Bait-bait Doa Ustadz Khalid

Khalid dan Gaza turun ke bawah, mereka lihat keluarga nya kumpul di ruang keluarga. Gaza menggandeng tangan Khalid sesuai janjinya Khalid langsung saja ke kulkas ia ambil es krim kesukaan dua ponakannya itu.

" makasih om Khalid ganteng " Gaza tertawa ia langsung berlari dan duduk di dekat ayahnya.

Gaza pasti ada maunya jika dekat dengan Khalid, semua yang ada di sana sudah hafal dengan tingkah Gaza tak jauh dari Khalid waktu kecil.

" sudah reda sakitnya." tanya Ameer sebagai dokter jika saudara dekat nya ada yang sakit dia sibuk.

" Alhamdulillah sudah mendingan kak, pusing bangun tidur tadi ".

" tetap dijaga tubuhnya meski sibuk tambah minum vitamin, jika memang badan lemah langsung istirahat jangan di paksa ". Ucap Ameer memberi penjelasan.

" iya kak sudah membaik kok".

" kenapa tidur malam terus sedang ikhtiar cari jodoh, ikhtiar buminya juga jangan lupa itu." kata Khansa.

" sudah semuanya kak, ini sedang melupakan saja".

" kok melupakan masa sih ustadz khalid di tolak sama wanita". Khansa juga tak percaya, Khalid yang di elu-elu kan banyak wanita ada yang menolak nya.

" begitulah hidup mbak, tak semulus yang bisa kita bayangkan". Khalid menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.

" siapa sih wanitanya bisa-bisanya menolak adik mbak ini". ucap Khansa.

" sudah ngga perlu tau mbak, khalid tidak ingin mengingat nya".

" Wanitanya sudah menerima khitbah orang lain atau gimana." Ameer pun penasaran.

" awalnya belum sekarang sudah"

" mungkin memang bukan jodohmu, tak perlu di pikirkan mending kamu buka hati untuk yang lain". Kata Ameer kasihan juga dirinya melihat Khalid.

" sudah mencoba melupakan, tapi untuk buka hati untuk yang lain Khalid belum bisa. masih meluruskan niat kak, mohon ampun sama Allah."

" yakin saja Khalid Allah pasti memberikan jodoh yang terbaik untuk mu."

" aamiin kak makasih ".

Terlihat Gaza dan Gani menikmati es krimnya, kini Gaza berpindah dekat dengan Barra ia tak peduli dengan obrolan para tetua.

__

Raka merenung di dalam kamar nya, papa nya terus saja meminta agar Raka mau menikahi Marsha untuk sebuah misinya.

Mengingat Aulia ia seperti tak tega menyakiti hati Aulia, tapi bagaimana dengan ayahnya. Ayahnya akan mencalonkan menjadi gubernur, butuh suara banyak.

Jika Marsha menjadi istrinya memang benar perusahaan Raka akan semakin besar dan otomatis suara pak Batara akan melambung naik . Kemungkinan besar pencalonan nya akan menang karena karyawan di kedua perusahaan akan memilih pak Batara.

Raka semakin pusing saja pernikahan tinggal satu bulan lagi, hotel sudah di booking oleh keluarga Fadil. Semua sudah di persiapkan dengan matang bahkan wo dan catering juga semua sudah lengkap.

Tanpa Raka ketahui papa nya menemui Marsha, mereka bertemu di Restauran milik Mr jack. Sesuai dengan siasat yang pak Batara pikirkan.

" Apa kabar om". Tanya Marsha langsung ketika sudah sampai.

" baik, kamu sendiri."

" beginilah om sedikit tak baik-baik saja".

" maafkan Raka ya nak, om sudah berikan saran untuk nya. Maaf om mengikuti kemauan Raka habisnya bagaimana lagi Raka benar-benar menginginkan wanita itu." ucap pak Batara mencoba ramah.

" Maksud om bagaimana minta bertemu dengan Marsha cuma mau minta maaf seperti ini." ucap Marsha.

" tidak om ada hal penting dengan mu."

Pak Batara lalu menceritakan semuanya kepada Marsha tentang rencananya yang sudah di katakan kepada Raka. Pak Batara benar-benar terobsesi dengan kekuasaan.

" Apa Raka akan menyetujui nya om, om tau kan Raka begitu saja membuangku saat bertemu Aulia gadis itu." ucap Marsha.

" Om yakin dia akan menurut dengan papa nya nak, kamu jangan khawatir. Raka akan menjadi milikmu kalian akan bersatu. Hanya itu tadi kamu perlu bersabar saja, om coba bujuk Raka dulu. Rencana pernikahan memang tak bisa di batalkan kami terlanjur mengiyakan dan lekas akan di gelar semua sudah sempurna ".

" baiklah om saya percaya sama om, berharap Raka akan jadi milik marsha om." ucap Marsha senang.

" itu pasti sayang, kamu jangan khawatir "

Marsha mengangguk setelah pertemuan itu mereka pulang, Marsha berseringai untuk memiliki Raka orang tua Raka sudah mendukung nya.

_

Khalid masih tak bisa memejamkan mata, ia merasa kesal dengan dirinya sendiri kenapa harus menjatuhkan cintanya kepada seseorang yang belum halal inilah hukumannya untuk dirinya.

" ya Allah ampuni hamba." ucapan Khalid setiap berada di mihrabnya.

" Lepaskan perasaan ini padanya ya Allah biarkan Aulia bahagia dengan pilihannya, berikan kebahagiaan untuk nya aku ikhlas. Bukan bentuk aku menyerah tapi pasrah. Khalid tau takdir yang Engkau tentukan akan lebih indah, dengan segala bait-bait doaku Khalid ikhlas benar-benar dalam hati ikhlas." Khalid menangis ia lepas semua beban dalam pikirannya, dengan segala bait-bait doa yang setiap malam ia naungkan tapi semakin hari semakin menyiksa nya.

Barra melewati mihrab setelah pulang dari pesantren, ia mendengus melihat Khalid menangis. Di hampiri nya anak laki-laki nya itu, ia usap kepala khalid agar tenang.

" Abi, maafkan Khalid." ucapnya.

" tidak nak, cinta itu anugerah. Allah sengaja menitipkan nya untuk mu agar ia tau seberapa besar bentuk cintamu terhadap nya juga terhadap Rabbmu".

" Khalid ikhlas bi, Khalid sudah melepaskan Aulia. Semoga Aulia bahagia dengan pilihannya hiks...". Tangis itu makin menjadi, barra mengusap bahu Khalid ia biarkan anaknya menangis di hadapannya.

" itu lebih baik nak, ikhlaskan dia Allah tau yang terbaik untuk kalian." ucap Barra, dirinya jadi mengingat saat Aisyah membatalkan khitbahnya dulu, sakit memang terasa sangat menyakitkan. Tapi bedanya Allah langsung mengganti nya dengan alira, Allah pertemukan dengan caraNya.

" Apa Khalid sanggup bi hiks...".

" katanya ikhlas kok bilang ngga sanggup nak, "

" Khalid belum bisa, semakin aku melantunkan bait-bait doa ku semakin Khalid tersiksa. Semakin melupakan wajahnya semakin hadir Abi, senyumnya semakin nampak di hadapan Khalid. Ya Allah begini amat ya..." Barra ingin tertawa tapi takut jika Khalid merasa di hina.

" sabar ya nak yang sabar, Abi tau bagaimana perasaan mu ini."

" Tak ada yang bisa membuat hati Khalid bergetar bi, di Kairo banyak yang lebih cantik lebih Saliha. tapi hati Khalid terus saja terpikat oleh Aulia. Ya Allah Abi Khalid seperti tak sanggup saja, pernikahan Aulia dan Raka semakin dekat Abi. Khalid tak akan sanggup untuk datang bi." ucapnya.

" Doakan yang terbaik untuk Aulia, cinta tak harus memiliki bukan. Mengikhlaskan dirinya bahagia dengan pilihan nya itu bentuk rasa cintamu nak."

" iya Abi." Khalid masih saja tergugu kini dirinya benar-benar rapuh, raga berusaha kuat tapi hati hancur lebur berkeping-keping.

Sabar ya Khalid...

__