoran saja tuan" jawab Aurora dengan tersenyum.
"Baik nona". Balas Jack langsung menancap kan gas menuju restoran tempat Aurora bekerja.
Sesampai nya di restoran Aurora turun dari mobil tersebut dan sudah mendapat banyak tatapan dari rekan kerja nya dan wanita wanita cantik yg menatap nya dengan sinis.
"Terima kasih tuan Jack" ucap Aurora dan melambaikan tangan nya.
"Nona Aurora apa anda bekerja di sini?" Tanya Vincent yg mengejutkan Aurora.
"Astaga kok tuan ikut turun?" Ucap Aurora yg bingung melihat Vincent turun bersama nya.
"Hehe, sebenarnya saya bingung mau ngapain jadi saya ikut nona saja ya? Gapapa kan?" Ucap Vincent dengan senyuman terbaik nya.
"Ya boleh aja tapi kan di sini saya bekerja" jawaba Aurora.
"Tidak masalah aku akan duduk di sana sambil ngopi itu jauh lebih baik dari pada duduk di mansion besar tetapi sepi." Ucap Vincent.
"Ayo Masuk apa nona akan berdiam diri di sana sampai sore" ucap Vincent dan berjalan masuk ke dalam restoran tersebut.
*
*
*
