NovelToon NovelToon
True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

True Story_ Apakah IBLIS Memilihku??!

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nda

Kejadian diluar nalar, Ilmu supranatural, penindasan, bahkan percintaan bergolak secara bersamaan.

Apa yang harus aku pilih disaat hatiku sendiri begitu mendidih ingin membunuh seseorang?? Cinta? Atau Pembalasan??

Pengalaman yang bahkan tidak pernah terpikirkan untuk hadir dalam pikiran dan jiwa ku. Apakah kau ingin masuk ke dalam nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 6. Semua Gara" Kalian

Yaa.. siapa sangka kalau selama 6 tahun itu aku menjadi target pembullyan oleh teman" sekelasku.. bahkan tak jarang teman mereka yang berasal dari kelas lain ikut serta dalam tindakan ini..

Sebenarnya ini tidak baru untuk ku. Aku sudah mengalami pembullyan sejak sekolah dasar (SD) saat aku pindah pertama kali ke kota ini.

Bagaimana tidak. Aku yang saat itu hanya seorang murid baru dari desa tentu saja menjadi sasaran empuk siswa lain yang memang sudah bersekolah disana sejak awal.

Aku sering dilecehkan, dihina, ditonjok berkali", dikucilkan. Itu tidak hanya dilakukan oleh siswa laki" saja. Tetapi siswa perempuan pun ikut serta dalam tindakan ini. Meskipun mereka tidak ikut menggunakan kekerasan fisik seperti para laki". Tapi mereka tetap sangat pandai dalam menyindir dan menghinaku. Itu benar" melukai mentalku saat itu.

Aku tidak pernah menceritakan atau mengadukan hal ini pada keluargaku. Aku selalu menahan nya sendiri. Sampai akhirnya aku berhasil lulus dari sekolah dasar itu. Tempat yang dimana aku tidak memiliki teman sama sekali.

Saat itu aku memang seorang anak yang baik kurasa. Aku penurut, tidak pernah melawan orang tua dan guru, tidak pernah berbohong pada siapapun, dan tidak pernah melupakan kewajiban ku kepada tuhan, benar" selalu sabar. Sangat sabar sampai" dengan perlakuan buruk yang kuterima itu pun aku tidak pernah sekalipun membenci mereka apalagi berpikir negatif kepada mereka.

Waktu itu aku percaya bahwa semua yang ku alami adalah ujian kesabaran dari tuhan untuk ku. Itulah alasanku kenapa memilih untuk tetap diam dan tidak pernah mengadukan nya pada siapapun.

Benar" anak SD yang masih penuh dengan rasa sabar dan kepolosan. :)

[Sangat jauh berbeda dengan akhir dari cerita ini.]

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Setelah lulus Sekolah Dasar, kupikir aku telah terlepas dari semuanya. Aku akan benar" bebas, bahagia, dan buah dari kesabaran ku akan mulai kurasakan.

Semua imajinasi dan hal" baik sudah aku rangkai di otak ku. Benar" tergambar dengan jelas semuanya. Indah sekali.

Akan tetapi.. Apa yang kita rencanakan memang tidak akan selalu seperti yang kita harapkan. Jalan mulus yang kupikiran ternyata bukanlah lembaran baru yang indah, tetapi sebuah penderitaan baru.

Sepertinya tuhan belum puas dengan semua yang ku alami selama 3 tahun di Sekolah Dasar itu. Dan sekarang masih harus menjalani 3 tahun lain nya?? Hebat sekali.

\=\=\=

Awal ceritanya terjadi saat aku mulai masuk ke salah satu SMP (Sekolah Menengah Pertama) di daerah X.

Sebenarnya daerah ini masih daerah yang sama dengan tempat tinggalku [Rumah kontrakan ku saat ini].

Jaraknya sekitar 500 meter untuk sampai ke sekolah. Aku selalu berjalan kaki kesana. Karna saat itu keluargaku memang belum memiliki kendaraan apapun. Kalau aku memilih angkutan umum akan lebih lama lagi untuk sampai ke sekolah. Karna harus menunggu sampai mobilnya penuh dengan penumpang.

Pagi itu aku datang ke sekolah untuk pertama kali. Aku benar" datang sangat pagi karna kupikir ini awal masuk dan kami pun harus mengambil kursi yang menurut kami paling nyaman.

Sekitar 10 menit aku disana barulah siswa lain nya berdatangan. Tidak sendiri, paling sedikit mereka datang berdua, bertiga, bahkan lebih.

Seru sekali kulihat, sepanjang jalan mereka bersenda gurau bersama dan mengobrol. Kupikir mungkin mereka berasal dari sekolah yang sama, jadi tidak heran bisa seakrab itu di hari pertama.

Akupun tidak terlalu mengindahkan. Aku mengabaikan mereka.

Namun, sudah selang beberapa lama. Kenapa tidak ada yang mengajaku berbicara? Pikirku.

Saat itu aku memang terlalu pendiam dan benar" tidak pandai bersosialisasi. Jadi aku hanya menunggu disapa tapi sulit untuk menyapa. Mungkin karna hal inilah mereka tidak suka padaku hingga terjadi hal serupa.

Padahal orang yang seperti itu harusnya kita rangkul bukan? kita ajak bersosialisasi, kita temani, sampai orang itu bisa membangun lingkup sosial nya sendiri. Bukan dihindari dan dikucilkan.

\=\=

Sampai saat bel masuk (07.00) akan berbunyi, aku masih belum mendapat teman sebangku. Aku sudah sangat ingin menangis saat itu, untungnya tepat sebelum bel masuk ada seorang siswa perempuan yang baru datang, dia terlihat berlari.

Melihat semua bangku sudah terisi penuh dan hanya bangku disebelahku yang kosong, dia pun menghampiri ku dan bertanya. "Apakah ini kosong?. Boleh aku duduk disini?". dia bertanya dengan nafas yang masih terengah".

"ya, Kosong. Duduk saja". jawabku

Akhirnyaa aku mendapatkan teman baru??. pikirku kegirangan.

Aku benar" takut menjadi seorang diri seperti di sekolahku sebelumnya. Makadari itu hal seperti ini pun benar" sangat membuatku bahagia.

Sebelum guru datang, mereka terlihat mengobrol dan bercanda". kupikir aku juga akan mengalami itu dengan teman sebangku ku, namun ternyata.... dia pergi ke bangku lain untuk mengobrol dengan teman nya..?

ahh..... ternyata dia sudah memiliki teman yang dikenalnya. Sekilas kupikir aku akan mendapat seorang teman kali ini. kecut sekali rasanya.

Hingga datang guru, hingga kelas berakhir dan hingga waktunya pulang, aku si penyendiri ini tetap sendiri. Aku mulai melangkah pulang dengan tubuh lunglai dan lemas.. Ini kelas pertamaku tapi rasanya aku sudah malas untuk datang lagi.

\=\=\=

Beberapa hari berlalu, minggu, dan bulan. Kira" saat memasuki bulan ketiga. Aku mulai mendapat perlakuan buruk dari mereka.

Mungkin mereka melihat aku yang pendiam seperti itu. Hingga akhirnya muncul pemikiran. "Mungkin akan terasa menyenangkan bisa menindasnya bukan?". setidaknya itu yang berhasil aku tangkap dari ekspresi mereka.

Terlebih saat itu belum ada aturan pemerintah seputar pembullyan. Dan anak" sekolah sedang marak"nya melakukan itu untuk terlihat keren dimata siswa lainya.

"Hey Hey lihat si bodoh itu, seharian dia hanya diam saja. Apa dia sedang mengerami sesuatu?? Hahahah". ucap salah seorang siswa di kelas

"Kau jangan dekati dia, nanti ikut tertular virus bisu nya". suara siswa lain yang ikut menyahut

"Bukankah itu sudah jelas? Itulah sebabnya sampai saat ini dia tidak memiliki teman bukan??. Hahahaa". ucap satunya lagi

Kini seluruh kelas ikut menertawaiku. Suara tawa mereka benar" menggema di telingaku. Arhh siall. Aku ingin menangis.

Aku bergumam sendiri dalam hatiku. "Apakah kalian bodoh?! Aku tidak bisu! Bukankah aku selalu berusaha untuk mengajak kalian berbicara, tapi kalian selalu mengabaikanku bukan??". gumamku dalam hati. Aku hanya tertunduk diam saat itu

Aku memang sudah mencoba beberapa kali untuk berbaur bersama mereka, tapi hasilnya mereka selalu mengabaikanku. Saat aku berbicara mereka hanya melirik saja kemudian membubarkan diri.

Apa yang salah denganku? ohh ya mungkin aku memang bukan tipe teman yang sesuai dengan selera mereka. pikirku kecut.

Sejak saat itu aku lebih memilih diam saja. Tidak pernah mengobrol pada siapapun lagi.

Tidak peduli mereka mau mengatakan apa.

Hingga di suatu pagi keesokan harinya. Aku mulai merasakan hal" janggal seperti yang kurasakan sebelumnya.

Saat itu sekolah masih sepi. Karna seperti biasa, aku selalu datang sangat pagi untuk sampai di kelas lebih awal. Kalian jelas tau alasanya kenapa.

Kulihat gerbang sekolah masih sedikit menutup. Kabut" yang sedikit tebal masih memenuhi area sekolah. Aku berjalan mendekati gerbang. Tapi kulihat tidak ada siapapun disana.

"Kemana pak satpam ya??. "Apa mungkin dia sedang mengecek situasi sekitar?. pikirku. "Aku masuk saja deh. Lagipula gerbangnya sudah sedikit terbuka". lanjutku lagi

Saat itu memang ada celah kecil, dan gembok nya juga sudah dibuka. Aku mendorong gerbang nya. "Sial, berat sekali---". gumamku

CKIITTTTTT

Arghh ngilu sekali, suara gesekan besi saat aku membuka gerbang benar" mendengking keras. Ini bisa dibilang pertama kalinya aku membuka gerbang sekolah sejak pertama masuk kesini. Biasanya di jam segini gerbangnya sudah terbuka lebar dan ada pak satpam yang berjaga. Tapi sudahlah aku tidak menghiraukan.

Kini gerbangnya sudah terbuka lebar. Aku pun mulai melangkah masuk. Kulihat" sekeliling. "kenapa rasanya beda sekali ya?. Biasanya saat aku datang tidak pernah sehening ini. Padahal ini masih di jam yang sama". pikirku dalam hati

Aku mulai berjalan melewati kelas" lain, karna kelas ku saat itu memang berada di paling belakang. Mungkin karna kami masih kelas 1. Dan kelas yang di depan dikhususkan untuk kelas 3.

Dan shit, belum ada siapa" disiniiii...?? sekolah ini benar" sepi. Hanya aku seorang disini. Sebenarnya jam berapa iniiii???

Saat itu aku benar" merasa seperti berdiri di tengah lingkup terbuka disebuah hutan. Benar" tidak terlihat apa". Udara dipenuhi kabut yang menyelimuti. Dingin sekali. Suara hewan" kecil terdengar dimana".

Sebenarnya apa yang terjadi???.

Aku mulai mengabaikan semuanya dan menyidik" dimana lokasi kelasku berada dengan menyusuri jalan di depan kaki ku.

"fyuhh untunglah. Akhirnya sampai juga di kelas". lenguhku

Saat itu aku tiba" merinding ntah kenapa. Mungkin karna tidak ada siapa" disana ditambah pandangan yang kabur tertutup kabut.

Akupun memilih duduk dulu di teras depan kelas sambil menunggu yang lainya datang.

"Ahh bosan sekalii... Orang" kemana ya. kenapa mereka lama sekali. Sudah sesiang ini tapi belum ada seorangpun yang ke kelas belakang?". gumamku lagi

Akupun membuka tas dan mengambil satu buku untuk ku baca.

Belum lama aku membuka buku, aku mendengar suara musik dari dalam kelasku. Tepat sekali di belakangku saat itu.

"eh? Sudah ada orang?? Lalu kenapa daritadi dia diam saja dan bahkan tidak keluar??.". gumamku dalam hati seraya kaget.

Dia menyalakan musik di dalan kelas. Mungkin sedang menikmati lagunya jadi tidak ingin kemana" pikirku

"Tau begitu aku masuk daritadi, aihh..".

"eh tunggu, tapi siapa yaa, bagaimana kalau dia salah satu dari anak nakal itu?". Pikirku lagi

Malas sekali kalau pagi" harus menghadapi penindasan mereka. Akupun menghentikan langkahku untuk masuk kedalam kelas.

Aku mengintipnya dari jendela, untuk memastikan siapa yang ada di dalam.

Dan.. Sialann.. TIDAK ADA SIAPA"??????

YANG BENAR SAJAAA.!!!

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

1
Siffa^^
wahh terimakasih.. tak sangke abang Khai ni baik sangat ^^ ❤
Khai
awak ada karya rupanya, selamat berkarya ya,
kami sentiasa menantikan karyanya,
semangat berkarya dan banyakkan berehat,
kami sentiasa mendukung anda
☯THAILY YANIRETH✿
Awas aja kalo gak segera update, bakal ada shuriken yang menunggu ya thor.
Siffa^^: Siap. tugas sudah dilaksanakan >< ✨
total 1 replies
run away.┲﹊
Gemes banget sih!
Siffa^^: terimakasih~ semoga menikmati ceritanya yaa ><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!